APLIKASI LAJU REAKSI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Vania XI-3 – 29
Di sekeliling kita sering sekali terjadi reaksi kimia, baik disadari maupun tidak disadari. Dalam reaksi kimia, tentu saja terjadi pergerakan yang membutuhkan kecepatan. Laju reaksi adalah bagian dalam pelajaran Kimia yang menelaah mengenai kecepatan ini, seperti halnya Fisika.
Laju reaksi berkaitan erat dengan ‘katalis’. Katalis ialah suatu yang ditambahkan (biasanya berupan enzim) untuk mempercepat laju reaksi pada suhu tertentu agar reaksi yang terjadi dapat berjalan lebih cepat daripada seharusnya, namun katalis sendiri tidak akan mengalami perubahan. Katalis sangat berguna bagi kehidupan manusia, terutama di bagian industri, karena mampu mempersingkat waktu ‘produksi’ yang harusnya lama.
Katalis dibedakan menjadi dua: homogen dan heterogen. Fungsi penting katalis ini memberikan dampak yang besar pada proses pencernaan makanan di dalam tubuh manusia. Misalnya saja enzim amilase di dalam air liur yang membantu memecah amilosa menjadi maltosa.
Katalis juga memegang peranan penting dalam bidang industri kimia. Hampir semua produk industri dihasilkan melalui proses yang melalui katalisis. Contohnya adalah Proses Haber-Bosch:
N2 + 3H2 + Fe 2NH3
Proses Haber-Bosch adalah pembentukan ammonia dengan menggunakan Fe (besi) sebagai katalis dalam prosesnya. Tanpa Fe, proses asli pembentukan ammonia akan memakan waktu yang cukup lama. Ammonia digunakan sebagai bahan baku pupuk dan peledak
Ada pula pembuatan larutan asam sulfat (H2SO4) yang ditambahkan dengan V2O5
sebagai katalis yang dinamakan Proses Kontak. Juga industri asam nitrat.
Selain itu, katalisis sering diaplikasikan di industri perminyakan. Di dalam industri perminyakan, katalis yang sering digunakan adalah asam, oksida aluminium (Al2O3), silikon
(Si), dan kromium (Cr).
Industri roti juga tidak kalah. Mereka menggunakan katalis zimase yang merupakan bio-katalis. Ragi ditambahkan ke dalam adonan roti sehingga glukosa di dalamnya terurai
menjadi etil alkohol dan karbondioksida. Ragi menghasilkan zimase dan di dalam prosesnya, karbondioksida berfungsi mengembangkan adonan.
Dapat disimpulkan, bahwa dalam kenyataannya, tidak semua laju suatu reaksi bergerak dengan kecepatan yang memadai dengan keperluan manusia. Faktanya, ada beberapa proses (misalnya pembuatan urea) yang bereaksi secara lambat, padahal sangat dibutuhkan setiap harinya.
Selain katalis, laju reaksi di dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan melalui kegiatan sederhana seperti:
1. Pembuatan teh manis. Menggunakan gula butiran yang halus dengan air hangat akan membuat pembuatan teh hanya memakan waktu yang singkat karena laju reaksi pada gula butiran dan menggunakan air hangat lebih cepat dibanding laju reaksi pada gula ‘batu’ dan air dingin. Berkaitan dengan luas permukaan gula butiran yang lebih luas dari gula batu dan suhu air hangat yang lebih besar dari air dingin.
2. Pembuatan susu (dari susu bubuk). Susu yang diseduh menggunakan air hangat lebih cepat bercampur dibanding air dingin. Ketika memakai air dingin, masih tertinggal gumpalan-gumpalan susu di dasar gelas meski sudah mengaduk sebanyak hitungan pada adukan di susu yang memakai air hangat.
3. Dan masih banyak lagi.
Laju reaksi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Di dalam tubuh manusia pun terjadi berbagai reaksi, yang berarti laju reaksi pasti ada di dalam tubuh. Di dalam industri, di dalam percobaan, dan lainnya. Dengan faktor-faktor yang memengaruhi kecepatannya, laju reaksi eksis di dalam keseharian.
Disusun dari berbagai sumber:
http://simafull.blogspot.com/2011/11/contoh-penerapan-laju-reaksi-dalam.html http://witriwahyu-chemie-uns.blogspot.com/2011/08/berkencan-dengan-katalis.html