• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP PEMIKIRAN DESAIN

B. Perancangan Promosi Agrowisata Perkebunan Tlogo

4. Bagan Piramida Loyalitas

commit to user

Berdasarkan piramida di atas, dapat dijelaskan bahwa :

1) Tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada merek-merek apapun yang ditawarkan. 2) Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas dengan produk yang

ia gunakan, atau minimal tidak mengalami kekecewaan. Para pembeli tipe ini disebut habitual buyer.

3) Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun mereka memikul biaya peralihan (switching cost), baik dalam waktu, uang atau resiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek lain. Para pembeli tipe ini disebut satisfied buyer.

4) Tingkat keempat adalah konsumen yang benar-benar menyukai merek tersebut. Para pembeli tipe ini disebut sahabat mereka karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek.

5) Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia. Mereka mempunyai suatu kebanggan dalam menemukan atau menjadi pengguna satu merek.

(Freddy Rangkuti, 2004:39-63)

C. Promosi

1. Pengertian Promosi

Pengertian promosi menurut Kotler (1992), promosi mencakup semua alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk.

commit to user

Pengertian promosi menurut Stanton (1993), promosi adalah sinonim dalam penjualan. Maksudnya adalah memberikan informasi kepada konsumen, menghimbau atau mempengaruhi khalayak ramai. Promosi merupakan bauran pokok dalam persaingan harga dan menjadi unsur pokok dalam pemasaran modern. Adapun menurut Saladin (2003), promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.

Menurut Swastan (1991), promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Sedangkan menurut Zimmerer (2002), promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa untuk mempengaruhi mereka agar membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan dan periklanan.

2. Tujuan Promosi

Tujuan umum pelaksanaa kegiatan promosi oleh suatu perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Modifikasi tingkah laku

Tujuan dari promosi adalah berusaha mengubah tingkah laku dan pendapat individu, dari tidak menerima suatu produk menjadi setia terhadap produk.

commit to user b. Memberitahu

Promosi ditujukan untuk memberikan informasi kepada pasar yang dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan, dll. Hal ini biasanya dilakukan pada tahap awal dalam siklus kehidupan produk karena pembeli tidak akan tertarik membeli sebelum mereka mengetahui karakteristik produk tersebut.

c. Membujuk

Promosi yang bersifat membujuk bertujuan untuk mendorong pembeli membeli suatu produk. Promosi yang bersifat membujuk ini akan menjadi dominan jika produksi yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk.

d. Mengingatkan

Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk.

(Freddy Rangkuti, 2004:51-53)

3. Bauran Promosi

Bauran promosi atau promotion mix disebut juga bauran promosi pemasaran (marketing communication mix) merupakan paduan spesifik periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. (Kotler, Amstrong, 2008:116)

commit to user

Definisi lima sarana promosi utama adalah sebagai berikut : a. Periklanan (advertising)

Semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang atau jasa dengan sponsor tertentu.

b. Promosi Penjualan (sales promotion)

Intensif jangka pendek untuk mendorong pembeli atau penjualan produk atau jasa.

c. Hubungan masyarakat (public relations)

Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi rumor, berita dan kejadian tidak menyenangkan.

d. Penjualan personal (personal selling)

Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan.

e. Pemasaran langsung (direct marketing)

Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng.

commit to user

D. Periklanan

1. Pengertian Periklanan

Masyarakat periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai :

“Segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat

media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sedangkan pengertian periklanan didefinisikan sebagai : Keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian

iklan.” (Rhenald Khasali, 1995:11)

2. Tujuan Periklanan

Tujuan periklanan (advertising objective) adalah tugas komunikasi tertentu yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan periklanan bisa digolongkan berdasarkan tujuan utama (apakah tujuan menginformasikan, membujuk atau mengingatkan).

Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, yakni : a. Iklan Informatif

Bertujuan membentuk permintaan pertama dengan memberitahukan kepada pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan produk baru, memberitahukan tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan. b. Iklan Persuasif

Bertujuan membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu. Ini dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merek,

commit to user

mendorong alih merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli menerima kunjungan penjualan.

c. Iklan Pengingat

Bertujuan mengingatkan konsumen pada produk yang sudah mapan dengan menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan di mana produk dapat dibeli, membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang musim, dan mempertahankan kesadaran puncak.

d. Iklan Penambah Nilai

Bertujuan menambah nilai merek pada persepsi konsumen dengan melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguat persepsi konsumen. e. Iklan Bantuan Aktivitas Lainnya

Bertujuan membantu memfasilitasi usaha lain perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran, misalnya iklan yang membantu pelepasan promosi penjualan (kupon), membantu wiraniaga dalam memperkenalan produk, menyempurnakan hasil komunikasi pemasaran yang lain.

(Suyanto, 2004:5-8)

Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong, tujuan periklanan ditunjukkan dalam tabel berikut ini.

Periklanan Informatif

Mengkomunikasikan nilai pelanggan

Memberitahukan Produk ke Pasar

Menginformasikan perubahan harga ke pasar

Menggambarkan layanan yang tersedia

commit to user Menjelaskan cara kerja produk

Menyarankan penggunaan produk baru untuk suatu produk

Memperbaiki kesan yang salah Membangun merek dan citra perusahaan

Periklanan Persuasif

Membangun preferensi merek

Mendorong penukaran ke merek Anda

Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk

Membujuk pelanggan untuk membeli sekarang

Membujuk pelanggan untuk menerima panggilan penjualan Meyakinkan pelanggan agar memberitahu orang lain mengenai merek

Periklanan Pengingat

Memelihara hubungan pelanggan

Mengingatkan konsumen bahwa produk itu mungkin dibutuhkan dalam waktu dekat

Mengingatkan konsumen di mana harus membeli produk

Menjaga merek dalam pikiran pelanggan selama musim sepi

Tabel 1 : Tujuan Periklanan Sumber : Kotler, Amstrong, 2008 : 151

3. Pemilihan Media Iklan

Media Iklan merupakan wahana yang digunakan untuk menghantarkan pesan iklan kepada pemirsa yang dituju. Dalam menyeleksi media iklan (advertising media), langkah-langkah yang harus diperhatikan antara lain : a. Memutuskan jangkauan, frekuensi dan dampak

b. Memilih jenis media utama

c. Menyeleksi wahana media tertentu d. Memutuskan penetapan waktu media

commit to user

Berikut ini merupakan profil media utama periklanan beserta kelebihan dan keterbatasannya.

Media Kelebihan Keterbatasan

Televisi Liputan pemasaran massal yang baik; biaya rendah per paparan; menggabungkan pandangan, suara dan gerakan; menarik terhadap indera

Biaya absolut tinggi; kerumunan tinggi, paparan hanya sekilas; selektivitas pemirsa kurang

Surat Kabar Fleksibilitas; ketepatan waktu; liputan pasar lokal yang baik; penerimaan luas; tingkat kepercayaan tinggi

Umur pendek; kualitas reproduksi buruk; sedikit pembaca selain pembelinya

Surat Langsung

Selektivitas pemirsa tinggi; fleksiblitas; tidak ada

kompetisi iklan dalam media yang sama; memungkinkan personalisasi

Biaya per paparan relatif

tinggi; citra “surat sampah”

Majalah Selektivitas geografis dan demografis tinggi, kredibilitas dan prestise; reproduksi kualitas tinggi; umur panjang dan banyak pembaca selain pembelinya

Jangka waktu pembelian iklan lama; biaya tinggi; tidak ada jaminan posisi

commit to user Radio Penerimaan lokal baik;

selektivitas geografis dan demografis tinggi; biaya rendah

Audio saja, paparan hanya sekilas; perhatian rendah;

(media “separuh terdengar);

pemirsa terfragmentasi Luar Ruangan Fleksiblitas, pengulangan

paparan tinggi; biaya rendah; kompetisi pesan rendah; selektivitas posisi baik

Selektivitas pemirsa kecil; keterbatasan kreatif

Internet Selektivitas tinggi; biaya rendah; segera; kemampuan interaktif

Pemirsa tercakup secara demografis; dampak relatif rendah; pemirsa

mengendalikan paparan Tabel 2 : Media Utama Periklanan

Sumber : Kotler, Amstrong, 2008 : 162

4. Strategi Kreatif Iklan

Beberapa pendekatan untuk mengerjakan strategi kreatif, antara lain : a. Pendekatan Generik

Pendekatan generik dikemukakan oleh Michael E. Porter. Pendekatan ini berorientasi pada keunggulan biaya keseluruhan dan diferensiasi. Keunggulan biaya keseluruhan menonjolkan harga lebih rendah daripada pesaing. Diferensiasi menonjolkan perbedaan yang mencolok merknya dengan merek pesaing tidak secara superior.

commit to user b. Pendekatan Preemtive

Pendekatan Preemtive serupa dengan pendekatan generik, tetapi menonjolkan superioritasnya. Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang produknya kecil. Pendekatan Preemtive merupakan strategi yang cerdik karena menonjolkan superioritasnya dan merupakan pernyataan yang unik. c. Pendekatan Unique Selling Promotion

Pendekatan ini dikembangkan oleh Rosser Reeves. Pendekatan ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk pesaingnya.

d. Brand Image

Sebuah merek atau produk diproyeksikan pada suatu citra (image) tertentu (melalui periklanan). Gagasan adalah agar konsumen dapat menikmati keuntungan psikologis dari sebuah produk (selain keuntungan fisik yang mungkin ada).

e. Inherent drama in the brand (pendekatan karakteristik produk)

Inherent drama in the brand atau pendekatan karakteristik produk menggunakan pendekatan yang menekankan pada filosofi periklanan Leo Burnett (pendiri agensi Leo Burnett di Chicago). Dia percaya bahwa iklan didasarkan pada landasan manfaat yang diperoleh konsumen. Ia menekankan elemen dramatik yang diekspresikan pada manfaat tersebut. f. Positioning

Gagasan umum positioning adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik dalam benak konsumen. Merek yang

commit to user

telah memiliki posisi mapan dalam benak akan menjadi faktor pengaruh yang kuat pada saat konsumen memerlukan solusi. (Suyanto, 2004:13-14)

Dalam pelaksanaan pesan, ada empat hal yang harus diperhatikan oleh tim kreatif yaitu, gaya, nada, kata-kata dan format yang dieksekusi menjadi iklan aktual agar dapat menangkap perhatian dan minat pasar sasaran. Semua pesan dapat ditampilkan dalam gaya eksekusi (execution style) yang berbeda, seperti berikut :

a. Bagian hidup : gaya ini memperlihatkan satu orang tertentu atau lebih yang menggunakan produk dalam keadaan normal.

b. Gaya hidup : gaya ini memperlihatkan bagaimana produk bisa sesuai dengan gaya hidup tertentu.

c. Fantasi : gaya ini menciptakan sebuah fantasi disekeliling produk atau penggunaannya.

d. Mood (suasana hati) atau citra : gaya ini membangun mood atau citra disekeliling produk atau jasa seperti kecantikan, cinta atau kedamaian. e. Musikal : gaya ini memperlihatkan orang atau karakter kartun yang

menyanyikan lagu tentang produk.

f. Simbol Kepribadian : gaya ini menciptakan sebuah karakter yang mempresentasikan produk.

g. Keahlian teknis : gaya ini memperlihatkan keahlian perusahaam dalam membuat produk.

h. Bukti Ilmiah : gaya ini menampilkan bukti ilmiah bahwa merek tersebut lebih baik atau lebih disukai daripada satu atau lebih merek lainnya.

commit to user

i. Bukti Kesaksian (endorsement) : gaya ini menampilkan sumber yang sangat terpercaya dan disukai yang meng-endorse produk.

(Kotler, Amstrong, 2008:157&160)

E. Agrowisata

1. Pengertian Agrowisata

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) bersama Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi (Menparpostel) dan Menteri Pertanian No. KM.47/PW.DOW/MPPT-89 dan No. 204/KPTS/HK/050/4/1989, agrowisata sebagai bagian dari objek wisata diartikan sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian.

2. Ruang Lingkup dan Potensi Agrowisata

Agrowisata telah diberi batasan sebagai wisata yang memanfaatkan obyek-obyek pertanian. Secara umum, ruang lingkup dan potensi agrowisata yang dapat dikembangkan, antara lain :

a. Kebun raya

Kebun raya merupakan tempat yang dibuat dan dipelihara sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai kebun botani untuk kepentingan ilmiah dan pelestarian. (Moh. Reza, Lisdiana, 1996:6)

Obyek wisata berupa kebun raya memiliki kekayaan berupa berupa tanaman yang berasal dari berbagai spesies. Daya tarik yang dapat

commit to user

ditawarkan kepada wisatawan mencakup kekayaan flora, keindahan pemandangan dan kesegaran udara yang memberikan rasa nyaman.

b. Perkebunan

Perkebunan sebagai sumber daya wisata memiliki daya tarik yang khas, baik berkenaan dengan lokasi maupun tanaman yang ditanam. Tanaman perkebunan merupakan tanaman tahunan yang memiliki karakteristik dan teknik budidaya tertentu. Jarak tanaman yang teratur dan terbentang luas memberikan pemandangan yang indah.

Daya tarik perkebunan sebagai sumber daya wisata antara lain : 1) Daya tarik historis dari perkebunan yang sudah diusahakan sejak lama 2) Lokasi beberapa wilayah perkebunan yang terletak di pegunungan

yang memberikan pemandangan indah serta berhawa segar

3) Cara-cara tradisional dalam pola tanam, pemeliharaan, pengolahan dan prosesnya

4) Perkembangan teknik pengelolaan yang ada. (Moh. Reza, Lisdiana, 1996 : 4)

c. Tanaman Pangan dan Hortikultura

Lingkup kegiatan wisata tanaman pangan meliputi usaha tanaman padi dan palawija sedangkan holtikultura meliputi buah, bunga, sayur dan jamu-jamuan. Berbagai proses kegiatan mulai dari prapanen, pascapanen berupa pengolahan hasil hingga kegiatan pemasaran menjadi daya tarik wisata.

commit to user d. Perikanan

Ruang lingkup kegiatan wisata perikanan dapat berupa budi daya perikanan hingga proses pascapanen. Daya tarik agrowisata perikanan antara lain pola tradisional dalam perikanan serta kegiatan lain, misalnya memancing ikan.

e. Peternakan

Daya tarik peternakan sebagai sumber daya wisata antara lain pola beternak, cara tradisional dalam peternakan, serta budidaya hewan ternak.

3. Manfaat Agrowisata

Agrowisata dibangun dengan tujuan sebagai tempat wisata. Manfaat yang diperoleh dari agrowisata antara lain :

a. Meningkatkan Konservasi Lingkungan

Daerah agrowisata diharapkan memiliki nilai-nilai existence effect yang berguna bagi lingkungan. Beberapa kawasan agrowisata yang memiliki areal yang sangat luas yakni ratusan hingga ribuan hektar, akan mempengaruhi cuaca bahkan iklim di sekitarnya. Dengan banyaknya pepohonan, selain dapat menyerap kebisingan, juga dapat menjadikan udara segar dan nyaman. Keberadaan pepohonan juga memiliki fungsi hidrologis untuk menahan cadangan air. Selain itu, pemeliharaan berbagai jenis tanaman berguna untuk melestarikan sumber plasma nutfah tanaman budidaya.

commit to user

b. Meningkatkan Nilai Estetika dan Keindahan Alam

Lingkungan alam yang indah dan tertata apik tentu akan membuat orang terpesona. Keindahan visual dapat diperoleh dari topografi, jenis flora dan fauna, warna, dan arsitektur bangunan yang tersusun dalam suatu tata ruang yang serasi dengan alam.

c. Memberikan Nilai Rekreasi

Sebagai obyek pariwisata, agrowisata tentunya tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan rekreasi. Rekreasi di tengah alam yang indah dan nyaman memang memiliki nilai kepuasan tersendiri. Sebagai tempat rekreasi, pengelola agrowisata perlu membuat atau menyediakan fasilitas- fasilitas penunjang atau paket-paket acara yang dapat menimbulkan kegembiraan di tengah alam.

Dengan terciptanya suasana gembira ketika mengunjungi tempat- tempat agrowisata, tentunya hal ini akan menimbulkan rasa rindu bagi pengunjung untuk menikmatinya lagi. Kesan ini akan menjadi promosi yang efektif bagi masyarakat di sekitarnya.

d. Meningkatkan Kegiatan Ilmiah dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Kunjungan para wisatawan ke lokasi agrowisata tidak hanya sebagai sarana hiburan semata, tetapi dapat pula bernilai ilmiah. Kekayaan flora dan fauna dan seluruh ekosistem yang ada di dalam kawasan agrowisata tentunya sangat mengundang rasa ingin tahu dari para peneliti, ilmuwan ataupun kalangan pelajar. Dengan demikian, kehadiran agrowisata akan sangat membantu mereka yang senantiasa haus dengan ilmu pengetahuan.

commit to user e. Mendapatkan Keuntungan Ekonomi

Selain memberikan nilai-nilai yang sulit diukur secara materi, seperti rasa nyaman, kegembiraan, nilai ilmu pengetahuan, dan kelestarian alam, agrowisata juga memberikan keuntungan ekonomi. Keuntungan ekonomi ini tentu sangat erat kaitannya dengan tujuan pengelolaan agrowisata itu. Keuntungan yang diperoleh antara lain :

1) Keuntungan ekonomi bagi daerah dan masyarakat

Adanya suatu obyek agrowisata di suatu daerah setidaknya akan mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi daerah tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Arus barang dan jasa yang terjadi di daerah itu akan membuka peluang terjadinya transaksi ekonomi. Beberapa keuntungan ekonomi itu sebagai berikut :

a) Membuka lapangan pekerjaan

Berkembangnya suatu lokasi menjadi daerah agrowisata, membuka peluang tumbuhnya usaha-usaha baik di sektor formal maupun informal.

b) Meningkatkan pendapatan masyarakat

Adanya kawasan agrowisata di suatu wilayah membuka peluang bagi masyarakat untuk memperoleh tambahan pendapatan dari pekerjaan formal maupun informal.

c) Meningkatkan popularitas daerah

Keberadaan agrowisata di suatu daerah akan turut mengharumkan nama daerah. Kalau nama daerah sudah popular

commit to user

akan berpengaruh terhadap produk-produk lain yang ditawarkan oleh daerah itu.

d) Meningkatkan produksi

Dengan dikembangkannya daerah pertanian untuk menjadi daerah agrowisata, perlua adanya suatu pengelolaan yang baik bagi obyek utama agrowisata tersebut. Selain itu, seringnya dilakukan penelitian-penelitian yang berguna bagi usaha peningkatan teknik budidaya. Perbaikan pengelolaan ini setidaknya akan berpengaruh seiring dengan perbaikan budidaya tersebut sehingga berpengaruh terhadap peningkatan produksi masing-masing komoditas yang diusahakan.

2) Keuntungan ekonomi bagi obyek agrowisata

Pendapatan yang diperoleh oleh agrowisata antara lain berasal dari bea masuk agrowisata (jika menggunakan bea masuk), atraksi- atraksi yang disewakan, berbagai hasil produksi agrowisata yang dapat dijual seperti bunga, buah-buahan kopi dan sebagainya, kegiatan dan hiburan yang ditawarkan seperti budi daya pertanian atau kegiatan outbond, dan keuntungan yang diperoleh dari penyediaan sarana atau fasilitas yang dibangun bagi pengunjung.

commit to user

F. Desain Komunikasi Visual

1. Pengertian Desain Komunikasi Visual

Menurut definisinya, Desain Komunikasi Visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan. (Adi Kusrianto, 2007:2)

Sedangkan istilah desain grafis / graphic design, merupakan istilah yang dipakai sebelum menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual,

berasal dari kata bahasa Yunani “Graphos” yang berarti “tulisan/gambar”.

Untuk mengantisipasi perkembangan dunia komunikasi visual serta perannya yang semakin luas, maka digunakan istilah: Desain Komunikasi Visual.

2. Macam-macam Komunikasi

Macam-macam Komunikasi antara lain :

a. Komunikasi Verbal atau Lisan : pada komunikasi ini dipergunakan pengucapan maupun bunyi-bunyian serta telinga sebagai sensasi dengar.

b. Komunikasi Nonverbal yang Merujuk pada Tulisan : komunikasi yang disampaikan secara visual lewat tulisan (surat, koran, majalah).

c. Komunikasi Tactual : komunikasi tactual mempergunakan kulit sebagai sensasi rabaan.

commit to user

d. Komunikasi Olfactoral atau Gustatory : komunikasi jenis ini mempergunakan hidung sebagai sensasi penciuman.

e. Komunikasi Pengecap (Taste from Tongue) : komunikasi jenis ini mempergunakan lidah sebagai sensasi pengenal rasa.

f. Komunikasi Tubuh : komunikasi ini terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu:

1) Kinesika : Studi gerakan tubuh dalam komunikasi nonverbal yang merujuk pada sikap tubuh dan gerakan tubuh lainnya (untuk penderita tunga rungu).

2) Bahasa Tubuh (Body language)

3) Disiplin Ilmu Kepribadian : tata karma sikap tubuh menunjukkan strata seseorang dalam kehidupan sosial.

4) Olah tubuh dalam suatu peran : Mengomunikasikan suatu cerita maupun pesan melalui olah tubuh (teknik tarian, pantomime). g. Komunikasi Telepati : komunikasi jenis ini menggunakan kekuatan

pikiran untuk mempengaruhi pikiran atau sugesti seseorang. h. Komunikasi Perilaku.

i. Komunikasi Menggunakan Teknologi.

j. Komunikasi Visual (Visual Communication) : komunikasi jenis ini mempergunakan mata sebagai alat penglihatan.

k. Pesan Multiindra : pesan multiindra adalah pesan yang memanfaatkan lebih dari satu indra.

commit to user

3. Unsur-Unsur Visual

Untuk mewujudkan suatu tampilan visual, ada beberapa unsur yang diperlukan, yakni :

a. Titik

Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relative kecil, di mana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti.

b. Garis

Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. c. Bidang

Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Bidang dikelompokkan menjadi 2, yakni bidang geometri / beraturan yaitu bidang yang relatif mudah diukur keluasannya, sedangkan bidang non- geometri merupakan bidang yang relatif sukar diukur keluasannya.

d. Ruang

Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti.

e. Warna

Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima mata lebih ditentukan oleh cahaya.

commit to user f. Tekstur

Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Secara fisik tekstur dibagi menjadi tekstur kasar dan tekstur halus, dengan kesan pantuk mengkilat dan kusam. Ditinjau dari efek tampilannya tekstur digolongkan menjadi tekstur nyata (ada kesamaan antara hasil raba dan penglihatan) dan semu (ada perbedaan antara hasil raba dan penglihatan).

4. Prinsip Dasar Desain Grafis

Dalam desain grafis, terdapat prinsip-prinsip dasar yang harus diketahui untuk menghasilkan desain grafis yang baik untuk tampilan iklan. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :

a. Prinsip Keseimbangan

Keseimbangan adalah kesamaan distribusi dalam bobot. Dalam mendesain, keseimbangan diperlukan guna merasakan keterkaitan bersama, kelihatan bersatu dan perasaaan harmonis.

b. Prinsip Titik Fokus

Prinsip titik fokus diperlukan dalam mendesain karena banyaknya informasi (visual) yang diterima sehingga tidak dapat memfokuskan informasi yang diterimanya. Titik fokus merupakan perhatian pertama, kemudian baru diikuti perhatian lainnya.

c. Prinsip Hirarki Visual

Dokumen terkait