APLIKASI TERMOKIMIA APLIKASI TERMOKIMIA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Manfaat dari termokimia, yaitu Da!at mem!e"a#ari $uatu %entuk ener&i yan& di%utu'kan o"e' Manfaat dari termokimia, yaitu Da!at mem!e"a#ari $uatu %entuk ener&i yan& di%utu'kan o"e' manu$ia untuk %er&erak da"am %entuk ener&i kinetik dan tam%a'an-tam%a'an da"am me"akukan manu$ia untuk %er&erak da"am %entuk ener&i kinetik dan tam%a'an-tam%a'an da"am me"akukan !ro$e$ foto$inte$i$ yan& mem%utu'kan eer&i dari $inar mata'ari( Da!at
!ro$e$ foto$inte$i$ yan& mem%utu'kan eer&i dari $inar mata'ari( Da!at mem!e"a#ari $uatu $i$temmem!e"a#ari $uatu $i$tem atau %a&ian a"am $ema$ta yan& men#adi o%#ek !ene"itian $erta "in&kun&an atau %a&ian a"am atau %a&ian a"am $ema$ta yan& men#adi o%#ek !ene"itian $erta "in&kun&an atau %a&ian a"am $eme$ta yan& %erinterak$i den&an $atu $i$tem(
$eme$ta yan& %erinterak$i den&an $atu $i$tem(
)enda-%enda yan& )er'u%un&an den&an Termokimia )enda-%enda yan& )er'u%un&an den&an Termokimia *(
*( TTermokimia dida"am ermokimia dida"am )u"i-%u"i +Kanton& Air)u"i-%u"i +Kanton& Air
Prin$i! ker#a !ada %u"i-%u"i +kanton& air ini $ama 'a"nya $e!erti !rin$i! ker#a termokimia !ada Prin$i! ker#a !ada %u"i-%u"i +kanton& air ini $ama 'a"nya $e!erti !rin$i! ker#a termokimia !ada termo$ tem!at !enyim!anan air !ana$( )u"i-%u"i %ia$anya di&unakan untuk men&om!re$( airan termo$ tem!at !enyim!anan air !ana$( )u"i-%u"i %ia$anya di&unakan untuk men&om!re$( airan yan& dima$ukan keda"am %u"i-%u"i ini %ia$anya H./O %er$u'u tin&&i +!ana$ atau H.O %er$u'u yan& dima$ukan keda"am %u"i-%u"i ini %ia$anya H./O %er$u'u tin&&i +!ana$ atau H.O %er$u'u renda' +din&in(
renda' +din&in(
Air yan& dima$ukan keda"am %u"i-%u"i %ia$anya %er$u'u 012 $am!ai 032 #ika !ana$( )u"i-%u"i Air yan& dima$ukan keda"am %u"i-%u"i %ia$anya %er$u'u 012 $am!ai 032 #ika !ana$( )u"i-%u"i ini %ia$anya di!er&unakan untuk meredakan $akit ke!a"a, $akit !erut, &i&i, keram dan !e&a" ini %ia$anya di!er&unakan untuk meredakan $akit ke!a"a, $akit !erut, &i&i, keram dan !e&a" di%a&ian otot kaki( Se4ara konduk$i dimana ter#adi !eminda'an !ana$ dari %u"i-%u"i keda"am di%a&ian otot kaki( Se4ara konduk$i dimana ter#adi !eminda'an !ana$ dari %u"i-%u"i keda"am tu%u' $e'in&&a akan menye%a%kan !e"e%aran !em%u"u' dara', $e'in&&a akan ter#adi !enurunan tu%u' $e'in&&a akan menye%a%kan !e"e%aran !em%u"u' dara', $e'in&&a akan ter#adi !enurunan kete&an&an otot( Kom!re$ ini di"akukan den&an men&&unakan %u"i-%u"i !ana$ yan& di%un&ku$ kete&an&an otot( Kom!re$ ini di"akukan den&an men&&unakan %u"i-%u"i !ana$ yan& di%un&ku$ den&an kain, den&an $u'u %erki$ar antara 012 $am!ai 032 yan& ditem!e"kan !ada $i$i kanan den&an kain, den&an $u'u %erki$ar antara 012 $am!ai 032 yan& ditem!e"kan !ada $i$i kanan atau $i$i kiri !ada %a&ian tu%u' yan& dira$a $akit atau !e&a" aki%at kete&an&an otot(
atau $i$i kiri !ada %a&ian tu%u' yan& dira$a $akit atau !e&a" aki%at kete&an&an otot(
Air !ana$ yan& ada dida"am %u"i-%u"i ini 'aru$ di&anti $e4ara %erka"a $ekitar tia! 5 menit $eka"i( Air !ana$ yan& ada dida"am %u"i-%u"i ini 'aru$ di&anti $e4ara %erka"a $ekitar tia! 5 menit $eka"i( Su!aya $u'u %u"i-%u"i da!at %erta'an +teta!( Ha" $e!erti ini da!at kita $e%ut den&an reak$i Su!aya $u'u %u"i-%u"i da!at %erta'an +teta!( Ha" $e!erti ini da!at kita $e%ut den&an reak$i ek$oterm, karena $u'u di "uar %u"i $erta merta mem!en&aru'i keadaan $u'u dida"am ek$oterm, karena $u'u di "uar %u"i $erta merta mem!en&aru'i keadaan $u'u dida"am %u"i- %u"i(
%u"i( 66an& an& !ada !ada ak'irnya ak'irnya men&aki%atkan men&aki%atkan $u'u $u'u %u"i-%u"i %u"i-%u"i menurun, menurun, karena karena $u'u $u'u di"uar di"uar %u"i-%u"i%u"i-%u"i "e%i' renda' dari!ada $u'u yan& ada dida"am %u"i-%u"i(
"e%i' renda' dari!ada $u'u yan& ada dida"am %u"i-%u"i( .(
.( TTermokimia da"am ermokimia da"am Ka%in Mo%i"Ka%in Mo%i" 7ika anda $eoran& yan&
7ika anda $eoran& yan& men&enmen&endarai mo%i" $i"akan %uka darai mo%i" $i"akan %uka #ende"#ende"a a $ete"$ete"a' anda a' anda ma$uk mo%i" danma$uk mo%i" dan #an&an ter%uru-%uru
#an&an ter%uru-%uru menya"akan A( Ha" ini menya"akan A( Ha" ini di"akukan a&ar di"akukan a&ar udara yan& udara yan& ada di ada di da"am mo%i" %i$ada"am mo%i" %i$a $e&era ke"uar dan ter&antikan den&an udara yan& "e%i' $e&ar( Ternyata udara yan& ada di da"am $e&era ke"uar dan ter&antikan den&an udara yan& "e%i' $e&ar( Ternyata udara yan& ada di da"am mo%i" +$aat di!arkir men&andun& )en8ene9)en$o"( Dari manaka' )en8ene ini %era$a": Menurut mo%i" +$aat di!arkir men&andun& )en8ene9)en$o"( Dari manaka' )en8ene ini %era$a": Menurut !ene"itian
!ene"itian yan& yan& di"akukan di"akukan o"e' o"e' U; U; da$'%oard da$'%oard mo%i", mo%i", $ofa, $ofa, air air f
frree$$''eenneer r aakkaan n mmeemmaann44aarrkkaan n ))eenn88eennee, , ''aa" " iinni i %%ii$$a a ddii$$ee%%aa%%kkaan n oo""ee' ' $$uu''uu ruan&an yan& menin&&i(
ruan&an yan& menin&&i(
Penera!an termokimia da"am ka%in Tin&kat )en8ene yan& da!at diterima da"am ruan&an ada"a' Penera!an termokimia da"am ka%in Tin&kat )en8ene yan& da!at diterima da"am ruan&an ada"a' 5<m& !er $=ft( Se%ua' mo%i" y& !arkir di ruan&an den&an #ende"a tertutu! akan %eri$i 5<m& !er $=ft( Se%ua' mo%i" y& !arkir di ruan&an den&an #ende"a tertutu! akan %eri$i ><<-3<<m& dari )en8ene( 7ika !arkir di "uar ruma' di %a?a' $inar mata'ari !ada $u'u di ata$ 1<2 @, 3<<m& dari )en8ene( 7ika !arkir di "uar ruma' di %a?a' $inar mata'ari !ada $u'u di ata$ 1<2 @, tin&k
tin&kat at )en8ene %er#a"a)en8ene %er#a"an n $am!a$am!ai i .<<<->.<<<-><<<m&, ><ka"i den&an <<<m&, ><ka"i den&an tin&ktin&kat at yan& da!at yan& da!at diterditerima(ima( Oran&-oran& di da"am mo%i" !a$ti akan menyedo
Oran&-oran& di da"am mo%i" !a$ti akan menyedot ke"e%i'an #um"a' tok$in +ra4un(t ke"e%i'an #um"a' tok$in +ra4un(
)a'aya )en8ene 7ika kor%an men&'iru! tok$in ini !ada 'i&' "ee" %en8ene da!at men&aki%atkan )a'aya )en8ene 7ika kor%an men&'iru! tok$in ini !ada 'i&' "ee" %en8ene da!at men&aki%atkan kem
kematiatian, an, $ed$edan&kan&kan an menmen&'i&'iru! ru! "o? "o? "e"ee" e" %en8ene %en8ene da!ada!at t menmenye%ye%a%kan a%kan kankantuktuk, , !u$!u$in&in&,, mem!er4e!at denyut #antun&, $akit ke!a"a, ke%in&un&an, dan ketidak$adaran(
mem!er4e!at denyut #antun&, $akit ke!a"a, ke%in&un&an, dan ketidak$adaran( Lon& term
Lon& term efeknyefeknya a %i$a menye%a%k%i$a menye%a%kan an keru$keru$akan !ada akan !ada $um$$um$um um tu"antu"an& & dan da!at dan da!at menye%amenye%a%kan%kan !enurunan
!enurunan $e" $e" dara' dara' mera', mera', yan& yan& men&ara' men&ara' ke ke anemia( anemia( Ha" Ha" ini ini #u&a #u&a da!at da!at menye%a%kanmenye%a%kan !erdara'an
infek$i, menye%a%kan "eukemia dan "ainnya yan& terkait den&an kanker dara' dan !ra-kanker infek$i, menye%a%kan "eukemia dan "ainnya yan& terkait den&an kanker dara' dan !ra-kanker dari dara'(
dari dara'(
)en8ene ada"a' tok$in yan& menyeran& 'ati, &in#a", !aru-!aru, #antun& dan otak dan da!at )en8ene ada"a' tok$in yan& menyeran& 'ati, &in#a", !aru-!aru, #antun& dan otak dan da!at menye%
menye%a%kan a%kan keru$keru$akan akan kromokromo$ona"( Saat $ona"( Saat ini $edan& ini $edan& diadakdiadakan an !ene"i!ene"itian tentan& tian tentan& !en&ar!en&aru'u' %en8ene ter'ada! tin&kat ke$u%uran !ria dan ?anita(
%en8ene ter'ada! tin&kat ke$u%uran !ria dan ?anita( )
)eenn88eenne e adadaa""aa' ' rraa44uun n yyaann& & %%eerr%%aa''aayya a kkaarreenna a tutu%%uu' ' kkiitta a kkee$$uu""iittaan n uunnttuuk k men&e"uarkan #eni$ ra4un ini( Karena itu $an&at di$arankan a&ar anda mem%uka #ende"a dan men&e"uarkan #eni$ ra4un ini( Karena itu $an&at di$arankan a&ar anda mem%uka #ende"a dan !intu untuk mem%erikan ?aktu !ada udara yan& ada di da"am a&ar ke"uar $e%e"um Anda ma$uk( !intu untuk mem%erikan ?aktu !ada udara yan& ada di da"am a&ar ke"uar $e%e"um Anda ma$uk( 0(
0( KANTONB PEN6EKAKANTONB PEN6EKA Pad
Pada a !er!ertantandindin&an &an $e!$e!ak ak %o"%o"a a kadkadan&-an&-kadakadan& n& terter#ad#adi i TTra4ra4k"ik"in& n& kerkera$ a$ o"eo"e' ' !em!emain ain "a?"a?an,an, $e'in&&a !emain yan& terkena tra4k"in& ke$akitan( Pada $aat itu !etu&a$ ke$e'atan Tim akan $e'in&&a !emain yan& terkena tra4k"in& ke$akitan( Pada $aat itu !etu&a$ ke$e'atan Tim akan $e&era ma$uk ke "a!an&an dan menyeka %a&ian yan& $akit den&an kantun& Penyeka +Aa"at $e&era ma$uk ke "a!an&an dan menyeka %a&ian yan& $akit den&an kantun& Penyeka +Aa"at !enyeka
!enyeka Korta%e"( Kantun& Korta%e"( Kantun& !enyeka !enyeka korta%e" meru!akan korta%e" meru!akan $a"a' $atu $a"a' $atu a"at P0K a"at P0K yan& yan& di%a?a o"e'di%a?a o"e' !e"ati'
!e"ati' $e!ak $e!ak %o"a %o"a da"am da"am men&anti$i!a$i men&anti$i!a$i ter#adinya ter#adinya Kram Kram atau atau terki"irterki"ir( ( Kantun& Kantun& PenyekaPenyeka Korta%e" %eker#a den&an memanfaatkan reak$i Endoterm dan Ek$oterm $e4ara "an&$un&(
Korta%e" %eker#a den&an memanfaatkan reak$i Endoterm dan Ek$oterm $e4ara "an&$un&(
Kantun& !enyeka din&in %eru!a kantun& !"a$tik dua "a!i$( )a&ian "uar yan& kuat %eri$i $er%uk Kantun& !enyeka din&in %eru!a kantun& !"a$tik dua "a!i$( )a&ian "uar yan& kuat %eri$i $er%uk amonium nitrat +NH>NO0 dan !"a$tik %a&ian da"am +yan& muda' !e4a' %eri$i air( A!a%i"a amonium nitrat +NH>NO0 dan !"a$tik %a&ian da"am +yan& muda' !e4a' %eri$i air( A!a%i"a ak
akan an didi!a!akakai i mamaka ka kakantntunun& & !"!"a$a$titik k teter$r$e%e%ut ut diditetekan kan dan dan aiair r nynya a akakan an keke"u"uar ar meme"a"arurutktkanan Amonium Nitrat( Pro$e$ !e"arutan Amonium Nitrat meru!akan !ro$e$ endoterm $e'in&&a ter#adi Amonium Nitrat( Pro$e$ !e"arutan Amonium Nitrat meru!akan !ro$e$ endoterm $e'in&&a ter#adi !enurunan Su'u(
!enurunan Su'u(
Penurunan $u'u !ada kantun& yan& men&andun& *.< &ram Kri$ta" ammonium nitrat +Mr C 3< Penurunan $u'u !ada kantun& yan& men&andun& *.< &ram Kri$ta" ammonium nitrat +Mr C 3< Dan 5<< mL air da!at di'itun& $e%a&ai %erikut(
Dan 5<< mL air da!at di'itun& $e%a&ai %erikut( NH>NO0 C *.< &r C *.<93<mo"
NH>NO0 C *.< &r C *.<93<mo" T
Tota" ka"or di$era! C *,5 Mo" ota" ka"or di$era! C *,5 Mo" .1 K#9Mo" C 0 K# C 0< .1 K#9Mo" C 0 K# C 0<<< 7<< 7 7ika F C m G 4 G
7ika F C m G 4 G T 0<<< C 5<< G >. T 0<<< C 5<< G >. G T T C *3,1 < G T T C *3,1 < 7adi, $u'u "arutan akan turun $e%e$ar *3,1<(
7adi, $u'u "arutan akan turun $e%e$ar *3,1<(
Kantun& din&in yan& %eri$i amonium nitrat tidak da!at didaur u"an& +$eka"i !akai, $e%a% "arutan Kantun& din&in yan& %eri$i amonium nitrat tidak da!at didaur u"an& +$eka"i !akai, $e%a% "arutan amo
amoniunium m nitnitrat rat $uk$uka a dikridikri$ta$ta"ka"kan n kemkem%a"%a"i, i, $e"$e"ain ain itu itu 'ar'ar&a &a amoamoniunium m nitrat nitrat re"re"atiatie e murmura'(a'( Kantun& !enyeka !ana$ %eri$i natrium tio$u"fat 4air +Na.S.O0( Natrium tio$u"fat %erta'an Kantun& !enyeka !ana$ %eri$i natrium tio$u"fat 4air +Na.S.O0( Natrium tio$u"fat %erta'an da"am kondi$i 4air di %a?a' titik %ekunya +>3<, fenomena ini di$e%ut keadaan $u!er din&in da"am kondi$i 4air di %a?a' titik %ekunya +>3<, fenomena ini di$e%ut keadaan $u!er din&in kondi$i itu +$u!er-4o"d( Pada kondi$i itu !ada ad $edikit $a#a Kri$ta", Na.S.O0 akan diikuti o"e' kondi$i itu +$u!er-4o"d( Pada kondi$i itu !ada ad $edikit $a#a Kri$ta", Na.S.O0 akan diikuti o"e' !en&kri$ta"an
!en&kri$ta"an $e"uru' $e"uru' Na.S.O0 Na.S.O0 4air4air( ( Kri$ta"i$a$i Kri$ta"i$a$i ini ini da!at da!at di"akukan di"akukan den&an den&an menekan menekan Kri$ta"Kri$ta" induk Na.S.O0 yan& ada !ada !o#ok kanton& ke da"am 4airan Na.S.O0( Pro$e$ kri$ta"i$a$i ini induk Na.S.O0 yan& ada !ada !o#ok kanton& ke da"am 4airan Na.S.O0( Pro$e$ kri$ta"i$a$i ini meru!akan reak$i ek$oterm yan& da!at menaikkan $u'u kanton& $am!ai >3o( kantun& ini da!at meru!akan reak$i ek$oterm yan& da!at menaikkan $u'u kanton& $am!ai >3o( kantun& ini da!at di!
di!akaakai i u"au"an& n& den&den&an an memmemanaana$ka$kan n !a4!a4kinkin& & !ad!ada a air air 'an&'an&at at 'in'in&&a &&a natnatririum um titio$uo$u"fa"fat t akaakann men4air kem%a"i( Kantun& !enyeka !ana$ !orta%e" yan& "ain %eri$i $er%uk %e$i dan &aram da!ur men4air kem%a"i( Kantun& !enyeka !ana$ !orta%e" yan& "ain %eri$i $er%uk %e$i dan &aram da!ur $ert
$erta a &a$ ok$i&en( Kanton& #eni$ ini %eru!a kanton& !"a$ti4 yan& &a$ ok$i&en( Kanton& #eni$ ini %eru!a kanton& !"a$ti4 yan& $an&at kuat a&ar tidak ada $an&at kuat a&ar tidak ada &a$&a$ ok$i&en yan& %o4or $erta da!at mena'an tekanan &a$ ok$i&en( Reak$i yan& ter#adi ada"a'
ok$i&en yan& %o4or $erta da!at mena'an tekanan &a$ ok$i&en( Reak$i yan& ter#adi ada"a' >@e+$ 0O.+& J [email protected]+$
>@e+$ 0O.+& J [email protected]+$ H C -*(1>3 k7 mo" -*
H C -*(1>3 k7 mo" -*
Pada $aat 4am!uran ter$e%ut diko4ok ok$i&en akan ke"uar dari "arutan Na", dan ter#adi reak$i Pada $aat 4am!uran ter$e%ut diko4ok ok$i&en akan ke"uar dari "arutan Na", dan ter#adi reak$i antara %e$i den&an &a$ ok$i&en yan& dikata"i$i$ o"e' Na" dan air( Pen&o4okan tidak %o"e' antara %e$i den&an &a$ ok$i&en yan& dikata"i$i$ o"e' Na" dan air( Pen&o4okan tidak %o"e' ter"a"u kuat $e%a% reak$i yan& ter#adi men&'a$i"kan !ana$ yan& ter"a"u tin&&i karena reak$inya ter"a"u kuat $e%a% reak$i yan& ter#adi men&'a$i"kan !ana$ yan& ter"a"u tin&&i karena reak$inya $an&at 4e!at( Mode" kantun& ini 'anya da!at di&unakan $eka"i !akai(
$an&at 4e!at( Mode" kantun& ini 'anya da!at di&unakan $eka"i !akai( TERMOMETER
infek$i, menye%a%kan "eukemia dan "ainnya yan& terkait den&an kanker dara' dan !ra-kanker infek$i, menye%a%kan "eukemia dan "ainnya yan& terkait den&an kanker dara' dan !ra-kanker dari dara'(
dari dara'(
)en8ene ada"a' tok$in yan& menyeran& 'ati, &in#a", !aru-!aru, #antun& dan otak dan da!at )en8ene ada"a' tok$in yan& menyeran& 'ati, &in#a", !aru-!aru, #antun& dan otak dan da!at menye%
menye%a%kan a%kan keru$keru$akan akan kromokromo$ona"( Saat $ona"( Saat ini $edan& ini $edan& diadakdiadakan an !ene"i!ene"itian tentan& tian tentan& !en&ar!en&aru'u' %en8ene ter'ada! tin&kat ke$u%uran !ria dan ?anita(
%en8ene ter'ada! tin&kat ke$u%uran !ria dan ?anita( )
)eenn88eenne e adadaa""aa' ' rraa44uun n yyaann& & %%eerr%%aa''aayya a kkaarreenna a tutu%%uu' ' kkiitta a kkee$$uu""iittaan n uunnttuuk k men&e"uarkan #eni$ ra4un ini( Karena itu $an&at di$arankan a&ar anda mem%uka #ende"a dan men&e"uarkan #eni$ ra4un ini( Karena itu $an&at di$arankan a&ar anda mem%uka #ende"a dan !intu untuk mem%erikan ?aktu !ada udara yan& ada di da"am a&ar ke"uar $e%e"um Anda ma$uk( !intu untuk mem%erikan ?aktu !ada udara yan& ada di da"am a&ar ke"uar $e%e"um Anda ma$uk( 0(
0( KANTONB PEN6EKAKANTONB PEN6EKA Pad
Pada a !er!ertantandindin&an &an $e!$e!ak ak %o"%o"a a kadkadan&-an&-kadakadan& n& terter#ad#adi i TTra4ra4k"ik"in& n& kerkera$ a$ o"eo"e' ' !em!emain ain "a?"a?an,an, $e'in&&a !emain yan& terkena tra4k"in& ke$akitan( Pada $aat itu !etu&a$ ke$e'atan Tim akan $e'in&&a !emain yan& terkena tra4k"in& ke$akitan( Pada $aat itu !etu&a$ ke$e'atan Tim akan $e&era ma$uk ke "a!an&an dan menyeka %a&ian yan& $akit den&an kantun& Penyeka +Aa"at $e&era ma$uk ke "a!an&an dan menyeka %a&ian yan& $akit den&an kantun& Penyeka +Aa"at !enyeka
!enyeka Korta%e"( Kantun& Korta%e"( Kantun& !enyeka !enyeka korta%e" meru!akan korta%e" meru!akan $a"a' $atu $a"a' $atu a"at P0K a"at P0K yan& yan& di%a?a o"e'di%a?a o"e' !e"ati'
!e"ati' $e!ak $e!ak %o"a %o"a da"am da"am men&anti$i!a$i men&anti$i!a$i ter#adinya ter#adinya Kram Kram atau atau terki"irterki"ir( ( Kantun& Kantun& PenyekaPenyeka Korta%e" %eker#a den&an memanfaatkan reak$i Endoterm dan Ek$oterm $e4ara "an&$un&(
Korta%e" %eker#a den&an memanfaatkan reak$i Endoterm dan Ek$oterm $e4ara "an&$un&(
Kantun& !enyeka din&in %eru!a kantun& !"a$tik dua "a!i$( )a&ian "uar yan& kuat %eri$i $er%uk Kantun& !enyeka din&in %eru!a kantun& !"a$tik dua "a!i$( )a&ian "uar yan& kuat %eri$i $er%uk amonium nitrat +NH>NO0 dan !"a$tik %a&ian da"am +yan& muda' !e4a' %eri$i air( A!a%i"a amonium nitrat +NH>NO0 dan !"a$tik %a&ian da"am +yan& muda' !e4a' %eri$i air( A!a%i"a ak
akan an didi!a!akakai i mamaka ka kakantntunun& & !"!"a$a$titik k teter$r$e%e%ut ut diditetekan kan dan dan aiair r nynya a akakan an keke"u"uar ar meme"a"arurutktkanan Amonium Nitrat( Pro$e$ !e"arutan Amonium Nitrat meru!akan !ro$e$ endoterm $e'in&&a ter#adi Amonium Nitrat( Pro$e$ !e"arutan Amonium Nitrat meru!akan !ro$e$ endoterm $e'in&&a ter#adi !enurunan Su'u(
!enurunan Su'u(
Penurunan $u'u !ada kantun& yan& men&andun& *.< &ram Kri$ta" ammonium nitrat +Mr C 3< Penurunan $u'u !ada kantun& yan& men&andun& *.< &ram Kri$ta" ammonium nitrat +Mr C 3< Dan 5<< mL air da!at di'itun& $e%a&ai %erikut(
Dan 5<< mL air da!at di'itun& $e%a&ai %erikut( NH>NO0 C *.< &r C *.<93<mo"
NH>NO0 C *.< &r C *.<93<mo" T
Tota" ka"or di$era! C *,5 Mo" ota" ka"or di$era! C *,5 Mo" .1 K#9Mo" C 0 K# C 0< .1 K#9Mo" C 0 K# C 0<<< 7<< 7 7ika F C m G 4 G
7ika F C m G 4 G T 0<<< C 5<< G >. T 0<<< C 5<< G >. G T T C *3,1 < G T T C *3,1 < 7adi, $u'u "arutan akan turun $e%e$ar *3,1<(
7adi, $u'u "arutan akan turun $e%e$ar *3,1<(
Kantun& din&in yan& %eri$i amonium nitrat tidak da!at didaur u"an& +$eka"i !akai, $e%a% "arutan Kantun& din&in yan& %eri$i amonium nitrat tidak da!at didaur u"an& +$eka"i !akai, $e%a% "arutan amo
amoniunium m nitnitrat rat $uk$uka a dikridikri$ta$ta"ka"kan n kemkem%a"%a"i, i, $e"$e"ain ain itu itu 'ar'ar&a &a amoamoniunium m nitrat nitrat re"re"atiatie e murmura'(a'( Kantun& !enyeka !ana$ %eri$i natrium tio$u"fat 4air +Na.S.O0( Natrium tio$u"fat %erta'an Kantun& !enyeka !ana$ %eri$i natrium tio$u"fat 4air +Na.S.O0( Natrium tio$u"fat %erta'an da"am kondi$i 4air di %a?a' titik %ekunya +>3<, fenomena ini di$e%ut keadaan $u!er din&in da"am kondi$i 4air di %a?a' titik %ekunya +>3<, fenomena ini di$e%ut keadaan $u!er din&in kondi$i itu +$u!er-4o"d( Pada kondi$i itu !ada ad $edikit $a#a Kri$ta", Na.S.O0 akan diikuti o"e' kondi$i itu +$u!er-4o"d( Pada kondi$i itu !ada ad $edikit $a#a Kri$ta", Na.S.O0 akan diikuti o"e' !en&kri$ta"an
!en&kri$ta"an $e"uru' $e"uru' Na.S.O0 Na.S.O0 4air4air( ( Kri$ta"i$a$i Kri$ta"i$a$i ini ini da!at da!at di"akukan di"akukan den&an den&an menekan menekan Kri$ta"Kri$ta" induk Na.S.O0 yan& ada !ada !o#ok kanton& ke da"am 4airan Na.S.O0( Pro$e$ kri$ta"i$a$i ini induk Na.S.O0 yan& ada !ada !o#ok kanton& ke da"am 4airan Na.S.O0( Pro$e$ kri$ta"i$a$i ini meru!akan reak$i ek$oterm yan& da!at menaikkan $u'u kanton& $am!ai >3o( kantun& ini da!at meru!akan reak$i ek$oterm yan& da!at menaikkan $u'u kanton& $am!ai >3o( kantun& ini da!at di!
di!akaakai i u"au"an& n& den&den&an an memmemanaana$ka$kan n !a4!a4kinkin& & !ad!ada a air air 'an&'an&at at 'in'in&&a &&a natnatririum um titio$uo$u"fa"fat t akaakann men4air kem%a"i( Kantun& !enyeka !ana$ !orta%e" yan& "ain %eri$i $er%uk %e$i dan &aram da!ur men4air kem%a"i( Kantun& !enyeka !ana$ !orta%e" yan& "ain %eri$i $er%uk %e$i dan &aram da!ur $ert
$erta a &a$ ok$i&en( Kanton& #eni$ ini %eru!a kanton& !"a$ti4 yan& &a$ ok$i&en( Kanton& #eni$ ini %eru!a kanton& !"a$ti4 yan& $an&at kuat a&ar tidak ada $an&at kuat a&ar tidak ada &a$&a$ ok$i&en yan& %o4or $erta da!at mena'an tekanan &a$ ok$i&en( Reak$i yan& ter#adi ada"a'
ok$i&en yan& %o4or $erta da!at mena'an tekanan &a$ ok$i&en( Reak$i yan& ter#adi ada"a' >@e+$ 0O.+& J [email protected]+$
>@e+$ 0O.+& J [email protected]+$ H C -*(1>3 k7 mo" -*
H C -*(1>3 k7 mo" -*
Pada $aat 4am!uran ter$e%ut diko4ok ok$i&en akan ke"uar dari "arutan Na", dan ter#adi reak$i Pada $aat 4am!uran ter$e%ut diko4ok ok$i&en akan ke"uar dari "arutan Na", dan ter#adi reak$i antara %e$i den&an &a$ ok$i&en yan& dikata"i$i$ o"e' Na" dan air( Pen&o4okan tidak %o"e' antara %e$i den&an &a$ ok$i&en yan& dikata"i$i$ o"e' Na" dan air( Pen&o4okan tidak %o"e' ter"a"u kuat $e%a% reak$i yan& ter#adi men&'a$i"kan !ana$ yan& ter"a"u tin&&i karena reak$inya ter"a"u kuat $e%a% reak$i yan& ter#adi men&'a$i"kan !ana$ yan& ter"a"u tin&&i karena reak$inya $an&at 4e!at( Mode" kantun& ini 'anya da!at di&unakan $eka"i !akai(
$an&at 4e!at( Mode" kantun& ini 'anya da!at di&unakan $eka"i !akai( TERMOMETER
Termometer meru!akan a"at yan& di&unakan untuk men&ukur $u'u( ara ker#a t'ermometer Termometer meru!akan a"at yan& di&unakan untuk men&ukur $u'u( ara ker#a t'ermometer Ketika tem!erature naik, 4airan di%o"a ta%un& men&em%an& "e%i' %anyak dari!ada &e"a$ yan& Ketika tem!erature naik, 4airan di%o"a ta%un& men&em%an& "e%i' %anyak dari!ada &e"a$ yan& menutu!inya( Ha$i"nya, %enan& 4airan yan& ti!i$ di!ak$a ke ata$ $e4ara ka!i"er( Se%a"iknya, menutu!inya( Ha$i"nya, %enan& 4airan yan& ti!i$ di!ak$a ke ata$ $e4ara ka!i"er( Se%a"iknya, ketika tem!erature turun, 4airan men&erut dan 4airan yan& ti!i$ dita%un& %er&erak kem%a"i turun( ketika tem!erature turun, 4airan men&erut dan 4airan yan& ti!i$ dita%un& %er&erak kem%a"i turun( Beraka
Berakan n u#un& 4airan ti!i$ yan& u#un& 4airan ti!i$ yan& dinamadinamakan meni$4u$ di%a4a ter'ada! $ka"a kan meni$4u$ di%a4a ter'ada! $ka"a yan& menun#ukkayan& menun#ukkann tem
tem!er!eratuature( re( at at untuntuk uk t'et'ermormometmeter er 'ar'aru$"u$"a' a' 8at 8at 4ai4air r denden&an &an $if$ifat at tertermommometretrik ik artartinyinya,a, men&a"
men&a"ami !eru%a'an fi$i$ !ada ami !eru%a'an fi$i$ !ada $aat di!ana$k$aat di!ana$kan an atau didin&inkatau didin&inkan, mi$a"nya rak$a dan an, mi$a"nya rak$a dan a"ko'oa"ko'o"("( at 4ai ter$e%ut memi"iki dua titik teta! +fied !oint$, yaitu titik tertin&&i dan titik terenda'( at 4ai ter$e%ut memi"iki dua titik teta! +fied !oint$, yaitu titik tertin&&i dan titik terenda'( Mi$a"nya, titik didi' air dan titik "e%ur e$ untuk $u'u yan& tidak ter"a"u tin&&i( Sete"a' itu, Mi$a"nya, titik didi' air dan titik "e%ur e$ untuk $u'u yan& tidak ter"a"u tin&&i( Sete"a' itu, !em%a&ian
!em%a&ian di"akukan di"akukan diantara diantara kedua kedua titik titik teta! teta! men#adi men#adi %a&ian-%a&ian %a&ian-%a&ian yan& yan& $ama $ama %e$ar,%e$ar, mi$a"nya t'ermometer $ka"a 4e"4iu$ den&an *<< %a&ian yan& $etia! %a&iannya $e%e$ar *(
mi$a"nya t'ermometer $ka"a 4e"4iu$ den&an *<< %a&ian yan& $etia! %a&iannya $e%e$ar *( TERMOS
TERMOS
Termo$ meru!akan a"at yan& da!at men4e&a' !er!inda'an ka"or $e4ara konduk$i, konek$i, dan Termo$ meru!akan a"at yan& da!at men4e&a' !er!inda'an ka"or $e4ara konduk$i, konek$i, dan rad
radia$ia$i( i( !ri!rin$in$i! ! kerker#a #a tertermo$ mo$ adaada"a'"a', , men4e&men4e&a' a' terter#ad#adinya inya !er!er!in!inda'ada'an n ka"ka"or or denden&an &an 4ar4araa men&i$o"a$i ruan& dida"am termo$ ter$e%ut( Dindin& !ermukaan %a&ian da"am termo$, di%uat men&i$o"a$i ruan& dida"am termo$ ter$e%ut( Dindin& !ermukaan %a&ian da"am termo$, di%uat men&ki"a! den&an "a!i$an !erak a&ar daya re$a! dan daya !an4ar ter'ada! ka"or $an&at renda' men&ki"a! den&an "a!i$an !erak a&ar daya re$a! dan daya !an4ar ter'ada! ka"or $an&at renda' $e'in&&a ka"or dan air !ana$ tidak di$era! dindin& ter$e%ut, $e'in&&a teta! !ana$( Dindin& di%uat $e'in&&a ka"or dan air !ana$ tidak di$era! dindin& ter$e%ut, $e'in&&a teta! !ana$( Dindin& di%uat %er"a!i$
%er"a!i$ dua dua diantaranya diantaranya %eru!a %eru!a ruan& ruan& 'am!a, 'am!a, untuk untuk men4e&a' men4e&a' !er!inda'an !er!inda'an ka"or ka"or $e4ara$e4ara konduk$i, konek$i, mau!un radia$i( $e'in&&a ka"or teta! ter!eran&ka!(
konduk$i, konek$i, mau!un radia$i( $e'in&&a ka"or teta! ter!eran&ka!(
Bahan bakar merupakan suatu senyawa yang bila dilakukan pembakaran terhadapnya dihasilkan Bahan bakar merupakan suatu senyawa yang bila dilakukan pembakaran terhadapnya dihasilkan kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bahan bakar yang banyak dikenal adalah kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bahan bakar yang banyak dikenal adalah jenis
jenis bahan bahan bakar bakar fosil, fosil, misalnya misalnya minyak minyak bumi bumi atau atau batu batu bara. bara. Selain Selain bahan bahan bakar bakar fosilfosil dikembangkan pula bahan bakar jenis lain misalnya alkohol, hidrogen. Nilai kalor bakar dari bahan dikembangkan pula bahan bakar jenis lain misalnya alkohol, hidrogen. Nilai kalor bakar dari bahan bakar umumny
bakar umumnya a dinyadinyatakan dalam satuan kJ/gramtakan dalam satuan kJ/gram, , yang menyatayang menyatakan berapa kan berapa kJ kalor kJ kalor yang dapatyang dapat dihasilkan dari pembakaran 1 gram bahan bakar tersebut, misalnya nilai kalor bakar bensin 4 kJ g! dihasilkan dari pembakaran 1 gram bahan bakar tersebut, misalnya nilai kalor bakar bensin 4 kJ g! 1, artinya setiap p
1, artinya setiap pembakaran sempurna 1 graembakaran sempurna 1 gram bensin akan dihasilkan kalor m bensin akan dihasilkan kalor sebesar 4 kJ. sebesar 4 kJ. BerikutBerikut ini nilai kalor bakar beberapa bahan bakar yang umum dikenal.
ini nilai kalor bakar beberapa bahan bakar yang umum dikenal. "
"abel abel 1.#. Nilai $alor Bakar Beberapa Ba1.#. Nilai $alor Bakar Beberapa Bahan Bakar han Bakar )
)aa''aan n ))aakkaarr NNii""aai i KKaa""oor r ))aakkaar r ++kk7 7 &&-*-*
Ba$ a"am +LNB Ba$ a"am +LNB )atu %ara )atu %ara )en$in )en$in Aran& Aran& Kayu Kayu > > 0. 0. >3 >3 0> 0> *3 *3
Nilai kalor bakar d
Nilai kalor bakar dapat digunakan untuk apat digunakan untuk memperkirakan harga enememperkirakan harga energi rgi suatu bahan bakar suatu bahan bakar Co
%arga arang &p 1'#'',!/kg, dan harga ()* &p #+'',!/kg. Nilai kalor Bakar arang 4 kJ/gram dan nilai kalor bakar ()* 4' kJ/gram. -ari informasi tersebut dapat diketahui harga kalor yang lebih murah, yang berasal dari arang atau dari ()*.
Nilai kalor bakar arang 4 kJ/gram, jadi uang &p. 1#'',! dapat untuk memperoleh 1''' gram arang dan didapat kalor sebanyak
4 0 1''' kJ 4.''' kJ
Jadi tiap rupiahnya mendapat kalor sebanyak 4''' /1#''
#, kJ/rupiah.
ntuk ()*, nilai kalor bakarnya 4' kJ/gram, jadi uang &p. #+'' dapat untuk memperoleh 1''' gram ()* dan kalor sebanyak
4' 0 1''' kJ 4'.''' kJ
Jadi tiap rupiahnya mendapat kalor sebanyak 4'.'''/#+'' 12,4 kJ/rupiah
Kesimpulannya :dipandang dari sudut energi yang diperoleh tiap rupiahnya lebih murah menggunakan ()* sebagai bahan bakar. -alam pemilihan jenis bahan bakar juga harus mempertimbangkan segi !segi lain, misalnya kepraktisan, ketersediaanya dan faktor!faktor lain misalnya kepraktisan, kebersihannya dan tingkat pen3emarannya. -ari kedua faktor tersebut penggunaan ()* sebenarnya lebih menguntungkan daripada arang.
Salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam penggunaan bahan bakar adalah tingkat
kesempurnaan pembakarannya. )embakaran tidak sempurna dipandang dari sudut energi yang dihasilkan, akan merugikan sebab akan dihasilkan energi yang lebih sedikit.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Termokimia
"ermokimia dapat didefinisikan sebagai bagian ilmu kimia yang mempelajari dinamika atau perubahan reaksi kimia dengan mengamati panas/termal nya saja. Salah satu terapan ilmu ini dalam kehidupan sehari!hari ialah reaksi kimia dalam tubuh kita dimana produksi dari energi!energi yang dibutuhkan atau dikeluarkan untuk semua tugas yang kita lakukan. )embakaran dari bahan bakar seperti
minyak dan batu bara dipakai untuk pembangkit listrik. Bensin yang dibakar dalam mesin mobil akan menghasilkan kekuatan yang menyebabkan mobil berjalan. Bila kita mempunyai kompor gas berarti kita membakar gas metan komponen utama dari gas alam5 yang menghasilkan panas untuk memasak. -an melalui urutan reaksi yang disebut metabolisme, makanan yang dimakan akan menghasilkan energi yang kita perlukan untuk tubuh agar berfungsi.
%ampir semua reaksi kimia selalu ada energi yang diambil atau dikeluarkan. 6ari kita periksa terjadinya hal ini dan bagaimana kita mengetahui adanya perubahan energi.
a.)eristiwa termokimia
6isalkan kita akan melakukan reaksi kimia dalam suatu tempat tertutup sehingga tak ada panas yang dapat keluar atau masuk kedalam 3ampuran reaksi tersebut. 7tau reaksi dilakukan sedemikian rupa sehingga energi total tetap sama. Juga misalkan energi potensial dari hasil reaksi lebih rendah dari energi potensial pereaksi sehingga waktu reaksi terjadi ada penurunan energi potensial. "etapi energi ini tak dapat hilang begitu saja karena energi total kinetik dan potensial5 harus tetap konstan. Sebab itu, bila energi potensialnya turun, maka energi kinetiknya harus naik berarti energi potensial berubah menjadi energi kinetik. )enambahan jumlah energi kinetik akan menyebabkan harga rata!rata energi kinetik dari molekulmolekul naik, yang kita lihat sebagai kenaikan temperatur dari 3ampuran reaksi. 8ampuran reaksi menjadi panas.
$ebanyakan reaksi kimia tidaklah tertutup dari dunia luar. Bila 3ampuran reaksi menjadi panas seperti digambarkan dibawah, panas dapat mengalir ke sekelilingnya. Setiap perubahan yang dapat melepaskan energi ke sekelilingnya seperti ini disebut perubahan eksoterm. )erhatikan bahwa bila terjadi reaksi eksoterm, temperatur dari 3ampuran reaksi akan naik dan energi potensial dari 9at!9at kimia yang bersangkutan akan turun.
$adang!kadang perubahan kimia terjadi dimana ada kenaikan energi potensial dari 9at!9at bersangkutan. Bila hal ini terjadi, maka energi kinetiknya akan turun sehingga temperaturnya juga turun. Bila sistem tidak tertutup di sekelilingnya, panas dapat mengalir ke 3ampuran reaksi dan perubahannya disebut perubahan endoterm. )erhatikan bahwa bila terjadi suatu reaksi endoterm, temperatur dari 3ampuran reaksi akan turun dan energi potensial dari 9at!9at yang ikut dalam reaksi akan naik.
. Pen!ukuran Ener!i "alam #eaksi Kimia
Satuan internasional standar untuk energi yaitu Joule J5 diturunkan dari energi kinetik. Satu joule 1 kgm#
/s#
. Setara dengan jumlah energi yang dipunyai suatu benda dengan massa # kg dan ke3epatan 1 m/detik bila dalam satuan :nggris, benda dengan massa 4,4 lb dan ke3epatan 1;< ft/menit atau #,# mile/jam5.
1 J 1 kg m# /s#
Satuan energi yang lebih ke3il yang dipakai dalam fisika disebut erg yang harganya 1=1'!< J. -alam menga3u pada energi yang terlibat dalam reaksi antara pereaksi dengan ukuran molekul biasanya digantikan satuan yang lebih besar yaitu kilojoule kJ5. Satu kilojoule 1''' joule 1 kJ 1'''J5.
Semua bentuk energi dapat diubah keseluruhannya ke panas dan bila seorang ahli kimia mengukur energi, biasanya dalam bentuk kalor. 8ara yang biasa digunakan untuk menyatakan panas disebut kalori singkatan kal5. -efinisinya berasal dari pengaruh panas pada suhu benda. 6ula!mula kalori didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gram air dengan suhu asal 12'8 sebesar 1'8. $ilokalori kkal5 seperti juga kilojoule merupakan satuan yang lebih
sesuai untuk menyatakan perubahan energi dalam reaksi kimia. Satuan kilokalori juga digunakan untuk menyatakan energi yang terdapat dalam makanan.
-engan diterimanya S:, sekarang juga joule atau kilojoule5 lebih disukai dan kalori didefinisi ulang dalam satuan S:. Sekarang kalori dan kilokalori didefinisikan se3ara eksak sebagai berikut
1 kal 4,14 J 1 kkal 4,14 kJ
ntuk membahas energi dalam reaksi kimia, pertama!tama perlu kita fahami tentang kandungan energi dalam sebuah benda. $ita sendiri tidak tahu berapa besar energi yang kita miliki, namun kita tahu berapa besar energi kalori5 yang masuk kedalam tubuh melalui makanan atau pertambahan energi, begitupula kita dapat mengukur berapa besarnya energi yang kita keluarkan untuk mengangkat 2' kg beras atau terjadinya penurunan energi. >leh sebab itu pengukuran energi selalu menggunakan perubahan energi.
?ntalphi %5 didefinisikan sebagai kandungan energi dari suatu 9at pada tekanan tetap. $arena tidak mungkin mengukur entalphi, maka yang kita ukur selalu perubahan entalphi @%5.
ntuk lebih mudahnya kita 3ermati kejadian ini, beberapa gram kapur tohor 8a>5 dimasukan kedalam gelas yang berisi air, dan diaduk, dan proses pelarutan terjadi dalam hal ini terjadi reaksi antara air dan kapur tohor. 7pa yang terjadiA &eaksi ini meghasilkan panas. -alam hal ini, panas berpindah dari system ke lingkungan. )roses reaksi ini dapat disederhanakan dalam persamaan reaksi dibawah ini 8a> %#> C 8a>%5# dan panas
Jika reaksi berlangsung dari 9at 7 berubah menjadi 9at B, maka @ %, selalu diukur dari % hasil D % reaktan, sehingga se3ara umum @% % B D % 7, perhatikan *ambar 1'.12
*ambar. $onsep ?ntalphi pada perubahan 9at.
Besarnya perubahan entalphi pembentukan suatu 9at telah diukur se3ara eksperimen, pengukuran @% pada #2E8 1atm dinyatakan sebagai @%o perubahan entalphi standar5
)ersamaan reaksi dapat dilengkapi dengan informasi energi yang menyertainya, umumnya dituliskan dengan menambahkan informasi perubahan energi @%5 disebelah kanannya. Berdasarkan @% kita dapat bagi menjadi dua jenis reaksi yaitu reaksi eksoterm dan endoterm, lihat Bagan 1'.1+.
Bagan. Jenis reaksi dan entalphinya
&eaksi ?ksoterm adalah reaksi yang menghasilkan panas/kalor. )ada reaksi inin @% bernilai negatif, sehingga @% produk lebih ke3il dibandingkan dengan F% reaktan.
8 ># C 8># @% !;4 $kal/mol
&eaksi endoterm merupakan reaksi yang menyerap panas, @% reaksi ini bernilai positif, sehingga @% produk lebih besar dibandingkan dengan F% reaktannya.
8># # S># C 8S# ># @% 1'+#.2 kJ/mol
2.2 Kalor #eaksi yan! Merupakan Mani$estasi %ari Peruahan Ener!i
%alam Termokimia.
a. $alor )embentukan G%f5
$alor pembentukan adalah kalor yang dikeluarkan atau diperlukan untuk membentuk 1 mol senyaawa dari unsur!unsurnya dalam keadaan standar. )ada umumnya entalpi pembentukan senyawa bertanda negatiHe. %al ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan lebih stabil dari unsur!unsurnya. ?ntalpi pembentukan dalam keadaan standar ditetapkan sama dengan nol ' 5. Jika pengukuran dilakukan pada keadaan standar #; k, 1 atm5 dan semua unsur!unsurnya dalam bentuk standar, maka perubahan entalpinya disebutentalpi pembentukan standar @%f'5. ?ntalpi pembentukan dinyatakan dalam kJ per mol kJ mol !15.
Supaya terdapat keseragaman, maka harus ditetapkankeadaan standar,yaitu suhu #2'
8 dan tekanan 1 atm. -engan demikian pe rhitungan termokimia didasarkan pada keadaan standar.
)ada umumnya dalam persamaan termokimia dinyatakan 7B 8- III 78 B- @ %'
@ %' adalah lambang dari perubahan entalpi pada keadaan itu. Kang dimaksud dengan bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang paling stabil dari unsur itu pada kondisi standar #; $, 1 atm5.
ntuk unsur yang mempunyai bentuk alotropi, bentuk standarnya ditetapkan berdasarkan pengertian tersebut. 6isalnya, karbon yang dapat berbentuk intan dan grafit, bentuk standarnya adalah grafit, karena grafit adalah bentuk karbon yang paling stabil pada #; $, 1 atm. -ua hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan entalpi pembentukan yaitu bahwa 9at yang dibentuk adalah 1 mol dan dibentuk dari unsurnya dalam bentuk standar.
8ontoh ?ntalpi pembentukan etanol 8#%2>%5 l5 adalah !#<<,< kJ per mol. %al ini berarti )ada pembentukan 1 mol 4+ gram5 etanol dari unsur!unsurnya dalam bentuk standar, yaitu karbon grafit5, gas hidrogen dan gas oksigen, yang diukur pada #; $, 1 atm dibebaskan #<<,< kJ dengan persamaan
termokimianya adalah
2 C &s' !ra$it( ) *H2 &!( ) + ,2 &!( - C2H/ ,H &l( @H 0 2'k3 b. $alor )enguraian G%d5
$alor penguraian adalah kalor yang dihasilkan atau diperlukan untuk menguraikan 1 mol senyawa menjadi unsur!unsurnya.
3. $alor )embakaran G%35
$alor pembakaran adalah jumlah kalor yang dibebaskan per mol 9at yang dapat dibakar, dan 9at tersebut bereaksi dengan oksigen. Lat yang mudah terbakar antara lain adalah unsur karbon, hydrogen, belerang, dan berbagai senyawa dari unsur tersebut. )embakaran dikatakan smpurna jika
$arbon 8 5 terbakar menjadi 8>#. %idrogen % 5 terbakar menjadi %#>. Belerang S 5 terbakar menjadi S>#.
Bahan bakar utama dewasa ini adalah bahan bakar fosil, yaitu gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Bahan bakar fosil itu berasal dari pelapukan sisa organisme, baik tumbuhan atau hewan. )embentukan bahan bakar fosil ini memerlukan waktu ribuan sampai jutaan tahun.
Bahan bakar fosil terutama terdiri atas senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang hanya terdiri atas karbon dan hidrogen. *as alam terdiri atas alkana suku rendah terutama metana dan sedikit etana, propana, dan butana. Seluruh senyawa itu merupakan gas yang tidak berbau. >leh karena itu, kedalam gas alam ditambahkan suatu 9at yang berbau tidak sedap, yaitu merkaptan, sehingga dapat diketahui jika ada kebo3oran. *as alam dari beberapa sumber mengandung %#S, suatu kontaminan yang harus disingkirkan sebelum gas digunakan sebagai bahan bakar karena dapat men3emari udara. Beberapa sumur gas juga mengandung helium.
6inyak bumi adalah 3airan yang mengandung ratusan ma3am senyawa, terutama alkana, dari metana hingga yang memiliki atom karbon men3apai lima puluhan. -ari minyak bumi diperoleh bahan bakar ()* (iMuified )etroleum gas5, bensin, minyak tanah, kerosin, solar dan lain!lain. )emisahan komponen minyak bumi itu dillakukan dengan destilasi bertingkat. 7dapun batu bara adalah bahan bakar padat, yang terutama, terdiri atas hidrokarbon suku tinggi. Batu bara dan minyak bumi juga mengandung senyawa dari oksigen, nitrogen, dan belerang.
Bahan bakar fosil, terutama minyak bumi, telah digunakan dengan laju yang jauh lebih 3epat dari pada proses pembentukannya. >leh karena itu, dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi akan segera habis. ntuk menghemat penggunaan minyak bumi dan untuk mempersiapkan bahan bakar pengganti, telah dikembangkan berbagai bahan bakar lain, misalnya gas sintesis sin!gas5 dan hidrogen. *as sintetis diperoleh dari gasifikasi batubara. Batu bara merupakan bahan bakar fosil yang paling melimpah, yaitu sekitar ;' dari 3adangan bahan bakar fosil. 7kan tetapi penggunaan bahan bakar batubara menimbulkan berbagai masalah, misalnya dapat menimbulkan polusi udara yang lebih hebat daripada bahan bakar apapun. $arena bentuknya yang padat terdapat keterbatasan penggunaannya. >leh karena itu, para ahli berupaya mengubahnya menjadi gas sehingga pernggunaannya lebih luwes dan lebih bersih.
*asifikasi batubara dilakukan dengan mereaksikan batubara panas dengan uap air panas. %asil proses itu berupa 3ampuran gas 8>,%# dan 8%4.
Sedangkan bahan sintetis lain yang juga banyak dipertimbangkan adalah hidrogen. %idrogen 3air bersama!sama dengan oksigen 3air telah digunakan pada pesawat ulang!alik sebagai bahan bakar roket pendorongnya. )embakaran hidrogen sama sekali tidak memberi dampak negatif pada lingkungan karena hasil pembakarannya adalah air. %idrogen dibuat dari air melalui reaksi endoterm berikut
%#>(l) I # %#(g) >#(g) @% 2<# kJ
7pabila energi yang digunakan untuk menguraikan air tersebut berasal dari bahan bakar fosil, maka hidrogen bukanlah bahan bakar yang konHersial. "etapi saat ini sedang dikembangkan penggunaan energi nuklir atau energi surya. Jika proyek itu berhasil, maka dunia tidak perlu khawatir akan kekurangan energi. 6atahari sesungguhnya adalah sumber energi terbesar di bumi, tetapi tekonologi penggunaan energi surya belumlah komersial. Salah satu kemungkinan penggunaan energi surya adalah menggunakan tanaman yang dapat tumbuh 3epat. ?nerginya kemudian diperoleh dengan membakar tumbuhan itu. -ewasa ini, penggunaan energi surya yang 3ukup komersial adalah untuk pemanas air rumah tangga solar water heater 5.
d. $alor )elarutan G%s5
$alor pelarutan adalah $alor yang dihasilkan dari reaksi pelarutan dari satu mol senyawa ke dalam pelarut dan menjadi larutan en3er. ?ntalphi pelarutan standar hasil pengukuran pada #2o8 dengan tekanan 1 atm dilambangkan dengan @%o
.
Jika kita mengen3erkan asam sulfat ke dalam air, maka se3ara perlahan!lahan kita memipet asam sulfat dan meneteskannya se3ara tidak langsung ke air melalui dinding tabung reaksi. Jika kita pegang dinding tabung reaksi akan terasa hangat. %al ini mengindikasikan bahwa proses pengen3eran asam sulfat melepaskan panas dengan persamaan reaksiO
%#S>4aM5 #%#> P # %> S>4#! aM5 @%o
s D ;';.#< kJ/mol
)erhitungan energi dalam bentuk kalor reaksi maupun entalphi dapat dilakukan dengan 3ara lain. %al ini didasari pada prinsip reaksi yaitu penataan ulang ikatan kimia dari 9at!9at yang bereaksi. )ertama! tama terjadi pemutusan ikatan kemudian dilanjutkan dengan pembentukan ikatan. Sehingga proses penghitungan energi dapat menggunakan energi ikat dari senyawa yang terlibat dalam reaksi tersebut.
-alam laboratorium, eksperimen dapat dilakukan untuk mengukur @% dengan menggunakan kalorimeter *ambar 1'.1;5. 7lat ini bekerja berdasarkan a9as Bla3k dimana kalor yang dilepaskan sama
dengan kalor yang diterima. Jika 9at 7 suhu 0 o8 dengan 9at B dengan suhu yang sama 0o8, setelah ber3ampur dihasilkan 9at 8 yang suhu meningkat menjadi 9o8.
"erjadi perubahan suhu sebesar @t 9!05o
8. )erubahan mengindikasikan bahwa reaksi menghasilkan panas. )erhitungan entalphi dapat diketahui dengan persamaan
4 0 m . 5 . 6t M $alor reaksi
m massa 9at gram5 @t perubahan suhu o85
3 $alor jenis 9at 3air J/g o85. d. $alor )enguapan G%>5
$alor penguapan adalah energi yang dibutuhkan untuk mengubah suatu kuantitas 9at menjadi gas. ?nergi ini diukur pada titik didih 9at dan walaupun nilainya biasanya dikoreksi ke #; $, koreksi ini ke3il dan sering lebih ke3il dari pada deHiasi standar nilai terukur. Nilainya biasanya dinyatakan dalam kJ/mol, walaupun bisa juga dalam kJ/kg, kkal/mol, kal/g dan Btu/lb.
)anas penguapan dapat dipandang sebagai energi yang dibutuhkan untuk mengatasi interaksi antarmolekul di dalam 3airan atau padatan pada sublimasi5. $arenanya, helium memiliki nilai yang sangat rendah, ','42 kJ/mol, karena lemahnya gaya Han der Qaals antar atomnya. -i sisi lain, molekul air 3air diikat oleh ikatan hidrogen yang relatif kuat, sehingga panas penguapannya, 4', kJ/mol, lebih dari lima kali energi yang dibutuhkan untuk memanaskan air dari ' E8 hingga 1'' E8 3p <2, J/$/mol5.
%arus diperhatikan, jika menggunakan panas penguapan untuk mengukur kekuatan gaya antarmolekul, bahwa gaya!gaya tersebut mungkin tetap ada dalam fase gas seperti pada kasus air5, sehingga nilai perhitungan kekuatan ikatan akan menjadi terlalu rendah. %al ini terutama ditemukan pada logam, yang sering membentuk molekul ikatan koHalen dalam fase gas. -alam kasus ini, perubahan entalpi standar atomisasi harus digunakan untuk menemukan nilai energi ikatan yang sebenarnya.
e. $alor Sublimasi
$alor yang diperlukan untuk sublimasi per satuan massa disebutkalor sublimasi .
d. $alor Netralisasi G%n5
$alor Netralisasi adalah kalor yang dihasilkan atau diperlukan untuk membentuk 1 mol %#> dari reaksi antara asam dan basa. $alor netralisasi termasuk reaksi eksoterm karena pada reaksi ini terjadi kenaikan suhu.
2.* Proses %alam Menentukan Kalor #eaksi untuk Bera!ai #eaksi
Kimia
.
-alam menentukan kalor reaksi dapat ditentukan dengan melakukan per3obaan sebagai berikut a.Judul )er3obaan )er3obaan "ermokimia
b.7lat dan Bahan
7lat yang digunakan dalam per3obaan termokimia ini antara lain 1 set kalorimeter beserta pengaduk dan termometernya.
)emanas pembakar spirtus, kaki tiga, dan kasa pembakar5 1 buah ?rlenmeyer
1 buah thermometer Statif
Bahan yang digunakan dalam per3obaan termokimia ini antara lain 7Muades %8( # 6 N%4>% #.'2 6 8%8>>% # 6 Na>% #.'2 6 ?tanol 8. 8ara $erja 15 "etapan $alorimeter
6embandingkan kedua thermometer dengan men3elupkannya bersama!sama dalam aMuades pada temperatur kamar selama 1 menit dan memba3a temperature masing!masing dengan ketelitian '.1o8. %arus selalu menggunakan 1 termometer dalam kalorimeter.
6emasukkan 2' ml air ke dalam sebuah erlenmeyr, kemudian memanaskannya hingga bersuhu 12o
8!#'o
8 diatas temperature kamar.
Sambil mengerjakan tahap #, menimbang sebuah 3alorimeter yang kering dan bersih dengan teliti.
6emasukkan 2' ml air dingin aMuades5 ke dalam 3alorimeter tersebut dan menimbangnya. 6enutup kalorimeter tersebut dan memasang pengaduk serta termometernya.
6engukur suhu aMuades dalam kalorimeter dan air panas se3ara bersamaan dengan teliti R '.1o85 tiap menit selama menit.
)ada menit ke 4, menuangkan air panas ke dalam air dingin aMauades5 di dalam kalorimeter dengan 3epat, kemudian menutup dan mengaduknya segera
6engukur suhu pada menit ke 2,+,<. %ingga menit terakhir pengadukan harus tetap berlangsung 6enimbang kembali kalorimeter beserta isinya,kemudian menghitung berat air panas yang ditambahkan.
6enghitung perubahan temperature untuk air dinginaMuades5 dan air panas. 6enghitung kalor yang dilepas oleh air panas massaair panas 3 G"#
6enghitung kalor yang diterima oleh air dingin massaair dingin 3 G"1
6enghitung kalor yang diterima kalorimeter yaitu selisih antara kalor yang dilepaskan oleh air panas dengan kalor yang diterima aMuades.
-ari per3obaan pertama di dapat hasil Berat
gram5
"emperatur pada menit ke o 85
1 # 4 2 + <
7ir dingin 4<. #< #< #< ! ! !
7ir panas 4+.2# 4+ 42 44 ! ! !
8ampuran ;4.4 ! ! ! #.2 # #
6assa kalorimeter 4<.< gram )erhitungan
)erubahan temperatur air panas G"#5 42o8!#.2o8 1#.2o8
$alor yang dilepas oleh air panas massaair panas 3 G"#
4+.2# gram. 4.# kal/gr 8 . 1#.2o
8 #44#. J
$alor yang diterima oleh air dingin massaair dingin 3 G"1
4<. gram . 4.# kal/gr 8. 2.2o
8 11'+.1 J
$alor yang diterima kalorimeter lepas D terima #44#. J D 11'+.1 J
1+.# J
"etapan $alorimeter $alor yang diterima kalorimer G"1
1+.# J
1#.2o8
1'+.; J/$
#5 )erhitungan $alor )elarutan ?tanol!7ir
$alor pelarutan etanol adalah perubahan kalor yang terjadi jika etanol dilarutkan dalam Holume air yang tak berhingga.
6enimbang kalorimeter yang sudah ditentukan tetapan kalorimetrnya dengan tepat
6emasukkan 1 ml air ke dalam kalorometer dengan menggunakan gelas ukur. 7ir dapat diganti
dengan aMuades.
6enimbang kembali kalorimeter beserta isinya dengan tepat. 6enghitung berat air.
6enutup, memasang pengaduk dan termometernya. 6emasukkan #' ml etanol kedalam ?rlenmeyer.
6enutup ?rlenmeyer yang ditengahnya disisipkan sebuah termometer.
6engukur temperatur air dan etanol se3ara bersamaan tiap meit selama 4 menit. )ada menit ke 2, memasukkan etanol kedalam kalorimeter.
6engaduk dengan baik dan mengukur suhunya tiap menit selama menit. 6enimbang kalorimeter beserta isinya.
6enghitung berat etanol yang ditambahkan dalam 3alorimeter. 6enghitung jumlah mol air dan jumlah mol etanol yang digunakan. 6enghitung mol air/mol etanol.
6enghitung kenaikan suhu keduanya pada menit ke 2. 6enghitung kalor yang diserap air,etanol, dan 3alorimeter.
6enghitung kalor yang dihasilkan pada pelarutan etanol. 6enghitung entalpi permol etanol yang digunakan.
Berikut ini 1 3ontoh hasil per3obaan 8airan Tolume
ml5
Berat gram5
"emperatur pada menit ke o 85
1 # 4 2 + < ; 1' 11 1# 1
7ir 1 12.;+ #; #; #; #; 4 4 #.2 #.2 # # #
?tanol #' 14.++ # # 1 1
)erhitungan
Jumlah mol air 6assa/6r
12.;+ gram / 1 '.; mol
Jumlah mol etanol 6assa/6r
14.++ gram/ 4+ '. mol
$enaikan suhu air 4o8!#;o8 2o8 $enaikan suhu etanol 4o8!1o8 #o8
$alor yang diserap air massa air . 3 air. G" air 12.;+ gram . 4,# J / g.o8. 2.# J
$alor yang diserap etanol massa etanol. 3 etanol. G" etanol 14.++ gram .1,92 J / g.o8. #o8 2+. J
$alor yang di serap kalorimeter 8 .ΔT
: 106.9 J/K . 2o8 24.2 J
$alor total airetanolkalorimeter
2.# J2+. J24.2 J ;2 J
5 )enentuan $alor Netralisasi %8laM5 DNa>%aM5
6emasukkan#' ml %8l # 6 kedalam 3alorimeter dan #' ml Na>% #.'2 6 ke dalam ?rlenmeyer. 6engukur temperature kedua larutan tersebut tiap menit selama menit.
6emasukkan larutan Na>% ke larutan %8l pada menit ke 4 dengan 3epat kemudian mengukur suhunya tiap menit selama menit.
Tolume ml5
"emperatur pada menit ke o85
1 # 4 2 + < %8l #6 #' # # # ! ! ! Na>% #.'2 6 #' ' ' ' ! ! ! 8ampuran 4' ! ! ! 4 .2 )erhitungan
6assa jenis 1.'; gram/ml 8 .;+ J/g$
$enaikan suhu %8l 4o
8!#o
8 +o
8 $enaikan suhu Na>% 4o8!'o8 4o8
$alor yang diserap %8l massa %8l . 3 %8l. G" %8l
1.';gram/ml . #' ml5 . .;+ J/g$. +o8
4;.2 J
$alor yang diserap Na>% massa Na>% . 3 Na>%. G" Na>% 1.';gram/ml . #' ml5 1. .;+ J/g$.. 4o
8 #+. J
$alor yang di serap kalorimeter 8 .ΔT
: 106.9 J/K . +o
8 +41.4 J
$alor total %8l r Na>% kalorimeter 4;.2 J#+. +41.4 J
142<.# J
n H2O = M x V = 0,04 mol
%8l aM5Na>% aM5 Na8l aM5 %#> aM5
45 )enentuan $alor Netralisasi N%4>%aM5 D %8l aM5
6emasukkan#' ml %8l # 6 kedalam 3alorimeter dan #' ml N%4>% #.'2 6 ke dalam ?rlenmeyer. 6engukur temperature kedua larutan tersebut tiap menit selama menit.
6emasukkan larutan N%4>% ke larutan %8l pada menit ke 4 dengan 3epat kemudian mengukur
-ata yang diperoleh Tolume ml5
"emperatur pada menit ke o 85 1 # 4 2 + < %8l #6 #' # # # ! ! ! N%4>% #.'2 6 #' #< #< #< ! ! ! 8ampuran 4' ! ! ! #.2 #.2 # )erhitungan
6assa jenis 1.'12 gram/ml 8 .;+ J/g$
$enaikan suhu N%4>% #.2o8!#<o8 '.2o8 $enaikan suhu Na>% #.2o8!#o8 '.2o8
$alor yang diserap %8l massa %8l . 3 %8l. G" %8l
1.'12gram/ml . #' ml5 . .;+ J/g$. '.2o8 4'.# J
$alor yang diserap N%4>% massa N%4>%. 3 N%4>%. G" N%4>%
1.'12gram/ml . #' ml51. .;+ J/g$.. '.2o8 4'.# J
$alor yang di serap kalorimeter 8 .ΔT
: 106.9 J/K . '.2o 8 2.42 J
$alor total %8l N%4>% kalorimeter 4'.# J4'.# J 2.42 J
1. J
n H2O = M x V = 0,04 mol
%8l aM5 N%4>% aM5 N%48l aM5 %#> aM5
25 )enentuan $alor Netralisasi Na>%aM5 D 8%8>>% aM5
6emasukkan#' ml 8%8>>% # 6 kedalam 3alorimeter dan #' ml Na>% #.'2 6 ke dalam ?rlenmeyer.
6engukur temperature kedua larutan tersebut tiap menit selama menit.
6emasukkan larutan Na>% ke larutan 8%8>>% pada menit ke 4 dengan 3epat kemudian mengukur suhunya tiap menit selama menit.
-ata yang diperoleh Tolume ml5
"emperatur pada menit ke o 85
8%8>>% # 6 #' #;.2 #;.2 ' ! ! ! Na>% #.'2 6 #' #< #< #< ! ! ! 8ampuran 4' ! ! ! 1.2 1 1 )erhitungan
6assa jenis 1.'; gram/ml 8 4.'# J/g$
$enaikan suhu 8%8>>% 1.2!'o8 1.2o8
$enaikan suhu Na>% 1.2!#<o
8 .2o
8
$alor yang diserap 8%8>>% massa 8%8>>%. 3 8%8>>%. G" 8%8>>%
1.';gram/ml . #' ml5 4.'# J/g$. '.2o
8 1<+.+ J
$alor yang diserap Na>% massa Na>% . 3 Na>% . G" Na>% 1.';gram/ml . #' ml5 4.02 J/g$.. '.2o
8 '.; J
$alor yang di serap kalorimeter 8 .ΔT
: 106.9 J/K . 1.2o
8 1+'.4 J
$alor total 8%8>>% Na>% kalorimeter
1<+.+ J'.; J 1+'.4 J +42.; J
n H2O = M x V = 0,04 mol
8%8>>% aM5 Na>% aM5 8%8>>Na aM5 %#> aM5
8atatan
)ada perhitungan kalor yang diterima 3alorimeter , G" trersebut menggunakan 0at yang suhunya mendekati keadaan normal #2o
8.
Jadi dimisalkan ada dua larutan yang bereaksi misalkan larutan a dan larutan b maka a massa a . 3 a. G" a
b massa b. 3 b G" b
kalorimeter 8 . @"menggunakan perubahan suhu 9at yang mendekati keadaan standart5
)ada saat melakukan per3obaan ,sistem harus terisolasi agar terjadi kesetimbangan termal dan didapat hasil yang Halid.
"ermokimia pada kehidupan sehari!hari dapat diterapkan pada pen3ampuran air panas dan air dingin saat akan menggunakannya sebagai air hangat, hanya saja pada ilustrasi tersebut system tidak terisolasi.
BAB *
PEN7T7P
*.1 Kesimpulan
$esimpulan dari makalah ini, antara lain
"ermokimia adalah bagian dari termodinamika yang membahas masalah perubahan energy yang menyertai reaksi kimia.
$alor reaksi sebagai manifestasi perubahan energy pada termokimia dikategorikan menjadi a. $alor )embentukan
b. $alor )enguraian 3. $olor )embakaran
d. $alor )elarutan, )enguapan dan Sublimasi. e. $alor Netralisasi.
. )erhitungan entalphi dapat diketahui dengan persamaan
4 0 m . 5 . 6t M $alor reaksi
m massa 9at gram5 @t perubahan suhu o85
3 $alor jenis 9at 3air J/g o85.
Jika dimisalkan ada dua larutan yang bereaksi misalkan larutan a dan larutan b maka a massa a . 3 a. G" a
b massa b. 3 b G" b
kalorimeter 8 . @"menggunakan perubahan suhu 9at yang mendekati keadaan standart5
total a b kalorimeter
ntuk penulisan makalah yang akan datang, diharapkan penulis menggunakan referensi yang lebih banyak lagi agar ter3ipta makalah yang lebih baik lagi.
"A8TA# P7STAKA
7tkins, ). Q., 1;;4, $imia Uisika, ?rlangga, Jakarta.
www..8hem!:s!"ry.org .Situs $imia :ndonesia
http//bakhrul!#2!ri9ky.blogspot.3om/#'14/'1/praktikum!kimia!dasar!termokimia.html
BAB 9 PEN"AH77AN
1.1 "ermokimia adalah bagian dari termodinamika yang membahas masalah perubahan panas reaksi kimia. Jika panas dikeluarkan untuk berlangsungnya suatu reaksi, maka reaksi dinamakan reaksi eksotermis M negatif5, jika sejumlah panas diserap oleh suatu reaksi maka M positif dan reaksi demikian disebut reaksi endotermis. "ermokimia sangat berhubungan dengan pengaruh kalor yang menyertai reaksi!reaksi kimia. $alor reaksi pada suhu tertentu, ", ialah kalor yang dilepaskan atau diserap, jika sejumlah 9at!9at pereaksi pada suhu ", berubah menjadi hasil reaksi pada suhu yang sama. Se3ara eksperimen kalor reaksi dapat ditentukan dengan kalorimeter. "api tidak semua reaksi dapat ditentukan kalor reaksinya se3ara kalorimetrik. )enentuan ini terbatas pada reaksi!reaksi berkesudahan yang berlangsung dengan 3epat seperti pada reaksi pembakaran, reaksi penetralan, dan reaksi pelarutan.
ntuk mengetahui kebenaran dari teori tersebut, yaitu mengenai bagaimana membuat kalorimeter sederhana dan 3ara penetapannya serta penentuan kalo reaksi, maka dilakukan per3obaan ini. )ada per3obaan ini akan ditentukan kalor reaksi se3ara kalorimetrik dengan menentukan terlebih dahulu tetapan kalorimeter Q5 dengan memperhitungkan banyaknya kalor yang dibebaskan dan diserap dari bahan yang terlibat maka banyaknya perubahan kalor selama reaksi dapat dihitung.
)rinsip dan 7plikasi )er3obaan
)rinsip dari per3obaan termokimia adalah penentuan tetapan dengan mengamati perubahan temperatur pada selang waktu tertentu dengan menggunakan alat yang disebut dengan kalorimeter.
7plikasi dari per3obaan termokimia adalah pada penggunaaan termos air panas dan termos es, fenomena angin darat dan angin laut, juga senyawa!senyawa yang bereaksi eksotermis banyak digunakan sebagai bahan bakar seperti halnya ()*, bensin dan lain!lain.
"ujuan )er3obaan
7. 6engetahui prinsip kerja dari kalorimeter.
B. 6empelajari perubahan energi yang menyertai reaksi kimia.
BAB 99
T9N3A7AN P7STAKA #.1 "ermokimia
"ermokimia mempelajari perubahan panas yang mengikuti reaksi kimia dan perubahan! perubahan fisiknya seperti pelarutan, peleburan dan sebagainya. Satuan tenaga panas biasanya dinyatakan dengan kalori, joule, atau kilokalori Sukardjo, #''#5.
1 joule 1' 4 erg ',#4 kal 7tau
7 kal 4,1'4 joule
$ajian tentang kalor dihasilkan atau dibutuhkan oleh reaksi kimia disebut termokimia . "ermodinamika merupakan 3abang dari termokimia karena tabung reaksi dan isinya membentuk sistem. Jadi, kita dapat mengukur se3ara tak langsung, dengan 3ara mengukur kerja atau kenaikan temperatur5 energi yang dihasilkan oleh reaksi dengan kalor dan dikenal sebagai M, bergantung pada kondisinya, apakah dengan perubahan energi dalam atau perubahan entalpi. Sebaliknya jika kita tahu G atau G% suatu reaksi, kita dapat meramalkan jumlah energi yang dihasilkannya sebagai kalor 7tkins, 1;;;5.
%ampir semua reaksi kimia menyerap atau menghasilkan melepaskan5 energi, umumnya dalam bentuk kalor. )enting bagi kita untuk memahami perbedaan antara energi termal dan kalor. $alor heat5 adalah perpindahan energi termal antara dua benda yang suhunya berbeda walaupun kalor diserap atau kalor dibebaskan. $etika menggambarkan perubahan energi yang terjadi selama proses tersebut. :lmu kimia yang mempelajari perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia disebut termokimia thermo3hemistry5 8hang, #''45.
#.# ?ntalpi
)erubahan entalpi untuk reaksi kimia bergantung pada keadaan 9at!9at yang terlibat dalam pembentukan karbondioksida dengan pembakaran karbon. %arga G% yang diberikan untuk karbon padat itu adalah dalam bentuk grafik. %arga lain dari G% akan diperoleh jika karbon padat itu dalam bentuk intan. ntuk suatu 3airan atau padatan keadaan standar ialah 9at murni 1 atm, sedangkan untuk suatu gas ialah gas ideal $eenan, dkk., 1;45.
$arena sebagian besar reaksi adalah proses tekanan konstan kita dapat menyamakan pertukaran kalor dalam kasus ini dengan perubahan entalpi. ntuk setiap reaksi
&eaktan )roduk
$ita mendefinisikan perubahan entalpi yang disebut entalpi reaksi enthalpy of rea3tion5, G% sebagai selisih antara entalpi produk dan entalpi reaktan.
G% % produk D % reaktam
?ntalpi reaksi dapat bernilai positif atau negatif, bergantung pada prosesnya. ntuk proses endotermik kalor diserap oleh sistem dari lingkungan5, G% bernilai positif yaitu G%'. ntuk proses eksotermik kalor dilepaskan oleh sistem kelingkungan 5, G% bernilai negatif yaitu G%V' 8hang, #''45.
Jika sebuah sistem bebas untuk mengubah Holumenya terhadap tekanan luar yang tetap, perubahan energi dalamnya tidak lagi sama dengan energi yang diberikan kalor. ?nergi yang diberikan sebagai kalor diubah menjadi kerja untuk memberikan tekanan baik terhadap lingkungan sehingga d V dM. Seperti halnya energi dalam entalpi hanya bergantung pada keadaan sistem sekarang sehingga entalpi merupakan fungsi keadaan. Seperti juga untuk fungsi keadaan yang manapun, perubahan entalpi antara setiap pasangan keadaan awal dan keadaan akhir tidak bergantung pada jalannya 7tkins, 1;;;5.
&eaksi kimia yang menyangkut peme3ahan atau pembentukan ikatan kimia selalu berhubungan dengan penyerapan atau pelepasan panas. &eaksi eksotermik adalah suatu reaksi yang melepaskan energi. Jika reaksi berlangsung pada suhu tetap berdasarkan perjanjian G% akan bernilai negatif karena kandungan panas dari sistem menurun. Sebaliknya pada reaksi endotermik yaitu reaksi yang membutuhkan panas berdasarkan perjanjian G% akan bernilai positif. Namun kadang!kadang beberapa buku menggunakan tanda sebaliknya dari yang telah di uraikan di atas. $arena itu dalam penulisan di bidang termodinamika dianjurkan untuk selalu men3antumkan penggunaan tanda yang akan di gunakan Bird, 1;;5.
)anas pelarutan ada dua ma3am, yaitu panas pelarutan integral dan panas pelarutan diferensial. Besarnya panas pelarutan bergantung pada jumlah mol pelarut dan 9at terlarut Sukardjo, #''#5.
)anas reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan eneergi produk dan reaktan pada Holume konstan G? atau pada tekanan konstan G%. )anas reaksi diukur dengan bantuan kalorimeter. %arga G? diperoleh apabila reaksi dilakukan dengan kalorimeter bom, yaitu pada Holume konstan dan G% adalah panas reaksi yang di ukur pada tekanan konstan, dalam gelas piala yang diisolasi. $arena proses diperin3i dengan baik, maka panas yang dilepaskanatau diadsorpsi hanyalah fungsi!fungsi keadaan yaitu -ogra dan -ogra, 1;;'5.
p G% atau r G?
Besaran!besaran ini dapat diukur oleh persamaan G? atau G% "1."#. G8i produk kalorimeter5 d", dimana 8i dapat berupa 8H untuk pengukuran ? dan 8p untuk %. ntuk % dalam banyak per3obaan, 8i untuk kalorimeter dijaga tetap konstan -ogra dan -ogra, 1;;'5. -alam laboratorium pertukaran kalor dalam proses fisika dan kimia diukur dengan kalorimeter yaitu suatu wadah tertutup yang diran3ang se3ara khusus untuk tujuan ini. )embahasan tentang kalorimetri pengukuran perubahan kalor akan bergantung pada pemahaman tentang kalor jenis dan kapasitas kalor. $alor jenis suatu 9at adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaiikan suhu satu gram 9at sebesar satu derajat 3el3ius. $apasitas kalor suatu 9at adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sejumlah 9at sebesar satu derajat 3el3ius
8hang, #''45.
7lat paling penting untuk mengukur G adalah kalorimetri bom adiabatik. )erubahan keadaan yang dapat berupa reaksi kimia berasal didalam wadah berHolume tetap yang disebut bom. Bom tersebut direndam dibak air pengaduk dan keseluruhan alat itulah disebut kalorimeter. $alorimeter itu juga direndam dalam bak air luar. "emperatur air di dalam kalorimeter dan di dalam bak luar dipantau dan diatur sampai nilainya sama. %al ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya kalor yang hilang sedikit pun dari kalorimeter ke lingkungannya, yaitu bak air sehingga kalorimeter itu adiabatik 7tkins, 1;;;5.
)anas dilepaskan kelingkungannya atau diterima dari lingkungan sekitarnya oleh sistem dalam isohorik atau isobarik dan "1 "# kondisi ini disebut isotermal kalor reaksi. Syarat berikut yang harus dilakukan pada saat proses berlangsung a5 suhu dari produk dan reaktan harus sama , b5 semua jenis kerja harus dimasukkan pada proses reaksi, ke3uali kerja ekspansi 7leksishHli dan Sidamonid9e, #''#5.
)anas reaksi diukur dengan menggunakan kalorimeter. -alam rangka untuk melindungi perubahan suhu dari proses, transfer panas ke kalorimeter atau penyerapan panas dari kalorimeter harus terjadi se3epat mungkin. )erubahan panas ditunjukkan oleh perubahan suhu kalorimeter.
H ! 8H kal 0 G" kal
-imana kal adalah kapasitas panas kalorimeter5 7leksishHli dan Sidoamonid9e, #''#5.
#.4 )anas )elarutan dan )anas )enetralan
)anas pelarutan adalah panas yang diserap jika 1 mol padatan dilarutkan dalam larutan yang sudah dalam keadaan jenuh. %al ini berbeda dengan panas pelarutan untuk larutan en3er yang biasa terdapat dalam tabel panas pelarutan. )anas pelarutan biasanya terdapat tabel merupakan panas pengen3eran dari keadaan jenuh menjadi en3er Sukardjo, #''#5.
)anas netralisasi terjadi dalam larutan asam kuat dan basa kuat dengan sedikit air ternyata beharga konstan. %al ini disebabkan karena asam kuat dan basa kuat akan mudah terdisosiasi sempurna dalam bentuk ion di dalam larutan. )anas penetralan merupakan jumlah panas yang dilepaskan ketika 1 mol air terbentuk akibat reaksi dengan asam dan basa atau sebaliknya Subowo dan Sanjaya, 1;5.
7plikasi termokimia dapat dijumpai pada kehidupan sehari Dhari seperti termos yang dapat menjaga suhu di dalam termos agar tetap konstan. )roses termokimia juga dapat digunakan