• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA

17 BAB XIV KETENTUAN LAIN-LAIN

Walikota dapat mengenakan beban pengelolaan (capital charge) terhadap Barang Milik Daerah pada Pengguna Barang.

18.BAB XV KETENTUAN PENUTUP

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturah Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kota Denpasar Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Denpasar Nomor 5), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

19.

46 BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan kajian yang telah di lakukan di BAB terdahulu, dapat ditarik kesimpulan

Pertama bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah ( Lembaran Negara Republik Indoensia Indonesia Tahun 2013 Nomor 92, Tambahan Lembaran negara republik Indonesia Nomor 553); maka perlu dilakukan penyesuaian terkait dengan materi muatan yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Denpasar No 15 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Kedua, Berdasarkan keseluruhan tersebut di atas dirumuskan simpulan Berdasarkan kajian yang telah di lakukan di BAB terdahulu, dapat ditarik konklusi bahwa Pemerintah Daerah Kota Denpasar melakukan penyesuaian terkait dengan Pengelolaan Barang Milik Daerah berdasarkan :

Berdasarkan keseluruhan tersebut di atas dirumuskan simpulan dasar yaitu Pasal 18 ayat (6) UUD NRI 1945

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3480 );

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

47 d. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234).

e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagimana diubah beberapa kali terkhir dengan Undang-Undang No 2 tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang ( Lembaran Negara Republik Indoensia Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran negara republik Indonesia Nomor 5657);

f. Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara / Daerah ( Lembaran Negara Republik Indoensia Indonesia Tahun 2013 Nomor 92, Tambahan Lembaran negara republik Indonesia Nomor 553);

Ketiga, penyusunan Peraturan Daerah diperlukan agar pengelolaan barang milik daerah memiliki landasan dan kepastian dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Keempat, pertimbangan atau landasan filosofis, sosiologis, yuridis pembentukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Kelima, arah, sasaran, dan jangkauan pengaturan, dan ruang lingkup materi muatan Peraturan Daerah yang akan dibentuk adalah:

1. Arah pengaturan dari Peraturan Daerah yang akan dibentuk ini adalah memberikan landasan dan kepastian hukum dalam pengelolaan barang milik daerah

2. Sasaran yang hendak diwujudkan dari Peraturan Daerah yang akan dibentuk ini adalah pengelolaan barang daerah yang transparan, efektif dan memiliki kepastian hukum.

3. Jangkauan pengaturan dari Peraturan Daerah yang akan dibentuk ini adalah memberikan pedoman bagi:

a. Pemerintah Kota dalam memfasilitasi dalam pengelolaan barang daerah;

b. Pengelola Barang dalam menetapkan pelaksaan pengelolaan barang milik daerah.

48 4. Ruang lingkup materi muatan Peraturan Daerah yang akan dibentuk adalah: (a) Asas; (b) Maksud dan Tujuan; (c) Pejabar Pengelola Barang Milik Daerah ; (d) Perancanaan Kebutuhan dan Penganggaran ; (e) Pengadaan, penyimpanan dan Penyaluran ; (f) penyaluran (g) Pemanfaatan; (h)sewa, (i) pinjam pakai (j) kerjasama pemanfaatan; (k)kerjasama penyediaan infrastruktur; (l) tender; (m) pengamanan; (n) pemeliharaan; (o) penilaian; (p) pemindahtanganan; (q) penjualan Tukar menkar;

(r) hibah; (s) penyertaan modal; (t) penghapusan; (u) penatausahaan;(v) pembukan, inventarisasi, (w)pelapora, (x)pembinaan; (y)pengawasan; (z) pembiayaan (aa) sengketa;

B. SARAN

Pertama, agar Naskah Akademik ini berikut Konsep Awal Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah diadakan FGD yang melibatkan SKPD terkait maupun para pengemban kepentingan dengan tujuan mendapat saran dan kritik menuju penyempurnaan naskah ini.

Kedua, masalah-masalah Pengelolaan Barang Milik Daerah yang didelegasikan dalam bentuk Peraturan Walikota agar segera dipersiapkan untuk pengelolan barang daerah.

1. Menyiapkan segera Peraturan Walikota sebagai bentuk pendelegasian kewenangan mengatur

2. Agar diselenggarakan proses konsultasi publik sehingga masyarakat dapat memberikan masukan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Kota Denpasar tentang Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah sesuai dengan asas keterbukaan dan ketentuan tentang partisipasi masyarakat dalam Pasal 96 UU P3 2011 dan Pasal 354 ayat (4) UU Pemerintahan Daerah 2004. Dalam Pasal 354 ayat (4) UU Pemerintahan Daerah 2014. Pasal partisipasi masyarakat dalam bentuk :

a. konsultasi publik;

b. musyawarah;

c. kemitraan;

d. penyampaian aspirasi;

e. pengawasan; dan/atau

f. keterlibatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

49 DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Astariyani, Ni Luh Gede 2009, Pendelegasian Kewenangan Mengatur Dalam Peraturan Gubernur, Tesis, program Pasca sarjana Universitas Udayana.

Atmadja, I Dewa Gede 1996, Penafsiran Kostitusi Dalam Rangka Sosialisasi Hukum, Sisi Pelaksanaan UUD 1945 Secara Murni Dan konsekuen” Pidato Pengenalan Jabatan Guru Besar Dalam Bidang Hukum Tata Negara Pada FH.UNUD

Gijsels,Jan 2005, Mark Van Hocke ( terjemahan B. Arief Sidharta ) Apakah Teori Hukum Itu ? , Laboratorium Hukum Universitas Parahyangan Bandung

Hartono, C.F.G.Sunaryati 1994, Penelitian Hukum Di Indonesia Pada Akhir Abad ke 2 , Alumni, Bandung.

Hadjon, Philipus M 1994, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik ( Normatif ) dalam Yuridika Nomor 6 Tahun IX, Nopember-Desember.

Hikmawati, Puteri 2012, Sinkronisasi Dan hemonisasi Hukum Penyelenggaraan Otonomi Daerah Studi Di Provinsi Bali.

Irianto, Soelistyowati dan Sidharta, 2009, Metode Penelitian Hukum Konstelasi Dan Refleksi,Yayasan Obor.

Kelsen, Hans Teori Umum tentang Hukum dan Negara, terjemahan Raisul Muttaqien dari judul asli: General Theory of Law and State, (Bandung: Penerbit Nusamedia dan Penerbit Nuansa, 2006

50 Mardiasmo, 2002. Prinsip-Prinsip Manajemen Dalam Pembiayaan

Desentralisasi. Yogyakarta: FE-UGM

Marzuki Peter Mahmud; 2005, Penelitian Hukum, Jakarta Interpratama Offset,

Ross, Alf 1969, On Law And Justice, University Of Californis Press, Barkely & Los Angeles Soemitro, Rony Hanitijo 1985, Metodologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia Jakarta, 1985.

Soedarmayanti. 2000. Restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi Untuk Menghadapi Dinamika Perubahan Lingkungan. Jakarta:

Mandar Maju.

Syamsi, Ibnu. 1983. Administrasi Perlengkapan Materil Pemerintah Daerah. Jakarta: Bina Aksara.

Swastha, Basu DH. 1994. Patologi Birokrasi. Jakarta: Ghalia Indonesia, Subawa, Made 2003, Implikasi Yuridis Pengalihan Kekuasaan

Membentuk Undang-Undang terhadap Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia Pasca perubahan UUD 1945, Disertasi Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya.

T. Hani, Handoko, 1995. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Widodo , Erna 2000, Konstruksi ke Arah Penelitian Deskriptif, Avy-rouz.

Dokumen terkait