*.1 Kesimpulan
$esimpulan dari makalah ini, antara lain
"ermokimia adalah bagian dari termodinamika yang membahas masalah perubahan energy yang
menyertai reaksi kimia.
$alor reaksi sebagai manifestasi perubahan energy pada termokimia dikategorikan menjadi a.
$alor )embentukan b. $alor )enguraian 3. $olor )embakaran
d. $alor )elarutan, )enguapan dan Sublimasi. e. $alor Netralisasi.
. )erhitungan entalphi dapat diketahui dengan persamaan
4 0 m . 5 . 6t M $alor reaksi
m massa 9at gram5 @t perubahan suhu o85
3 $alor jenis 9at 3air J/g o85.
Jika dimisalkan ada dua larutan yang bereaksi misalkan larutan a dan larutan b maka
a massa a . 3 a. G" a
b massa b. 3 b G" b
kalorimeter 8 . @"menggunakan perubahan suhu 9at yang mendekati keadaan standart5
total a b kalorimeter
ntuk penulisan makalah yang akan datang, diharapkan penulis menggunakan referensi yang lebih banyak lagi agar ter3ipta makalah yang lebih baik lagi.
"A8TA# P7STAKA
7tkins, ). Q., 1;;4, $imia Uisika, ?rlangga, Jakarta. www..8hem!:s!"ry.org .Situs $imia :ndonesia
http//bakhrul!#2!ri9ky.blogspot.3om/#'14/'1/praktikum!kimia!dasar!termokimia.html
BAB 9 PEN"AH77AN
1.1 "ermokimia adalah bagian dari termodinamika yang membahas masalah perubahan panas reaksi kimia. Jika panas dikeluarkan untuk berlangsungnya suatu reaksi, maka reaksi dinamakan reaksi eksotermis M negatif5, jika sejumlah panas diserap oleh suatu reaksi maka M positif dan reaksi demikian disebut reaksi endotermis. "ermokimia sangat berhubungan dengan pengaruh kalor yang menyertai reaksi!reaksi kimia. $alor reaksi pada suhu tertentu, ", ialah kalor yang dilepaskan atau diserap, jika sejumlah 9at!9at pereaksi pada suhu ", berubah menjadi hasil reaksi pada suhu yang sama. Se3ara eksperimen kalor reaksi dapat ditentukan dengan kalorimeter. "api tidak semua reaksi dapat ditentukan kalor reaksinya se3ara kalorimetrik. )enentuan ini terbatas pada reaksi!reaksi berkesudahan yang berlangsung dengan 3epat seperti pada reaksi pembakaran, reaksi penetralan, dan reaksi pelarutan.
ntuk mengetahui kebenaran dari teori tersebut, yaitu mengenai bagaimana membuat kalorimeter sederhana dan 3ara penetapannya serta penentuan kalo reaksi, maka dilakukan per3obaan ini. )ada per3obaan ini akan ditentukan kalor reaksi se3ara kalorimetrik dengan menentukan terlebih dahulu tetapan kalorimeter Q5 dengan memperhitungkan banyaknya kalor yang dibebaskan dan diserap dari bahan yang terlibat maka banyaknya perubahan kalor selama reaksi dapat dihitung.
)rinsip dan 7plikasi )er3obaan
)rinsip dari per3obaan termokimia adalah penentuan tetapan dengan mengamati perubahan temperatur pada selang waktu tertentu dengan menggunakan alat yang disebut dengan kalorimeter.
7plikasi dari per3obaan termokimia adalah pada penggunaaan termos air panas dan termos es, fenomena angin darat dan angin laut, juga senyawa!senyawa yang bereaksi eksotermis banyak digunakan sebagai bahan bakar seperti halnya ()*, bensin dan lain!lain.
"ujuan )er3obaan
7. 6engetahui prinsip kerja dari kalorimeter.
B. 6empelajari perubahan energi yang menyertai reaksi kimia.
BAB 99
T9N3A7AN P7STAKA #.1 "ermokimia
"ermokimia mempelajari perubahan panas yang mengikuti reaksi kimia dan perubahan! perubahan fisiknya seperti pelarutan, peleburan dan sebagainya. Satuan tenaga panas biasanya dinyatakan dengan kalori, joule, atau kilokalori Sukardjo, #''#5.
1 joule 1' 4 erg ',#4 kal 7tau
7 kal 4,1'4 joule
$ajian tentang kalor dihasilkan atau dibutuhkan oleh reaksi kimia disebut termokimia . "ermodinamika merupakan 3abang dari termokimia karena tabung reaksi dan isinya membentuk sistem. Jadi, kita dapat mengukur se3ara tak langsung, dengan 3ara mengukur kerja atau kenaikan temperatur5 energi yang dihasilkan oleh reaksi dengan kalor dan dikenal sebagai M, bergantung pada kondisinya, apakah dengan perubahan energi dalam atau perubahan entalpi. Sebaliknya jika kita tahu G atau G% suatu reaksi, kita dapat meramalkan jumlah energi yang dihasilkannya sebagai kalor 7tkins, 1;;;5.
%ampir semua reaksi kimia menyerap atau menghasilkan melepaskan5 energi, umumnya dalam bentuk kalor. )enting bagi kita untuk memahami perbedaan antara energi termal dan kalor. $alor heat5 adalah perpindahan energi termal antara dua benda yang suhunya berbeda walaupun kalor diserap atau kalor dibebaskan. $etika menggambarkan perubahan energi yang terjadi selama proses tersebut. :lmu kimia yang mempelajari perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia disebut termokimia thermo3hemistry5 8hang, #''45.
#.# ?ntalpi
)erubahan entalpi untuk reaksi kimia bergantung pada keadaan 9at!9at yang terlibat dalam pembentukan karbondioksida dengan pembakaran karbon. %arga G% yang diberikan untuk karbon padat itu adalah dalam bentuk grafik. %arga lain dari G% akan diperoleh jika karbon padat itu dalam bentuk intan. ntuk suatu 3airan atau padatan keadaan standar ialah 9at murni 1 atm, sedangkan untuk suatu gas ialah gas ideal $eenan, dkk., 1;45.
$arena sebagian besar reaksi adalah proses tekanan konstan kita dapat menyamakan pertukaran kalor dalam kasus ini dengan perubahan entalpi. ntuk setiap reaksi
&eaktan )roduk
$ita mendefinisikan perubahan entalpi yang disebut entalpi reaksi enthalpy of rea3tion5, G% sebagai selisih antara entalpi produk dan entalpi reaktan.
G% % produk D % reaktam
?ntalpi reaksi dapat bernilai positif atau negatif, bergantung pada prosesnya. ntuk proses endotermik kalor diserap oleh sistem dari lingkungan5, G% bernilai positif yaitu G%'. ntuk proses eksotermik kalor dilepaskan oleh sistem kelingkungan 5, G% bernilai negatif yaitu G%V' 8hang, #''45.
Jika sebuah sistem bebas untuk mengubah Holumenya terhadap tekanan luar yang tetap, perubahan energi dalamnya tidak lagi sama dengan energi yang diberikan kalor. ?nergi yang diberikan sebagai kalor diubah menjadi kerja untuk memberikan tekanan baik terhadap lingkungan sehingga d V dM. Seperti halnya energi dalam entalpi hanya bergantung pada keadaan sistem sekarang sehingga entalpi merupakan fungsi keadaan. Seperti juga untuk fungsi keadaan yang manapun, perubahan entalpi antara setiap pasangan keadaan awal dan keadaan akhir tidak bergantung pada jalannya 7tkins, 1;;;5.
&eaksi kimia yang menyangkut peme3ahan atau pembentukan ikatan kimia selalu berhubungan dengan penyerapan atau pelepasan panas. &eaksi eksotermik adalah suatu reaksi yang melepaskan energi. Jika reaksi berlangsung pada suhu tetap berdasarkan perjanjian G% akan bernilai negatif karena kandungan panas dari sistem menurun. Sebaliknya pada reaksi endotermik yaitu reaksi yang membutuhkan panas berdasarkan perjanjian G% akan bernilai positif. Namun kadang!kadang beberapa buku menggunakan tanda sebaliknya dari yang telah di uraikan di atas. $arena itu dalam penulisan di bidang termodinamika dianjurkan untuk selalu men3antumkan penggunaan tanda yang akan di gunakan Bird, 1;;5.
)anas pelarutan ada dua ma3am, yaitu panas pelarutan integral dan panas pelarutan diferensial. Besarnya panas pelarutan bergantung pada jumlah mol pelarut dan 9at terlarut Sukardjo, #''#5.
)anas reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan eneergi produk dan reaktan pada Holume konstan G? atau pada tekanan konstan G%. )anas reaksi diukur dengan bantuan kalorimeter. %arga G? diperoleh apabila reaksi dilakukan dengan kalorimeter bom, yaitu pada Holume konstan dan G% adalah panas reaksi yang di ukur pada tekanan konstan, dalam gelas piala yang diisolasi. $arena proses diperin3i dengan baik, maka panas yang dilepaskanatau diadsorpsi hanyalah fungsi!fungsi keadaan yaitu -ogra dan -ogra, 1;;'5.
p G% atau r G?
Besaran!besaran ini dapat diukur oleh persamaan G? atau G% "1."#. G8i produk kalorimeter5 d", dimana 8i dapat berupa 8H untuk pengukuran ? dan 8p untuk %. ntuk % dalam banyak per3obaan, 8i untuk kalorimeter dijaga tetap konstan -ogra dan -ogra, 1;;'5. -alam laboratorium pertukaran kalor dalam proses fisika dan kimia diukur dengan kalorimeter yaitu suatu wadah tertutup yang diran3ang se3ara khusus untuk tujuan ini. )embahasan tentang kalorimetri pengukuran perubahan kalor akan bergantung pada pemahaman tentang kalor jenis dan kapasitas kalor. $alor jenis suatu 9at adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaiikan suhu satu gram 9at sebesar satu derajat 3el3ius. $apasitas kalor suatu 9at adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sejumlah 9at sebesar satu derajat 3el3ius
8hang, #''45.
7lat paling penting untuk mengukur G adalah kalorimetri bom adiabatik. )erubahan keadaan yang dapat berupa reaksi kimia berasal didalam wadah berHolume tetap yang disebut bom. Bom tersebut direndam dibak air pengaduk dan keseluruhan alat itulah disebut kalorimeter. $alorimeter itu juga direndam dalam bak air luar. "emperatur air di dalam kalorimeter dan di dalam bak luar dipantau dan diatur sampai nilainya sama. %al ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya kalor yang hilang sedikit pun dari kalorimeter ke lingkungannya, yaitu bak air sehingga kalorimeter itu adiabatik 7tkins, 1;;;5.
)anas dilepaskan kelingkungannya atau diterima dari lingkungan sekitarnya oleh sistem dalam isohorik atau isobarik dan "1 "# kondisi ini disebut isotermal kalor reaksi. Syarat berikut yang harus dilakukan pada saat proses berlangsung a5 suhu dari produk dan reaktan harus sama , b5 semua jenis kerja harus dimasukkan pada proses reaksi, ke3uali kerja ekspansi 7leksishHli dan Sidamonid9e, #''#5.
)anas reaksi diukur dengan menggunakan kalorimeter. -alam rangka untuk melindungi perubahan suhu dari proses, transfer panas ke kalorimeter atau penyerapan panas dari kalorimeter harus terjadi se3epat mungkin. )erubahan panas ditunjukkan oleh perubahan suhu kalorimeter.
H ! 8H kal 0 G" kal
-imana kal adalah kapasitas panas kalorimeter5 7leksishHli dan Sidoamonid9e, #''#5. #.4 )anas )elarutan dan )anas )enetralan
)anas pelarutan adalah panas yang diserap jika 1 mol padatan dilarutkan dalam larutan yang sudah dalam keadaan jenuh. %al ini berbeda dengan panas pelarutan untuk larutan en3er yang biasa terdapat dalam tabel panas pelarutan. )anas pelarutan biasanya terdapat tabel merupakan panas pengen3eran dari keadaan jenuh menjadi en3er Sukardjo, #''#5.
)anas netralisasi terjadi dalam larutan asam kuat dan basa kuat dengan sedikit air ternyata beharga konstan. %al ini disebabkan karena asam kuat dan basa kuat akan mudah terdisosiasi sempurna dalam bentuk ion di dalam larutan. )anas penetralan merupakan jumlah panas yang dilepaskan ketika 1 mol air terbentuk akibat reaksi dengan asam dan basa atau sebaliknya Subowo dan Sanjaya, 1;5.
7plikasi termokimia dapat dijumpai pada kehidupan sehari Dhari seperti termos yang dapat menjaga suhu di dalam termos agar tetap konstan. )roses termokimia juga dapat digunakan
pada pengolahan limbah biomasa yang memiliki kadar air relatif tinggi, karena metode pen3airan se3ara termokimia dapt membuat kondisi operasi yang optimal, yaitu pada suhu dan tekanan operasi yang menghasilkan jumlah minyak maksimum pada limbah biomasa Sembodo dan Jumari, #'';5.
-ata!data titrasi kalorimetri isotermal pada banyak literatur saat ini 3enderung memiliki kesalahan!kesalahan yang tinggi pada perhitungan entalpi reaksi ikatan protein ligan. ntuk itu perlu adanya standarisasi untuk kalorimetri titrasi. Beberapa garam anorganik dan reaksii buffer telah dianjurkan untuk memakai entalpi standar. Beberapa kalorimetri komersil, seperti )!:"8, :"8 #'' dan nanno :"8!::: telah menggunakan reaksi standar ini Baranousklene, #'';5.
B7B :::
6?">->(>*: .1 7lat dan Bahan
7lat! alat yang digunakan adalah batang pengaduk, buret, 3orong ka3a, erlenmeyer, gelas beaker, kalorimeter, nera3a analitik, penangas air, pipet Holume, stopwat3h, dan termometer. Bahan! bahan yang digunakan adalah akuades, amonia, asam asetat, asam klorida, etanol, natrium hidroksida, seng, dan tembaga sulfat.
.# 7nalisis Bahan .#.1 7kuades %#>5
8airan tidak berwarna dengan rumus senyawa %#> dan memiliki nilai derajat relatif 1. "itik leleh 'E 8 dan titik didih 1''E 8. -alam fase gas, air terdiri dari 1 molekul %#> dengan sudut ikatan %!>!%. 7ir merupakan pelarut yang sangat baik, yang dapat melarutkan banyak elektrolit dan bersifat netral -aintith, 1;;4O $usuma, 1;5.
.#.# 7monia N%4>%5
7monia merupakan gas berwarna dan baunya menyengat dengan titik leleh !<4 E8 dan titik didih !',; E8. Bersifat sangat larut dalam air dan alkohol -aintith, 1;;45.
.#. 7sam asetat 8%8>>%5
-isebut juga asam 3uka. 7sam asetat merupakan 9at 3air tanpawarna dan berbau sengit dihasilkan melalui fermentasi alkohol oleh bakteri 73etoba3ter a3ety. 7sam asetat murni membeku pada #;' $. 6emiliki titik beku 1+,+E 8 , titik leleh !11,1E 8. 7sam asetat bersifat korosif dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen serta iritasi pada membran mukosa. 8ara penanganannya perlu ada refonil asam asetat agar dapat digunakan kembali dengan pengelolaan fisik yaitu destilasi *em, 1;;45.
.#.4 7sam $lorida %8l5
7sam klorida memiliki titik leleh !114, E8, titik didih !2 E8, berat jenis <,'2 g/3m, berat gas uap 1,#+. 6erupakan gas tanpawarna, berbau merangsang berbahaya bila kontak dengan mata dan kulit atau pun terhirup. Banyak digunakan dalam laboratorium, industri logam sebagai pelarut dan penetralisasi &iHai,1;;45.
.#.2 ?tanol 8#%2>%5
Senyawa berbentuk 3air tanpa warna larut di dalam air, eter, aseton dan kloroform. -igunakan sebagai bahan bakar dan pelarut organik Basri, #''5.
.#.+ Natrium hidrosksida Na>%5
Berbentuk kristal, berwarna putih, mudah menyerap air dan karbondioksida. Bersifat higroskopis dan larut dalam alkohol, gliserol dan air. Nilai derajat relatifnya #,1. ".l 1 8 dan t.d 1;' 8. $orosif terhadap jaringan tubuh dan membahayakan jika terkena mata. 8ara penanggulangannya dari natrium hidroksida itu sendiri tidak dapat disimpan untuk pemulihan atau daur ulang. Senyawa ini mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida -aintith, 1;;45.
Berupa padatan netral dengan titik didih ;'< E8 dan titik leleh 41; E8, tidak larut dalam air, metanol, aseton, dan dietil eter. 6ungkin terjadi iritasi jika terkena mata dan kulit atau terhirup -aintith, 1;;45.
.#. "embaga Sulfat 8uS>45
6emiliki titik leleh 11<' 8, densitas ,+ g/l #' 85, bersifat toksik dan higroskopis, berbahaya jika tertelan, menyebabkan gangguan pada kulit dan mata -aintith, 1;;45.
)rosedur )er3obaan
)enentuan "etapan $alorimeter
%al yang dilakukan pertama dimasukkan #'3m air dingin kedalam 3alorimeter dengan buret dan di3atat suhunya. $emudian dipanaskan air #'3m dalam gelas kimia sampai 1' derajat diatas temperatur kamar, di3atat suhunya.
$emudian di3ampurkan air panas dan air dingin kedalam 3alorimeter diaduk atau diko3ok. "empertaturnya diamati selama 1' menit dengan selang waktu 1 menit setelah pen3ampuran. $urHa pengamatan dibuat antara temperatur Hs selang waktu untuk menentukan harga penurunan air panas dan kenaikan temperature air dingin.
)enentuan $alor &eaksi Ln s5 8uS>4
(arutan 16 8uS>4 sebanyak 4'3m dimasukkan kedalam kalorimeter. "emperatur selama # menit di3atat dengan selang waktu W menit. Bubuk Ln ditimbang dengan teliti ,'' gr ! ,1' gr dengan berat atom Ln +2,45.
$enudian bubuk Ln dimasukkan kedalam larutan 8uS>4 atau kalorimeter. "emperatur selang waktu 1 menit di3atat setelah pen3ampuran 1' menit. $enaikan temperatur diukur dengan menggunakan grafik.
)enentuan $alor )elarutan ?tanol
7ir sebanyak 13m dimasukkan ke dalam kalorimeter dengan menggunakan buret. "emperatur air dalam kalorimeter diukur selama # menit dengan selang waktu W menit. "emperatur dalam dalam buret kedua diukur dan dimasukkan tepat #; 3m etanol kedalam kalorimeter.
$emudian 3ampuran dalam kalorimeter diko3ok dan di3atat suhunya selama 4 menit dengan selang waktu W menit. )er3obaan itu diulangi untuk 3ampuran dengan Holume yang bebeda. $emudian dihitung G% pelarutan untuk 3ampuran lain seperti pelarutan per mol etanol pada berbagai perbandingan mol air/mol etanol dan dibuat grafiknya
)enentuan $alor )enetralan %8l dan Na>%
(arutan %8l #6 sebanyak #' 3m dimasukkan kedalam kalorimeter. $edudukan suhu termometer di3atat. $emudian larutan Na>% #,'26 diukur sebanyak #' 3m. temperatur di3atat diatur sedemikian temperaturnya sama dengan temperature %8l5.
Basa tersebut di3ampurkan kedalam kalorimeter dan temperatur 3ampuran di3atat selama 2 menit dengan selang W menit. $emudian grafik dibuat utnuk memperoleh perubahan temperatur akibat reaksi ini. Setelah itu G% penetralan dihitung jika kerapatan larutan 1,' gr 3m dan kalor jenisnya ,;+ J/g!1 $!1 .
)enentuan $alor )enetralan N%4 dan %8l
8ara pengerjaan dan perhitungannya sama seperti no .4.4 diatas, tetapi mengganti larutan Na>% dengan N%4>% #,'2 6. untuk perhitungan menggunakan kerapatan larutan 1,'12 g 3m dan kalor jenis adalah ,;+ J/g!1 $!1 .
)enentuan $alor )enetralan Na>%!8%8>>%
)erlakuan yang dilakukan sama dengan .4.4 untuk perhitungan digunakan kerapatan larutan 1,';+ g 3m dan kalor jenis adalah 4,'# J/g!1 $!1 .
BAB 9;
%asil
4.1.1 $alor )elarut dalam 7ir
Tolume 3m5 Suku pada menit keX. "3ampuran pada menit keX. 7ir ?tanol
7ir ?tanol t menit5 " o85 t menit5 " o85 t menit5 " o85 t menit5 " o85 1 #; W #; W # W 4 # W 1 #; 1 #; 1 # 1 4 1 #; 1 W #; 1 W # 1 W W 1 #; # #; # # # 4 #< 1;, W # W # W 4 # W #< 1;, 1 # 1 # 1 4 #< 1;, 1 W # 1 W # 1 W W #< 1;, # # # # # 4 + 14,2 W # W # W 4 # W + 14,2 1 # 1 # 1 # + 14,2 1 W # 1 W # 1 W W # + 14,2 # # # # # 4 # + 11,+ W # W # W # # W # + 11,+ 1 # 1 # 1 # # + 11,+ 1 W # 1 W # 1 W # W # + 11,+ # # # ' # # 4 # + 2, W ' W ' W # # W # + 2, 1 ' 1 ' 1 # # + 2, 1 W ' 1 W ' 1 W # W # + 2, # ' # #< # # 4 # 42 4, W ' W ; W # # W # 42 4, 1 ' 1 ; 1 # # 42 4, 1 W ' 1 W ; 1 W # W # 42 4, # ' # ; # # 4 #
4.1.# )enentuan "etapan $alor
" E8 air dingin5 " E8 air panas5 "emperatur menit t menit " E8 # 1 # # # # # # # 4 # # 2 # # + # # < # # # # ; # # 1' # ' 4' 1 ' 4' # ' 4' ' 4' 4 ' 4' 2 < ' 4' + < ' 4' < <
' 4' < ' 4' ; < ' 4' 1' < ' 4' 1 4 ' 4' # 4 ' 4' 4 ' 4' 4 4 ' 4' 2 4 ' 4' + 4 ' 4' < 4 ' 4' 4 ' 4' ; 4 ' 4' 1' 4
4.1. )enentuan $alor )enetralan %8l dan Na>% " %8l5 " Na>%5 "emperatur menit
t menit " E85 ' ' W ; ' ' 1 ; ' ' 1,2 ' ' # ' ' #,2 ' ' ' ' ,2 ' ' 4 ' ' 4,2 ' ' 2
4.1.4 )enentuan $alor )enetralan Ln dan 8uS>4 " 8uS>4 "emperatur menit
t menit " E8 # 1 4< # # 4+ # 42 # 4 42 # 2 44 # + 44 # < 4 # 4 # ; 4 # 1' 4# )embahasan
"ermokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya saja. Salah satu terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari!hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari energi! energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang kita lakukan. )embakaran dari bahan bakar seperti minyak dan batu bara dipakai untuk pembangkit listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan komponen utama dari gas alam5 yang menghasilkan panas. -an melalui urutan reaksi yang disebut metabolisme,
makanan yang dimakan akan menghasilkan energi yang kita perlukan untuk tubuh agar berfungsi.
%ampir semua reaksi kimia selalu ada energi yang diambil atau dikeluarkan. )eristiwa termokimia dimisalkan kita akan melakukan reaksi kimia dalam suatu tempat tertutup sehingga tak ada panas yang dapat keluar atau masuk kedalam 3ampuran reaksi tersebut. 7tau reaksi dilakukan sedemikian rupa sehingga energi total tetap sama. Juga misalkan energi potensial dari hasil reaksi lebih rendah dari energi potensial pereaksi sehingga waktu reaksi terjadi ada penurunan energi potensial. "etapi energi ini tak dapat hilang begitu saja karena energi total kinetik dan potensial5 harus tetap konstan. Sebab itu, bila energi potensialnya turun, maka energi kinetiknya harus naik berarti energi potensial berubah menjadi energi kinetik. )enambahan jumlah energi kinetik akan menyebabkan harga rata!rata energi kinetik dari molekul! molekul naik, yang kita lihat sebagai kenaikan temperatur dari 3ampuran reaksi. 8ampuran reaksi menjadi panas.
$ebanyakan reaksi kimia tidaklah tertutup dari dunia luar. Bila 3ampuran reaksi menjadi panas seperti digambarkan dibawah, panas dapat mengalir ke sekelilingnya. Setiap perubahan yang dapat melepaskan energi ke sekelilingnya seperti ini disebut perubahan eksoterm. )erhatikan bahwa bila terjadi reaksi eksoterm, temperatur dari 3ampuran reaksi akan naik dan energi potensial dari 9at!9at kimia yang bersangkutan akan turun. $adang!kadang perubahan kimia terjadi dimana ada kenaikan energi potensial dari 9at!9at bersangkutan. Bila hal ini terjadi, maka energi kinetiknya akan turun sehingga temperaturnya juga turun. Bila sistem tidak tertutup di sekelilingnya, panas dapat mengalir ke 3ampuran reaksi dan perubahannya disebut perubahan endoterm. )erhatikan bahwa bila terjadi suatu reaksi endoterm, temperatur dari 3ampuran reaksi akan turun dan energi potensial dari 9at!9at yang ikut dalam reaksi akan naik.
ntuk menetukan perubahan entalpi digunakan suatu alat yang disebut kalorimeter. 8ara penetuannya disebut kalorimetris. )enentuan kalor reaksi se3ara kalorimetris merupakan penentuan yang di dasarkan atau diukur dari perubahan suhu larutan dan kalorimeter dengan prinsip perpindahan kalor, yaitu jumlah kalor yang diberikan sama dengan jumlah kalor yang diserap. $alorimeter adalah suatu sistem terisolasi tidak ada pertukaran materi maupun energi dengan lingkungan diluar kalorimeter5. )ada kalorimetr, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan di abaikan.
)ada kalorimeter, reaksi berlangsung pada tekanan tetap sehingga perubahan kalor yang terjadi dalam sistem sama dengan perubahan entalpinya. Kang perlu diperhatikan pada penggunaan kalorimeter adalah apabila suhu 3ampuran bertambah berarti reaksi menghasilkan kalor yang diserap oleh 3ampuran larutan sehingga harga, dan kebalikannya jika suhu 3ampuran larutan turun berarti larutan membutuhkan kalor dengan 3ara menyerapnya dari 3ampuran larutan sehingga harga.
-inding atau pembatas yang memungkinkan sistem berkontak termal dengan lingkungan disebut dinding diatermik. -inding yang tidak memungkinkan sistem berkontak termal dengan lingkungan disebut dinding adiabatik.
7nalisis )rosedur dan %asil
"etapan kalorimeter adalah banyak kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu kalorimeter beserta isinya 1'8. $alori d adalah kuantitas panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram air satu skala derajat 3el3ius. 7lat yang digunakan disebut kalorimeter terdiri atas bejana yang dilengkapi batang pengaduk dan termometer. )ada bejana diselimuti penyekat panas untuk mengurangi radiasi panas. )enggunaan kalorimeter ini untuk mengetahui kapasitas panas suatu 9at, kalor yang dilepas maupun diterima.
$alor pelarutan adalah panas yang dilepaskan atau diserap ketika satu mol senyawa dilarutkan dalam pelaryut berlebih yaitu sampai suatu keadan dimana pada penambahan pelarut selanjutnya tidak ada panas yang diserap atau dilepaskan lagi, karena air biasanya digunakan
sebagai pelarut. $a:or reaksi adalah besarnya kalor yang menyertai reaksi yaitu bentuk energi yang mengalir dari sistem ke lingkungan. $alor )enetralan adalah kalor untuk menetralkan 1 mol asam dengan basa atau 1 mol basa dengan asam. )anas reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan energy produk dan reaktan pada Holume konstan @?5 atau pada tekanan konstan @%5.
)ada tekanan konstan dan temperatur konstan @% %produk ! %reaktan