• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015 di

Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara.

Bahan dan Alat Penelitian

Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah beras ketan,

santan, garam, air dan daun pisang muda.

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini alat pemasak lemang

listrik tipe vertikal, timbangan, ember, stopwacth, gelas ukur, kalkulator, kamera,

alat tulis, dan komputer.

Metodologi Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi literatur

(kepustakaan), lalu pengamatan langsung tentang pemasakan lemang.

Kemudian dilakukan pengujian alat dan pengamatan parameter. Penelitian ini

menggunakan rancang acak lengkap (RAL) non faktorial dengan 3 kali ulangan

di setiap perlakuan menggunakan suhu :

T1 = Temperatur 95oC T2 = Temperatur 100oC T3 = Temperatur 105oC

Model rancangan yang digunakan yaitu:

Dimana :

Yij = nilai pengamatan dari perlakuan faktor lama perendaman pada taraf ke-i dan pada ulangan ke-j

µ = nilai tengah umum

Ti = pengaruh perlakuan ke-i

ij = pengaruh galat percobaan dari perlakuan lama perendaman pada taraf ke-i dan ulangan ke-j

Komponen Alat

Pemasak lemang ini memiliki beberapa bagian penting, yaitu:

1. Reaktor

Secara umum reaktor merupakan tempat pereaksian. Reaktor pada tabung

pemasak lemang merupakan tempat terjadinya perpindahan panas pada tabung

silinder lemang secara konduksi. Dimensi reaktorberukuran tinggi 25,7 cm dan

diameter= 15,7 cm dan letaknya tepat dibagian tengah tabung.

2. Tabung lemang

Tabung lemang ini terbuat dari logam yang didesain sedemikian rupa

menyerupai tabung lemang bambu berbentuk silinder dimana tabung lemang

ini berfungsi sebagai wadah penampung bahan baku pembuatan lemang.

Panjang dari tabung silinder ini adalah 25 cm dan berdiameter 5 cm.

3. Heater

Heater merupakan elemen pemanas yang bekerja sangat sederhana.

Elemen pemanas terbuat dari logam dengan nilai resistansinya yang tinggi. Alat

23

4. Thermostat

Thermostat adalah alat untuk mengatur suhu agar suhu pada proses

pemasakan stabil. Alat ini dapat mengatur suhu 0 – 1200 C. 5. Isolator

Isolator merupakan penghambat laju perpindahan panas dimana terbuat

dari fiberglass yang diselubungi glasswool agar laju perpindahan panas melambat

sehingga panas tidak terbuang percuma.

Logam yang Digunakan

Stainless steel

Logam yang digunakan merupakan logam baja tahan karat (stainless steel).

Baja tahan karat yang mempunyai seratus lebih jenis yang berbeda-beda. Akan

tetapi, seluruh baja itu mempunyai satu sifat karena kandungan kromium yang

membuatnya tahan terhadap karat. Baja tahan karat dapat dibagi ke dalam tiga

kelompok dasar yakni baja tahan karat ferit, baja tahan karat austenit dan baja

tahan karat martensit.

Aluminium

Aluminium banyak dipergunakan dengan pertimbangan sifatnya yang

ringan dan lunak dengan berat jenis 2,7 titik cair 657oC dan titik didih 1800oC, penghantar panas dan listrik yang baik, tahan korosi dan tidak bercaun, mudah

dibentuk, bersifat non magnetik serta mempunyai daya tarik yang relatif tinggi

Non Logam yang Digunakan

Glasswool

Glasswool merupakan bahan isolasi yang terbuat dari fiberglass, disusun

menjadi sebuah keempukan yang mirip dengan wol. Glasswool diproduksi dalam

gulungan atau dalam lempengan dengan sifat mekanik dan termal yang

berbeda-beda. Terkait sifat mekanik glasswool : meredam suara, sebagai pengganjal, dll.

Terkait sifat termal glasswool : sebagai isolator (penghambat laju perpindahan

panas). Pada kendaraan, glasswool umumnya digunakan untuk isolasi pada

knalpot.Selain pada knalpot, di dunia industri, glasswool digunakan misalkan

untuk isolator panas. Misalkan ada pipa penyalur air panas, supaya panas air tidak

terbuang percuma ketika melintasi pipa, maka pipa diselubungi glasswool.

Prinsip Kerja Alat

Pada waktu pemasakan lemang, saklar akan terhubung dengan elemen

pemanas (heater) dan thermostat. Panas yang dihasilkan oleh heater kemudian

dirambatkan secara konduksi ke seluruh tabung lemang diharapkan panas yang

dihasilkan merata dan arus listrik yang menuju ke elemen pemanas kemudian

dibaca oleh thermostat dengan demikian suhu yang diperoleh pada pemasakan

akan berlangsung secara konstan.

Persiapan Bahan

Bahan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah beras ketan, air,

garam, santan yang diperoleh dari pasar tradisonal dikota Medan dan daun pisang

muda yang tumbuh dari halaman sekitar pemukiman.

Prosedur Penelitian

25

2. Dicuci hingga bersih dan direndam ketan selama ±3 jam.

3. Disatukan santan kental (705 ml) dan air (705 ml) dalam satu wadah.

4. Dilakukan penambahan garam sebanyak ±15 gr.

5. Diaduk santan kental, air dan garam hingga merata.

6. Dimasukkan tabung lemang ke dalam tabung reaktor.

7. Digulung daun pisang muda (±1 kali putaran) dan dimasukkan gulungan

daun pisang muda pada tabung pemasakan secara vertikal.

8. Dimasukkan ketan per tabung sebanyak 3/4 tabung (195,65 gr).

9. Dimasukan bahan yang telah terkomposisi ke dalam tabung lemang

(sampai ketan terendam dengan santan).

10.Dihidupkan alat pemasak lemang dengan suhu (95oC,100oCdan 105oC) 11.Ditunggu hingga 90 menit.

12.Dilakukan pengamatan parameter.

Parameter Penelitian

Kapasitas efektif alat

Kapasitas efektif alat dilakukan dengan menghitung berat lemangyang

diolah dibagi dengan satuan waktu yang dibutuhkan selama proses pemasakan

(jam). Hal ini dapat dihitung berdasarkan Persamaan (1).

Uji organoleptik

Uji organoleptik menggunakan indra peraba, pembau, pengelihatan dan

pencicipan untuk memberikan penilaian. Oleh karena itu uji ini bersifat objektif,

dalam artian penilaian yang diberikan oleh setiap orang dapat berbeda-beda.

Orang yang bertugas untuk memberikan penilaian disebut sebagai panelis. Penelis

cukup suka, suka dan sangat suka terhadap suatu karakteristik lemang yang

disajikan. Adapun pengujian organoleptik terbagi atas aroma, rasa dan keempukan

(keempukan). Pengujian dilakukan secara indrawi organoleptik yang ditentukan

berdasarkan numerik.

Tabel 1. Uji organoleptik untuk penerimaan keseluruhan

Skala hedonik Skala Numerik (skor)

Sangat tidak suka 1

Tidak suka 2

Cukup suka 3

Suka 4

Sangat Suka 5

Panelis adalah sekolompok orang yang menilai mutu atau memberikan

kesan subjektif berdasarkan prosedur pengujian sensorik tertentu. Panel yang

27

Dokumen terkait