• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kasa, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatra Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk batang ubi kayu,

serbuk batang rambung, serbuk batang mahoni, alumunium foil, serangga

S. lituraterinfeksi Beauveria bassiana, larva S. liturainstar 4, medium DOC PDA

02, tanaman tembakau varietas Virginia umur 1 bulan, media tanam steril dengan komponen kompos: pasir: topsoil (2:1:2 /v:v:v), pupuk tunggal N, P, K, Ca, Mg, S, daun tembakau sebagai pakan larva yang diperbanyak, kasa dan bahan mendukung penelitian ini.

Alat yang digunakan adalah pisau, cangkul, alat disekting, autoclave, timbangan analitik, oven, mikroskop stereo, toples riring dan mikroskop compound dan alat yang mendukung penelitian ini.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) factorial dengan 2 faktor:

Faktor I : Jenis media tumbuh Beauveria bassiana M0 = kontrol (Medium DOC PDA 02) M1 = serbuk kayu rambung

M2 = serbuk kayu mahoni M3 = serbuk kayu ubi kayu

Faktor II : Waktu aplikasi Beauveria bassiana.

S1 = Beauveria bassiana di aplikasian setelah Spodoptera. S2 = Beauveria bassiana di aplikasian sebelum Spodoptera. Sehingga diperoleh kombinasi sebanyak 8 perlakuan yaitu:

M0S1 M1S1 M2S1 M3S1

M0S2 M1S2 M2S2 M3S2

Diperoleh ulangan sebanyak 3, yaitu: (t-1)(r-1) ≤ 15 (8-1)(r-1) ≤ 15 7r-7 ≤ 15 7r ≤ 23 r ≤ 3,285 r ~ 3

Sehinga di peroleh sebanyak 24 unit polibek percobaan

Data dianalisis dengan sidik ragam menggunakan model linier : Yijk = µ + αi + βj + (αβ)ij + €ijk Keterangan :

Yijk = nilai pengamatan perlakuan ke-I dan ulangan ke-j µ = nilai tengah umum

αi = pengaruh taraf ke-I dari faktor H

βj = pengaruh taraf ke-j dari faktor K

(αβ)ij = pengaruh interaksi taraf ke-i dari faktor H dan taraf ke-j dari faktor K

€ijk = pengaruh galat percobaan taraf ke-I dari faktor H dan taraf ke-j dari faktor K pada ulangan yang ke-k.

Data dianalisa statistic dengan program SPSS, jika hasil analisa menunjukkan nilai nyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan 5%(Bangun, 1994).

Pelaksanaan Penelitian Di laboratorium

Isolasi Beauveria bassiana

Beauveriabassiana diisolasi dengan cara mengambilS. litura yang

terinfeksi B. bassiana dari lapangan yang berasal dari BPTD. S. litura yang diambil dicuci dengan air mengalir selama 15 menit, S. litura dipotong dan dimasukkan ke dalam beker glass 150 ml. S.liturayang telah bersih kemudian direndam dengan NaOCl 5% selama 1 menit kemudian dibilas dengan akuades steril. Selanjutnya S. litura direndam dengan alkohol 95% selama 1 menit dan dibilas dengan akuades steril setelah itu S. litura direndam dengan akudes steril selama 15 menit sebanyak dua kali.S. litura yang telah disterilisasi permukaan kemudian ditanam dalam media DOC PDA 02 selama 2 hari untuk mendeteksi kontaminan.S. liturayang bebas kontaminan, digunakan untuk eksplorasi cendawan B. bassiana dengan menggerusS. litura di dalam mortar. Air gerusan S.

litura digoreskan pada media DOC PDA 02 dan diamati pertumbuhan cendawan

B. bassiana selama 7haridan dilakukan permurnian isolat(Harni et al., 2007).

Perbanyakan larva Spodoptera litura

Larva S. litura diperbanyak dengan cara diriring di laboratorium. Disediakan stoples dengan ukuran ukuran 20x28 (diameter x tinggi) yang bagian dasarnya dilapisi nefkind. Dicuci bersih daun tembakau yang akan dimasukan kedalam stoples dan di kering anginkan. Dimasukkan 20 larva S. litura instar 6 pakan yang diberikan di amati dan nefkin diganti dua hari sekali. Priode

mendekati masa pupa bersihkan stoples, dimasukkan tanah sebanyak 400 g. Menuju priode pupa, pupa diletakan kedalam kurungan. Siapkan kapas yang ditetesi madu yang diikatkan pada langit-langit kurungan. Ketika imago muncul dan melakukan kopulasi maka telur akan diletakkan pada kasa kurungan. Imago dipindahkan dan telur kemudian dirawat hingga menetas sesuai dengan instar yang diaplikasikan.

Pembuatan media tumbuh Beauveria bassiana

Media tumbuh B. bassianaterdiri atas 4 jenis yaitu: Media untuk perlakuan control DOC PDA 02. Medium serbuk kayu rambung, mahoni dan ubi kayu ( 1000 g serbuk kayu, 20 g gulkosa, 1g antibiotik chlorampenicol semua bahan dicampur dan dimasukan kedalam botol fleker ukuran 200 ml kemudian ditutup mulut botol dengan alumunium foil dan di sterilisasi dengan otoclaf selama 15 menit pada suhu 121oC.

Inokulasian Beauveria bassiana pada media tumbuh

Dilakukan pengenceran spora Beauveria bassiana sampai konsentrasi 1 x 106 / 10 ml. Diinokulasikan spora B. bassianakedalam media serbuk kayudan

diinkubasi selama 3 minggu.

Sterilisasi media tumbuh tembakau

Media tanam tembakau terdiri dari kompos: pasir: topsoil (2:1:2 /v:v:v) media tumbuh kemudian dimasukan ke dalam plastik tahan panas dan disterilisai dalam autoklaf.Tanah steril diaplikasikan pupuk tunggal dasar ( N, P, K, Ca, Mg, S). Media tanam dimasukkan ke dalam polibek dan diberi label sesuai perlakuan. Penyiapan bibit tembakau di rumah kasa

Bibit yang digunakan adalah tanaman tembakau varietas Virginia yang berumur satu bulan yang berasal dari BPTD.

Penanaman tembakau pada media tanam

Bibit tembakau disebar pada media yang telah disterilisasi dan disiram hingga kapasitas lapang.

Inokulasian Beauveria basiana pada media tanam tembakau

B. basiana yang telah diformulasi dalam media serbuk kayu diinokulasi

dengan dilakukan pengenceran terlebih dahulu untuk dilakukan tahap penyemprotan S. Litura terhadap aplikasi yang berbeda pada media tanam tembakau.

Introduksi Spodoptera litura pada tanaman tembakau

S. litura sesuai instar diintroduksikan sebanyak 5 larva/ tanaman tembakau

sesuai dengan masing-masing perlakuan. Pemeliharaan Tanaman

Pengendalian OPT

OPT lain diamati dan dikendalikan secara mekanis dengan cara pengutipan langsung dan memusnahkannya.

Penyiraman tanaman tembakau

Tanaman tembakau disiram sesuai keadaan lingkungan di rumah kasa. Jika hari sangat panas maka penyiraman dilakukan sebanyak 2 kali sehari yaitu pagi dan sore.

Panen

Panen dilakukan 1 bulan setelah S. lituradiintroduksi ketanaman tembakau. Mengumpulkan larva terserang di bawa kelaboratorium dan diamati skor kerusakannya.

Peubah amatan

Preverensi Beauveria basiana terhadap medium

Diamati dengan menghitung kerapatan spora yang dihasilkan setelah di biakkan kedalam berbagai jenis media. Dapat dihitung dengan rumus :

� = � � , � � % cfu Keterangan:

C : Kerapatan spora/ml larutan

t : Jumlah total spora dalam kotak sampel yang diamati N : Jumlah kotak sampel ( 5 kotak besar x 16 kotak kecil)

0,25 : Faktor koreksi penggunaan kotak sampel skala kecil pada hemasitometer (Gabriel & Riyatno, 2014)

Persentase mortalitas Spodopteralitura.

Pengamatan terhadap mortalitas S. lituradilakukan setiap hari setelah aplikasi hingga hama tersebut mati.Persentase mortalitas S. litura dihitung dengan rumus :

� = � � %

P = Persentase mortalitas Spodoptera litura n = Jumlah larva yang mati

N= Jumlah awal dari larva yang diuji (Laohet al.,2003)

Keparahan serangan

Perhitungan terhadap tingkat kerusakan tanaman tembakau dilakukan dengan menggunakan rumus:

�� = ∑ ��

KS = keparahan serangan

n = jumlah akar ke-i yang diamati dalam setiap kategori serangan v = nilai skor kategori serangan

N = jumlah akar yang diamati

Z = nilai skor dari kategori serangan tertinggi (Townsend & Hueberger, 1976).

Untuk penilaian tingkat kerusakan dilakukan dengan skoring berdasarkan kriteria klasifikasi Unterstenhofer (1963) dengan sedikit modifikasi, seperti disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Scoring kerusakan tanaman akibat serangan Spodoptera spp. Tingkat

Kerusakan

Tanda Kerusakan yang Terlihat pada Daun Nilai

Sehat Kerusakan daun > 5% 0

Ringan Kerusakan daun > 5%->25% 1

Agak berat Kerusakan daun >25%->50% 2

Berat Kerusakan daun > 50%->75% 3

Sangat berat Kerusakan daun > 75%->100% 4 Lethal time 50 (LT50) (jam)

Pengamatan dilakukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan dari perlakuan yang ada untuk mematikan 50% S. liturauji. Pengamatan dilakukan setiap jam dan dimulai satu jam setelah aplikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait