• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBUATAN ALAT

3.2 Alat dan Bahan Pembuatan Mesin Pengering Briket

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan mesin pengering briket, antara lain :

a. Triplek partikel

Triplek partikel digunakan sebagai penutup luar kerangka dan sebagai penutup pintu lemari pengering. Tebal triplek yang digunakan adalah 8 mm. Bahan triplek partikel yang digunakan dari campuran kayu mranti dan sengon. Gambar 3.20 menyajikan triplek partikel yang digunakan.

Gambar 3.20 Triplek partikel

b. Besi hollow dan besi siku

Besi hollow digunakan untuk pembuatan kerangkan lemari pengering sedangkan besi siku digunakan sebagai penguat bagian bawah lemari pengering. Ukuran penampang besi hollow adalah 3 cm x 3 cm dan tebal 1,1 mm dan ukuran besi siku adalah 30 mm x 30 mm dengan tebal 3 mm. Gambar 3.21 menyajikan besi hollow dan besi siku yang digunakan.

Gambar 3.21 Besi hollow dan besi siku

c. Kayu

Kayu digunakan untuk membuat kerangka pintu lemari pengering. Bahan kayu digunakan jenis kayu sengon. Gambar 3.22 menyajikan kayu yang digunakan.

Gambar 3.22 Kayu

d. Glass wool

Glass wool digunakan untuk menutupi bagian tepi pintu terhadap kerangka lemari pengering agar pintu tertutup dengan rapat. Gambar 3.23 menyajikan glass wool yang digunakan.

Gambar 3.23 Glass wool

e. Styrofoam

Styrofoam digunakan untuk membuat saluran udara dari lemari pengering agar masuk ke evaporator. Tebal styrofoam yang digunakan adalah 3 cm. Gambar 3.24 menyajikan styrofoam yang digunakan.

Gambar 3.24 Styrofoam

f. Paku sekrup

Baut digunakan merekatkan triplek dengan kerangka lemari pengering, merekatkan engsel pintu dengan pintu lemari pengering dan engsel pintu dengan kerangka lemari pengering. Gambar 3.25 menyajikan paku sekrup yang digunakan.

Gambar 3.25 Paku sekrup

(Sumber : https://www.google.com/search?q=paku+sekrup&tbm=isch&source=iu &ictx=1&fir=9Ytifio_vOMWM%253A%252C96JW8BkH4mBbNM%252C_&) g. Engsel pintu

Engsel pintu digunakan untuk merekatkan pintu lemarig pengering dengan kerangka lemari pengering. Gambar 3.26 menyajikan engsel pintu yang digunakan.

Gambar 3.26 Engsel pintu

(Sumber: https://www.google.com/search?q=engsel+pintu&source=lnms&tbm= isch&sa=X&ved=0ahUKEwjGsM2bzLHZAhXGOo8KHam6DzcQ_AUICigB&b) h. Cat

Cat digunakan untuk melapisi kerangka lemari pengering agar tidak mudah korosi. Gambar 3.27 menyajikan cat yang digunakan.

Gambar 3.27 Cat

(Sumber : https://www.google.com/search?q=cat+besi&source=lnms&tbm=isch &sa=X&ved=0ahUKEwizvdSkzrHZAhWKLY8KHS_uDJ8Q_AUICigB&biw=) i. Dempul dan sealler

Dempul dan seallerdigunakan untuk menutupi sela-sela sambungan triplek dengan triplek atau triplek dengan kerangka lemari pengering. Gambar 3.28 menyajikan dempul dan sealer yang digunakan.

Gambar 3.28 Dempul dan sealer

j. Slot pintu

Engsel kunci digunakan mengunci pintu lemari pengering agar tertutup dengan rapat saat pengeringan briket berlangsung. Gambar 3.29 menyajikan slot pintu yang digunakan.

Gambar 3.29 Slot pintu

(Sumber : https://www.google.com/search?q=slot+pintu&source=lnms&tbm=isch &sa=X&ved=0ahUKEwjF6YCTz7HZAhWIQI8KHd8YBG4Q_AUICigB&biw) k. Kompresor

Kompresor merupakan unit yang berfungsi untuk menaikkan tekanan dan mensirkulasikan refrigeran ke komponen sistem kompresi uap melalui pipa – pipa dengan cara menghisap dan memompa refrigeran. Jenis kompresor yang digunakan adalah kompresor rotari. Daya kompresor yang digunakan 1 HP. Kompresor ini menggunakan refrigeran R134a. Gambar 3.30 memperlihatkan kompresor yang dipergunakan. Kompresor yang dipakai ini termasuk kompresor hermatik jenis rotari, karena motor listrik penggerak kompresor berada dalam satu rumah dengan kompresornya. Oleh karenanya motor listriknya tidak tampak dari luar.

Gambar 3.30 Kompresor hermetik jenis rotari

l. Kondensor

Kondensor merupakan alat penukar kalor yang berfungsi mengkondisikan refrigeran dari fase gas menjadi cair. Perubahan fase gas menjadi cair diperlukan suhu lingkungan yang lebih rendah dari suhu refrigeran sehingga dapat terjadi pelepasan kalor ke lingkungan kondensor. Kondensor yang digunakan memiliki panjang 68 cm, lebar 25 cm dan tinggi 42 cm. Kondensor ini berjenis pipa bersirip, pipa berbahan tembaga dengan diameter pipa 6 mm dan jarak antar pipa 13 mm. Bahan sirip kondensor adalah alumunium dengan jarak antar sirip 1 mm. Gambar 3.31 menyajikan kondensor pipa bersirip yang digunakan.

m. Pipa kapiler

Pipa kapiler merupakan alat yang berfungsi untuk menurunkan tekanan refrigeran dari tekanan tinggi ke tekanan rendah sebelum masuk evaporator. Penurunan tekanan refrigeran diikuti dengan penurunan temperatur refrigeran. Pipa kapiler ini berbahan tembaga. Pipa kapiler ini mempunyai panjang 50 cm dan berdiameter 0,032 inci. Gambar 3.32 menyajikan pipa kapiler yang digunakan.

Gambar 3.32 Pipa kapiler

n. Evaporator

Evaporator merupakan tempat terjadinya refrigeran berubah fase dari fase campuran cair gas menjadi fase gas. Evaporator yang digunakan pada penelitian ini adalah evaporator pipa bersirip supaya ketika mesin melakukan proses pengeringan udara yang mengandung air, air dapat diembunkan. Evaporator yang digunakan memiliki spesifikasi panjang 65 cm, lebar 16 cm dan tinggi 23,5 cm. Evaporator ini berjenis pipa bersirip, pipa berbahan tembaga dengan diameter pipa 6,20 mm dan jarak antar pipa 13 mm. Bahan sirip adalah alumunium dengan jarak antar sirip 1 mm. Gambar 3.33 menyajikan evaporator jenis pipa bersirip yang digunakan.

o. Kipas

Kipas digunakan untuk mensirkulasikan udara panas di dalam ruang pengering briket. Kipas yang digunakan adalah kipas output kondensor dari mesin AC yang berukuran 1 HP, memilki diameter 33 cm dengan daya 16 watt. Kipas ini memiliki putaran 1300 rpm. Kipas yang digunakan berjumlah 2 buah di dalam lemari pengering briket. Gambar 3.34 menyajikan kipas yang digunakan.

Gambar 3.34 Kipas p. Refrigeran

Refrigeran adalah fluida kerja yang dipergunakan pada siklus kompresi uap, pada mesin pengering briket. Refrigeran berfungsi untuk menyerap dan melepas kalor dari lingkungan sekitar. Jenis refrigeran untuk penelitian ini adalah R134a. Gambar 3.35 menyajikan refrigeran R134a yang digunakan.

Gambar 3.35 Refrigeran R134a

Dokumen terkait