• Tidak ada hasil yang ditemukan

3B. PANDUAN PENULISAN SOAL UJI KOMPETENSI OSCE

Dalam dokumen KATA PENGANTAR KETUA AFKHI (Halaman 27-30)

PANDUAN PENGEMBANGAN SOAL UJI KOMPETENSI OSCE

3B. PANDUAN PENULISAN SOAL UJI KOMPETENSI OSCE

1. TUJUAN

Melakukan penulisan soal untuk uji kompetensi OSCE mahasiswa program profesi dokter hewan.

2. RUANG LINGKUP

a. Penulisan soal uji kompetensi OSCE ditujukan untuk memenuhi cetak biru uji kompetensi OSCE pada setiap periode pelaksanaan uji kompetensi OSCE.

b. Untuk memenuhi kebutuhan soal, setiap tahun dilaksanakan 4 periode proses penulisan soal yang dilaksanakan di setiap institusi pendidikan kedokteran hewan yang telah menyelenggarakan uji kompetensi OSCE berdasarkan surat permohonan yang dibuat oleh panitia nasional UKMPPDH.

c. Jenis kasus penyakit atau prosedural dari soal yang akan ditulis di setiap institusi pendidikan kedokteran hewan ditetapkan oleh PN.UKMPPDH yang didasarkan pada kebutuhan bank soal uji kompetensi OSCE.

d. Pelaksanaan penulisan soal di masing-masing institusi pendidikan kedokteran hewan dikoordinasi oleh panitia nasional yang telah ditetapkan sebelumnya.

e. Penulis soal adalah dosen di setiap institusi pendidikan kedokteran hewan dan perwakilan dari PB PDHI yang telah memenuhi persyaratan dan diundang untuk menulis soal.

f. Syarat penulis soal adalah:

a. Dokter hewan dengan pendidikan terakhir minimal S2 Kedokteran hewan atau dokter praktisi yang mewakili ONT PDHI.

b. Berpengalaman menjadi pembimbing di jenjang S1 minimal 3 tahun atau di jenjang profesi minimal 1 tahun.

c. Telah mengikuti pelatihan yang terstandar secara nasional sebagai penulis soal OSCE.

g. Keperluan penulis soal selama proses penulisan soal ditanggung oleh institusi.

h. Untuk keperluan penulisan soal, penulis soal wajib membawa referensi sesuai dengan permintaan Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Hewan (PN.UKMPPDH) yang akan tertulis dalam undangan penulisan soal.

i. Proses penulisan soal difasilitasi oleh seorang atau lebih fasilitator dan dikoordinasi oleh PIC OSCE yang ditunjuk oleh institusi bersangkutan atas permintaan AFKHI.

j. Sebelum menulis soal, para penulis akan mendapatkan penjelasan tentang bagaimana menulis soal uji kompetensi OSCE.

k. Proses penulisan soal mengikuti panduan dan template penulisan soal uji kompetensi OSCE yaitu menuliskan:

a. Materi penilaian, yaitu:

--‐ Nama station

--‐ Tujuan penilaian sesuai deskripsi --‐ Kompetensi yang akan dinilai

b. Instruksi untuk peserta ujian harus secara jelas mencantumkan skenario klinik station serta tugas yang harus dilakukan peserta.

Skenario klinik menggambarkan kasus yang dihadapi dengan mencantumkan jenis hewan, umur, jenis kelamin, Keluhan yang muncul, data diagnosa penunjang, serta tugas yang harus dilakukan secara jelas.

c. Instruksi untuk penguji yang mencantumkan kembali skenario klinik serta tugas yang harus dilakukan peserta. Selanjutnya tugas untuk penguji dituliskan dengan jelas, termasuk hal-hal yang harus maupun tidak boleh dilakukan penguji. Selain itu terdapat rubrik penilaian untuk setiap station sehingga membantu penguji memahami tujuan station dan proses pemberian nilai. Informasi tambahan terkait hasil pemeriksaan fisik pasien mencantumkan jenis hewan, umur, jenis kelamin, keluhan yang muncul, data diagnosa penunjang, serta tugas yang harus dilakukan secara jelas.

d. Instruksi untuk Klien Standar (KS) yang mencantumkan instruksi untuk klien standar termasuk bagaimana dia berperan sesuai skenario klinik yang diharapkan pembuat soal. Hal-hal yang perlu dicantumkan di antaranya:

i. Data umum pasien (Signalemen)

ii. Anamnesa (keluhan klien, riwayat pengobatan)

iii. Manajemen pemeliharaan (jika berhubungan dengan

penyakit/reproduksi)

iv. Harapan terhadap pasien (jika berhubungan dengan kasus klinik dan reproduksi)

v. Peran yang harus dilakukan, termasuk bagaimana posisi saat masuk/duduk, raut muka/ekspresi serta peran yang harus dilakukan dengan cukup lengkap sehingga tidak membingungkan peserta.

e. Tata letak di dalam station, yang dapat memilih salah satu dari 3 model tata letak yaitu; model 1 sebagai ruang klinik umum/ruang konsultasi; model 2 sebagai ruang laboratorium, dan model 3 sebagai ruang periksa. Contoh ketiga model dapat dilihat pada lampiran.

f. Jumlah laboran/teknisi/paramedis yang diperlukan jika ada g. Nama dan jenis hewan/manekin yang diperlukan jika ada.

h. Mencantumkan semua peralatan yang dibutuhkan dan jumlah peralatan serta bahan habis pakai yang dibutuhkan untuk semua peserta ujian. Contoh set peralatan dan bahan habis pakai dapat dilihat pada lampiran.

i. Nama penulis soal beserta institusi nya.

j. Referensi yang digunakan dapat dilacak secara digital.

yang direncanakan dengan menggunakan skala penilaian 0-3.

Penulis soal harus menulis deskripsi untuk masing-masing nilai, sebagai dasar seorang peserta akan mendapatkan nilai 0, 1, 2 atau 3.

Kompetensi dalam setiap station yaitu sebagai berikut : Station 1 Diagnosa Klinik

1. Kemampuan anamnesis

Kemampuan peserta melakukan anamnesis yang lengkap dan terarah sesuai kasus (menanyakan keluhan utama, riwayat pengobatan/tindakan sebelumnya).pada hewan produksi, hewan Kesayangan & eksotik , unggas , satwa liar & akuatik konservasi, ikan.

2. Kemampuan pemeriksaan fisik

Kemampuan kandidat melakukan pemeriksaan fisik sesuai masalah klinik pasien dengan menerapkan prinsip yang tepat dan menggunakan teknik pemeriksaan yang benar dan sistematik/legeartis.pada hewan produksi, hewan kesayangan &

eksotik , unggas , satwa liar & akuatik konservasi, ikan.

3. Kemampuan interpretasi data

Kemampuan kandidat melakukan interpretasi data/hasil lab (Rontgen, USG. EKG, Mikroskopis, Hematologi) untuk menunjang diagnosis definitif dan diagnosis banding pada hewan produksi, hewan kesayangan & eksotik , unggas , satwa liar &

akuatik konservasi, ikan.

4. Kemampuan menegakkan diagnosis definitif/diagnosis banding Kemampuan kandidat mengambil menetapkan diagnosis dan diagnosis banding yang lengkap, sesuai dengan penyakit pasien Station 2 Komunikasi Profesional

1. Komunikasi dan atau edukasi pasien

Kemampuan peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan baik (mengucap salam, menanyakan keluhan klien secara lengkap menggunakan bahasa yang bisa dimengerti, menanggapi setiap pertanyaan/pernyataan klien baik verbal maupun non verbal, memberikan kesempatan bertanya kepada klien, dan membina hubungan baik dengan klien) dan atau memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien dan dengan cara yang tepat

2. Perilaku Profesional

Kemampuan peserta ujian menunjukkan semua aspek profesionalisme dengan baik diantaranya (meminta informed consent, melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan pasien, memperhatikan kenyamanan pasien, melakukan tindakan sesuai prioritas dan menunjukan rasa hormat kepada klien)

Station 3 Reseptir dan Terapeutik

Dalam dokumen KATA PENGANTAR KETUA AFKHI (Halaman 27-30)

Dokumen terkait