• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2 Metode Penelitian

3.2.4 Bahan dan Metode Pengukuran

Air yang digunakan untuk mengairi petak tambak adalah air laut dari Samudera Indonesia. Benih udang yang ditebar berasal dari hatceri PT Biru Laut Khatulistiwa (BLK), Lampung. Pakan buatan komersial yang digunakan berasal dari perusahaan pemasok pakan di Jakarta. Pupuk yang digunakan berasal dari pasar di Kecamatan Surade, Pelabuan Ratu.

3.2.4.2 Metode Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel kualitas air dilakukan dalam dua kelompok, yaitu variabel yang diukur secara harian dan 10 hari sekali. Variabel kualitas air yang diukur secara harian meliputi suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, kedalaman dan kecerahan. Variabel ini berubah dinamis sehingga dilakukan pengukuran secara harian. Variabel yang diukur 10 hari sekali meliputi suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut (dissolved oxygen, DO), kedalaman dan kecerahan, bahan organik total (total organic matter, TOM), alkalinitas, amonium/amoniak (NH4+/NH3), nitrit

klorofil-a. Contoh air diambil dari lapisan air bagian atas dan bagian dasar setiap petak tambak. Jenis dan metode pengukuran variabel tertera pada Tabel 2 dan dirinci pada Lampiran 5.

Tabel 2 Jenis variabel yang diukur selama penelitian dan metode pengukurannya

Variabel Satuan Metode/instrumentasi Variabel kualitas air

Suhu air °C Termometer

Salinitas ppt Salino-refraktometer pH unit Kertas pH, pH-meter

Oksigen terlarut/BOD mg/L Titrimetri (Winkler) Bahan organik total (TOM) mg/L Titrimetri (KMnO4)

Alkanilitas mg/L Titrimetri NH4+ mg/L Spektrofotometer/phenate NO2- mg/L Spektrofotometer/sulfanilamide NO3- mg/L Spektrofotometer/brucine PO4-3 mg/L Spektrofotometer/stanaous chlorida H2S mg/L Titrimetri (iodometri)

Kecerahan cm Keping Secchi

Kedalaman cm Mistar

Variabel biologi

Bobot udang gram Jala, timbangan

Jumlah udang ekor Jala, alat penghitung (counter) Jumlah pakan kg Timbangan

Fitoplankton ind./L Plankton net, mikroskop Klorofil-a mg/m3 Spektrofotometer

Pengukuran variabel biologi dilakukan setiap 10 hari sekali. Sebagai data utama, variabel biologi yang diukur meliputi jumlah dan bobot udang, kelimpahan dan jenis fitoplankton, serta kelimpahan klorofil. Variabel sebagai data penunjang yang diukur meliputi produktivitas (produksi oksigen) dan respirasi fitoplankton, respirasi udang, serta respirasi bakteri.

1) Jumlah dan bobot udang

Pengambilan contoh udang dilakukan setiap 10 hari yang dimulai dari umur 40 hari pemeliharaan (H40). Pada H40, udang sudah mulai dapat dijala untuk pengambilan contoh namun hanya digunakan untuk penghitungan jumlah udang saja. Mulai H50 sampai panen, pengambilan contoh udang tersebut digunakan untuk mendapatkan data jumlah dan bobot rata-rata udang. Pengambilan contoh dilakukan pada 5 titik tiap petak tambak, yaitu masing-masing 3 titik di bagian pinggir dan 2 titik di bagian tengah.

Udang yang tertangkap dalam jala pada saat pengambilan contoh dihitung untuk menentukan jumlah udang dan ditimbang untuk menentukan bobot rata- rata. Jumlah udang yang hidup dalam satu petak tambak diduga dengan rumus:

Nt = nux Lt/Lj

keterangan: Nt = jumlah udang dalam satu petak tambak pada waktu ke-t (ekor)

nu = jumlah udang yang tertangkap dalam jala pada tiap

pengambilan contoh pada waktu ke-t (ekor) Lt = luas tambak (m2)

Lj = luas bukaan jala efektif/terkoreksi (m2)

Bobot rata-rata udang dihitung berdasarkan rumus: wt = Bt /nu

keterangan: wt = bobot rata-rata udang pada waktu ke-t (gram/ekor)

Bt = biomassa udang yang tertangkap dalam jala pada tiap

pengambilan contoh pada waktu ke-t (gram)

nu = jumlah total udang yang tertangkap dalam jala pada tiap

pengambilan contoh pada waktu ke-t (ekor)

2) Jenis dan kelimpahan fitoplankton

Pengamatan fitoplankton dilakukan untuk menentukan jenis dan jumlah masing-masing fitoplankton. Contoh air untuk penghitungan fitoplankton diambil sebanyak 50 liter dan disaring menggunakan plankton net dengan ukuran mata jaring 20 µm. Contoh plankton tersaring dipekatkan menjadi 30 mL dan diawetkan dengan lugol. Penghitungan jumlah fitoplankton menggunakan mikroskop dengan memakai gelas penutup pada gelas preparat berukuran 20 mm x 20 mm. Fitoplankton hasil saringan diidentifikasi jenisnya dan dikelompokkan menurut genus dan kelasnya. Kelimpahan fitoplankton dari setiap contoh dihitung dengan rumus:

N = (n x Vs)/(Vpx Vt)

Keterangan: N = kelimpahan fitoplankton (individu per liter) n = jumlah plankton dalam contoh (individu) Vp = volume air dalam preparat (mL)

Vs = volume air yang tersaring (mL)

Vt = volume air yang disaring (L)

3) Klorofil fitoplankton

Pengukuran klorofil fitoplankton dilakukan dengan metode spektrofotometri melalui 2 tahap, yaitu ekstraksi dan pengukuran. Air contoh dipekatkan dengan menggunakan botol gelas berpompa vakum memakai kertas saring yang telah diberi beberapa tetes MgCO3. Contoh fitoplankton yang melekat

pada kertas saring diberi larutan aseton sebanyak 2-3 mL, digerus dalam tissue grinder pada kecepatan 500 rpm selama 1 menit, kemudian dipindahkan ke tabung centrifuge dan disimpan dalam tempat gelap bersuhu 40C selama 2 jam. Setelah itu dilakukan centrifuge untuk memperoleh ekstrak larutan yang jernih yang berupa larutan pigmen. Larutan tersebut dituangkan dalam cuvet berukuran 1 cm, kemudian dilakukan pengukuran pada spektrofotometer.

4) Produktivitas dan respirasi fitoplankton

Pengambilan contoh air dilakukan setiap 10 hari mulai dari penebaran sampai akhir penelitian untuk pengukuran produksi dan konsumsi oksigen bagi fitoplankton. Pengukuran produksi dan konsumsi oksigen bagi fitoplankton menggunakan 2 botol BOD terang dan 1 botol BOD gelap. Satu botol BOD terang dan gelap diinkubasi dalam air tambak di kedalaman 50 cm selama 8 jam (jam 08.00-16.00). Rumus perhitungan yang digunakan dalam penentuan produktivitas dan respirasi fitoplankton adalah:

DOR = DOB0 – DOIG

DOP = DOIT – DOB0

DOT = DOR + DOP

keterangan: DOB0 = konsentrasi oksigen pada botol BOD terang pada jam ke-0

DOIT = konsentrasi oksigen pada botol BOD terang setelah inkubasi

DOIG = konsentrasi oksigen pada botol BOD gelap setelah inkubasi

DOR = jumlah respirasi dalam contoh air

DOP = produksi bersih oksigen

DOT = produksi oksigen dari fotosintesis.

Respirasi udang diukur melalui penelitian tingkat konsumsi oksigen (TKO) udang. Percobaan ini dirancang secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat kali ulangan dan enam perlakuan yaitu udang vaname ukuran 5, 8, 10, 12, 15 gram, serta dilakukan pada saat sebelum dan sesudah udang makan.

Air laut yang digunakan sebagai media penelitian TKO disaring dengan plankton net berukuran mata jaring 48 μm dan dimasukkan kedalam wadah penampungan. Air tersebut diaerasi kuat selama 8 jam untuk meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut. Setelah diaerasi, dilakukan pengukuran salinitas, suhu, pH, oksigen terlarut dan BOD5. Air kemudian dimasukkan perlahan-lahan

kedalam wadah percobaan berupa botol plastik berukuran 20 liter yang telah disiapkan sebelumnya.

Udang dengan kelompok bobot sekitar 5, 8, 10, 12, dan 15 gram diseleksi dan ditimbang satu persatu menggunakan timbangan dengan ketelitian 0,1 gram lalu dimasukkan ke dalam wadah. Seleksi terhadap udang sebagai hewan uji menggunakan kriteria kesehatan secara visual yang dilihat dari kondisi tubuh serta pergerakannya aktif. Setelah udang uji dimasukkan, botol ditutup dan dilakukan pengukuran parameter kualitas air setiap 2 jam sekali selama 6 jam, yang meliputi salinitas, suhu, pH, oksigen terlarut dan BOD5. Salinitas, suhu dan pH selama

percobaan berlangsung tidak menunjukkan perubahan yang berarti dan BOD5

sangat kecil. Dengan demikian, hanya variabel DO yang digunakan dalam pengolahan data bagi TKO udang ini.

Nilai tingkat konsumsi oksigen (TKO) dihitung berdasarkan rumus Pavlovskii (1964), yaitu:

TKO = [(DO0 – DOt ) x V]/(B x ∆t)

keterangan: DO0 = konsentrasi oksigen terlarut pada waktu ke-0 (mg/l)

DOt = konsentrasi oksigen terlarut pada waktu ke-t (mg/l)

V = volume air (l) B = biomassa udang (g) ∆t = selisih waktu (jam)

Model tingkat konsumsi oksigen dihitung berdasarkan rumus peluruhan oksigen, yaitu:

dO/dt = kOW

γ

keterangan: dO/dt = laju konsumsi oksigen kO dan γ = konstanta yang dihitung

W = bobot udang

Dokumen terkait