• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2.1 Las Listrik SMAW

Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum Las Listrik SMAW adalah :

. Plat Baja

Gambar 90 Benda kerja

3. Elektroda

Elektroda yang digunakan adalah : RB 26 E 6013

Gambar 91 Elektroda RB 26 E6013

3.2.2 Las Oxy-Acetyline Welding (OAW)

5 mm 100 mm

Adapun bahan yang digunakan pada las OAW adalah sebagai berikut : 1. Pelat baja Setebal 1 mm

Gambar 92 dimensi pelat baja

2. . Kawat las

Digunakan sebagai bahan pengisi pada proses pengelasan.

Gambar 93 Kawat Las

PEMBAHASAN

ANALISA

4.2.1 Analisis Pengelasan dengan SMAW

Berikut adalah gambar hasil pengelasan SMAW yang kami lakukan : Adapun berikut analisis yang dapat diambil adalah :

1. Arus pengelasan berpengaruh pada pengerjaan las, saat melakukan pengelasan penggunaan arus harus disesuaikan terhadap ketebalan benda kerja, Arus pengelasan yang terlalu besar mengakibatkan benda kerja berlubang.

2. Keterampilan dari sang praktikan dalam melakukan pengelasan sangat penting untuk mendapatkan hasil benda kerja yang bagus dan lurus.

3. Terak Las harus segera harus dipastikan bersih, apabia terak las tidak bersih akan mengakibatkan lapisan rigi las akan susah lengket pada logam lasan maupun logam induk.

4. Gerakan pengelasan harus konstan (tekanan pengelasan, jarak pengelasan), apabila gerakan pengelasan tidak konstan akan mengakibatkan hasil pengelasan yang tidak rata dan hasilnya lompat-lompat.

5. Besarnya sudut kemiringan elektroda terhadap benda kerja mempengaruhi lebar dari hasil pengelasan.

6. Saat pengelasan jarak sentuh elektroda dan benda kerja tidak boleh terlalu jauh, apabila terlalu jauh mengakibatkan hasil rigi las yang tidak padat.

4.2.2 Analisis Pengelasan Oxy-Acetyline

1. Keterampilan sangat dibutuhkan dalam melakukan pengelasan aseteline, karena biasanya las Oxy-Acetyline dilakukan untuk benda kerja yang sangat tipis. Pengelasan yang terlalu cepat, bisa mengakibatkan elektroda atau pun benda kerjan tidak ‘masak’ atau meleleh dan lebih mudah lepas. 2. Saat pengelasan sering terjadi letupan pada ujung nozzle, hal itu disebabkan oleh Ujung nozzle yang kotor, oleh sebab itu ujung nozzle perlu dibersihkan dengan menggunakan sikat kawat.

3. Gas acetylene yang tekanannya hampir habis mengakibatkan hasil rigi-rigi las menjadi jelek.

4. Pemberian bahan tambah yang terlalu banyak mengakibatkan rigi las menjadi tebal sehingga susah untuk dilelehkan kembali.

5. Saat pengelasan, logam induk yang tidak meleleh sempurna mengakibatkan logam isiian tidak dapat menyatu dengan logam induk. 6. Lendutan-lendutan pada hasil kerja disebabkan oleh oksigen yang

terperangkap di benda kerja.

7. Pemberian Oksigen yang terlalu banayk mengakibatkan lasan menjadi berongga dan mudah berlubang.

Adapun perhitungan dari las listrik SMAW adalah sebagai berikut : P = 100 mm L = 50 mm t = 5 mm tegangan E=220 Volt Arus I = 60 Ampere Waktu T = 17 detik Elektroda P = 350 mm D = 2.6 mm Volum elektroda V = πr2t 3.14 x (1.3)2 x 350 = 1,857 mm Heat input

H=P

V=

E x I

V

V =p

t =

350 mm

17 detik=0,0205 m/s

H=P

V=

220 V x 60 A

0,0205 m/ s =643,9 kJ /m

PROSEDUR KERJA

Adapun prosedur kerja dari praktikum las listrik smaw dan oaw sebagai berikut

Las Listrik (SMAW)

Adapun prosedur kerja pad alas listrik SMAW adalah:

a) Siapkan alat dan bahan yang meliputi plat baja, elektroda , palu, mesin las

serta meja las.

b) Hidupkan mesin las dengan memutar saklar pada bagian belakang mesin

c) Arus yang digunakan DC dari panel arus AC dirubah ke DC melalui trafo

las

d) Pilih arus 60 ampere

e) Polaritas DCRPC

f) Pasangkan klem massa pada katub positif dan stang las pada katub negatif

g) Letakkan benda kerja pada meja kerja yang telah disiapkan.

h) Gunakan helem las atau kaca mata las

i) Pasangkan elektroda pada setang las

j) Lakukan pengelasan sesuai instruksi dari asisten atau pengawas

k) Matikan mesin las

l) Gulung kabel las

m) Bersihkan ruangan kerja

n) Kembalikan alat – alat pada tempatnya

4.1.2 Las Oxi- Aceteline Welding (OAW)

1. Alat dan bahan disiapkan.

2. Setting tekanan kerja.

a. Katup gas oksigen dan acetylene pada torch dibuka sehingga gas yang

terperangkap didalam selang dapat keluar.

b. Katup gas oksigen dan acetylene pada torch ditutup.

c. Katup utama pada tabung oksigen dan acetylene dibuka.

d. Katup regulator oksigen dibuka dan diatur pada tekanan 25 psi dan

untuk acetylene dibuka dan diatur pada tekanan 5 psi.

3. Menyalakan Api Las

a. Katup acetylene pada torch dibuka.

b. Api pada pemantik dinyalakan pada ujung nozzle torch.

c. Katup oksigen pada torch dibuka perlahan-lahan hingga mencapai

campuran api netral.

4. Mematikan Api Las

a. Katup oksigen pada torch ditutup rapat.

b. Katup acetylene pada torch ditutup rapat hingga api pada ujung nozzle

padam.

5. Gulung kebel las

6. Bersihkan tempat kerja

4.2 Prosedur Benda Kerja

1. Alat dan Bahan disiapkan.

2. Sebelum pekerjaan dimulai siapkan dan periksa alat utama dan semua peralatan bantunya.

3. Gunakan Alat pelindung yang telah disediakan, seperti kaca mat alas, apron, masker dan topeng tua.

4. Hubungkan Kabel pada setang las dan kabel pada kelem masaa ke mesin Las.

Gambar 94 (a) kiri penjepit elektoda dan (b) kanan klem massa

5. Benda kerja digaris dengan penggores menjadi 3 bagian.

Gambar 95 gores menjadi 5 bagian

6. Benda kerja diletakkan pada meja kerja.

7. Lakukan pengelasan mengikuti garis yang ada sebanyak 5 garis dengan cara

menyentuhkan elektroda ke benda kerja yang bersentuhan dengan meja kerja,

sehingga membentuk gambar seperti dibawah ini :

Gambar 96 Spesimen Las SMAW

8. . Setelah dilas buang kerak – kerak pengelasan dengan menokok bagian yang

di las menggunakan palu agar hasil lasan terlihat

4.2.2 Las Oxi Acyteline Wellding (OAW)

a) Alat dan Bahan disiapkan.

b) Sebelum pekerjaan dimulai siapkan dan periksa alat utama dan semua peralatan bantunya.

c) Gunakan Alat pelindung yang telah disediakan, seperti kaca mata alas, apron, masker dan topeng tua.

d) Kabel pada setang las dihubungkan ke kutub negative mesin las.

e) Buka kran pada tabung oksigen ,kran pada regulator di pastikan tertutup dengan tekanan 200Psi

f) Buka kran regulator pada regulator oksigen dan acetylene sampai dengan tekanan kerja 0 sampai 50 Psi

g) Pada mild steel di lukis rigi-rigi las yang akan dikerjakan dan dengan ukuran yang telah di tentukan

h) Buka kran pada tabung acetylene

i) Nyalakan api pada torch dengan mancis serta atur penetrasi pada api j) Benda kerja digaris menggunakan penggores menjadi 3 bagian.

k) Benda kerja diletakkan pada meja kerja.

l) Lakukan pengelasan mengikuti garis yang ada sebanyak 3 gari pertama tanpa menggunakan bahan pengisi.

Gambar 98 spesimen OAW

m) Lakukan pengelasan mengikuti garis yang ada sebanyak 5 garis kedua menggunakan bahan pengisi.

BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Pengelasan adalah proses penyambungan dua atau lebih logam dengan sumber

panas. Pada pengelasan membutuhkan keahlian dan keterampilan serta

pengalaman untuk memperoleh hasil pengelaasan yang baik. Dalam pengelasan

membutuhkan pengaturan arus pengelasan, elektroda, dan sudut pengelasan serta

jenis api yang digunakan harus disesuaikan pada pengelasan oaw

SARAN

Pakailah perlengkapan keselamatan kerja sebelum melakukan pengelasan.

Pastikan lingkungan sekitar anda melakukan pengelasan tidak ada objek yang

mudah terbakar dan meledak.

DAFTAR PUSTAKA

1. B.H. Amstead, Phillip F. Ostwald, Myron L. Begeman, Manufacturing

Processes, Seventh Edition, John Wiley & Sons Inc., New York, 1979.

2. Flemings, M.C.Solidification Processing, New York : McGraw-Hill, 1974,

3. Harsono Wiryosumarto, Toshie Okumura, Teknologi Pengelasan Logam,

Cetakan Keenam, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1994.

4. Kalpakjian, Manufacturing Engineering and Technology, Third Edition,

Addison-Wesley Publishing Company, New York, 1995.

5. Mikell P. Groover, Fundamentals of Modern Manufacturing, Prentice-Hall

International, Inc., New Jersey, 1996.

6. Metal Handbook,9

th

ed. Vol. 14 : Forming and Forging. Metal Park, Ohio:

ASM International, 1988.

7. Tata Surdia, Kenji Chijiwa, Teknik Pengecoran Logam, Cetakan Ketujuh,

Dalam dokumen laporan akhir praktikum pengelasan.docx (Halaman 56-69)

Dokumen terkait