• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I6 PE-BAHA0AN

Dalam dokumen Studi Kasus Hiperemesis Gravidarum (Halaman 41-54)

=ab ini akan membahas hal yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan kebidanan kepada 7y.  dengan $iperemesis raidarum. /suhan yang dilaksanakan pada tanggal 0B /pril 20& hingga 08 /pril 20& bertempat di 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i.

Metode dan bentuk pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan as uhan kebidanan didokumentasikan dalam bentuk !>/.

A. 0UBJEKTI%

ada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. ada kasus 7y.  dengan hiperemesis graidarum ditemukan data subjektif yaitu klien mengatakan terakhir haid jatuh pada tanggal 02 :ebruari 20&, sehingga dapat diketahui bah"a usia kehamilan ibu saat dilakukan pengkajian adalah # minggu. $al ini sesuai dengan teori yang mengemukakan bah"a hiperemesis graidarum biasa terjadi pada saat usia kehamilan muda yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormone estrogen dan hormone gonadotropine (!ar"ono, 200<).

Menurut teori terbaru, peningkatan kadar human 'horioni' gonadotropine (h5) akan menginduksi oarium untuk memproduksi estrogen yang dapat merangsang mual dan muntah (7iebyl -3, 20&0).

4ari keluhan utama diketahui bah"a ibu mengalami muntah yang terus menerus sejak & minggu yang lalu. Muntah kurang lebih dari &0 kali dalam sehari. $al ini sesuai dengan teori mengenai hiperemesis graidarum yang mengemukakan bah"a muntah akan terjadi se'ara terus+menerus yang disebabkan oleh perubahan hormone estrogen dan gonadotropin. $iperemesis graidarum merupakan mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari+hari dan baahkan membahayakan hidupnya (Manuaba, 200&).

4ari pola nutrisi diketahui bah"a sejak & minggu yang lalu ibu menjadi sulit untuk makan, setiap makanan yang masuk ke mulut ibu akan dimuntahkan kembali. !ementara dari pola aktiitas sehari+hari diketahui  bah"a semenjak mengalami mual dan muntah pekerjaan rumah tangga ibu terganggu karena ibu merasa lemas. Menurut Manuaba (200&), hiperemesis graidarum terjadi pada hamil muda dimana penderita mengalami mual muntah berlebihan sehingga mengganggu aktiitas dan kesehatan penderita.

!e'ara fisiologis mual dan muntah merupakan gejala yang "ajar dan sering didapati pada kehamilan trimester a"al. ejala+gejala ini kurang lebih terjadi B minggu setelah $$* dan berlangsung selama kurang lebih selama &0 minggu. Menurut ra"irohardjo perasaan mual disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon estrogen dan $5 dalam serum. $iperemesis graidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Kondisi+kondisi yang telah diuraikan tersebut merupakan kondisi yang sama seperti yang dialami oleh  7y. .

B. BJEKTI%

ada langkah ini dilakukan pengumpulan data dari hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum, tanda+tanda ital, pemeriksaan fisik meliputi  pemeriksaan inspeksi dan palpasi serta pemeriksaan penunjang lainnya. /dapun hasil yang didapat melalui pemeriksaan tanda+tanda ital adalah klien terlihat lemah, tekanan darah 8090 mm$g, nadi &0 kali per menit,  pernapasan 20 kali per menit dan suhu ?B,o5. 4ari pemeriksaan tanda+tanda ital terdapat tanda terjadinya hiperemesis graidarum yaitu tekanan darah yang menurun dan nadi ibu yang meningkat. $al tersebut sesuai dengan teori mengenai tanda dan gejala hiperemesis graidarum yang dikemukakan oleh !ar"ono tahun 200<.

$al ini dikarenakan kekurangan 'airan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga 'airan ekstraseluler dan  plasma berkurang. 7atrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun.

 jaringan berkurang sehingga tekanan darah berkurang. Ketika aliran darah ke  jaringan berkurang, maka jantung akan bekerja lebih keras dengan 'ara  peningkatan aktiitas yang terlihat dari peningkatan nadi.

ada pemeriksaan fisik diketahui bah"a pada mata terdapat daerah 'ekung ba"ah mata dan bibir yang terlihat kering yang diakibatkan ibu mengalami dehidrasi. ada abdomen, terdapat nyeri tekan pada epigastrium. *:1 belum teraba.

4ari pemeriksaan fisik yang telah dilakukan terhadap 7y.  terdapat kesamaan dengan tanda dan gejala terjadinya hiperemesis graidarum yang dijelaskan oleh !ar"ono tahun 200<, dimana pada hiperemesis graidarum  pemeriksaan fisik akan didapatkan mata yang 'ekung dan bibir terlihat kering akibat terjadinya dehidrasi. 4ehidrasi terjadi karena 'airan ekstraseluler dan  plasma yang berkurang akibat muntah yang terjadi se'ara terus+menerus tanpa diimbangi dengan asupan yang 'ukup. ada epigastrium akan terdapat nyeri pada saat di tekan yang disebabkan oleh asam lambung yang meningkat tanpa diimbangi oleh asupan makanan, sehingga terjadi iritasi lambung.

5. ANALI0A

ada /nalisa ini penulis menentukan diagnosa dan rumusan masalah  berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan pada 7y.  dengan hiperemesis graidarum tingkat &. =erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah dapat disimpulkan bah"a diagnosis yang didapat sesuai dengan kriteria diagnosis  bah"a manifestasi klinik pada hiperemesis graidarum tingkat & adalah muntah terus menerus sehingga menimbulkan dehidrasi yang ditandai dengan penurunan turgor kulit, nafsu makan berkurang, berat badan turun dan mata 'ekung serta  bibir kering. ejala lain adalah adanya nyeri epigastrium karena asam lambung

meningkat, nadi meningkat dengan frekuensi dan tekanan darah turun serta keadaan umum klien tampak lemah.

D. PENATALAK0ANAAN

Iangkah ini meren'anakan semua asuhan yang dilakukan pada klien sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien. !emua ren'ana asuhan dituangkan dalam rangkaian yang teratur dan disesuaikan dengan peranan  bidan di rumah sakit dimana diperlukan tindakan kolaborasi dengan dokter. 3en'ana asuhan yang diberikan juga disesuaikan dengan !tandar /suhan Kepera"atan9Kebidanan pada klien dengan $D. emberian >ndan'entron injeksi ?A&, 3anitidine injeksi ?A&, dan pemberian neurobion & ampul98 jam drip dalam 'airan deAtrose  , yang dilakukan atas adi'e dr. !p.> dimaksudkan untuk mengurangi mual yang dirasakan (>ndan'entron injeksi, 3anitidine injeksi) dan untuk mengurangi rasa lemas (neurobion & ampul drip dalam deAtrose ). emberian terapi sudah tepat berdasarkan prosedur yang harus dilakukan, karena berfokus pada kebutuhan dan keluhan utama yang dirasakan oleh ibu.

emberian dukungan emosional kepada ibu dan keluarga menjadi hal yang penting karena pada kasus ini ibu memang memiliki ke'emasan karena keadaannya yang terus+menerus mual dan muntah. 4engan pemberian dukungan emosional diharapkan ibu dan keluarga dapat lebih tenang dan mengetahui bah"a mual muntah adalah hal yang "ajar terjadi saat a"al kehamilan ibu dan akan menghilang pada saat usia kehamilan ibu sudah   bulan ke atas sehingga fa'tor psikologis yang merupakan salah satu faktor 

terjadinya hiperemesis graidarum dapat diatasi.

ada asuhan selanjutnya, menganjurkan ibu untuk makan sedikit+sedikit tapi sering dimaksudkan agar lambung dapat terisi. emberian makan langsung dalam porsi yang besar hanya akan menambah rasa mual dan dimuntahkan kembali. !elain itu, penghitungan setiap &2 jam intake dan output dilakukan untuk mengetahui keseimbangan pemasukan dan  pengeluaran 'airan yang terjadi karena pada hipermemesis kekurangan 'airan akan menimbulkan oliguria. 4engan penghitungan intake dan output 'airan maka akan diketahui perkembangan keadaan ibu setelah mendapatkan  penanganan.

*indakan yang dilakukan oleh bidan di 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i Kabupaten =ogor sudah sesuai dengan !tandar /suhan kepera"atan9kebidanan pada klien dengan $D, dimana bidan sudah melakukan delegasi dengan dokter untuk tindakan pemberian terapi, memberikan support mental kepada ibu dan keluarga, maupun memantau intake dan output klien.

BAB 6

PENUTUP

/.1 Kes$m#ulan

bu mengalami muntah yang terus menerus, muntah kurang lebih dari &0 kali dalam sehari. $al ini sesuai dengan teori mengenai hiperemesis graidarum yang mengemukakan bah"a muntah akan terjadi se'ara terus+ menerus yang disebabkan oleh perubahan hormone estrogen dan gonadotropin. $iperemesis graidarum merupakan mual muntah yang  berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari+hari dan  baahkan membahayakan hidupnya (Manuaba, 200&).

/dapun hasil yang didapat melalui pemeriksaan tanda+tanda ital adalah klien terlihat lemah, tekanan darah 809B0 mm$g, nadi &0 kali per menit,  pernapasan 20 kali per menit dan suhu ?B,o5. 4ari pemeriksaan tanda+tanda

ital terdapat tanda terjadinya hiperemesis graidarum yaitu tekanan darah yang menurun dan nadi ibu yang meningkat. $al tersebut sesuai dengan teori mengenai tanda dan gejala hiperemesis graidarum yang dikemukakan oleh !ar"ono tahun 200<.

=erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah dapat disimpulkan  bah"a diagnosis yang didapat sesuai dengan kriteria diagnosis bah"a manifestasi klinik pada hiperemesis graidarum tingkat & adalah muntah terus menerus sehingga menimbulkan dehidrasi yang ditandai dengan penurunan turgor kulit, nafsu makan berkurang, berat badan turun dan mata 'ekung serta  bibir kering. ejala lain adalah adanya nyeri epigastrium karena asam lambung meningkat, nadi meningkat dengan frekuensi dan tekanan darah turun serta keadaan umum klien tampak lemah. !elain itu diagnosa ini dapat ditegakkan karena berdasarkan hasil pemeriksaan urin didapatkan keton  positif 2.

3en'ana asuhan yang diberikan juga disesuaikan dengan !tandar /suhan Kepera"atan9Kebidanan pada klien dengan $D. emberian >ndan'entron injeksi ?A&, 3anitidine injeksi 2A&, dan pemberian neurobion & ampul98 jam drip dalam 'airan deAtrose  , yang dilakukan atas adi'e dr. !p.> dimaksudkan untuk mengurangi mual yang dirasakan (>ndan'entron injeksi,

3anitidine injeksi) dan untuk mengurangi rasa lemas (neurobion & ampul drip dalam deAtrose ). emberian terapi sudah tepat, karena berfokus pada kebutuhan dan keluhan utama yang dirasakan oleh ibu.

4ari asuhan kebidanan yang telah diberikan, diketahui bah"a faktor   psikologis memiliki peranan terhadap terjadinya hiperemesis graidarum.

!ehingga penatalaksanaan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada  pemberian terapi oral ataupun obserasi keadaan ibu se'ara berkala. emberian dukungan emosional sangatlah berarti pada kasus hiperemesis graidarum yang dapat diberikan dengan memberikan semangat, terus mendampingi ibu, dan memberikan nasihat kepada ibu maupun anggota keluarga lainnya.

/suhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan hiperemesis graidarum juga telah disesuaikan dengan !tandar /suhan Kepera"atan9Kebidanan 3!14 5ia"i Kabupaten =ogor pada kasus $iperemesis raidarum. /suhan diberikan berdasarkan diagnosa yang mungkin timbul yang meliputi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh  berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang, 'emas berhubungan dengan ketidaktahuan mengenai penyakitnya dan defisit olume 'airan berhubungan dengan output yang berlebihan. !ehingga asuhan yang diberikan berfokus kepada diagnosa yang telah ditegakkan.

/.2 0aran

&. =agi Mahasis"a

4iharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang  berhubungan dengan /suhan atologis dengan hiperemesis graidarum sehingga dapat memberikan pelayanan dengan 'epat dan tepat sesuai ke"enangannya dan dapat berbagi pengalamannya kepada oranglain.

2. =agi Iahan raktik 

/gar dapat meningkatkan mutu layanan terhadap klien dengan hiperemesis graidarum dalam memberikan pelayanan dengan 'epat dan tepat.

Dalam dokumen Studi Kasus Hiperemesis Gravidarum (Halaman 41-54)

Dokumen terkait