• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Berdasarkan hasil perhitungan sumbangan variabel independent

terhadap variabel dependent didapatkan hasil bahwa

self-efficacy memiliki kontribusi sebesar 22,4% dalam menurunkan

tingkat depresi. Hal ini membuktikan bahwa sebanyak 77,6%

depresi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, sehingga peneliti

memperhatikan variabel-variabel lain yang mungkin memilki

hubungan terhadap depresi pada atlet taekwondo remaja.

b. Pada proses pengambilan data, peneliti memiliki keterbatasan

akses kepada seluruh dojang, sehingga subjek yang digunakan

hanya dojang yang berada di Sleman Yogyakarta. Bagi peneliti

selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah subjek dari

berbagai dojang untuk memaksimalkan data yang diperoleh.

c. Penyebaran skala tidak dapat berjalan maksimal karena

pengambilan data penelitian tidak selalu dilakukan ditempat.

Hal ini disebabkan oleh kesediaan subjek sehingga peneliti

tidak dapat memantau subjek dalam pengisian kuesioner. Bagi

peneliti selanjutnya disarankan untuk memantau subjek ketika

84

Daftar Pustaka

A. Thompson R. PhD & Trattner S. R. PhD. (2007). Managing Student-Athletes’ Mental Health Issues. Indiana : Bloomington Center for Counseling and Human Development

Alwi Hasan, dkk. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian (ed. Rev). Malang: UMM Press

American Psychological Association (APA). (2000). Diagnostic and StatisticalManual of Mental Disorders (DSM IV-TR) Fourth Edition.

WashingtonDC: APA.

Ananda, K., Sila. (2013, September 16). Olahraga Ampuh Tangkal Gejala Depresi. Diunduh 11 Desember 2013, dari

http://www.merdeka.com/sehat/olahraga-ampuh-tangkal-gejala-depresi.html

Anna, L., Kus (2012, Februari 11). Gangguan Jiwa Masih Diabaikan. Diunduh 22 Agustus, 2012, dari

http://health.kompas.com/read/2012/02/11/07363466/Gangguan.Jiwa.Masi h.Diabaikan

Aryanto & Anam,. C. (2007). Peran Dukungan Sosial Dan Self-efficacy Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Atlit Pencak Silat Pelajar Tingkat Sma/K Di Kota Yogyakarta. Humanitas, Vol.4 No.2 Agustus 2007

Astuti, D. (Februari, 2009). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Tingkat Depresi Pada Remaja. PSYCHO IDEA, Tahun 7 No1. ISSN 1693-1076. 65-73

Atkinson,. R. L. (1991). Pengantar Psikologi (alih bahasa Nurjana). Jakarta: Penerbit Erlangga

Avey, J. B., Luthans, F., & Jensen, S. M. (2009). Psychological capital: A positive resource for combating employee stress and turnover. Human Resource Management, 48(5), 677-693.

Azwar, S. (2000). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya (edisi kedua).

Yogyakarta: Pustaka Belajar

Azwar, S. (2007). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Azwar, S. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Bandura, A. (1986). Sosial Foundation of Thought and Action: A Social Cognitive Theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The Exercise of Control. New Work: Freeman and Company

Beck, Aaront, T. (1985). Depresion, Cause and Treatment. Philadelphia: University of Pennsylvania

Blackman, M. (1995). You Asked About... Adolescent Depression. Diunduh 18 Maret 2013, dari www.depression.about.com

Bramantoro, T. (2012, Oktober 27). Taekwondo Indonesia Raih Tiga Emas di Korean Open. Diunduh 15 Maret 2013,

dari

http://www.tribunnews.com/sport/2012/10/27/taekwondo-indonesia-raih-tiga-emas-di-korean-open

Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan: GhaliaIndonesia.

Davison,. G. C., Neale,. J. M., & Kring,. A. K. (2006). Psikologi Abnormal Edisi 9. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia (3rd ed). Jakarta: Balai Pustaka

Feist J., & Feist G. J. (2008). Theories of Personality (ed. Ke-6). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Feltz, D. L., & Riessinger, C. A. (1990). Effects on in vivo emotive imagery and performance feedback on self-efficacy and muscular endurance. Journal of Sport and Exercise. Psychology, 12, 132-143.

Friedman, Howard. S. & Schustack, M. W (2008). Kepribadian Teori Klasik & Riset Modern (Edisi 3) Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga

Gangguan Jiwa Meningkat (2011, Oktober 11). Diunduh 9 Mei 2013, dari

http://edukasi.kompas.com/read/2011/10/11/03332452/sitemap.html

Gunarsa, S.D. (1989). Psikologi Olah Raga. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia

Gunarsa, S.D. (2004). Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia

Haye, T.L. (1985). Depresi : Upaya Dan Cara Mengatasinya. Semarang: Dahara Publishing.

Hetherington, E.M. & Parke, R.D. (1986). Child Psychology : A Contemporary viewpoint. (2nd.ed). Auckland : McGraw-Hill.

Hurlock, E.B. (1996). Child Development. Tokyo : McGraw-Hill Kogakusha.

Kartono, k. (1985). Peran Keluarga Memandu Anak. Jakarta: CV. Rajawali.

King, Laura, A. (2010) Psikologi Umum Pandangan Apresiatif. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Humanika

Kliping Berita Kesehatan. (2012). Waspadai Peningkatan Penderita Depresi. Jakarta: pusat komunikasi public setjen kementrian kesehatan RI

Komandyahrini, E., Reni, A., & Hawadi. (2008). Hubungan Self-efficacy

danKematangan dalam Memilih Karir Siswa Program Percepatan Belajar.Jurnal Keterbakatan & Kreatifitas,vol 02 No. 01 : 1-12.

Marcotte, D., 2002. Irrational Beliefs and Depression in Adolescence.Journal of Adolescence, vol. 31, 935 – 948.

Mcauley, E. (2009, Desember 16). Study suggests physical activity influences depression and fatigue by increasing self-efficacy. Journal of

Psychosomatic Medicine. Diunduh 30 April, 2013, dari http://www.news-medical.net/news/20091216/30/Indonesian.aspx

Mys. (1993). Waspadai Depresi sejak Dini. Edisi Juli 1993. Jakarta.

Novitasari, A. (2009). Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Sikap dan Faktor Lingkungan dengan Perilaku Makan Bersadarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Pada Atlet Remaja Di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta Tahun 2009. Jakarta: Skripsi Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.

Pajares, F. & Schunk, D. H. (2002). Self and selfbelief in psychology and education: An historical perspective. In J. Aronson (Ed.), Improving Academic Achievement. New York: Academic Press.

Prasetyo, B. & Jannah, L. M. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Prastyo,. E. (2012, Oktober 10). Jumlah Penderita Depresi Kejiwaan di Surabaya Melonjak Tajam. Diunduh 23 Juli 2013, dari

http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2012/110886-Jumlah-Penderita-Depresi-Kejiwaan-di-Surabaya-Melonjak-Tajam).

Prawirohusodo, K.R.T.S. (1993). Tiga Puluh Persen Anak SMA Menderita Depresi. Republika, 1 Agustus 1993. Jakarta.

Retnowati, S. 2005. Perceraian Orangtua Bisa Memunculkan Depresi Remaja. Yogyakarta : Staf Pengajar Program S1 Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Diunduh 20 Mei, 2013, dari

http://www.suaramerdeka.com/harian/0501/15/ked7.htm

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi dari Blog Jadi Buku. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2002). Live-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Santrock, J. W. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Penerjemah: Shinto B. Adelar dan Sherly Saragih. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Santrock, John W. (2007). Remaja. (edisi 11). Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif (edisi pertama).

Yogyakatra: Graha Ilmu

Schunk, D. H. (2012). Learning Theories an Educational Perspective (ed. Ke-6). Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Seligman, M.E.P. (1975) Helplessness: On Depression Development and Death. San Francisco. Calf: Freeman

Setiawan,. W. (2012). Dukungan Motivasi Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Taekwondo Terhadap Konsep Diri Siswa SMA Negeri 1 Cigombong. Skripsi. Diunduh 15 Mei 2013 dari

http://wawansetiawan-olahraga.blogspot.com/2012/02/mengajar-taekwondo.html

Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Sondakh, A. (2009). Usulkan UU Keolahragaan Jamin Masa Depan Mantan Atlet. Diunduh 3 Agustus 2013. http://www.kapanlagi.com

Steinberg, L. (2002). Adolescence Sixth Edition. New York: Mc Graw Hill.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta

Supratiknya, A. (1998). Psikometri. Yogyakarta: Pusat Penerbitan dan Pengembangan Sumber Belajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Tingkah Laku manusia. Diunduh 16 Mei 2013, dari

Wahyuni, D. (Desember 2010). Depresi. Magistra, No. 74. ISSN 0215-9511. 108-120

Walpole, R. E. (1988). Pengantar Statistika (ed. Ke-3). Jakarta: PT Gramedia

Wimbardi, S. A. (2012). Efektivitas Dollyo Chagi dan Idan Dollyo Chagi Dalam Membuka Serangan Pada Pertandingan Taekwondo Kyorugi Kejuaraan Mahasiswa Nasional Piala Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Tahun 2012. Yogyakarta: Skripsi Fakultas Pendidikan Kepelatihan Olahraga/PKL. Universitas Negeri Yogyakarta

Yulianto, F. & Nashori,. H. F. (Juni, 2006). Kepercayaan Diri Dan Prestasi Atlet Tae Kwon Do Daerah Istimewa Yogyakarta Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro, Vol.3 No. 1. 55- 62

LAMPIRAN 1

SKALA UJI COBA

Kepada:

Yth. Responden penelitian Ditempat

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang saat ini sedang melakukan penelitian mengenai atlet remaja. Saya mengharapkan partisipasi saudara/i untuk mengisi skala yang dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu skala A dan skala B. Informasi yang saudara/i berikan akan sangat berguna bagi saya dalam melakukan penelitian ini.

Skala ini bersifat rahasia, identitas dan jawaban saudara tidak akan disebarluaskan dan hanya digunakan sebagai data dalam penelitian ini. Silahkan saudara/i mengisi skala ini dengan mengikuti petunjuk yang diberikan dan TIDAK ADA JAWABAN SALAH dalam skala ini, sehingga diharapkan saudara/i mengisi jawaban sesuai dengan keadaan saat ini. Jawaban saudara/i akan memberi sumbangsih dalam penelitian mengenai atlet remaja. Oleh karena itu, keseriusan dan kesungguhan anda dalam menjawab beberapa pernyataan ini sangat diperlukan.

Atas partisipasi saudara/i untuk mengisi skala ini, peneliti mengucapkan terimakasih.

Yogyakarta, April 2014

Hormat saya,

IDENTITAS RESPONDEN

Inisial :

Jenis Kelamin : L / P

Usia : tahun

Pernah mengikuti pertandingan ditingkat :

฀ Daerah, sebanyak _____ kali

฀ Nasional, sebanyak ____ kali

฀ Internasional, sebanyak _____ kali

฀ Lainnya, sebutkan ____________________, sebanyak ____ kali Mengalami kemenangan sebanyak: ______ kali

Mengalami kekalahan sebanyak : ______ kali

SKALA A

Petunjuk :

Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan kehidupan anda. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama kemudian berilah tanda silang ( X ) pada huruf yang berada di depan setiap pernyataan yang paling sesuai dengan perasaan anda saat ini (beberapa saat ini).

Pada setiap nomor anda boleh memilih lebih dari satu pernyataan, apabila pernyataan-pernyataan tersebut memang sesuai dengan keadaan anda yang sesungguhnya.

Isilah seluruh nomor, jangan sampai ada yang terlewati. Selamat mengisi dan terima kasih.

1. (A) Saya tidak merasa sedih (B) Saya merasa sedih

(C) Saya merasa sedih setiap waktu dan tidak bisa menghilangkan perasaan itu

(D) Saya tidak bahagia dan merasa keadaan ini sangat menyakitkan (E) Saya sangat sedih dan tidak bahagia sehingga saya merasa tidak tahan

lagi

2. (A) Saya merasa optimis mengenai masa depan

(B) Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan saya (C) Saya merasa tidak mempunyai harapan apapun

(D) Saya merasa tidak akan pernah dapat mengatasi kesulitan-kesulitan saya

(E) Saya merasa bahwa masa depan saya tidak dapat diharapkan dan keadaan tersebut tidak dapat diperbaiki lagi

3. (A) Saya tidak menganggap diri saya sebagai orang gagal (B) Saya merasa lebih sering gagal daripada orang lain

(C) Saya merasa sangat sedikit melakukan hal yang berguna dalam hidup ini, bahkan tidak pernah

(D) Saat saya menengok masa lalu, maka yang terlihat oleh saya hanyalah kegagalan

(E) Saya merasa bahwa saya adalah orang yang gagal

4. (A) Saya memperoleh kepuasan dari hal-hal yang saya lakukan (B) Saya sering sekali merasa bosan

(C) Saya tidak lagi menikmati berbagai hal, seperti yang pernah saya rasakan dulu

(D) Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari hal apapun (E) Saya merasa tidak puas dengan apa saja

5. (A) Saya merasa tidak bersalah

(B) Kadang-kadang saya merasa sangat buruk dan tidak berharga (C) Saya benar-benar merasa bersalah

(E) Saya selalu berpikir bahwa diri saya memang buruk dan sama sekali tidak berguna

6. (A) Saya tidak merasa sedang dihukum

(B) Saya mempunyai firasat bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada saya

(C) Saya merasa saya sedang dihukum (D) Saya merasa bahwa saya pantas dihukum (E) Saya ingin dihukum

7. (A) Saya tidak kecewa terhadap diri sendiri (B) Saya kecewa terhadap diri sendiri

(C) Saya tidak suka dengan keadaan diri saya (D) Saya muak terhadap diri sendiri

(E) Saya sangat membenci diri saya sendiri

8. (A) Saya tidak merasa lebih buruk dibanding orang lain

(B) Saya mencela diri sendiri karena kelemahan atau kesalahan saya (C) Saya menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang saya perbuat (D) Saya sangat menyalahkan diri saya untuk semua hal buruk yang terjadi 9. (A) Saya tidak sedikitpun berpikir untuk melukai diri sendiri

(B) Pernah terpikir untuk menyakiti diri sendiri, namun tidak akan saya lakukan

(C) Rasanya lebih baik saya mati saja

(D) Saya merasa keluarga saya akan lebih baik bila saya mati (E) Saya mempunyai rencana untuk bunuh diri

(F) Saya akan bunuh diri bila ada kesempatan 10. (A) Saya tidak lagi menangis seperti biasanya

(B) Saya sekarang lebih sering menangis dibanding dulu (C) Saya menangis sepanjang waktu dan saya tidak dapat menghentikannya

(D) Saya dulu bisa menangis, namun sekarang tidak lagi meskipun saya ingin

11. (A) Saya tidak merasa terganggu oleh berbagai hal disekitar saya (B) Sekarang ini saya lebih mudah terganggu atau jengkel dibanding

sebelumnya

(C) Saya selalu merasa jengkel

(D) Saat ini saya tidak lagi merasa terganggu oleh hal-hal yang dulu membuat saya jengkel

12. (A) Saya tetap berminat bergaul dengan orang lain

(B) Sekarang ini saya kurang tertarik terhadap orang lain dibanding dulu (C) Saya kehilangan sebagian besar perhatian saya terhadap orang lain (D) Saya sama sekali telah kehilangan minat terhadap orang lain dan tidak

peduli terhadap mereka

13. (A) Saya tidak mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan (B) Saya sering menunda-nunda dalam mengambil keputusan

(C) Saya mengalami banyak kesulitan saat harus mengambil keputusan (D) Saya sama sekali tidak dapat mengambil keputusan

(B) Saya cemas bila tampak tua dan tidak menarik lagi

(C) Rasanya ada perubahan menetap dalam penampilan saya dan membuat saya tampak tidak menarik

(D) Saya yakin bahwa sekarang ini penampilan saya sangat jelek

15. (A) Saya melakukan pekerjaan di tempat ini sama baiknya seperti sebelum berada ditempat ini

(B) Saya harus berusaha keras untuk memulai suatu pekerjaan (C) Saya tidak bekerja sebaik dulu

(D) Saya harus memaksa diri sekuat tenaga untuk dapat melakukan sesuatu (E) Saya sama sekali tidak mampu mengerjakan apapun

16. (A) Saya dapat tidur sebaik biasanya

(B) Tidur saya tidak senyenyak biasanya dan merasa lelah saat bangun (C) Saya bangun 1 atau 2 jam lebih cepat dari biasanya dan sulit untuk

tidur kembali

(D) Saya selalu bangun beberapa jam lebih cepat dari biasanya dan tidak dapat tidur lebih dari 5 jam

17. (A) Saya tidak merasa lebih lelah daripada biasanya (B) Saya lebih mudah lelah dibanding dulu

(C) Saya menjadi lelah setelah mengerjakan apapun (D) Saya merasa terlalu lelah untuk mengerjakan apapun 18. (A) Selera makan saya normal saja

(B) Selera makan saya tidak sebaik dulu (C) Selera makan saya kini jauh lebih buruk (D) Saya sama sekali tidak berselera makan

19. (A) Berat badan saya tidak turun banyak, bahkan tetap akhir-akhir ini (B) Berat badan saya turun lebih dari 2,5 kg

(C) Berat badan saya turun lebih dari 5 kg (D) Berat badan saya turun lebih dari 7,5 kg 20. (A) Saya tidak mencemaskan kesehatan saya

(B) Saya takut mengalami rasa sakit dan tidak enak badan seperti perut mual atau sembelit (susah buang air besar)

(C) Saya khawatir jika harus membayangkan bahwa saya merasakan sakit (D) Saya sangat cemas akan kesehatan badan saya sehingga tidak dapat

memikirkan hal lain

21. (A) Saya tidak mengalami perubahan dalam minat terhadap seks (B) Saat ini saya tidak begitu tertarik terhadap seks, tidak seperti dulu (C) Sekarang ini minat saya terhadap seks jauh berkurang

SKALA B

Petunjuk:

Skala ini menyajikan sejumlah pernyataan dan setiap pernyataan terdapat empat pilihan jawaban. Berilah tanda (X) pada kolom pilihan yang anda anggap paling sesuai dengan keadaan diri anda.

Pilihan jawaban adalah:

Kolom SS : Jika anda merasa Sangat Sesuai

Kolom S : Jika anda merasa Sesuai

Kolom TS : Jika anda merasa Tidak Sesuai

Kolom STS : Jika anda merasa Sangat Tidak Sesuai

Bacalah masing-masing pernyataan secara teliti, dan pilihlah jawaban yang paling mendekati dengan kondisi perasaan anda. Kemudian periksa kembali dan pastikan tidak ada nomor yang terlewatkan.

Contoh:

No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya senang jika memiliki banyak teman X

Jika anda ingin mengganti jawaban yang telah anda pilih, anda dapat mencoret jawaban yang telah anda pilih dengan dua garis (=) dan kemudian pilihlah jawaban yang sesuai dengan keadaan anda.

Contoh:

No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya senang jika memiliki banyak teman X X

NO Pernyataan SS S TS STS 1. Saya yakin dapat menyelesaikan tugas, meskipun

baru pertama kali mendapatkan tugas tersebut 2. Saya ragu dapat menyelesaikan tugas dengan baik

jika tugas tersebut tidak memiliki cara petunjuk pengerjaan

3. Sesulit apapun kondisi yang sedang saya hadapi, saya yakin dapat melewatinya

4. Menurut saya semua tugas itu sama, tidak ada tugas mudah ataupun tugas sulit

5. Saya mengurangi aktivitas karena saya merasa terbebani jika mendapatkan tugas terlalu banyak 6. Saya merasa tidak mampu jika mengikuti terlalu

banyak kegiatan

7. Ketika mendapatkan tugas yang sulit, saya akan meminta bantuan orang lain untuk mengerjakan 8. Selama ini, semakin banyak rintangan yang saya

hadapi, semakin saya tidak yakin akan kemampuan saya

9. Saya yakin mampu menyelesaikan tugas yang sulit jika saya berusaha

10. Pengalaman yang saya miliki membuat saya yakin dalam menghadapi segala tantangan

11. Saya yakin bahwa prestasi taekwondo yang saya dapatkan memotivasi saya untuk berprestasi juga di sekolah

12. Saya tidak dapat mengabaikan tugas jika tugas tersebut belum terselesaikan

13. Sesulit apapun kondisi yang sedang saya hadapi, saya yakin dapat melewatinya

14. Ketika bertanding saya cenderung menghindari gerakan yang tidak pernah saya latih

15. Saya tidak akan mengerjakan tugas jika instruksi yang diberikan tidak jelas

16. Saya ragu dapat mempertahankan prestasi di sekolah sekaligus mempertahankan prestasi taekwondo saya 17. Keberhasilan yang saya dapatkan karena saya yakin

akan kemampuan saya dalam menyelesaikan berbagai macam tugas yang diberikan

18. Dalam sehari saya yakin dapat menyelesaikan berbagai tugas

19. Konsentrasi saya akan terpecah jika terlalu lama mengerjakan tugas

20. Saya merasa sangat kelelahan jika harus mengikuti latihan kemudian mengerjakan tugas sekolah

21. Saya kesulitan mengerjakan tugas ketika lingkungan tidak mendukung

22. Apapun yang terjadi, saya akan siap menangani masalah yang ada

23. Saya yakin saya berhasil menyelesaikan

pertandingan, meskipun banyak rintangan yang harus dihadapi

24. Jika saya menghadapi kesulitan, biasanya saya mempunyai banyak ide untuk mengatasinya 25. Saya kurang tertarik pada tugas-tugas yang diluar

batas kemampuan saya

26. Menurut saya setiap gerakan dapat saya kuasai jika saya latih dengan sungguh-sungguh

27. Tugas sekolah dan latihan saya terbengkalai karena terlalu banyak aktivitas yang saya lakukan

28. Saya akan menggunakan seluruh kemampuan saya untuk memenangkan pertandingan

29. Saya yakin bahwa saya dapat menguasai berbagai macam gerakan latihan

30. Semakin banyak tugas yang saya terima membuat saya kebingungan dalam pengerjaannya

31. Saya enggan mengerjakan tugas-tugas dengan petunjuk yang kurang jelas

32. Saya merasa bahwa saya memiliki kemampuan yang mendukung untuk menyelesaikan tugas dari berbagai aktivitas

33. Saya merasa tidak ada tugas dan latihan yang sulit 34. Jika saya menghadapi kesulitan dalam mengerjakan

tugas maka saya akan terus mencoba

menyelesaikannya sesuai dengan kemampuan saya 35. Saya dapat mengikuti latihan tanpa

mengesampingkan tugas sekolah saya

36. Saya yakin pada kemampuan saya, hal ini didukung oleh pengalaman yang saya dapatkan

37. Saya terbiasa menunda tugas yang saya terima 38. Pertandingan saya gagal dan tugas sekolah saya

terbangkalai karena saya merasa tidak mampu 39. Saya mampu mengerjakan tugas selama 2 jam tanpa

berhenti

40. Jika sudah menyerah, saya akan memberikan tugas kepada orang yang saya pikir mampu

41. Saya akan memilih latihan yang sesuai dengan kemampuan saya

42. Saya merasa tidak mampu mengerjakan tugas-tugas diluar batas kemampuan saya

43. Biasanya saya meminta bantuan orang lain dalam mengerjakan tugas karena tidak yakin dengan kemampuan saya

44. Saya ragu dapat memenangkan pertandingan karena saya merasa lawan saya memiliki kemampuan yang lebih hebat

45. Dengan kemampuan yang saya miliki, saya tidak yakin dapat melewati kesulitan

46. Saya akan bertahan dalam usaha saya karena saya yakin saya memiliki kemampuan

47. Saya akan menghadapi langsung tugas-tugas latihan yang sulit

48. Saya yakin keikutsertaan saya pada taekwondo tidak mengganggu aktivitas sekolah

49. Prestasi saya di sekolah meningkat seturut dengan meningkatnya prestasi taekwondo karena saya memiliki kenyakinan bahwa diri saya mampu 50. Saya akan memilih lawan yang sebanding dengan

kemampuan saya

51. Ketika saya sudah jenuh mengerjakan suatu tugas, saya akan meninggalkannya dan mengerjakan tugas yang lainnya

52. Semakin banyak aktivitas yang saya lakukan, semakin takut mendapatkan tugas dari setiap aktivitas

53. Saya akan melaksanakan pertandingan meskipun lawan yang saya hadapi diluar batas kemampuan saya

54. Saya senang jika mendapatkan tugas baru

55. Saya malas jika harus memperbaiki kesalahan dalam pengerjaan tugas

56. Prestasi saya di sekolah menurun setelah saya mengikuti taekwondo

57. Saya merasa tidak yakin berhasil menyelesaikan tugas jika tidak terdapat instruksi yang jelas 58. Dalam kondisi apapun saya dapat menyelesaikan

tugas dengan serius

59. Saya merasa jenuh jika mengerjakan tugas terlalu banyak

60. Saya hanya akan mengerjakan tugas-tugas yang mudah saja

61. Meskipun orang lain beranggapan bahwa lawan saya lebih kuat, namun saya tidak merasa takut

62. Saya tidak pernah menunda-nunda dalam mengerjakan tugas

63. Saya mengurangi aktivitas karena tidak yakin dapat mengerjakan setiap tugas yang diberikan

64. Saya tidak akan mengerjakan tugas yang belum pernah saya kerjakan sebelumnya

65. Saya yakin pertandingan yang harus saya hadapi tidak mengganggu konsentrasi saya ketika menyelesaikan tugas sekolah

66. Saya dapat mengerjakan tugas dengan fokus meskipun banyak gangguan

67. Saya merasa tidak mampu mengerjakan tugas dengan optimal

68. Semua tugas yang saya terima sangat membebani 69. Ketika saya gagal, saya akan kehilangan keyakinan

pada diri saya

70. Pengalaman yang saya dapatkan menjadi pelajaran untuk saya bertahan ketika mengalami kesulitan 71. Saya tidak yakin bahwa saya mampu menyelesaikan

berbagai tugas dari berbagai aktivitas

72. Saya merasa yakin dapat menyelesaikan tugas-tugas baru yang belum pernah saya terima sebelumnya 73. Saya dapat tidur larut malam hanya untuk

menyelesaikan suatu tugas

74. Ketika saya bertanding, saya akan mencoba alternative yang biasa saya latih dan saya yakin mampu melakukannya

Dokumen terkait