• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audiensi Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi Suku Dayak Losarang Indramayu

C. Upaya Pembinaan Terhadap Suku Dayak Losarang Indramayu

1) Audiensi Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) bagi Suku Dayak Losarang Indramayu

Hambatan utama Suku Dayak Losarang Indramayu dalam menerima bantuan dari pemerintah, yaitu karena Suku Dayak Losarang Indramayu tidak memiliki identitas dari pemerintah seperti kartu tanda penduduk, Kartu Keluarga dan lainnya yang berkaitan dengan negara. Suku Dayak Losarang meyakini bahwa identitas sesungguhnya bukanlah bergantung dari sebuah kartu saja tapi identitas yang sesungguhnya melekat pada jasad dari mereka sendiri sehingga bukan masalah kemanapun mereka pergi tidak memiliki kartu identitas. Polemik mengenai Kartu Tanda Penduduk ini berdasarkan beberapa faktor.

Penolakan pembuatan kartu identitas seperti kartu tanda penduduk yang dilakukan oleh Suku Dayak Losarang Indramayu dengan alasan adanya kolom agama yang harus diisi, sedangkan Suku Dayak Losarang Indramayu tidak beragama. Pengisian kolom agama menurut Suku Dayak Losarang adalah suatu paksaan yang tidak dibolehkan dalam ajaran Suku Dayak Losarang, menolaknya Suku Dayak Losarang Indramayu untuk menggunakan pakaian pada saat foto kartu tanda penduduk (KTP), karena Suku Dayak Losarang Indramayu beranggapan bahwa bertelanjang dada / tidak memakai pakaian adalah ciri khas dari Suku Dayak Losarang Indramayu. Penolakan Suku Dayak Losarang Indramayu tidak hanya alasan

tersebut, Suku Dayak Losarang menolak membuat kartu identitas karena kecewa dengan pemerintah yang sudah melakukan kesewenangan dalam pembuatan kartu identitas.

Lakpesdam Kabupaten Indramayu melakukan audiensi yaitu dengan mendengarkan pendapat dari kedua belah pihak yaitu Suku Dayak Losarang Indramayu dan Pemerintah setempat yaitu Kecamatan Losarang, pertemuan tersebut untuk membahas tentang kartu identitas. Pada audiensi tersebut pihak kecamatan menerima dengan baik apabila Suku Dayak Losarang Indramayu mau membuat kartu tanda penduduk (KTP), dan memberikan secara simbolis formulir pembuatan kartu tanda penduduk tersebut, dalam audiensi pihak kecamatan mengatakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran dari Suku Dayak Losarang Indramayu untuk membuat kartu identitas dari pemerintah yang akan memudahkan Suku Dayak Losarang Indramayu dalam hal adminsitrasi maupun lainya.

2) Identifikasi Anggota Suku Dayak Losarang Indramayu

Kegiatan ini bertujuan untuk mendata anggota Suku Dayak Losarang Indramayu, karena tidak jelasnya jumlah anggota dari Suku Dayak Losarang Indramayu yang diakibatkan dari tidak adanya data/dokumen mengenai keikutsertaan untuk masuk dalam kelompok Suku Dayak Losarang Indramayu. Proses kegiatan dilakukan secara langsung dan tidak langsung, pendataan langsung dilakukan ketika ketika Suku Dayak Losarang mengadakan ritual rutin setiap malam jum’at kliwon yang diakan satu bulan sekali. Pendaftaran tidak langsung dilakukan dengan

bersilaturahmi ke beberapa rumah Suku Dayak Losarang Indramayu yang ada di Desa Krimun maupun di luar desa.

b. Pembinaan dalam bidang Sosial

Pembinaan ini dilakukan karena adanya apriori dari masyarakat Suku Dayak Losarang Indramayu bahwa pemerintahan itu kinerjanya tidak benar. Tujuan dari dilakukannya pembinaan pada bidang sosial adalah menggerakkan kebersaman serta mempersatukan masyarakat Suku Dayak Losarang Indramayu dengan masyarakat Desa Krimun baik itu aparat desa maupun warga biasa agar tercipta desa yang rukun dan tentram serta adanya kepedulian antar sesama dan agar keberadaan masyarakat Suku Dayak Indramayu dapat diterima keberadaannya oleh masyarakat Desa Krimun, serta untuk meningkatkan penghasilan ekonomi masyarakat Desa Krimun khususnya masyarakat Suku Dayak Losarang sehingga menimbulkan adanya rasa kepuasan terhadap Pemerintah Desa dan lembaga yang membina sehingga berkurangnya rasa kekecewaan terhadap pemerintah. Pembinaan ini dilakukan dengan kegiatan 1) Aksi bersih kampung, 2) Pembuatan Gapura di Padepokan Suku Dayak Losarang Indramayu, 3) Sosialisasi Perlindungan Sosial, 4) Pelatihan seni sulam dan rajut 5) Pelatihan budidaya jahe merah dan merica, 5) Training pembuatan keripik dan susu kedelai, yang akan dipaparkan lebih lanjut berikut ini.

1) Aksi bersih kampung

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 19 Desember 2014, dalam kegiatan ini yang dilaksanakan oleh warga sekitar

dan keikutsertaan Suku Dayak Losarang dalam membersihkan lingkungan sekitar desa. Masyarakat desa Krimun dan Suku Dayak Losarang antusias untuk melakukan kegiatan bersih kampung ini yang diawali dengan sekitar daerah padepokan Suku Dayak Losarang. Tujuan dari kegiatan ini adalah menyatukan masyarakat Desa Krimun dengan Suku Dayak Losarang dalam suatu kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

2) Pembuatan gapura di Padepokan Suku Dayak Losarang Indramayu

Salah satu keinginan Suku Dayak Losarang Indramayu yang belum terpenuhi adalah memiliki gapura yang bertuliskan “selamat datang” sehingga sebelum memasuki wilayah Suku Dayak Losarang Indramayu masyarkat sudah mengetahui bahwa disekitar gapura tersebut terdapat padepokan. Lakpesdam Indramayu yang membuat Program Peduli telah memfasilitasi pembangunan gapra tersebut, pembangunan gapura tersebut dibangun bersama masyarakat sekitar dan Suku Dayak Losarang

3) Sosialisasi Perlindungan Sosial

Kegiatan ini merupakan agenda penting, karena Lakpesdam Indramayu ingin menginformasikan kepada Pemerntah Desa, masyarakat Desa Krimun dan pada Suku Dayak Losarang Indramayu terkait dengan perlindungan sosial. Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan mengenai jaminan kesehatan, hasil dari kegiatan ini adalah munculnya pemahaman baru yang di terima masyarakat terkait perlindungan sosial.

Kegiatan ini dilaksanakan khusus untuk perempuan, karena tim program peduli yang dilaksanakan lakpesdam menyadari bahwa keberadaan perempuan bagi Suku Dayak Losarang Indramayu menjadi peran penting dalam mewujudkan inklusi. Kegiatan tersebut dihadiri oleh istri dari Suku Dayak Losarang dan warga Desa Krimun. Kegiatan ini menjadi awal bagi perempuan Suku Dayak Losarang Indramayu maupun masyarakat Desa Krimun untuk menuingkatkan keterampilan, dalam kegiatan ini banyak manfaatnya seperti bagi istri Suku Dayak Losarang Indramayu yang sebelumnya tidak pernah terlibat dalam kegiatan yang diadakan di Balai Desa yang saat ini memiliki kesempatan untuk berpotensi seperti perempuan lain.

5) Pelatihan Budidaya Jahe Merah dan Merica

Salah satu kegiatan lifelyhood dari program peduli Lakpesdam tahap pertama ini adalah pelatihan budidaya jahe merah dan merica perdu, tujuan diadakannya pelatihan ini adalah agar Suku Dayak Losarang Indramayu mempunyai keterampilan untuk berkebun dan membudidayakan tanaman. Kegiatan ini dilakukan karena Suku Dayak Losarang tidak memakan segala sesuatu yang bernyawa, seperti daging hewan. Kegiatan ini bukan hanya pemberian pelatihan dan materi namun pihak Lakpesdam memberikan bibit beserta pupuk yang dikelola setiap kelompok agar dapat dibudidayakan. 6) Training Pembuatan Keripik dan Susu Kedelai

Kegiatan yang dibuat khusus untuk ibu-ibu Desa Krimun dan Suku Dayak Losarang Indramayu adalah tentang pelatihan pembuatan keripik

pisang dan susu kedelai. Pelatihan ini dipilih karena sesuai dengan potensi Desa Krimun yang masyarakatnya banyak menanam pohon pisang, olahan makan ringan dan sederhana tentunya dapat mendai produk olahan industri rumahan yang dapat menghasilkan pengahasilan bagi ibu-ibu Desa Krimun. c. Pembinaan dalam bidang Agama

Bidang agama bertujuan untuk meredam konflik yang di alami masyarakat Suku Dayak Losarang Indramayu dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu serta mengembalikan kepercayaan dan ajaran Suku Dayak yang keluar dari aturan agama. Pembinaan dilakukan dengan cara 1) Audiensi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Indramayu, yang akan dipaparkan lebih lanjut berikut ini:

1) Audiensi dengan Majelis Ulama Indoseia (MUI) Kabupaten Indramayu

Dokumen terkait