BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1 1..11.. LLaattaar r bbeellaakkaannggKehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mu
mulalai i sesejajak k kokonsnsepepsi si dadan n beberarakhkhir ir sasampmpai ai pepermrmululaaaan n pepersrsalalininanan.. (Manuaba, 2008)
(Manuaba, 2008) Keh
Kehamiamilan lan adaadalah lah ferfertiltilisasisasi i ataatau u penpenyatyatuan uan dardari i spespermarmatoztozoa oa dandan oum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
oum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (!ar"ono, 2008)implantasi. (!ar"ono, 2008) Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi Kehamilan resiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi kea
keadaadaan n ibu ibu maumaupun pun janjanin in padpada a kehkehamiamilan lan yanyang g dihdihadaadapi. pi. KehKehamiamilanlan mu
muda da renrentatan n dedengngan an reresiksiko, o, didintntaraaranynya a teterdrdiri iri dadari ri ababorortutus, s, momolala hidat
hidatidosa, kehamilan idosa, kehamilan ektopektopik ik tergterganggu anggu dan dan hiperhiperemesis emesis graigraidarumdarum.. (!ar"ono, 200#)
(!ar"ono, 200#)
$iperemesis graidarum adalah mual muntah berlebihan pada ibu $iperemesis graidarum adalah mual muntah berlebihan pada ibu hamil sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari % hari dan bahkan hamil sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari % hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 200&)
membahayakan hidupnya. (Manuaba, 200&) $i
$ipepererememesisis s jajararang ng memenynyebebababkakan n kekemamatitianan, , nanamumun n anangkgkaa ke
kejajadidianannynya a mamasisih h 'u'ukukup p tintinggggi. i. $a$ampmpir ir 22 papasiesien n hihipepererememesissis graidarum dira"at inap lebih dari & kali. *erkadang, kondisi hiperemesis graidarum dira"at inap lebih dari & kali. *erkadang, kondisi hiperemesis yan
yang g terterjadjadi i terterus+mus+meneenerus rus dan dan sulsulit it untuntuk uk semsembuh buh memmembuabuat t paspasienien depresi. ada kasus+kasus ekstrim, ibu hamil bahkan dapat merasa ingin depresi. ada kasus+kasus ekstrim, ibu hamil bahkan dapat merasa ingin melakukan terminasi
melakukan terminasi kehamilan. (- ndon kehamilan. (- ndon Med /sso', 20&&Med /sso', 20&&)) /ngka kejadian
/ngka kejadian hiperhiperemesis emesis graigraidarum darum memanmemanglah glah tidak tidak besarbesar,, ha
hanynya a beberkrkisaisar r dadari ri &0&000 00 kekehahamimilalan, n, nanamumun n apapababilila a hihipeperemremesiesiss gra
graididaruarum m tidtidak ak menmendapdapatkatkan an penpenatalatalaksaksanaanaan an dendengan gan segesegera ra akaakann berdampak buruk bagi bayi
berdampak buruk bagi bayi seperti terjadinya seperti terjadinya 13 dan berdampak buruk 13 dan berdampak buruk bagi
bagi ibu ibu seperti seperti terjadinya terjadinya gangguan gangguan pada pada hati, hati, jantung, jantung, otak, otak, maupunmaupun ginjal. (-
ginjal. (- ndon Med /sso', 20&&)ndon Med /sso', 20&&) !et
!etelah elah menmengetgetahuahui i angangka ka kejkejadiadian an hiphiperemeremesis esis gragraididaruarum m dandan mengetahui dampak yang akan terjadi akibat hiperemesis graidarum bagi mengetahui dampak yang akan terjadi akibat hiperemesis graidarum bagi
ibu dan janin, maka penulis tertarik untuk mengetahui dan memberikan ibu dan janin, maka penulis tertarik untuk mengetahui dan memberikan asuhan kepada pasien dengan hiperemesis graidarum.
asuhan kepada pasien dengan hiperemesis graidarum.
1
1..22.. TTuujjuuaann a.
a. TTujujuauan n UmUmumum 4a
4apapat t memembmbererikikan an asasuhuhan an kekebibidadananan n papada da ibibu u hahamimil l dedengnganan hiper
hiperemesis graidaremesis graidarum tingkat um tingkat di di 3!14 5ia"i dengan standar yang3!14 5ia"i dengan standar yang berlaku.
berlaku.
b
b.. TTuujjuuaan n KKhhuussuuss *uju
*ujuan khusus dilakukannya an khusus dilakukannya asuhan ini yaitu6asuhan ini yaitu6 1.
1. 1ntuk mengetahui data subjektif pada 7y. usia 22 tahun 1ntuk mengetahui data subjektif pada 7y. usia 22 tahun &&00//00 1sia 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis
Kehamilan # minggu dengan $iperemesis raidrum *inraidrum *ingkat &.gkat &. 2.
2. 1ntuk mengetahui data objektif pada 7y. usia 22 tahun 1ntuk mengetahui data objektif pada 7y. usia 22 tahun &&00//00 1sia 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis
Kehamilan # minggu dengan $iperemesis raidrum *inraidrum *ingkat &.gkat &. 3.
3. 1nt1ntuk uk dapdapat at menmenegaegakkakkan n anaanalislisa a padpada a 7y7y. . usiusia a 22 22 tahtahun un &&00//00 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemes
1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis raidrum *ingkat &.is raidrum *ingkat &. 4.
4. 1ntu1ntuk k mengemengetahui dan tahui dan melakmelaksanakan asuhan kebidanan pada sanakan asuhan kebidanan pada 7y7y. . usia 22 tahun
usia 22 tahun &&00//00 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis raidrum *ingkat &.
BAB II
TINJAUAN TE!I
2.1 K"nse# Keham$lan
2.1.1 Pengert$an Keham$lan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008). Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan oum dan dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi (!ar"ono, 2008).
Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki+laki dan oum dari perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. iknjosastro (2008)
Kehamilan disimpulkan sebagai masa dimana "anita memba"a embrio dalam tubuhnya yang dia"ali dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh yang membuat terjadinya proses konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin.
2.1.2 %akt"r !es$k" Pa&a Ibu Ham$l
bu hamil dengan kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mempunyai resiko atau bahaya yang lebih besar pada kehamilan9persalinannnya dibandingkan dengan ibu hamil dengan kehamilan9persalinan normal.
:aktor resiko pada ibu hamil meliputi ri"ayat kehamilan dan persalinan yang sebelumnya kurang baik yaitu ri"ayat keguguran, perdarahan pas'a kelahiran, lahir mati; bu hamil yang kurus9berat badan kurang; sudah memiliki anak atau lebih; jarak antara dua kehamilan kurang dari 2 tahun; bu menderita anemia atau kurang darah; perdarahan pada kehamilan ini; tekanan darah yang meninggi dan sakit kepala hebat dan adanya bengkak pada tungkai; kelainan
letak janin atau bentuk panggul ibu tidak normal; ri"ayat penyakit kronik seperti diabetes, darah tinggi, asma dan lain+lain (!uririnah, 200<).
Kehamilan muda rentan dengan resiko, dintaranya terdiri dari abortus, mola hidatidosa, kehamilan ektopik terganggu dan hiperemesis graidarum. (!ar"ono, 200#)
2.1.' Tan&a Baha(a Keham$lan
ada umumnya 80+#0 kehamilan akan berlangsung normal dan hanya &0+&2 kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis. Kehamilan patologis
tidak terjadi se'ara mendadak karena kehamilan dan efeknya terhadap organ tubuh berlangsung se'ara bertahap dan berangsur+ angsur. 4eteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk men'egah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. :aktor predisposisi dan adanya penyulit penyerta sebaiknya diketahui sejak a"al sehingga dapat dilakukan berbagai upaya maksimal untuk men'egah gangguan yang berat baik terhadap kehamilan dan keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya, diantaranya perdarahan, preeklamsi, nyeri hebat di daerah abdominopelikum.
(!ar"ono, 2008)
ejala dan tanda lain yang harus di"aspadai yang terkait dengan gangguan serius selama kehamilan adalah muntah berlebihan (hyperemesis graidarum), disuria, menggigil atau demam, ketuban pe'ah dini atau sebelum "aktunya, uterus lebih besar atau lebih ke'il
2.2 H$#eremes$s )ra*$&arum 2.2.1 De+$n$s$
$iperemesis graidarum adalah mual muntah berlebihan pada ibu hamil sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari % hari dan bahkan membahayakan hidupnya. (Manuaba, 200&)
anita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang dan timbul aseton dalam urine, keadaan ini disebut hiperemesis graidarum. (!astra"inata, 200)
$ipermesis raidarum juga dapat diartikan keluhan mual muntah yang dikatagorikan berat jika ibu hamil selalu muntah setiap kali minum ataupun makan. /kibatnya, tubuh sangat lemas, muka pu'at, aktifitas sehari+hari menjadi terganggu dan keadaan umum
menurun. (3ukiyah, 20&0)
!ehingga dapat disimpulkan bah"a hiperemesis graidarum adalah suatu keadaan yang terjadi pada ibu hamil dimana ibu hamil mengalami mual dan muntah se'ara terus menerus atau berlebihan yang kemudian akan menyebabkan dehidrasi, berat badan menurun, gangguan keseimbangan elektrolit dan mengganggu aktiitas sehari+ hari dan terdapat aseton dalam urine.
2.2.2 Et$"l"g$
enyebab pasti mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil belum diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor+faktor yang terlibat. :aktor biologis yang paling berperan adalah perubahan kadar hormon selama
kehamilan. Menurut teori terbaru, peningkatan kadar $uman 5horioni' onadotropin ($5) akan menginduksi oarium untuk memproduksi estrogen, yang dapat merangsang mual dan muntah.
erempuan dengan kehamilan ganda atau mola hidatidosa yang diketahui memiliki kadar $5 lebih tinggi daripada perempuan hamil lain mengalami keluhan mual dan muntah yang lebih berat. (5unningham, 200).
rogesteron juga diduga menyebabkan mual dan muntah dengan 'ara menghambat motilitas lambung dan irama kontraksi otot+otot polos lambung (!ar"ono, 2008).
$iperemesis graidarum merefleksikan perubahan hormonal yang lebih drastis dibandingkan kehamilan biasa.
=eberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut (!ar"ono, 200<)6
a. :aktor predisposisi 6
1) ada sebagian ke'il primigraida belum mampu beradaptasi terhadap hormon esterogen dan 'horioni' gonadotropin.
2) >erdistensi rahim
=iasa terjadi pada kehamilan dengan hidramnion, kehamilan ganda, estrogen dan $5 tinggi dan mola hidatidosa. ada kehamilan ini, produksi hormon estrogen dan 'horioni' gonadotropin terlalu tinggi sehingga menyebabkan hiperemesis graidarum.
b. :aktor organik 6
1) Masuknya illi khorialis dalam sirkulasi maternal
ada kehamilan, dimana diduga terjadi inasi jaringan illi korialis yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, akan menimbulkan reaksi alergi, sehingga faktor alergi dapat menyebabkan hiperemesis graidarum.
2) erubahan metabolik akibat hamil
3esistensi yang menurun dari pihak ibu. '. :aktor psikologis 6
$ubungan faktor psikologis dengan kejadian hiperemesis graidarum masih belum jelas. 7amun, beberapa kejadian di ba"ah ini diduga dapat menyebabkan terjadinya hiperemesis graidarum, yaitu 6
&) 3umah tangga yang retak 2) $amil yang tidak diinginkan
) takut terhadap tanggung ja"ab sebagai ibu ) Kehilangan pekerjaan
4iduga kejadian di atas dapat menimbulkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
2.2.' Pat"+$s$"l"g$
/da yang menyatakan bah"a, perasaan mual dan muntah adalah akibat dari meningkatnya kadar hormon estrogen, oleh karena itu hiperemesis graidarum umunya terjadi pada trimester pertama. engaruh fisiologik hormon ini masih belum jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. $iperemesis graidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. =elum jelas mengapa kejadian ini hanya terjadi pada sebagian ke'il "anita, namun faktor psikologis diperkirakan memiliki pengaruh paling utama disamping faktor hormonal. ada penderita yang sebelum hamil sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis graidarum yang lebih parah.
$iperemesis graidarum dapat mengakibatkan 'adangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tidak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton % asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.
Kekurangan 'airan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga 'airan ekstraseluler dan plasma berkurang. 7atrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun. !elain itu juga dapat menyebabkan hemokonsentrasi sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.
Kekurangan kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi le"at ginjal menambah frekuensi muntah % muntah lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit
dipatahkan.
!elain dehidrasi dan terganggunya keseimbangan elektrolit dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (!indroma Mallory+eiss) dengan akibat perdarahan gastro intestinal (!ar"ono, 200<).
2.2., D$agn"s$s
1. -enegakkan D$agn"s$s Keham$lan &an H$#eremes$s )ra*$&arum
enegakkan diagnosis hiperemesis graidarum dimulai dengan menegakkan diagnosis kehamilan terlebih dahulu. ada anamnesis dapat ditemukan keluhan amenore, serta mual dan muntah berat yang mengganggu aktiitas sehari+hari. emeriksaan obstetrik
dapat dilakukan untuk menemukan tanda+tanda kehamilan, yakni uterus yang besarnya sesuai usia kehamilan dengan konsistensi lunak dan seriks yang liid. emeriksaan penunjang kadar $5 dalam urine dapat membantu menegakkan diagnosis kehamilan.
*abel & menjelaskan hal+hal yang perlu diperhatikan untuk membedakan beberapa kondisi mual dan muntah dalam kehamilan. Tabel 1. Defnisi-Defnisi Mual dan Muntah dalam Kehamilan
Emes$s )ra*$&arum H$#eremes$s )ra*$&arum + Mual dan muntah dikeluhkan
mele"ati 20 minggu pertama kehamilan
+ *idak mengganggu aktiitas sehari+hari
+ *idak menimbulkan komplikasi patologis
+ Mual dan muntah mengganggu aktiitas sehari+hari
+ Mual dan muntah menimbulkan komplikasi (ketonuria, dehidrasi, hipokalemia, penurunan berat badan)
2. Deteks$ K"m#l$kas$ H$#eremes$s )ra*$&arum
Muntah yang terus+menerus disertai dengan kurang minum yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi. -ika terus berlanjut, pasien dapat mengalami syok. 4ehidrasi yang
berkepanjangan juga menghambat tumbuh kembang janin. >leh karena itu, pada pemeriksaan harus di'ari apakah terdapat abnormalitas tanda+tanda ital, seperti peningkatan frekuensi nadi (@&00 kali per menit), penurunan tekanan darah, kondisi subfebris, dan penurunan kesadaran. !elanjutnya dalam pemeriksaan fisik lengkap dapat di'ari tanda+tanda dehidrasi, tampak pu'at dan penurunan berat badan.
$iperemesis graidarum yang berat juga dapat membuat pasien tidak dapat makan atau minum sama sekali, sehingga 'adangan karbohidrat dalam tubuh ibu akan habis terpakai untuk pemenuhan kebutuhan energi jaringan. /kibatnya, lemak akan
dioksidasi. 7amun, lemak tidak dapat dioksidasi dengan sempurna dan terjadi penumpukan asam aseton+asetik, asam hidroksibutirik, dan aseton, sehingga menyebabkan ketosis. !alah satu gejalanya adalah bau aseton pada napas.
'. -enentukan Derajat H$#eremes$s )ra*$&arum
$iperemesis graidarum dapat diklasifikasikan se'ara klinis menjadi hiperemesis graidarum tingkat , dan .
a. *ingkat
$iperemesis graidarum tingkat ditandai oleh muntah yang terus+menerus disertai dengan penurunan nafsu makan dan minum. *erdapat penurunan berat badan dan nyeri epigastrium. ertama+tama isi muntahan adalah makanan, kemudian lendir beserta sedikit 'airan empedu, dan dapat keluar darah jika
keluhan muntah terus berlanjut. :rekuensi nadi meningkat sampai &00 kali per menit dan tekanan darah sistolik menurun. ada pemeriksaan fisik ditemukan mata 'ekung, lidah kering, penurunan turgor kulit dan penurunan jumlah urin.
b. *ingkat
ada hiperemesis graidarum tingkat , pasien memuntahkan semua yang dimakan dan diminum, berat badan 'epat menurun, dan ada rasa haus yang hebat. :rekuensi nadi
berada pada rentang &00+&0 kali9menit dan tekanan darah sistolik kurang dari 80 mm$g. asien terlihat apatis, pu'at, lidah kotor, kadang ikterus, dan ditemukan aseton serta bilirubin dalam urin.
'. *ingkat
$iperemesis graidarum tingkat sangat jarang terjadi. Keadaan ini merupakan kelanjutan dari hiperemesis graidarum tingkat yang ditandai dengan muntah yang berkurang atau bahkan berhenti, tetapi kesadaran pasien menurun (delirium
sampai koma). asien dapat mengalami ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung dan dalam urin ditemukan bilirubin dan protein.
,. Penegahan
rinsip pen'egahan adalah mengobati emesis agar tidak terjadi hiperemesis graidarum dengan 'ara (!ar"ono, 200<) 6
a. Memberikan penjelasan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologis.
b. Memberikan keyakinan bah"a mual dan kadang % kadang muntah merupakan gejala yang fisiologis pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan bulan.
'. Menganjurkan mengubah makan sehari % hari dengan makan dalam jumlah ke'il tapi sering.
d. Menganjurkan pada "aktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
e. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan
f. 4efekasi teratur
g. Menghindari kekurangan karbohidrat merupakan faktor penting, dianjurkan makanan yang banyak mengandung gula.
*ata laksana a"al dan utama untuk mual dan muntah tanpa komplikasi adalah istirahat dan menghindari makanan yang merangsang, seperti makanan pedas, makanan berlemak, atau suplemen besi.
erubahan pola diet yang sederhana, yaitu mengkonsumsi makanan dan minuman dalam porsi yang ke'il namun sering 'ukup efektif untuk mengatasi mual dan muntah derajat ringan. -enis makanan yang direkomendasikan adalah makanan ringan, ka'ang+ ka'angan, produk susu, ka'ang panjang, dan biskuit kering. Minuman elektrolit dan suplemen nutrisi peroral disarankan sebagai tambahan untuk memastikan terjaganya keseimbangan elektrolit dan pemenuhan kebutuhan kalori. Menu makanan yang banyak
mengandung protein juga memiliki efek positif karena bersifat eupepti' dan efektif meredakan mual.
ada emesis graidarum, obat+obatan diberikan apabila perubahan pola makan tidak mengurangi gejala, sedangkan pada hiperemesis graidarum, obat+obatan diberikan setelah rehidrasi dan kondisi hemodinamik stabil. emberian obat se'ara intraena dipertimbangkan jika toleransi oral pasien buruk.
enatalaksanaan utama hiperemesis graidarum adalah rehidrasi dan penghentian makanan peroral. emberian antiemetik dan itamin se'ara intraena dapat dipertimbangkan sebagai terapi tambahan.
*ata laksana a"al asien hiperemesis graidarum harus dira"at inap di rumah sakit dan dilakukan rehidrasi dengan 'airan natrium klorida atau ringer laktat, penghentian pemberian makanan per oral selama 2+8 jam, serta pemberian antiemetik jika dibutuhkan. enambahan glukosa, multiitamin, magnesium, pyridoAine, atau tiamin perlu dipertimbangkan. 5airan dekstrosa dapat menghentikan peme'ahan lemak. 1ntuk pasien dengan defisiensi itamin, tiamin &00 mg diberikan sebelum pemberian 'airan dekstrosa.
enatalaksanaan dilanjutkan sampai pasien dapat mentoleransi 'airan per oral dan didapatkan perbaikan hasil laboratorium.
engaturan 4iet 1ntuk pasien hiperemesis graidarum tingkat , diberikan diet hiperemesis . Makanan yang diberikan berupa roti kering dan buah+buahan. 5airan tidak diberikan bersama makanan tetapi &+2 jam setelah makan. 4iet hiperemesis kurang mengandung zat gizi, ke'uali itamin 5, sehingga diberikan hanya selama beberapa hari. -ika rasa mual dan muntah berkurang, pasien diberikan diet hiperemesis . emberian dilakukan se'ara bertahap untuk makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan. 4iet hiperemesis rendah dalam semua zat gizi,
ke'uali itamin / dan 4. 4iet hiperemesis diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan. 4iet diberikan sesuai kesanggupan pasien, dan minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan pada diet ini men'ukupi kebutuhan energy dan semua zat gizi.
BAB III
TINJAUAN KA0U0
$ari9*anggal engkajian 6 !enin, 0B /pril 20& aktu engkajian 6 20.00 =
7ama engkaji 6 :azrina >ktaiari
*empat 6 *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A. DATA 0UBJEKTI% a. I&ent$tas Kl$en
stri !uami
7ama 6 7y. *n.
1sia 6 22 tahun 2 tahun
/gama 6 slam slam
!uku =angsa 6 !unda !unda
endidikan 6 !M/ !MK
ekerjaan 6 3* Karya"an
/lamat 6 *ajur *ajur
b. Keluhan Utama
$amil 2 bulan mengeluh mual dan muntah sejak & minggu yang lalu, muntah lebih dari &0 kali muntah berupa makanan dan 'airan, dan nyeri pada perut. bu mengalami kesulitan untuk makan. bu merasa pusing dan
lemas.
. !$a(at Keham$lan 0ekarang
ni merupakan kehamilan yang pertama, tidak pernah keguguran. $ari pertama haid terakhir ($$*) tanggal 02 :ebruari 20&, belum merasakan gerakan janin, periksa kehamilan & kali di bidan, mengkonsumsi itamin asam folat saja & kali dalam sehari dan tidak mengkonsumsi pil penambah darah karena tidak diberi oleh bidan. =elum suntik munisasi *etanus *oksoid (**).
&. !$a(at Kesehatan Ibu &an Keluarga
*idak memiliki penyakit hipertensi, diabetes, nyeri saat =/K dan =/=, nyeri pada perut bagian ba"ah dan ibu tidak mempunyai keturunan kembar. e. !$a(at Keluarga Berenana KB3
+. !$a(at B$"l"g$s4 Ps$k"l"g$4 0"s$al &an Ek"n"m$ 1. =iologis
a. 7utrisi
!ebelum hamil dan saat hamil ada perubahan pola makan. !etiap makanan yang ibu makan dimuntahkan kembali, ibu hanya makan biskuit dan roti kering per hari. *idak ada pantangan makanan.
b. $idrasi
!ebelum hamil dan saat hamil ibu minum air putih C gelas setiap hari. '. Dliminasi
!ebelum dan selama hamil ibu buang air besar & kali sehari dan tidak ada keluhan saat buang air besar, konsistensi lunak dan "arnanya kuning ke'okelatan.
!ebelum hamil, ibu buang air ke'il C kali setiap hari. !elama hamil, ibu buang air ke'il E kali per hari, "arna agak kuning jernih, ibu mengaku tidak ada keluhan.
2. sikologis
!enang dengan kehamilannya namun merasa 'emas dengan kondisi kehamilannya saat ini, suami dan keluarga selalu mendampingi dan memberikan dukungan emosional.
?. !osial
Menikah selama & tahun dengan status pernikahan pertama, kehamilan ini diren'anakan dan didukung oleh keluarga dan suami. !uami adalah pengambil keputusan dalam keluarga.
. Dkonomi
!udah mempersiapkan dana dan ibu sudah terdaftar sebagai peserta =-!. . /ktiitas
*idak bisa melakukan aktiitas dan hanya berbaring di tempat tidur.
B. DATA BJEKTI%
&. emeriksaan 1mum
Kesadaran 6 5ompos mentis =erat badan sebelum hamil 6 kg
=erat badan sekarang 6 2 kg enurunan == selama kehamilan 6 ? kg
*= 6 &B0'm
M* 6 2&, (Kategori 7ormal) *anda+tanda ital *ekanan 4arah 6 8090 mm$g 7adi 6 &0F9menit ernapasan 6 20F9menit !uhu 6 ?B, G 5 2. emeriksaan :isik + Kepala dan leher
ada muka tidak ada oedema, s'lera putih konjuntia merah muda dan tampak 'ekungan pada ba"ah mata, bibir kering dan gigi tidak ada 'aries dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid atau limfe.
+ ayudara
ada inspeksi kedua payudara simetris dan putting susu menonjol. alpasi kedua payudara tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa atau benjolan. Kolostrum belum ada pada kedua payudara.
+ /ksila
Kedua aksila tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening + /bdomen
ada inspeksi tidak ada luka bekas operasi, palpasi abdomen *:1 belum teraba, kandung kemih kosong. 7yeri tekan pada epigastrium.
+ Dkstermitas
Kedua tangan tidak ada oedema dan tidak ada pu'at pada kuku, dan kedua kaki tidak ada arises dan tidak ada oedema, refleks patella positif.
*erpasang infus deAtrose dengan drip 7eurobion 20 tpm di tangan kiri.
+ emeriksaan enunjang $= 6 &,2 gr Keton urinaria 6 +
5. ANALI0A
7y. usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis
D. PENATALAK0ANAAN 1. Informed Consent
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan saat ini kepada ibu bah"a usia kehamilan ibu # minggu
3. Advice dr.!p>, jam 2&.00 =
+ njeksi >ndan'entron 8mg9ml ?A& se'ara H
+ njeksi 3anitidine 2mg92ml ?A& se'ara H
+ Ianjut drip neurobion apabila labu pertama habis. . >bserasi keadaan umum dan tanda+tanda ital
. >bserasi intake dan output B. >bserasi tetesan infus
<. Memberitahu ibu untuk tidak kha"atir atau 'emas terhadap kehamilannya
8. Menganjurkan mengubah makan sehari % hari dengan makan dalam jumlah ke'il tapi sering.
#. Menganjurkan pada "aktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, terlebih dahulu makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
10. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. &&. Memberitahu ibu untuk istirahat yang 'ukup.
5ATATAN PE!KE-BAN)AN
$ari9*anggal engkajian 6 !elasa, 0< /pril 20& aktu engkajian 6 08.00 =
*empat 6 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A. DATA 0UBJEKTI%
Masih merasakan mual dan muntah, muntah C kali, masih merasakan nyeri pada perut. !udah makan ? sendok bubur, biskuit dan minum & gelas teh
manis hangat. !udah =/K dan belum =/=.
B. DATA BJEKTI%
Keadaan 1mum 6 !edang
Kesadaran 6 5ompos mentis *anda+tanda ital *ekanan 4arah 6 #09B0 mm$g 7adi 6 &00F9menit ernapasan 6 20F9menit !uhu 6 ?B,< G 5 emeriksan :isik
!'lera putih konjuntia merah muda dan tampak 'ekungan pada kelopak mata, bibir kering dan nyeri tekan pada epigastrium.
Dkstremitas terpasang infus deAtrose dengan drip 7eurobion
. ANALI0A
7y. usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan $iperemesis
raidarum
D. PENATALAK0ANAAN
&. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Visit dr.!>
+ 4eAtrose J 4rip 7eurobion & /mpul 20 tpm apabila 'airan sudah habis
+ !untik 3anitidine 2mg92ml ?A& se'ara H + !untik >ndansentrone 8mg9ml ?A& se'ara H
?. Menyuntikkan ranitidine 2mg92ml se'ara H jam &?.00 = . Menyuntikkan ondansentrone 8mg9ml se'ara H jam &?.00 = . Menganjurkan ibu untuk makan sedikit sedikit tapi sering
B. >bserasi keadaan umum dan tanda+tanda ital <. >bserasi intake dan output
5ATATAN PE!KE-BAN)AN
$ari9*anggal engkajian 6 !elasa, 0< /pril 20& aktu engkajian 6 &.00 =
*empat 6 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A. DATA 0UBJEKTI%
Masih merasakan mual dan muntah, muntah C ? kali, nyeri pada perut sudah berkurang. bu sudah makan sedikit sedikit tapi sering denagn bubur ayam
dan biskuit. bu sudah =/K dan belum =/=.
B. DATA BJEKTI%
Keadaan 1mum 6 !edang
Kesadaran 6 5ompos mentis *anda+tanda ital
*ekanan 4arah 6 &&09<0 mm$g
7adi 6 80F9menit
ernapasan 6 20F9menit !uhu 6 ?B,< G 5 emeriksaan :isik
*idak terdapat 'ekung pada ba"ah mata, bibir tidak kering dan nyeri tekan pada epigastrium.
*erpasang infus deAtrose J 7eurobion & ampul 20 tpm
5. ANALI0A
7y. usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan Dmesis
raidarum
D. PENATALAK0ANAAN
&. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. >bserasi keadaan umum dan tanda+tanda ital ?. >bserasi intake dan output
. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering
5ATATAN PE!KE-BAN)AN
$ari9*anggal engkajian 6 !elasa, 0< /pril 20& aktu engkajian 6 20.00 =
*empat 6 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A. DATA 0UBJEKTI%
bu mengeluh masih merasakan mual dan tidak muntah. bu sudah makan nasi dan sayur porsi sedang dan habis dan makan ? buah bis'uit, minum & gelas teh manis hangat. bu sudah =/K dan sudah =/=.
B. DATA BJEKTI%
Keadaan 1mum 6 !edang
Kesadaran 6 5ompos mentis
*anda+tanda ital
*ekanan 4arah 6 &209<0 mm$g
7adi 6 <F9menit
ernapasan 6 20F9menit !uhu 6 ?B, G 5 emeriksaan :isik
*idak terdapat 'ekung pada ba"ah mata, bibir tidak kering dan tidak ada nyeri tekan pada epigastrium.
*erpasang infus deAtrose J 7eurobion & ampul 20 tpm 5. ANALI0A
7y. usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan Dmesis raidarum
D. PENATALAK0ANAAN
&. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2.Menyuntikkan ranitidine 2mg92ml se'ara H jam 2&.00 = ?.Menyuntikkan ondansentrone 8mg9ml se'ara H jam 2&.00 = . Mengganti 'airan infus deAtrose dengan 3I 00 ml 20 tpm . >bserasi keadaan umum dan tanda+tanda ital
B. >bserasi intake dan output
<. Menganjurkan ibu untuk makan sedikit tapi sering 8. Memberitahu ibu untuk istirahat yang 'ukup
5ATATAN PE!KE-BAN)AN
$ari9*anggal engkajian 6 3abu, 08 /pril 20& aktu engkajian 6 08.00 =
*empat 6 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i
A. DATA 0UBJEKTI%
!udah tidak merasakan mual dan tidak muntah, ibu sudah makan bubur & porsi dan habis, minum & gelas teh manis hangat.
B. DATA BJEKTI%
Keadaan 1mum 6 =aik
Kesadaran 6 5ompos mentis *anda+tanda ital
*ekanan 4arah 6 &20980 mm$g 7adi 6 <8F9menit
ernapasan 6 20F9menit !uhu 6 ?B, G 5 emeriksaan :isik
*idak terdapat 'ekung pada ba"ah mata, bibir tidak kering dan tidak ada nyeri tekan pada epigastrium.
*erpasang infus 3I 20 tpm
5. ANALI0A
7y. usia 22 tahun &0/0 1sia Kehamilan # minggu dengan Keadaan 1mum =aik
D. PENATALAK0ANAAN
&. Menjelaskan hasil pemeriksaan
2. Mengingatkan ibu untuk makan sedikit+sedikit tapi sering.
?. Menganjurkan ibu untuk minum susu agar ibu mendapatkan 'ukup nutrisi.
. Konseling tentang6
+ Ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester & + *anda+tanda bahaya kehamilan
. Visitdr.!>6
+ bu boleh pulang ibu pulang pukul &&.00 "ib
+ Kontrol kembali ke oliklinik Kebidanan 3!14 5ia"i pada tanggal 0B Mei 20& atau jika ada keluhan dapat datang kapan saja.
BAB I6
PE-BAHA0AN
=ab ini akan membahas hal yang berkaitan dengan pelaksanaan asuhan kebidanan kepada 7y. dengan $iperemesis raidarum. /suhan yang dilaksanakan pada tanggal 0B /pril 20& hingga 08 /pril 20& bertempat di 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i.
Metode dan bentuk pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan as uhan kebidanan didokumentasikan dalam bentuk !>/.
A. 0UBJEKTI%
ada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. ada kasus 7y. dengan hiperemesis graidarum ditemukan data subjektif yaitu klien mengatakan terakhir haid jatuh pada tanggal 02 :ebruari 20&, sehingga dapat diketahui bah"a usia kehamilan ibu saat dilakukan pengkajian adalah # minggu. $al ini sesuai dengan teori yang mengemukakan bah"a hiperemesis graidarum biasa terjadi pada saat usia kehamilan muda yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormone estrogen dan hormone gonadotropine (!ar"ono, 200<).
Menurut teori terbaru, peningkatan kadar human 'horioni' gonadotropine (h5) akan menginduksi oarium untuk memproduksi estrogen yang dapat merangsang mual dan muntah (7iebyl -3, 20&0).
4ari keluhan utama diketahui bah"a ibu mengalami muntah yang terus menerus sejak & minggu yang lalu. Muntah kurang lebih dari &0 kali dalam sehari. $al ini sesuai dengan teori mengenai hiperemesis graidarum yang mengemukakan bah"a muntah akan terjadi se'ara terus+menerus yang disebabkan oleh perubahan hormone estrogen dan gonadotropin. $iperemesis graidarum merupakan mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari+hari dan baahkan membahayakan hidupnya (Manuaba, 200&).
4ari pola nutrisi diketahui bah"a sejak & minggu yang lalu ibu menjadi sulit untuk makan, setiap makanan yang masuk ke mulut ibu akan dimuntahkan kembali. !ementara dari pola aktiitas sehari+hari diketahui bah"a semenjak mengalami mual dan muntah pekerjaan rumah tangga ibu terganggu karena ibu merasa lemas. Menurut Manuaba (200&), hiperemesis graidarum terjadi pada hamil muda dimana penderita mengalami mual muntah berlebihan sehingga mengganggu aktiitas dan kesehatan penderita.
!e'ara fisiologis mual dan muntah merupakan gejala yang "ajar dan sering didapati pada kehamilan trimester a"al. ejala+gejala ini kurang lebih terjadi B minggu setelah $$* dan berlangsung selama kurang lebih selama &0 minggu. Menurut ra"irohardjo perasaan mual disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon estrogen dan $5 dalam serum. $iperemesis graidarum adalah mual dan muntah berlebihan sehingga pekerjaan terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Kondisi+kondisi yang telah diuraikan tersebut merupakan kondisi yang sama seperti yang dialami oleh 7y. .
B. BJEKTI%
ada langkah ini dilakukan pengumpulan data dari hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum, tanda+tanda ital, pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan inspeksi dan palpasi serta pemeriksaan penunjang lainnya. /dapun hasil yang didapat melalui pemeriksaan tanda+tanda ital adalah klien terlihat lemah, tekanan darah 8090 mm$g, nadi &0 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit dan suhu ?B,o5. 4ari pemeriksaan tanda+tanda ital terdapat tanda terjadinya hiperemesis graidarum yaitu tekanan darah yang menurun dan nadi ibu yang meningkat. $al tersebut sesuai dengan teori mengenai tanda dan gejala hiperemesis graidarum yang dikemukakan oleh !ar"ono tahun 200<.
$al ini dikarenakan kekurangan 'airan yang diminum dan kehilangan karena muntah menyebabkan dehidrasi sehingga 'airan ekstraseluler dan plasma berkurang. 7atrium dan khlorida darah dan khlorida air kemih turun.
jaringan berkurang sehingga tekanan darah berkurang. Ketika aliran darah ke jaringan berkurang, maka jantung akan bekerja lebih keras dengan 'ara peningkatan aktiitas yang terlihat dari peningkatan nadi.
ada pemeriksaan fisik diketahui bah"a pada mata terdapat daerah 'ekung ba"ah mata dan bibir yang terlihat kering yang diakibatkan ibu mengalami dehidrasi. ada abdomen, terdapat nyeri tekan pada epigastrium. *:1 belum teraba.
4ari pemeriksaan fisik yang telah dilakukan terhadap 7y. terdapat kesamaan dengan tanda dan gejala terjadinya hiperemesis graidarum yang dijelaskan oleh !ar"ono tahun 200<, dimana pada hiperemesis graidarum pemeriksaan fisik akan didapatkan mata yang 'ekung dan bibir terlihat kering akibat terjadinya dehidrasi. 4ehidrasi terjadi karena 'airan ekstraseluler dan plasma yang berkurang akibat muntah yang terjadi se'ara terus+menerus tanpa diimbangi dengan asupan yang 'ukup. ada epigastrium akan terdapat nyeri pada saat di tekan yang disebabkan oleh asam lambung yang meningkat tanpa diimbangi oleh asupan makanan, sehingga terjadi iritasi lambung.
5. ANALI0A
ada /nalisa ini penulis menentukan diagnosa dan rumusan masalah berdasarkan hasil pengkajian yang dilaksanakan pada 7y. dengan hiperemesis graidarum tingkat &. =erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah dapat disimpulkan bah"a diagnosis yang didapat sesuai dengan kriteria diagnosis bah"a manifestasi klinik pada hiperemesis graidarum tingkat & adalah muntah terus menerus sehingga menimbulkan dehidrasi yang ditandai dengan penurunan turgor kulit, nafsu makan berkurang, berat badan turun dan mata 'ekung serta bibir kering. ejala lain adalah adanya nyeri epigastrium karena asam lambung
meningkat, nadi meningkat dengan frekuensi dan tekanan darah turun serta keadaan umum klien tampak lemah.
D. PENATALAK0ANAAN
Iangkah ini meren'anakan semua asuhan yang dilakukan pada klien sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien. !emua ren'ana asuhan dituangkan dalam rangkaian yang teratur dan disesuaikan dengan peranan bidan di rumah sakit dimana diperlukan tindakan kolaborasi dengan dokter. 3en'ana asuhan yang diberikan juga disesuaikan dengan !tandar /suhan Kepera"atan9Kebidanan pada klien dengan $D. emberian >ndan'entron injeksi ?A&, 3anitidine injeksi ?A&, dan pemberian neurobion & ampul98 jam drip dalam 'airan deAtrose , yang dilakukan atas adi'e dr. !p.> dimaksudkan untuk mengurangi mual yang dirasakan (>ndan'entron injeksi, 3anitidine injeksi) dan untuk mengurangi rasa lemas (neurobion & ampul drip dalam deAtrose ). emberian terapi sudah tepat berdasarkan prosedur yang harus dilakukan, karena berfokus pada kebutuhan dan keluhan utama yang dirasakan oleh ibu.
emberian dukungan emosional kepada ibu dan keluarga menjadi hal yang penting karena pada kasus ini ibu memang memiliki ke'emasan karena keadaannya yang terus+menerus mual dan muntah. 4engan pemberian dukungan emosional diharapkan ibu dan keluarga dapat lebih tenang dan mengetahui bah"a mual muntah adalah hal yang "ajar terjadi saat a"al kehamilan ibu dan akan menghilang pada saat usia kehamilan ibu sudah bulan ke atas sehingga fa'tor psikologis yang merupakan salah satu faktor
terjadinya hiperemesis graidarum dapat diatasi.
ada asuhan selanjutnya, menganjurkan ibu untuk makan sedikit+sedikit tapi sering dimaksudkan agar lambung dapat terisi. emberian makan langsung dalam porsi yang besar hanya akan menambah rasa mual dan dimuntahkan kembali. !elain itu, penghitungan setiap &2 jam intake dan output dilakukan untuk mengetahui keseimbangan pemasukan dan pengeluaran 'airan yang terjadi karena pada hipermemesis kekurangan 'airan akan menimbulkan oliguria. 4engan penghitungan intake dan output 'airan maka akan diketahui perkembangan keadaan ibu setelah mendapatkan penanganan.
*indakan yang dilakukan oleh bidan di 3uang *eratai / (7ifas) 3!14 5ia"i Kabupaten =ogor sudah sesuai dengan !tandar /suhan kepera"atan9kebidanan pada klien dengan $D, dimana bidan sudah melakukan delegasi dengan dokter untuk tindakan pemberian terapi, memberikan support mental kepada ibu dan keluarga, maupun memantau intake dan output klien.
BAB 6
PENUTUP
/.1 Kes$m#ulanbu mengalami muntah yang terus menerus, muntah kurang lebih dari &0 kali dalam sehari. $al ini sesuai dengan teori mengenai hiperemesis graidarum yang mengemukakan bah"a muntah akan terjadi se'ara terus+ menerus yang disebabkan oleh perubahan hormone estrogen dan gonadotropin. $iperemesis graidarum merupakan mual muntah yang berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktiitas sehari+hari dan baahkan membahayakan hidupnya (Manuaba, 200&).
/dapun hasil yang didapat melalui pemeriksaan tanda+tanda ital adalah klien terlihat lemah, tekanan darah 809B0 mm$g, nadi &0 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit dan suhu ?B,o5. 4ari pemeriksaan tanda+tanda
ital terdapat tanda terjadinya hiperemesis graidarum yaitu tekanan darah yang menurun dan nadi ibu yang meningkat. $al tersebut sesuai dengan teori mengenai tanda dan gejala hiperemesis graidarum yang dikemukakan oleh !ar"ono tahun 200<.
=erdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah dapat disimpulkan bah"a diagnosis yang didapat sesuai dengan kriteria diagnosis bah"a manifestasi klinik pada hiperemesis graidarum tingkat & adalah muntah terus menerus sehingga menimbulkan dehidrasi yang ditandai dengan penurunan turgor kulit, nafsu makan berkurang, berat badan turun dan mata 'ekung serta bibir kering. ejala lain adalah adanya nyeri epigastrium karena asam lambung meningkat, nadi meningkat dengan frekuensi dan tekanan darah turun serta keadaan umum klien tampak lemah. !elain itu diagnosa ini dapat ditegakkan karena berdasarkan hasil pemeriksaan urin didapatkan keton positif 2.
3en'ana asuhan yang diberikan juga disesuaikan dengan !tandar /suhan Kepera"atan9Kebidanan pada klien dengan $D. emberian >ndan'entron injeksi ?A&, 3anitidine injeksi 2A&, dan pemberian neurobion & ampul98 jam drip dalam 'airan deAtrose , yang dilakukan atas adi'e dr. !p.> dimaksudkan untuk mengurangi mual yang dirasakan (>ndan'entron injeksi,
3anitidine injeksi) dan untuk mengurangi rasa lemas (neurobion & ampul drip dalam deAtrose ). emberian terapi sudah tepat, karena berfokus pada kebutuhan dan keluhan utama yang dirasakan oleh ibu.
4ari asuhan kebidanan yang telah diberikan, diketahui bah"a faktor psikologis memiliki peranan terhadap terjadinya hiperemesis graidarum.
!ehingga penatalaksanaan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada pemberian terapi oral ataupun obserasi keadaan ibu se'ara berkala. emberian dukungan emosional sangatlah berarti pada kasus hiperemesis graidarum yang dapat diberikan dengan memberikan semangat, terus mendampingi ibu, dan memberikan nasihat kepada ibu maupun anggota keluarga lainnya.
/suhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan hiperemesis
graidarum juga telah disesuaikan dengan !tandar /suhan
Kepera"atan9Kebidanan 3!14 5ia"i Kabupaten =ogor pada kasus $iperemesis raidarum. /suhan diberikan berdasarkan diagnosa yang mungkin timbul yang meliputi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang, 'emas berhubungan dengan ketidaktahuan mengenai penyakitnya dan defisit olume 'airan berhubungan dengan output yang berlebihan. !ehingga asuhan yang diberikan berfokus kepada diagnosa yang telah ditegakkan.
/.2 0aran
&. =agi Mahasis"a
4iharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan /suhan atologis dengan hiperemesis graidarum sehingga dapat memberikan pelayanan dengan 'epat dan tepat sesuai ke"enangannya dan dapat berbagi pengalamannya kepada oranglain.
2. =agi Iahan raktik
/gar dapat meningkatkan mutu layanan terhadap klien dengan hiperemesis graidarum dalam memberikan pelayanan dengan 'epat dan tepat.