1. Mengapa keanekaragaman makhluk hidup dapat berkaitan erat dengan kestabilan ekosistem?
2. Apa manfaat keanekaragaman hayati bagi kehidupan?
3. Apa strategi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan upaya konservasi keanekaragaman hayati secara global?
4. Jelaskan bagaimana langkah-langkah dalam membuat kunci determinasi makhluk hidup?
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KLASIFIKASI
KELOMPOK KOMPETENSI B
38
Bagian B: Mengembangkan Soal
Untuk mengerjakan kegiatan ini, gunakan informasi yang ada dalam lampiran di bagian akhir modul ini.
Prosedur Kerja
1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul Kelompok Kompetensi B.
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan seperti pada tabel kisi-kisi Ujian Nasional (UN) SMA/MA. (lihat kisi-kisi pada Lampiran 1.
3. Buatlah kisi-kisi soal UN/USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format kisi-kisi sosl yang disediakan dalam lampiran 2 dan 3. (Pilih salah satu format kisi-kisi sesuai dengan kurikulum yang anda gunakan di sekolah K-2006/K-2013).
a) Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal UN/USBN pada lingkup materi yang dipelajari pada modul ini dengan menggunakan format kartu soal seperti pada lampiran 4
b) Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs. c) Kembangkan soal Pilhan Ganda (PG) sebanyak 3 Soal d) Kembangkan soal uraian (Essay) sebanyak 3 Soal.
F. Rangkuman
Pengelompokan makhluk hidup dapat dilakukan dengan berbagai sistem. Sistem pengelompokkan tersebut yaitu artifisial, natural, dan filogeni. Dalam kajian keanekaragaman makhluk hidup, para ilmuwan telah
membuat sistem pengelompokan (klasifikasi) makhluk hidup yang biasa kita gunakan. Pengelompokan makhluk hidup tersebut dilakukan dengan berbagai sistem, yaitu artifisial, natural, dan filogeni. Selain membuat pengelompokan makhluk hidup, untuk mengenal suatu jenis harus melalui proses identifikasi, salahsatunya dengan menggunakan suatu instrumen yaitu kunci identifikasi atau kunci determinasi. Kunci determinasi merupakan serangkaian pertanyaan yang dapat menggiring kita sehingga dapat mengetahui nama dari jenis organisme yang ingin kita ketahui
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KLASIFIKASI
KELOMPOK KOMPETENSI B
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Biologi SMA
39
identitasnya. Model yang paling umum digunakan adalah model kunci determinasi dikotom.
Kunci dikotomi disusun dengan menggunakan sepasang pernyataan yang berkebalikan mengenai sifat ciri (character state) makhluk hidup, dimana setiap pernyataan akan dilanjutkan pada pernyataan lain yang lebih spesifik, hingga akhirnya akan diketahui identitas makhluk hidup tersebut. Salah satu karakter pembeda dalam keanekaragaman tumbuhan adalah
jaringan pembuluhnya. Tumbuhan dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan yang tidak berpembuluh (nonvascular plant) dan tumbuhan yang berpembuluh (vascular plant).
Tumbuhan tak berpembuluh yang merupakan tumbuhan lumut terdiri dari tiga divisi, yaitu Hepatophyta (lumut hati), Bryophyta (lumut daun), dan Anthocerophyta (lumut tanduk). Semua jenis lumut memiliki fase gametofit yang dominan dan berumur lebih panjang dibandingkan fase sporofit dalam siklus hidupnya.
Pada umumnya lumut merupakan tumbuhan yang kecil, dan tumbuh menutupi permukaan substrat. Lumut tidak memungkinkan untuk tumbuh tinggi karena tubuhnya yang tipis, dan juga tidak mempunyai jaringan pembuluh sehingga tidak akan mampu untuk mentransportasikan air dan nutrisi untuk jarak yang cukup jauh.
Tumbuhan berpembuluh dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan ada atau tidaknya biji sebagai alat perkembangbiakannya. Dua kelompok tersebut yaitu tumbuhan tidak berbiji dan tumbuhan berbiji.
Kelompok tumbuhan yang sudah mempunyai jaringan pembuluh namun tidak memiliki biji merupakan kelompok tumbuhan paku-pakuan yang terdiri dari divisi yaitu Lycophyta dan Pterophyta. Pada golongan tumbuhan ini fungsi biji digantikan dengan adanya spora.
Tumbuhan berbiji dikelompokan menjadi dua yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
Kelompok tumbuhan berbiji terbuka mempunyai biji yang terdedah keluar (tidak terlindung dalam ovarium) pada lembaran sporofil yang termodifikasi membentuk strobilus. Gymnospermae terbagi ke dalam
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: KLASIFIKASI
KELOMPOK KOMPETENSI B
40
empat divisi yaitu Cycadophyta, Ginkgophyta, Gnetophyta, dan Coniferophyta.
Angiospermae mempunyai biji yang terlindungi oleh buah (ovarium). Buah merupakan perkembangan dari bunga setelah terjadi fertilisasi. Bunga merupakan modifikasi dari daun yang biasanya menjadi empat struktur yang terspesialiasi, yaitu kelopak, mahkota, stamen, dan karpel. Karena memiliki struktur bunga, maka kelompok tumbuhan ini yang hanya terdiri dari satu divisi saja diberi nama Anthophyta (tumbuhan berbunga). Sistem klasifikasi Angiospermae yang saat ini digunakan adalah APG III
(Angiosperm Phylogeny Group), yang membagi lebih dari 250.000 jenis ke dalam empat klad (kelompok), yaitu Basal Angiosperm, Magnoliid, Monocot, dan Eudicot (APG III, 2009)
G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut
Setelah Saudara mempelajari sistem klasifikasi makhluk hidup, menggunakan modul ini, diharapkan Saudara dapat lebih memahami dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup, mengidentifikasi makhluk hidup, membuat kunci determinasi sederhana, serta sistem klasifikasi pada tumbuhan. Jika ada hal-hal yang dinilai belum tercapai, rencanakan apa yang akan Saudara lakukan untuk mencapai kompetensi tersebut.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: ORGAN TUMBUHAN
KELOMPOK KOMPETENSI B
41
Modul ini ini disusun sebagai salah satu alternatif sumber bahan ajar bagi guru untuk memahami topik struktur dan fungsi jaringan makhluk hidup, guru dapat memiliki dasar pengetahuan untuk mengajarkan materi yang sama ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran biologi di sekolah. Selain itu, materi ini juga aplikatif untuk guru sendiri sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam bahan ajar ini dijelaskan tentang pengertian jaringan, organ, keterkaitan antara struktur dan fungsi akar, batang dan daun pada tumbuhan. Di dalam bahan ajar ini juga dilengkapi dengan evaluasi yang komprehensif sebagai sarana latihan bagi guru biologi, yang akan berguna juga dalam mengahadapi uji kompetensi.
A. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan:
1. Guru dapat menjelaskan dengan benar struktur penyusun pada akar, batang, dan daun pada tumbuhan melalui pengamatan preparat tumbuhan. 2. Guru dapat menjelaskan dengan tepat fungsi jaringan penyusun organ akar,
batang, dan daun pada tumbuhan melalui kegiatan kegiatan mengkaji modul.
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi
1. Menjelaskan pengertian organ
2. Menjelaskan keterkaitan antara struktur dan fungsi akar tumbuhan 3. Menjelaskan keterkaitan antara struktur dan fungsi pada batang
tumbuhan
4. Menjelaskan keterkaitan antara struktur dan fungsi pada daun tumbuhan