GAMBARAN UMUM UIN ALAUDDIN MAKASSAR
B. Analisa Hasil Penelitian
3. Peran auditor internal dalam mewujudkan good university governance pada universitas islam negeri alauddin Makassar
Konsepsi pendidikan tinggi Indonesia berdasarkan peraturan pemerintah no. 4 thn 2014 tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan tinggi, memberikan otonomi pada perguruan tinggi sebagai pusat penyelenggaraan tridarma perguruan tinggi. Perguruan tinggi negeri (PTN) mempunyai otonomi untuk mengelolah sendiri lembaganya. Otonomi di makdsud: 1. Otonomi di bidang
59
akademi, meliputi penetapam norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat; dan 2. Oronomi di bidang non akademi, meliputi penetepan norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan organisasi, keuangan, kemahasiswaan, ketenaga kerjaan dan sarana pra sarana. Otonomi non akademik (pengelolaan) untuk meningkatkan mutu pendidikan dilaksanakan melalui prinsip good university governance (peraturan pemerintah no. 4 tahun 2014). Prinsip tata kelolah transparansi, akuntabel, tanggung jawab, evisiensi, adil dan reward-pusishment sudah merupakan suatu keharusan untk di tegakan di perguruan tinggi. Dalam rangka menjamin keberlangsungan usaha perguruan tinggi, pengelolaan perlu menerapkan konsep good governance dalam pengelolaan perguruan tinggi, yang dikenal dengan good university governance (GUG). Audit internal merupakan salah satu profesi yang menunjang terwujudnya good university governance. Peran audit internal dalam hal ini satuan pengawas internal harus lebih di berdayakan baik secara internal (manajamen) maupun eksternal (stake holder) agar mempunyai kontribusi yang lebih besar dalam mewujudkan good university governance tersebut. Makin meningkat peran auditor, maka akan mempengaruhi peningkatan tata kelolah suatu instansi pendidikan.
Berikut ini adalah aktifitas pemeriksaan intern dan merupakan peran dari auditor internal dalam suatu perusahaan atau organisasi:
a. Compliance
Aktifitas ini untuk menilai sejauh mana tingkat kepatuhan para pegawai terhadap kebijaksanaan, prosedur
peraturan-60
peraturan dan praktek usaha yang lajim, serta undang-undang dan peraturan pemerintah yang mempunyai peraturan.
b. Verifikasi
Kegiatan verifikasi di fokuskan pada ketelitian, keandalan berbagai data manajemen dan evaluasi apakah data tersebut relevan serta memenihi kebutuhan manajemen meliputi laporan keuangan dan kekayaan fisik serta hasil operasi perusaan.
c. Evaluasi
Aktifitas ini memiliki bentuk pengendalian intern yang ditetapkan perusaan dan meliputi penelitian terhadap pengendalian akuntansi dan opeasi, juga menilai hasil-hasil pelaksaan dan petugas pelaksaannya.
d. Merekomendasi
Merekomendasi suatu rangkaian tindakan kepada pihak manajemen.
Auditor internal dalam hal ini SPI (satuan pengawas internal) di bentuk dan harus berperan aktif dalam melaksanakan pelaksanaan dan pemeriksaan internal di lingkungan universitas untuk menunjang tata kelolah perguruan tinggi yang baik. Ketika konfirmasi terkait peran audit internal dalam mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik (good
university governance), nurnia selaku ketua SPI Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar.
“saya selalu berfikir bagaimana PTN ini bisa selevel dengan PTN yang sudah mapan, karena kita masih PTNB bagaimana supaya kita
61
bisa beralih dari PTNB menjadi BLU atau PTNBH” (wawancara pada tanggal 3 november 2018).
Dari pernyataan diatas, bisa dilihat bahwa Nurnia selaku auditor internal terus berusaha bagaimana supaya Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar mempunyai tata kelila yang baik. Pernyataan tersebut sejalan dengan pernyataan Muh. Yusran selaku Dosen Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar sebagai berikut:
“secara kelembagaan harus diakui UIN adalah PTNB. Dia merupakan peralihan dari pengelolaan model swasta ke model negeri. Pasti penyesuaian itu terdapat masalah tapi didalam organisasi perlu wssktu untuk membenahi dirinya, sehingga dapat dilihat peran SPI kedepan bagaimana dia memposisikan diri sebagai tim pengendali yang mengendalikan semua kinerja-kinerja organisasi baik kinerja operasional maupun kinerja-kinerja organisasi baik kinerja ini dapat mencapai apa yang dicita-citakan sesuai visi dan misinya” (wawancara pada tanggal 10 desember 2018)
Darmansyah sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar juga memberi tanggapan mengenai hal tersebut:
“peran auditor internal ini sangatlah penting apalagi dalam hal perbaikan tata kelola perguruan tinggi yang baik. Jadi menurut saya selaku mahasiswa yntuk mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik harus dimulai dengan perbaikan akuntabilitas serta transparansi itu sendiri sehingga kepercayaan masyarakat juag akan bertambah apabila hal tersebut bisa berjalan” (wawancara pada tanggal 10 desember 2018).
Lebih lanjut, dengan nada serius beliau memaparkan :
“dan berbicara tentang adanya celah-celah, seandainya SPI sudah berjalan dengan semestinya pada saat perencanaan. Contoh masalah kepegawai yang sudah jelas terarah. Setiap tahun misalnya sekian kita punya pegawai, ini tidak boleh bertambah dan harus jelas dan twrencana. Jadi peran audit internal ini sangat penting dan harus jelas bagaimana dia mengaudit keuangan, kepegawaian, bagaimana administrasi dan bagaimana administrasi kampus” (wawancara pada tanggal 16 desember 2018).
62
Namun, dibalik semua pernyataan tersebut, beliau menaruh harapan besar kepada Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar sebgai berikut :
“UIN ini sangat luar biasa, UIN ini adalah salah satu universitas negeri yang baru yang dimana mata masyrakat menuju ke kita dalam hal ini Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar bagaimana membangun SDM yang bagus. Harapan saya agar SPI harus berjalan denag efektif, berjalan dengan maksimal. Yang kedua orang-orang yang masuk kedalam SPI itu adalah orang yang mempunyai kompetensi dan mempunyai integritas yang bagus. Jangan hanya memikirkan kepentingan nindividu, karena disini bagaimana kita membangun Universitas kearah yang lebih bagus setara dengan Universitas Hasanuddin,UGM, Univesitas Indonesia, dll “ (wawancara pada tanggal 16 desember 2018).
Penelitian juga menanyakan bagaimana peran audit internal dalam upaya mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang baik kepada Misbah Sabaruddin, beliau menggapi bahwa :
“kembali lagi pada tujuan dibentuknya SPI ini untuk apa, pasti untuk betul-betul sebagai pengawas kampus. Ya kembali lagi pada fitrahnya itu sendiri, kalau SPI betul-betul berkomitmen untuk mengawal masalah-masalah internal kampus terutama dalam pengelolaan anggaran, saya kira kampus manapun pasti akan bisa mencapai tata kelola yang baik. Intinya SPI harus berkomitmen pada tanggung jawab dan juga rasa social mereka untuk memajukan universitas” (wawancara pada tanggal 20 desember 2018).
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa peran audit internal dalam upaya mewujudkan good university
governace di Universitas Islam Negeri Aalauddin Makassar secara
teknis belum sepenuhnya terlaksana. Hal ini dikarenakan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang merupakan PTNB masih dalam tahap peneyesuaian untuk membenahi dirinya. Untuk itu peran audit internal ini sangat dibutuhkan dalam mewujudkan tata kelola perguruan
63
tinggi yang baik. Namun perlu digaris bawahi bahwa SPI bukan hanya sekedar nama didalam Universitas tersebut tetapi bagaimana SPI harus bisa menjaga independensi dalam Universitas tersebut tetapi bagaimana SPI harus bisa menjaga independensi dalam sikap mentalnya dan juga menggunakan kemahiran professional dengan cermat dan seksama. Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa diharabkan orang-orang yang terlibat didalamnya adalah orang-orang yang akuntabel dan berkompeten dibidangnya sehingga prinsip good university governance terkhusus dalam hal transparansi dan akuntabilitas dapat tercapai dan membawa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar menjadi salah satu perguruan tinggi yang mempunyai tata kelola yang baik serta dapat membangun kepercayaan masyarakat bahwa Universitas Isla Negeri Alauddin Makassar ini bisa menjadi perguruan tinggi yang bisa di perhitungkan.
C. Pembahasan
Bersadasrkan hasil wawancara peneliti dengan pihak kampus UIN Alauddin Makassar serta dikaitkan dengan peneliti terdahulu maka Peran Auditor Internal Dalam Mewujudkan Good University Governance, ditengah persaingan yang cukup berat, peningkatan mutu menjadi hal yang tidak terhindarkan agar dapat bersaing mendapatkan kepercayaan masyarakat dan tetap eksis. Perguruan tinggi dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyrakat dan tidak berorientasi kepada kebutuhan masyarakat. Good University Governance adalah suatu sistem tata kelola universitas yang baik dengan menganut prinsip-prinsip good university governance yaitu, transparansi,
64
akuntabilitas, partisipasi, equity dan sebgainya. Dalam implementasinya, prinsip-prinsip atau karakteristik dasar dari good university governance masih relevan untuk diterapkan dalam konsep good university
governance. Yang berbeda adalah nilai dan tujuan yang yang
menjiwainya. Prinsip-prinsip manajerial tersebut hendaknya diterapkan untuk mendukung fungsi-fungsi dan tujuan dasar pendidikan tinggi. Selain itu, perbedaan lain adalah dalam hal stakeholders yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan dan perguruan tinggi.
Good university governance ini dapat meningkatkan budaya mutu
pelayanan akademik maupun non akademik untuk perguruan tinggi tersebut sangat mendukung sebab sudah jelas-jelas konsep-konsep transparansi dan akuntabilitas sangat bagus, bagaimana dikampus tersebut adanya transparansi dalam hal kepegawaian, akademik, begitupun dengan keuangan. Ini sangat jelas sangat bagus dan dapat menutup celah adanya penyimpangan-penyimpanagan. Good university
governance di anggap sebagai elemen-elemen penting perguruan tinggi
untuk dapat mengatisipasi, melaksanakan, memantau dan menilai efektivitas dan efisiensi kebijakan. Tujuan good university governance adalah untuk mengkomodasi internasionalisasi perguruan tinggi, meningkatkan daya saing, kualitas proses pembelajaran, kualitas manajemen internal dan untuk mencapai kinerja yang di harabkan.
Good university governance diperguruan tinggi didasari oleh
diberlakukannya otonomi universitas sehingga konsekuensi logis yang harus dilakukan adalah pihak universitas harus mampu mengelola keuangan secara mandiri dan efektif, hal ini juga sejalan dengan sumber
65
dana yang diperoleh pihak Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) yaitu dari APBN yang dipertanggungjawabkan di KPN serta dana BLU yang akan dipertanggungjawabkan secara internal. Dalam hal pelaksanaan good university governance pihak universitas juga sudah menggunakan jasa audit KAP untuk mendapatkan masukan dari auditor internal terkait dengan tata kelola melalui bantuan informasi dari pihak Satuan Pengawasan Intern (SPI).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan atas peran Satuan Pemeriksa Internal (SPI) terhadap pengendalian pada Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, dapat disimpulkan:
1. Satuan Pemeriksa Internal (SPI) pada Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar telah berfungsi dengan baik
2. Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar telah melaksanakan pengendalian aauditor internal dengan cukup baik
3. Peran Satuan Pemeriksa Internal (SPI) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengendalian auditor internal.
B. Saran-saran
Beberapa saran terkait penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan peran satuan pengawasan internal semakin di tingkatkan agar Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dapat menerapkan pengendalian internal dengan baik agar implementasi dan prinsip-prinsip good university governance semakin baik di Universitas Islam Negeri Aluddin Makssar.
2. Diharabkan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih dari satu perguruan tinggi sehingga kemampuan generalisi menjadi lebih kuat.
Peneliti selanjutnya di sarankan untuk mendapatkan data berwawancara berupa dari perguruan tinggi agar bisa mendapatkan data yang lebih nyata dan bisa keluar dari pernyataan-pernyataan kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya
61
60