Penelitian ini dilakukan di Kampung Susuk VIII Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter dari permukaan laut, yang dimulai dari bulan September 2009 sampai dengan Januari 2010.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah benih padi varietas Mega yang berasal dari petani padi Samosir, pupuk urea (300 kg/ha), TSP (100 kg/ha), dan KCl (50 kg/ha) sebagai pupuk dasar anjuran, insektisida Spontan 400 SL dan fungisida Dithane M-45 untuk memberantas hama dan penyakit.
Alat yang digunakan adalah cangkul untuk mengolah tanah, gembor untuk menyiram tanaman, handsprayer untuk mengaplikasikan insektisida dan herbisida; meteran untuk mengukur lahan; tali plastik, jejaring dan bambu untuk menutupi lahan dari burung pemakan padi; pacak sampel untuk menandai sampel; papan perlakuan untuk menandai perlakuan, plakat nama sebagai penanda penelitian; timbangan untuk menimbang pupuk dan bobot kering padi; alat tulis dan kalkulator untuk menghitung data, dan alat lain yang dibutuhkan dalam penelitian. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu :
Faktor 1 : Proporsi pemangkasan (P) dengan 3 taraf, yaitu: P1 = Pemangkasan ¼ bagian daun
P2= Pemangkasan ½ bagian daun
P3= Pemangkasan ¾ bagian daun
Faktor 2 : Waktu Pemangkasan (W) dengan 3 taraf, yaitu: W1 = 3 minggu setelah tanam (MST)
W2 = 4 MST W3 = 5 MST
Kontrol= Tanpa pemangkasan (hanya sebagai pembanding) Sehingga didapat 9 kombinasi :
P1W1 P2W1 P3W1
P1W2 P2W2 P3W2 P1W3 P2W3 P3W3 Jumlah perlakuan kombinasi : 9 + 1 Jumlah ulangan : 3 ulangan
Jumlah Plot : 27 plot
Jumlah tanaman per plot : 20 tanaman Jumlah tanaman sampel per plot : 4 tanaman Jumlah tanaman sample seluruhnya : 120 tanaman Jumlah tanaman seluruhnya : 540 tanaman
Model linear yang digunakan adalah sidik ragam linear Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial sebagai berikut
:
Yijk = μ + ρi + αj + βk + (αβ)jk + εijk
dimana :
Yijk : Hasil pengamatan dari blok ke-i dengan perlakuan Proporsi Pemangkasan taraf ke-j dan Waktu Pemangkasan taraf ke-k.
μ : Nilai tengah perlakuan. ρi : Efek blok ke – i.
αj : Efek perlakuan Proporsi Pemangkasan pada taraf ke – j. βk : Efek perlakuan Waktu Pemangkasan pada taraf ke – k.
(αβ)jk : Efek interaksi Proporsi Pemangkasan pada taraf ke – j dan Waktu Pemangkasantaraf ke-k pada blok ke-i
εijk : Efek galat yang disebabkan Proporsi Pemangkasan pada taraf ke j dan waktu Pemangkasan pada taraf ke – k.
Hasil penelitian yang menunjukkan efek perlakuan berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji beda rataan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5 % (Gomez dan Gomez, 1995).
Pelaksanaan Penelitian Persiapan lahan
Areal dibersihkan dari gulma, kemudian plot penelitian dibuat dengan
ukuran 120 cm x 95 cm dengan jarak antar plot 20 cm dan jarak antar ulangan 50 cm.
Persiapan benih
Sebelum dilakukan penanaman terlebih dahulu dilakukan pemilihan terhadap benih yang akan ditanam, dengan cara benih padi direndam dengan air selama 15 menit. Benih yang digunakan adalah benih yang terbenam atau bernas sedangkan benih yang terapung dibuang.
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan sistem tabela (tanam benih langsung). Lubang tanam dibuat dengan alat tugal dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm. Kedalaman lubang tanam antara 3-4 cm dan tiap lubang diisi dengan delapan benih. Setelah benih ditanam lubang tanam ditutup dengan tanah gembur kemudian disiram dengan air sampai lembab.
Pemupukan
Pupuk TSP (100 kg/ha) diberikan bersamaan dengan saat tanam sebagai pupuk dasar. Pupuk KCl (50 kg/ha) diberikan dua kali yaitu masing-masing ½ bagian pada saat tanam dan ½ bagian lagi diberikan pada umur 63 hari setelah tanam (HST). Pupuk urea (300 kg/ha) diberikan 3 kali yaitu 1/3 bagian pada saat tanam, yang kedua pada saat berumur 28 HST, dan ketiga pada saat tanaman berumur 56 HST.
Pemeliharaan Tanaman Penyiraman
Untuk menjaga ketersediaan air dan kelembaban pada tanah dilakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi lapangan.
Penjarangan
Penjarangan tidak dilakukan karena semua tanaman yang terdapat pada tiap lubang tanam dibiarkan tumbuh.
Penyiangan
Penyiangan bertujuan untuk membersihkan lahan dari tumbuhan pengganggu (gulma). Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali sampai menjelang keluarnya bunga.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit pada padi dilakukan dengan cara menyemprotkan fungisida Dithane M-45 (2 g/l) pada saat tanaman berumur 2 MST dan insektisida Spontan 400 SL dengan dosis 3 ml/l untuk memberantas serangan belalang pada saat tanaman berumur 9 dan 12 MST disekitar areal penelitian.
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan disesuaikan dengan taraf perlakuan pemangkasan yang akan diteliti yaitu, P1 adalah perlakuan pemangkasan ¼ bagian, P2 adalah perlakuan pemangkasan ½ bagian, P3 adalah perlakuan pemangkasan ¾ bagian
pada daun. Waktu pemangkasan dilakukan sesuai perlakuan yaitu 3 MST, 4 MST dan 5 MST
Pengamatan Parameter
Jumlah anakan maksimum (batang)
Jumlah anakan maksimum adalah jumlah anakan padi yang terbentuk sampai menjelang panen. Jumlah anakan dihitung seminggu sekali setelah tanaman berumur 2 minggu sampai 8 MST.
Jumlah anakan produktif (batang)
Jumlah anakan produktif adalah jumlah anakan sampel yang menghasilkan malai yang memiliki gabah, dihitung setelah tanaman membentuk malai (jumlah anakan sudah tetap) yaitu 3 hari sebelum panen.
Jumlah anakan tidak produktif (batang)
Jumlah anakan tidak produktif adalah jumlah anakan yang tidak menghasilkan malai dan anakan yang menghasilkan malai yang tidak menghasilkan gabah, dihitung 3 hari sebelum panen.
Luas daun bendera
Daun bendera adalah daun teratas di bawah malai yang mempunyai panjang daun terpendek dan dengan lebar daun yang terbesar. Pengukuran ini dilakukan 2 hari menjelang panen
Luas daun = panjang x lebar Jumlah malai per rumpun
Jumlah malai per tanaman adalah total malai yang terbentuk pada tanaman yang dihitung 1 hari sebelum panen.
Panjang malai (cm)
Panjang malai diukur dari pangkal malai hingga ke ujung malai, diukur pada saat panen.
Jumlah gabah berisi per malai (butir)
Perhitungan dilakukan dengan menghitung gabah berisi yang terdapat pada tiap malai.
Jumlah gabah total per malai (butir)
Perhitungan dilakukan dengan mengambil dan menghitung semua gabah yang terdapat pada satu malai, baik yang gabah berisi maupun gabah kosong. Persentase gabah berisi (%)
Perbandingan antara jumlah gabah berisi dari semua malai yang terdapat pada satu rumpun dengan total gabah pada semua gabah tersebut malai.
Persentase gabah berisi =
kosong gabah berisi gabah Jumlah berisi gabah Jumlah x 100%
Bobot 1000 butir gabah (g)
Bobot 1000 butir gabah diperoleh dari hasil penimbangan 1000 butir gabah yang sudah kering.
Produksi gabah per plot (g)
Produksi gabah per plot dihitung dengan menghitung berat seluruh gabah yang terdapat pada satu plot yang memiliki kadar air 16 %. Kadar air dihitung menggunakan metode oven, dengan rumus.
Kadar Air = awal Bobot akhir Bobot -awal Bobot x 100%
Setelah itu dihitung produksi gabah per hektar. Biasanya, dari 1 ha luas lahan yang ditanami yaitu 90 % karena 10 % untuk parit dan gawangan dihitung dengan rumus. Produksi 1 ha = plot 1 Luas (10000) % 10 -ha 1
x Produksi per Plot%
Panen
Panen dilakukan ketika bulir padi sudah matang atau mencapai stadium tua. Ciri-ciri morfologinya yaitu daunnya sudah mulai kuning kecoklatan atau setelah berumur 100-110 hari.