• Tidak ada hasil yang ditemukan

Organ hati yang diisolasi Organ ginjal yang diisolas

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2013,

pengambilan sampel dilakukan di kolam budidaya masyarakat yang berada di

Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan dan Kecamatan Lau Bekri, Kab. Deli

Serdang lokasi pengambilan sampel dapat dilihat pada Lampiran 1. Identifikasi

sampel ikan dilakukan di Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan

Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Kelas I Medan II, Belawan Jalan K.L. Yos

Sudarso Km. 20 Medan Labuhan, Sumatera Utara.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : Alat Tulis, Kertas label,

Hot Plate, Timbangan Analitik, Cawan Petri, Tabung Reaksi, Gelas ukur, object glass, Api Bunsen, Laminar Air Flow, Alumunium foil, Magnetic Stirer, Labu Erlenmeyer, Autoclave, pipet tetes, Hand spray, Sarung tangan, Masker, Oven, Inkubator, Mikroskop, Jarum Ose, Tusuk gigi, dan Alat-alat bedah. Alat-alat

tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : Sampel Uji Ikan dari

kolam budidaya masyarakat yang berada di Kecamatan Medan Tuntungan dan

Kecamatan Lau Bekri, Tryptone Soya Agar (TSA), Triple Sugar Iron Agar

(TSIA), Lysine Iron Agar (LIA), Oksidatif/ Fermentatif (O/F), Motitlity Indol Ornithin (MIO), Sulfit Indol Motility (SIM), Sucrosa Citrate Agar (SCA), Gelatin,

Glukosa, Laktosa, Sukrosa, Arabinosa, Dulcitol, Inositol, Manitol, Sorbitol,

Paraffin, kovake dan Methyl red. Bahan-bahan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2.

Metode sampling

1. Pengumpulan spesimen ikan

Spesimen ikan dikumpulkan sebanyak 10 ekor yang diambil dari

keseluruhan lokasi penelitian. Sampel ikan segera dikirim ke laboratorium dalam

keadaan hidup atau mati yang dikemas secara terpisah dan steril dalam keadaan

tertutup kemudian disimpan pada suhu yang rendah, sebaiknya pembekuan

sampel dihindari. Pengumpulan sampel organ ikan dilakukan segera setelah ikan-

ikan dipilih dilokasi produksi. Sampel organ ini disimpan dan diproses. Sampel

harus diberi label identifikasi menjadi:

a. Ikan yang secara klinis terlihat normal

Pengambilan sampel ikan yang tidak menunjukkan gejala secara klinis

diambil lebih sedikit daripada ikan yang menunjukkan gejala klinis (2 ekor).

Sampel ikan yang secara klinis terlihat normal pada sampel ikan 1 dan ikan 6.

b. Ikan yang menunjukkan gejala klinis

Jika ditemukan gejala-gejala klinis adanya infeksi, maka selain fry atau

bagian isi perut, organ lain yang diambil adalah ginjal dan limpa. Sampel dari 10

ekor ikan yang terinfeksi diambil membentuk kelompok yang terdiri dari 5 (lima)

ekor ikan (maksimum) yang memiliki gejala klinis yang sama. Sampel ikan yang

menunjukkan gejala klinis pada sampel ikan 2, ikan 3, ikan 4, ikan 5, ikan 7, ikan

8, ikan 9, dan ikan 10.

2. Proses umum sampel organ/ cairan untuk pemeriksaan bakteri

Organ dalam dapat digunakan sebagai sumber isolasi patogen yang

disebabkan oleh bakteri. Isolasi dari jaringan luar (luka) sering bercampur dengan

bakteri saprofitik lainnya yang banyak di perairan. Antibiotik tidak boleh di

tambahkan pada medium transportasi dimana sampel tersebut dikumpulkan,

penanganan dan pengangkutan sampel dapat dilakukan dengan cara :

a. Sampel ikan hidup dapat diangkut dalam kantong plastik yang diberi

tambahan oksigen.

b. Sampel ikan yang mati (maksimum setengah jam setelah mati)

disimpan pada suhu 40C selama 24 jam hingga dilakukan isolasi

bakteri di laboratorium.

Prosedur Pemeriksaan Penyakit Bakterial

Pemeriksaan penyakit bakteri pada ikan dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu pemeriksaan tubuh bagian luar dan pemeriksaan tubuh bagian dalam.

a. Pemeriksaan tubuh bagian luar (External Examination)

Dalam pemeriksaan ini perlu dilihat gejala-gejala klinis yang ada pada

tubuh bagian luar ikan seperti luka, kekurangan lendir, tubuh kasar, bentuk tubuh

tidak normal, kerusakan pada sirip, adanya exophathalmus, perubahan warna pada

tubuh, adanya cyste, adanya luka/borok (ulcer) dan lain-lain. b. Pemeriksaan organ dalam

Pemeriksaan dilakukan dengan membedah tubuh ikan kemudian amati

gejala-gejala yang tidak normal pada tubuh ikan bagian dalam seperti perubahan

Pemeriksaan bakteri yang menyerang luka ikan patin diidentifikasi secara

terpisah antara sampel tubuh bagian luar dan bagian dalam pada cawan petri yang

berbeda.

Metode Identifikasi

Tahapan identifikasi bakteri pada sampel ikan adalah sebagai berikut

(Sands 1990):

1. Strerilisasi Alat dan Bahan

Untuk melakukan pengujian, alat dan bahan sebelumnya dilakukan

sterilisasi yang bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan alat dan bahan

dari semua mikroorganisme. Proses sterilisasi alat dan bahan beserta Gambar

dapat dilihat pada Lampiran 3.

2. Pembuatan Media

Media dibuat sebagai tempat tumbuh bakteri. Cara pembuatan, Media

ditimbang sesuai dengan kebutuhan, kemudian dilarutkan dengan akuades dalam

labu erlenmeyer dan dipanaskan diatas hot plate yang dilengkapi magnetic stirrer. Setelah selesai, media didinginkan selama 3 – 5 menit kemudian labu erlenmeyer

ditutup dengan alumunium foil dan disterilisasi menggunakan autoklaf dengan

suhu 1210C selama 15 menit. Setelah labu erlenmeyer selesai disterilisasi, media

dituang ke dalam cawan petri kemudian disimpan. Proses pembuatan media

beserta Gambar dapat dilihat pada Lampiran 3.

3. Preparasi Sampel Uji

Tujuan preparasi sampel uji adalah melakukan pembedahan terhadap

sampel uji agar didapat organ yang menjadi target pada sampel uji yaitu hati dan

alkohol 70%, lalu Ikan dibedah dengan menggunakan peralatan bedah steril

(disecting set) secara aseptis, tusukkan jarum ose ke organ target. Proses preparasi sampel uji beserta Gambar dapat dilihat pada Lampiran 3.

4. Isolasi Bakteri

Tujuan dari isolasi bakteri adalah untuk menumbuhkan/membiakkan

bakteri pada media tumbuh (TSA) sehingga memperoleh koloni bakteri yang

sudah murni. Adapun tahapan isolasi bakteri adalah penggoresan dan pemurnian.

a. Penggoresan

Tujuan dari penggoresan adalah untuk menumbuhkan/membiakkan bakteri

pada media TSA. Proses penggoresan beserta Gambar dapat dilihat pada

Lampiran 3.

b. Pemurnian Kultur Bakteri

Tujuan pemurnian kultur bakteri adalah untuk mendapatkan/memperoleh

satu koloni bakteri yang sudah murni. Proses pemurnian kultur bakteri beserta

Gambar dapat dilihat pada Lampiran 3.

5. Identifikasi Bakteri

Tujuan identifikasi bakteri adalah untuk dapat menganalisa koloni bakteri

yang tumbuh dari hasil isolat. Isolat yang digunakan pada tahap analisa berumur

12 – 24 jam. Koloni bakteri yang tumbuh dari hasil isolasi diamati dengan melihat

karakteristik yang ada seperti bentuk koloni, produksi pigmen, motilitas dan

toleransi terhadap kadar garam. Adapun tahapan identifikasi bakteri adalah uji

fisiologis karakteristik morfologi bakteri, uji differensial, uji biokimia dan uji

a. Uji Fisiologis karakteristik morfologi bakteri

Tujuan uji fisiologis karakteristik morfologi bakteri adalah mengetahui

Gram dan bentuk bakteri melalui pewarnaan Gram dan pengamatan mikroskop.

Bakteri Gram negatif ditandai dengan warna merah sedangkan bakteri

Gram positif ditandai dengan warna ungu, bentuk bakteri bulat yaitu Coccus dan batang yaitu Basil. Proses uji fisiologis karakteristik morfologi bakteri beserta Gambar dapat dilihat pada Lampiran 3.

b. Uji Differensial

Uji yang dilakukan untuk dapat membedakan sifat tertentu.Uji diferensial

diantaranya adalah uji katalase dan uji O-F. Proses uji differensial

c. Uji Katalase

Menggunakan reagen hidrogen peroksida (H2O2 3%), hidrogen peroksida

bersifat toksik terhadap sel karena menginaktifasikan enzim dalam sel. Katalase

merupakan enzim yang digunakan mikroorganisme untuk menguraikan hidrogen

peroksida menjadi H2O dan O2. Proses uji katalase beserta Gambar dapat dilihat

pada Lampiran 3.

d. Uji Oksidatif/Fermentatif (O/F)

Dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam melakukan

respirasi (oksidatif) maupun fermentatif karbohidrat (glukosa). Proses uji

Oksidatif/Fermentatif (O/F) beserta Gambar dapat dilihat pada Lampiran 3.

e. Uji Biokimia

Uji yang dilakukan untuk melihat ciri bakteri berdasarkan kelompok

hidupnya dan melihat reaksi biokimia (ada tidaknya enzim pengurai di dalam

uji gelatin, uji LIA dan uji ornithin. Proses uji biokimia beserta Gambar media uji

biokimia dapat dilihat pada Lampiran 3.

- Uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA)

Merupakan media campuran berwarna merah untuk membedakan

kelompok Enterobacteriaceae berdasarkan fermentasi terhadap tiga gula yaitu

sukrosa, laktosa dan glukosa serta produksi H2S dan gas. Proses uji Triple Sugar

Iron Agar (TSIA) dapat dilihat pada Lampiran 3.

- Uji Citrat

Pengujian citrat dilakukan untuk membedakan Enterobacteriaceae dan

bakteri Gram (-) tertentu berdasarkan penggunaan citrat sebagai satu-satunya

sumber karbon. Proses uji citrat dapat dilihat pada Lampiran 3.

- Uji Motilitas

Uji motilitas dilakukan untuk membedakan bakteri motil dan bakteri non

motil. Motilitas bakteri dapat diamati dari pertumbuhan bakteri pada media.

Proses uji motiloitas dapat dilihat pada Lampiran 3.

- Uji Indol

Uji Indol dilakukan untuk mengetahui kemampuan bakteri menghasilkan

indol dari asam amino triptophan. Proses uji indol dapat dilihat pada Lampiran 3.

- Uji Gelatin

Pengujian gelatin digunakan untuk melihat kemampuan bakteri dalam

mencerna atau menggunakan gelatin. Uji gelatin dapat juga digunakan untuk

mendeteksi aktivitas proteolytic antara bakteri. Proses uji gelatin dapat dilihat

- Uji Lysin Iron Agar (LIA)

Uji Media Lysine Iron Agar(LIA) digunakan untuk melihat kemampuan

bakteri dalam mendekarboxylase lysine yang ada pada agar/media. Reaksi lysine

dekarboxylase (reaksi anaerobic alkaline) akan menetralisir asam yang dibentuk

dari fermentasi glukosa. Proses uji Lysin Iron Agar (LIA) dapat dilihat pada

Lampiran 3.

- Uji Ornithin

Tujuan uji ornithin adalah mengamati pertumbuhan bakteri pada daerah

anaerob. Proses uji ornithin dapat dilihat pada Lampiran 3.

f. Uji media gula-gula (glukosa, laktosa, sukrosa, arabinosa, dulcitol,

inositol, manitol, sorbitol, dan salicin). Proses uji media gula-gula beserta

Gambar dapat dilihat pada Lampiran 3.

g. Analisis Data

Setelah uji morfologi dan uji biokimia selesai maka dibuat Tabel hasilnya

sehingga mudah dalam pembacaan ciri-ciri bakteri. Referensi untuk pembacaan

bakteri menggunakan buku “Bergey`s Manual of Determinative Bacteriology”

Dalam dokumen Types of Bacterias Found on Catfish Injury (Halaman 37-45)

Dokumen terkait