• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN Bagian Kesatu

Kepala Badan Pasal 85

(1) Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati yang mempunyai tugas pokok merumuskan, menyelenggarakan, membina, dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dalam bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.

(2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Badan mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

c. pembinaan, pelaksanaan tugas, dan evaluasi bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan serta ketahanan pangan;

d. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan;dan

b. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dalam menyelenggarakan fungsinya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Badan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1. merumuskan, menetapkan serta melaksanakan Rencana Stratejik dan Rencana Kerja Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan serta ketahanan pangan dalam rangka kelancaran tugas;

2. menyiapkan bahan-bahan RPJPD dan RPJMD dalam bidang penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan serta ketahanan pangan, sebagai bahan penyusunan RPJPD dan RPJMD Kabupaten;

3. menyiapkan bahan-bahan LPPD tahunan dan LPPD akhir masa jabatan Bupati bidang penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan sebagai bahan penyusunan LPPD tahunan dan LPPD Akhir Masa Jabatan bupati;

4. menyiapkan bahan-bahan LKPJ tahunan dan LKPJ akhir masa jabatan Bupati pada bidang penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan, serta ketahanan pangan;

5. menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan serta Ketahanan Pangan sebagai pertanggungjawaban kepada Bupati;

6. membina dan mengevaluasi program dan kegiatan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;

7. mengarahkan penyusunan pedoman penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan kabupaten agar kegiatan dapat berjalan dengan baik; 8. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan Rencana

Kerja (RK) penyuluhan, sebagai acuan kerja penyuluh;

9. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan program penyuluhan tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa sebagai acuan kerja penyuluh; 10. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan program pelatihan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan di tingkat kecamatan sebagai acuan kerja penyuluh;

11. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis evaluasi Rencana Kerja (RK) penyuluh, sebagai acuan kerja penyuluh;

12. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis evaluasi program penyuluhan kecamatan, kabupaten, dan desa sebagai acuan kerja penyuluh;

13. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis evaluasi pelatihan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP4K) di tingkat kecamatan, sebagai acuan kerja penyuluh;

14. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis mimbar sarasehan tingkat kecamatan, sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;

15. mengarahkan penyelenggaraan mimbar sarasehan pertanian, perikanan dan kehutanan tingkat kabupaten, agar kegiatan dapat berjalan dengan baik;

16. melaporkan dan mengevaluasi dokumentasi hasil penyelenggaraan mimbar sarasehan tingkat kabupaten, sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan tindak lanjut dan kegiatan berikutnya;

17. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pos penyuluhan desa, sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik;

18. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan komisi penyuluhan tingkat kabupaten, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

19. mengarahkan penyusunan pedoman penyelenggaraan pembelajaran di tingkat kabupaten, Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan dan pos penyuluhan desa, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

20. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan temu teknis, lokakarya, dan temu lapang, sebagai pedoman pelasanaan tugas;

21. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pertanian, perikanan, kehutanan dan perdesaan swadaya bagi pelaku utama dan pelaku usaha, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

22. melaporkan inventarisasi pendidikan dan pelatihan fungsional yang pernah diikuti penyuluh PNS, Swadaya, dan swasta sebagai bahan pengambilan kebijakan pimpinan;

23. mengarahkan penyusunan instrumen pengukuran kompetensi penyuluh PNS, Swadaya, dan swasta, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

24. mengarahkan pelaksanakan pengukuran tingkat kompetensi penyuluh PNS, swadaya, dan swasta, sehingga diperoleh informasi tentang tingkat kompetensi penyuluh yang akurat;

25. mengarahkan penyusunan rencana peningkatan kompetensi dan kapasitas penyuluh PNS, Swadaya, dan swasta, sebagai bahan pengambilan keputusan dan kebijakan pimpinan;

26. mengarahkan penyusunan instrumen penilaian penyuluh PNS, Swadaya, dan swasta yang berprestasi, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

27. mengarahkan pelaksanaan penilaian penyuluh PNS, Swadaya, dan swasta, sehingga diperoleh penyuluh yang berprestasi;

28. merumuskan bahan untuk penetapan penyuluh PNS, Swadaya, dan swasta yang berprestasi, sehingga diperoleh hasil yang akurat dan valid;

29. mengajukan usulan tentang penyuluh PNS, Swadaya, dan swasta berprestasi untuk mendapat penghargaan, sebagai bahan pengambilan kebijakan pimpinan;

30. mengajukan usulan tentang penyuluh PNS, Swadaya, dan swasta yang berprestasi tingkat kabupaten untuk mengikuti penilaian tingkat provinsi dan pusat, sebagai bahan pengambilan keputusan atau kebijakan pimpinan;

31. mengajukan usulan penyuluh PNS, Swadaya, dan swasta untuk mengikuti pendidikan formal dan atau pelatihan fungsional, sebagai bahan penetapan kebijakan pimpinan;

32. menyelenggarakan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaanpenyuluhan yang dilaksanakan atau difasilitasi oleh pelaku utama dan pelaku usaha, agar pelaksanaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan;

33. mengarahkan penyusunan instrumen untuk melaksanakan pendataan kelembagaan petani, perikanan dan kehutanan tingkat kabupaten, kecamatan dan desa, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

34. mengarahkan pelaksanakan pendataan kelembagaan petani, perikanan dan kehutanan tingkat kabupaten, kecamatan dan desa, agar pelaksanaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan;

35. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembentukan kelembagaan petani seperti kelompok, gabungan kelompok, asosiasi, dan koperasi, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

36. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis peningkatan kemampuan dan kapasitas kelembagaan petani sebagai kelembagaan ekonomi di perdesaan, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

37. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan kelembagaan petani, sebagai pedoman kerja pengurus kelembagaan petani;

38. mengarahkan pelaksanaan pembinaan kelembagaan dan kepemimpinan petani, agar pelaksanaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan;

39. mengarahkan penyusunan pedoman pembentukan komisi penyuluhan tingkat kabupaten, agar diperoleh hasil yang maksimal;

40. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penilaian tingkat kemampuan kelompok tani, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

41. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengukuhan kelembagaan petani, sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

42. melaporkan pelaksanakan fasilitasi rembug KTNA tingkat kabupaten, sebagai bahan pertimbangan pimpinan;

43. mengarahkan pelaksanakan inventarisasi kebutuhan bahan informasi baik tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa, sehingga penyusunan rencana pembuatan bahan informasi berlangsung dengan baik;

44. mengarahkan pengumpulan bahan-bahan informasi baik berupa bahan cetakan, audio, maupun audiovisual sesuai kebutuhan lokalita, untuk mendukung kegiatan penyuluhan;

45. melaporkan pelaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka kerjasama pengadaan bahan informasi untuk mendukung kegiatan penyuluhan; 46. mengarahkan penyelenggarakan perpustakaan sebagai penunjang pelaksanaan

penyuluhan agar memudahkan penyuluh mencari dan mendapatkan bahan informasi;

47. mengarahkan pengemasan hasil penelitian menjadi bahan informasi atau materi penyuluhan sehingga materi yang tersedia selalu up to date dan memiliki daya guna yang tinggi;

48. mengarahkan penyusunan bahan publikasi tentang keberhasilan petani dalam menerapkan teknologi, sebagai bahan informasi dan materi penyuluhan;

49. mengarahkan penyusunan bahan publikasi profil petani yang berhasil dalam usaha taninya, sebagai bahan informasi dan materi penyuluhan;

50. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembuatan bahan informasi, baik cetakan, visual maupun audio visual sebagai acuan kerja penyuluh; 51. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis lomba penulisan karya

ilmiah bagi penyuluh sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

52. mengarahkan penyusunan instrumen pengumpulan impact point, agar data yang terkumpul akurat dan dapat dipertanggunjawabkan;

53. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan impact point, sehingga kegiatan dapat berlangsung dengan baik;

54. mengarahkan penyelenggaraan temu lapang (pertemuan antara peneliti dengan petani di lapangan), agar kegiatan dapat berlangsung dengan baik;

55. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penyelenggaraan kaji terap, demplot, demfarm, dan demarea bagi penyuluh sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

56. menyelenggarakan publikasi data hasil pelaksanaan demonstrasi (demplot, demfarm, dan demarea) sebagai bahan penyusunan materi penyuluhan;

57. menyelenggarakan publikasi hasil terapan teknologi oleh petani sebagai bahan penyusunan materi penyuluhan;

58. mengarahkan pelaksanaan fasilitasi pertemuan petani dengan petani yang berhasil menerapkan tenologi, sehingga proses desiminasi teknologi berjalan dengan baik; 59. mengarahkan pembuatan rancangan kerjasama dengan Badan , Balai, lembaga

penelitian dan atau lembaga ilmu pengetahuan lainnya dalam rangka diseminasi teknologi;

60. mengarahkan pelaksanaan inventarisasi sarana dan prasarana penyuluhan yang ada, baik di kabupaten, kecamatan maupun desa sebagai bahan penyusunan kebijakan pimpinan; 61. mengarahkan penyusunan rencana kebutuhan dan alokasi sarana dan prasarana

penyuluhan untuk tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa agar kegiatan penyuluhan berlangsung dengan baik;

62. mengarahkan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan sarana dan prasarana penyuluhan yang ada baik di kabupaten, kecamatan, maupun desa sebagai bahan penyusunan kebijakan pimpinan;

63. mengarahkan penyusunan rencana pengawasan penggunaan sarana dan prasarana penyuluhan untuk tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa agar kegiatan

penyuluhan berlangsung dengan baik;

64. mengarahkan pelaksanan pengawasan penggunaan sarana dan prasarana penyuluhan untuk tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa agar kegiatan penyuluhan berlangsung dengan baik;