• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah formula Bio-LC4 dari Dr. Ir. Lisdar I. Sudirman, bakteri Xanthomonas campestris pv. acaciae koleksi Dr.Ir. Budi Tjahjono M. Agr. Media Peptone Sucrose Agar (PSA: peptone 10 g,

sucrose 20 g, agar-agar 15 g dan akuades 1 l),

Peptone Sucrose Broth (PSB: peptone 10 g,

sucrose 20 g dan akuades 1 l dan Nutrient Agar

(NA) Difco yang ditambah nistatin (1 tetes/100 ml) sebagai antifungi. Media tanam berupa campuran tanah, pasir dan kompos. Alat-alat yang digunakan ialah alat-alat gelas, timbangan, plat pemanas, spektrofotometri, autoclave, inkubator,

laminar air flow dan shaker incubator.

Metode

Peremajaan Isolat Bakteri

Bakteri X. campestris pv. acaciae diremajakan pada media PSB dan diinkubasi pada shaker incubator dengan suhu ruang selama dua hari. Pengukuran kerapatan bakteri dihitung dengan menggunakan metode cawan tuang dan dengan

bantuan alat spektrofotometri pada panjang gelombang 620 n m.

Pembuatan Media Tanam, Perlakuan dan Pemeliharaannya.

Media tanam yang digunakan merupakan campuran tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan 3:1:2 serta ditambah pupuk TSP dengan dosis 0,05g/10g media (BSN 2003). Media tanam diberi dua perlakuan, yaitu perlakuan pertama media disteriliasi dengan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit (Ms) dan perlakuan kedua tanpa sterilisasi (Mts). Setelah itu, media tanam diberi formula dengan komposisi: 0% (F0), 10% (F20), 20% (F20) dan 30% (F30), sehingga total beratnya 66 gram. Campuran media tanam dan formula tersebut diaduk dan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang berukuran 10 x 10 cm.

Setelah komposisi dicampur, media mendapat dua perlakuan yaitu perlakuan pertama media ditambahkan inokulum bakteri X. campestris pv. acaciae dengan kerapatan sel 3.2 x 107/ml sebanyak 1 ml yang kemudian diaduk sehingga menjadi homogen di dalam media tanam. Perlakuan kedua media tanpa diintroduksi bakteri. Setiap perlakuan diulang tiga kali.

Media dari masing-masing perlakuan (Tabel 1), kemudian disimpan di dalam kurungan plastik yang berukuran 1 x 1 m2 dan setiap hari media tersebut disiram.

Penghitungan jumlah koloni bakteri

Penghitungan jumlah koloni bakteri dilakukan setiap seminggu selama lima minggu, yaitu dengan menghitung jumlah koloni X. campestris

pv. acaciae dan jumlah total koloni semua bakteri. Metode yang digunakan yaitu dengan metode cawan tuang.

Sampel media tanam dari masing-masing perlakuan diambil 1 gram pada bagian permukaan, bagian tengah dan bagian dalam kantong plastik, kemudian diaduk dan diambil lagi 1 g, selanjutnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml akuades steril. Sampel tersebut kemudian dikocok dengan vorteks dan diencerkan secara bertahap sehingga diperoleh pengenceran hingga 1:106. Sampel pada pengenceran 10-2, 10-4 dan 10-6 diambil 1 ml dan dimasukan ke dalam cawan Petri yang berisi media LBA (untuk menghitung koloni

X. campestris pv. acaciae) (Atlas RM 1997) dan media NA (media untuk menghitung jumlah total koloni bakteri) setiap media tersebut dibuat 2 kali ulangan. Setelah 24 jam, jumlah total koloni bakteri yang saling terpisah dihitung secara visual, dikalikan faktor pengenceran.

diberi nama Bio-LC4. Formula ini kemudian diuji pada tanaman caisim (Brassica rapa L. Cv. Group Caisin) yang terserang penyakit rebah semai. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan tanah seperti R. solani, Phytium debaryanum dan

Fusarium spp. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa penambahan formula Bio-LC4 dapat menghambat serangan penyakit rebah semai pada caisim (Fatimah 2005). Secara in vitro

ekstrak formula Bio-LC4 juga menunjukkan aktivitas hambatan pertumbuhan terhadap X. campestris pv. acaciae (Sudirman 29 April 2008, komunikasi pribadi). Uji in vivo formula Bio-LC4 terhadap X. campestris pv. acaciae belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menurunkan jumlah populasi koloni bakteri tersebut pada media tanam akasia yang diintroduksi X. campestris pv. acaciae

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh formula Bio-LC4 terhadap X. campestris

pv. acaciae pada media tanah yang digunakan untuk bibit akasia (A. c rassicarpa).

Waktu dan tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli 2007 di Laboratorium Mikrobiologi dan Biokimia, Pusat Penelitian Studi Hayati dan Bioteknologi (PPSHB), IPB Dramaga Bogor.

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah formula Bio-LC4 dari Dr. Ir. Lisdar I. Sudirman, bakteri Xanthomonas campestris pv. acaciae koleksi Dr.Ir. Budi Tjahjono M. Agr. Media Peptone Sucrose Agar (PSA: peptone 10 g,

sucrose 20 g, agar-agar 15 g dan akuades 1 l),

Peptone Sucrose Broth (PSB: peptone 10 g,

sucrose 20 g dan akuades 1 l dan Nutrient Agar

(NA) Difco yang ditambah nistatin (1 tetes/100 ml) sebagai antifungi. Media tanam berupa campuran tanah, pasir dan kompos. Alat-alat yang digunakan ialah alat-alat gelas, timbangan, plat pemanas, spektrofotometri, autoclave, inkubator,

laminar air flow dan shaker incubator.

Metode

Peremajaan Isolat Bakteri

Bakteri X. campestris pv. acaciae diremajakan pada media PSB dan diinkubasi pada shaker incubator dengan suhu ruang selama dua hari. Pengukuran kerapatan bakteri dihitung dengan menggunakan metode cawan tuang dan dengan

bantuan alat spektrofotometri pada panjang gelombang 620 n m.

Pembuatan Media Tanam, Perlakuan dan Pemeliharaannya.

Media tanam yang digunakan merupakan campuran tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan 3:1:2 serta ditambah pupuk TSP dengan dosis 0,05g/10g media (BSN 2003). Media tanam diberi dua perlakuan, yaitu perlakuan pertama media disteriliasi dengan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit (Ms) dan perlakuan kedua tanpa sterilisasi (Mts). Setelah itu, media tanam diberi formula dengan komposisi: 0% (F0), 10% (F20), 20% (F20) dan 30% (F30), sehingga total beratnya 66 gram. Campuran media tanam dan formula tersebut diaduk dan dimasukkan ke dalam kantong plastik yang berukuran 10 x 10 cm.

Setelah komposisi dicampur, media mendapat dua perlakuan yaitu perlakuan pertama media ditambahkan inokulum bakteri X. campestris pv. acaciae dengan kerapatan sel 3.2 x 107/ml sebanyak 1 ml yang kemudian diaduk sehingga menjadi homogen di dalam media tanam. Perlakuan kedua media tanpa diintroduksi bakteri. Setiap perlakuan diulang tiga kali.

Media dari masing-masing perlakuan (Tabel 1), kemudian disimpan di dalam kurungan plastik yang berukuran 1 x 1 m2 dan setiap hari media tersebut disiram.

Penghitungan jumlah koloni bakteri

Penghitungan jumlah koloni bakteri dilakukan setiap seminggu selama lima minggu, yaitu dengan menghitung jumlah koloni X. campestris

pv. acaciae dan jumlah total koloni semua bakteri. Metode yang digunakan yaitu dengan metode cawan tuang.

Sampel media tanam dari masing-masing perlakuan diambil 1 gram pada bagian permukaan, bagian tengah dan bagian dalam kantong plastik, kemudian diaduk dan diambil lagi 1 g, selanjutnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 9 ml akuades steril. Sampel tersebut kemudian dikocok dengan vorteks dan diencerkan secara bertahap sehingga diperoleh pengenceran hingga 1:106. Sampel pada pengenceran 10-2, 10-4 dan 10-6 diambil 1 ml dan dimasukan ke dalam cawan Petri yang berisi media LBA (untuk menghitung koloni

X. campestris pv. acaciae) (Atlas RM 1997) dan media NA (media untuk menghitung jumlah total koloni bakteri) setiap media tersebut dibuat 2 kali ulangan. Setelah 24 jam, jumlah total koloni bakteri yang saling terpisah dihitung secara visual, dikalikan faktor pengenceran.

Tabel 1 Komposisi media tanam dan formula yang dengan dan tanpa bakteri X. campestris pv. acaciae pada masing-masing perlakuan.

Perlakuan Tanah (gam) Pasir (gram) Kompos (gram) Formula (gram) MtsXF0 33 11 22 0 MtsF0 33 11 22 0 MsXF0 33 11 22 0 MsF0 33 11 22 0 MtsXF10 29.7 9.9 19.8 6.6 MtsF10 29.7 9.9 19.8 6.6 MsXF10 29.7 9.9 19.8 6.6 MsF10 29.7 9.9 19.8 6.6 MtsXF20 26.4 8.8 17.6 13.2 MtsF20 26.4 8.8 17.6 13.2 MsXF20 26.4 8.8 17.6 13.2 MsF20 26.4 8.8 17.6 13.2 MtsXF30 23.1 7.7 15.4 19.8 MtsF30 23.1 7.7 15.4 19.8 MsXF30 23.1 7.7 15.4 19.8 MsF30 23.1 7.7 15.4 19.8 Keterangan: Ms : media steril Mts : media tidak steril

F0 : konsentrasi formula 0% (kontrol) F10 : Konsentrasi formula 10% F20 : Konsentrasi formula 20% F30 : Konsentrasi formula 30%

X : Introduksi bakteri X. campestris pv. acaciae

- : Tidak ada Introduksi bakteri X. campestris

pv. acaciae

Uji in vitro Formula Bio-LC4

Pengujian ekstrak Bio-LC4 terhadap X. campestris pv. acaciae secara in vitro dilakukan pada media PSA dengan konsentrasi agar 0.75 %.

Bakteri X. campestris pv. acaciae yang digunakan adalah bakteri hasil isolasi dari media tanam pada percobaan sebelumnya. Dua lup bakeri

X. campestris pv. acaciae yang tumbuh pada media PSA dimasukkan ke dalam Erlenmeyer

yang berisi 20 ml media PSB, kemudian dikocok dengan shaker selama 2 hari pada suhu ruang sehingga diperoleh suspensi bakterinya.

Lima ml suspensi tersebut diinokulasikan ke dalam 100 ml media PSA 0.75%, kemudian media ini dikocok agar bakteri tercampur merata dan dituangkan ke dalam cawan Petri sebanyak 10 ml.

Ekstrak Bio-LC4 sebanyak 100 µl diteteskan pada cakram kertas berdiameter 13 mm, kemudian dikeringkan dengan pengering rambut. Setelah kering, kertas cakram kertas itu disinari dengan UV (λ = 254 nm) selama 15 menit dan diletakkan di permukaan media yang telah diinokulasi bakteri

X. campestris pv. acaciae pada cawan Petri.

Cawan diinkubasi pada suhu 10oC selama 2 jam. Setelah itu diinkubasi pada suhu ruang selama 24 jam. Diameter zona bening diukur dan dinyatakan sebagai zona hambatan pertumbuhan setelah dikoreksi dengan diameter cakram kertas.

HASIL

Hasil Penghitungan Jumlah Koloni Bakteri X. campestris pv. acaciae

Koloni Xanthomonas sp. berbentuk bulat, permukaan cembung, bertepi utuh dan berwarna kuning (Aini et.al. 2002) (Gambar 1). Warna kuning ini merupakan karakteristik dari

Xanthomonas sp. (Dowson 1939).

Gambar 1. Koloni X. campestris pv. acaciae pada media PSA

Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa X. campestris pv. acaciae dapat diisolasi dari MtsX (media tidak steril yang diintroduksi X. campestris

pv. acaciae) dan MsX (media tidak steril yang diintroduksi X. campestris pv. acaciae), sedangkan pada Mts dan Ms yang tidak diintroduksi

Xanthomonas tidak ditemukan bakteri tersebut, kecuali pada MtsF10, MtsF20 dan MtsF30 pada minggu ke-4 dan ke-5 yang jumlahnya berkisar antara 0,03-0.08 x 106 cfu/ml. Introduksi

Xanthomonas juga dapat menambah jumlah total koloni semua bakteri pada Mts dan Ms (lampiran 3). Pada minggu ke-0 jumlah total koloni semua bakteri pada MtsX selalu lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan jumlah total koloni semua bakteri pada Mts yang tidak diintroduksi

Xanthomonas pada semua perlakuan. Hal yang

sama juga terjadi pada MsX. Pada minggu ke-0 jumlah total koloni semua bakterinya selalu lebih banyak dibandingkan dengan jumlah total koloni semua bakteri pada Ms yang tidak diintroduksi

Xanthomonas. Contohnya jumlah total koloni semua bakteri pada MsXF0 pada minggu ke-0 jumlahnya 4200 x 106 cfu/ml. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan jumlah total koloni semua bakteri pada MsF0 yang berjumlah 2400 x 106 cfu/ml pada minggu ke-0 (Tabel 3).

Tabel 1 Komposisi media tanam dan formula yang dengan dan tanpa bakteri X. campestris pv. acaciae pada masing-masing perlakuan.

Perlakuan Tanah (gam) Pasir (gram) Kompos (gram) Formula (gram) MtsXF0 33 11 22 0 MtsF0 33 11 22 0 MsXF0 33 11 22 0 MsF0 33 11 22 0 MtsXF10 29.7 9.9 19.8 6.6 MtsF10 29.7 9.9 19.8 6.6 MsXF10 29.7 9.9 19.8 6.6 MsF10 29.7 9.9 19.8 6.6 MtsXF20 26.4 8.8 17.6 13.2 MtsF20 26.4 8.8 17.6 13.2 MsXF20 26.4 8.8 17.6 13.2 MsF20 26.4 8.8 17.6 13.2 MtsXF30 23.1 7.7 15.4 19.8 MtsF30 23.1 7.7 15.4 19.8 MsXF30 23.1 7.7 15.4 19.8 MsF30 23.1 7.7 15.4 19.8 Keterangan: Ms : media steril Mts : media tidak steril

F0 : konsentrasi formula 0% (kontrol) F10 : Konsentrasi formula 10% F20 : Konsentrasi formula 20% F30 : Konsentrasi formula 30%

X : Introduksi bakteri X. campestris pv. acaciae

- : Tidak ada Introduksi bakteri X. campestris

pv. acaciae

Uji in vitro Formula Bio-LC4

Pengujian ekstrak Bio-LC4 terhadap X. campestris pv. acaciae secara in vitro dilakukan pada media PSA dengan konsentrasi agar 0.75 %.

Bakteri X. campestris pv. acaciae yang digunakan adalah bakteri hasil isolasi dari media tanam pada percobaan sebelumnya. Dua lup bakeri

X. campestris pv. acaciae yang tumbuh pada media PSA dimasukkan ke dalam Erlenmeyer

yang berisi 20 ml media PSB, kemudian dikocok dengan shaker selama 2 hari pada suhu ruang sehingga diperoleh suspensi bakterinya.

Lima ml suspensi tersebut diinokulasikan ke dalam 100 ml media PSA 0.75%, kemudian media ini dikocok agar bakteri tercampur merata dan dituangkan ke dalam cawan Petri sebanyak 10 ml.

Ekstrak Bio-LC4 sebanyak 100 µl diteteskan pada cakram kertas berdiameter 13 mm, kemudian dikeringkan dengan pengering rambut. Setelah kering, kertas cakram kertas itu disinari dengan UV (λ = 254 nm) selama 15 menit dan diletakkan di permukaan media yang telah diinokulasi bakteri

X. campestris pv. acaciae pada cawan Petri.

Cawan diinkubasi pada suhu 10oC selama 2 jam. Setelah itu diinkubasi pada suhu ruang selama 24 jam. Diameter zona bening diukur dan dinyatakan sebagai zona hambatan pertumbuhan setelah dikoreksi dengan diameter cakram kertas.

HASIL

Hasil Penghitungan Jumlah Koloni Bakteri X. campestris pv. acaciae

Koloni Xanthomonas sp. berbentuk bulat, permukaan cembung, bertepi utuh dan berwarna kuning (Aini et.al. 2002) (Gambar 1). Warna kuning ini merupakan karakteristik dari

Xanthomonas sp. (Dowson 1939).

Gambar 1. Koloni X. campestris pv. acaciae pada media PSA

Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa X. campestris pv. acaciae dapat diisolasi dari MtsX (media tidak steril yang diintroduksi X. campestris

pv. acaciae) dan MsX (media tidak steril yang diintroduksi X. campestris pv. acaciae), sedangkan pada Mts dan Ms yang tidak diintroduksi

Xanthomonas tidak ditemukan bakteri tersebut, kecuali pada MtsF10, MtsF20 dan MtsF30 pada minggu ke-4 dan ke-5 yang jumlahnya berkisar antara 0,03-0.08 x 106 cfu/ml. Introduksi

Xanthomonas juga dapat menambah jumlah total koloni semua bakteri pada Mts dan Ms (lampiran 3). Pada minggu ke-0 jumlah total koloni semua bakteri pada MtsX selalu lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan jumlah total koloni semua bakteri pada Mts yang tidak diintroduksi

Xanthomonas pada semua perlakuan. Hal yang

sama juga terjadi pada MsX. Pada minggu ke-0 jumlah total koloni semua bakterinya selalu lebih banyak dibandingkan dengan jumlah total koloni semua bakteri pada Ms yang tidak diintroduksi

Xanthomonas. Contohnya jumlah total koloni semua bakteri pada MsXF0 pada minggu ke-0 jumlahnya 4200 x 106 cfu/ml. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan dengan jumlah total koloni semua bakteri pada MsF0 yang berjumlah 2400 x 106 cfu/ml pada minggu ke-0 (Tabel 3).

Jumlah koloni X. campestris pv. acaciae pada perlakuan MtsX mengalami penurunan dari minggu ke-0 sampai minggu ke -5 (Gambar 2). Koloni X. campestris pv. acaciae pada MtsXF0 (media tidak steril yang diintroduksi X. campestris

pv. acaciae tanpa formula) pada minggu pertama jumlahnya sama dengan MtsXF20 (media tidak steril diintroduksi X. campestris pv. acaciae

dengan formula 20%) dan MtsXF30 (media tidak steril diintroduksi X. campestris pv. acaciae

dengan formula 30%) yaitu berkisar 8-9 x 106 cfu/ml. Jumlah koloni Xanthomonas pada ketiga perlakuan tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah Xanthomonas pada MtsXF10 (media tidak steril yang diintroduksi X. campestris

pv. acaciae dengan formula 10%) yaitu sebesar 19 x 106 cfu/ml pada minggu pertama. Hal yang sama juga terjadi pada minggu ke-2 dan ke -3, jumlah X. campestris pv. acaciae pada media MtsXF10 berkisar 9-11 x 106 cfu/ml. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah bakteri

Xanthomonas pada MtsXF0, MtsXF20 dan

MtsXF30 yang berkisar 0-6 x 106 cfu/ml pada minggu ke-2 sampai ke-3. Jumlah bakteri yang diisolasi semakin berkurang untuk semua perlakuan MtsX seiring dengan lamanya bakteri tersebut di dalam tanah, dengan kisaran 0-0.4 x 106 cfu/ml pada minggu ke-5 (Tabel 2).

32 8 3 2 3,9 0,3 32 19 11 9 3 0,3 32 9 6 5 0,2 0 32 8 2 0 0,7 0,4 0 10 20 30 40 50 0 1 2 3 4 5 Waktu (minggu) Jumlah koloni x 10 6 MtsF0Xi MtsF10Xi MtsF20Xi MtsF30Xi

Ga mbar 2. Jumlah koloni X. campestris pv. acaciae pada media tidak steril yang diintroduksi X. campestris pv. acaciae (MtsX) pada minggu ke-0 sampai minggu ke-5.

Jadi jumlah Xanthomonas pada MtsXF10 jauh lebih besar dibandingkan ketiga perlakuan lainnya. Hal ini berbeda pada perlakuan MsX. Pada minggu pertama jumlah Xanthomonas pada MsXF20 (media steril yang diintroduksi X. campestris pv. acaciae dengan formula Bio-LC4 20%) dan MsXF30 (media steril yang diintroduksi

X. campestris pv. acaciae dengan formula Bio-LC4 30%) yaitu masing-masing 15 x 106 cfu/ml

dan 48 x 106 cfu/ml. Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah

Xanthomonas pada MsXF0 (media steril yang

diintroduksi X. campestris pv. acaciae tanpa formula ) dan MsXF10 (media steril yang diintroduksi Xanthomonas dengan konsentrasi formula Bio-LC4 10%) yang berjumlah masing-masing 5 x 106 cfu/ml dan 3 x 106 cfu/ml pada minggu pertama. Pada minggu ke-2 sampai ke-5 jumlah Xanthomonas pada MsXF20 dan MsXF30 turun drastis menjadi 0-0,7 x 106 cfu/ml. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah

Xanthomonas pada MsXF0 dan MsXF10 yang

berkisar 0.03-5 x 106 cfu/ml pada minggu ke-2 sampai ke-5 (Gambar 3).

3 2 5 5 2 0,6 0,03 3 2 3 2 1 0,5 0 3 2 1 5 0 0 0 0 3 2 4 8 0 0 0 0,7 0 10 20 30 40 50 0 1 2 3 4 5 Waktu (minggu) Jumlah koloni x 10 6 MsF0Xi MsF10Xi MsF20Xi MsF30Xi

Gambar 3. Jumlah koloni X. campestris pv. acaciae pada Ms yang diintroduksi

X. campestris pv. acaciae pada minggu ke-0 sampai minggu ke-5. Apabila jumlah bakteri X. campestris pv. acaciae pada MtsX dibandingkan dengan jumlah

Xanthomonas pada MsX, maka jumlah

Xanthomonas paling banyak diisolasi dari MsX, yaitu dari MsXF30 sebesar 48 x 106 cfu/ml pada minggu pertama. Pada minggu ke-2 sampai ke-5 jumlah bakteri X. campestris pv. acaciae

mengalami penurunan pada semua perlakuan MtsX dan MsX. Koloni Xanthomonas bahkan tidak ditemukan pada MsXF20 saat minggu ke-2 sampai ke-5 dan pada MsXF30 pada minggu ke-2 sampai ke -4, tetapi pengaruh formula tidak terlihat pada perlakuan diatas. Hal tersebut disebabkan jumlah Xanthomonas pada kontrol juga mengalami penurunan, tetapi penambahan formula pada media tanam dapat mempercepat waktu kematian Xanthomonas. Pada MtsX, waktu kematian Xanthomonas paling cepat terjadi pada MtsXF30 yaitu pada minggu ke-3, kemudian pada MtsXF20 pada minggu ke-5. Hal ini menunjukkan semakin tinggi konsentrasi formula, semakin cepat waktu kematian Xanthomo nas. Hal yang sama terjadi pada MsX. Waktu kematian pada MsX

paling cepat terjadi pada MsXF20 dan MsXF30 yaitu pada minggu ke-2 (Tabel 2).

1600 2 4 8 3 1,5 0,34 1400 7 2 47 26 6,7 0,98 2200 7 6 53 19 8,2 1,75 3700 9 0 24 13 7,9 1,02 0 1000 2000 3000 4000 0 1 2 3 4 5 Waktu (minggu) Jumlah koloni x 10 6 MtsXF0 MtsXF10 MtsXF20 MtsXF30

Gambar 4. Jumlah total koloni semua bakteri pada Mts yang diintroduksi X. campestris

pv. acaciae pada minggu ke-0 sampai minggu ke-5.

Hasil Penghitungan Jumlah Koloni Semua Bakteri

Hasil penghitungan jumlah total koloni semua bakteri pada media MtsX (media tidak steril yang diintroduksi X. campestris pv. acaciae) dapat dilihat pada Gambar 4.

Grafik diatas menunjukkan jumlah total koloni semua bakteri mengalami penurunan dari minggu ke-0 sampai minggu ke-5. Pada minggu ke-0 jumlah total koloni semua bakteri paling banyak terdapat pada MtsXF30 yaitu 3700 x 106 cfu/ml. Hal yang sama juga terjadi pada minggu ke-2, jumlah total koloni semua bakteri paling banyak pada MtsXF30 yaitu 90 x 106 cfu/ml (Lampiran 3). Sementara itu, jumlah total koloni semua bakteri pada kontrol (MtsXF0) selalu lebih sedikit dibandingkan perlakuan lainnya pada minggu ke-1 sampai ke-5 (Tabel 3). Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan formula dapat menambah jumlah bakteri yang diisolasi.

Pada perlakuan dengan media steril yang diintroduksi X. campestris pv. acaciae (MsX) jumlah total koloni semua bakterinya mengalami penurunan dari minggu ke-1 sampai ke -5 pada semua perlakuan MsX (Gambar 5).

Tabel 2. Hasil rata-rata jumlah koloni X. campestris pv. acaciae (x 106)

Media Introduksi bakteri Waktu (minggu) Konsentrasi formula F0 F10 F20 F30 Tidak steril (Mts) X 0 32,00 32,00 32,00 32,00 1 8,00 19,00 9,00 8,00 2 3,00 11,00 6,00 2,00 3 2,00 9,00 5,00 0,00 4 3,90 3,00 0,20 0,70 5 0,30 0,30 0,00 0,40 - 0 0,00 0,00 0,00 0,00 1 0,00 0,00 0,00 0,00 2 0,00 0,00 0,00 0,00 3 0,00 0,00 0,00 0,00 4 0,00 0,80 0,30 0,80 5 0,00 0,03 0,06 0,08 Media (Ms) X 0 32,00 32,00 32,00 32,00 1 5,00 3,00 15,00 48,00 2 5,00 2,00 0,00 0,00 3 2,00 1,00 0,00 0,00 4 0,60 0,50 0,00 0,00 5 0,03 0,00 0,00 0,70 - 0 0,00 0,00 0,00 0,00 1 0,00 0,00 0,00 0,00 2 0,00 0,00 0,00 0,00 3 0,00 0,00 0,00 0,00 4 0,00 0,00 0,00 0,00 5 0,00 0,00 0,00 0,00

4200 1 8 2 2 4 1,8 0,49 2500 6 1 2 5 18 1 0,3 2700 187 2 8 6 2,2 0,88 1700 150 2 4 4 5,1 0,47 0 1000 2000 3000 4000 0 1 2 3 4 5 Waktu (minggu) Jumlah koloni x 10 6 MsXF0 MsXF10 MsXF20 MsXF30

Gambar 5. Jumlah total koloni semua bakteri pada Ms yang diintroduksi X. campestris pv.

acaciae pada minggu ke-0 sampai

minggu ke-5.

Pada pada minggu ke-0 jumlah total koloni semua bakteri paling banyak pada MsXF0 (4200 x106) dibandingkan dengan jumlah total koloni pada MsXF10, MsXF20 dan MsXF30. Hal yang berbeda terjadi pada minggu ke-1, jumlah total koloni semua bakteri pada MsXF0 yaitu 18 x 106. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah total koloni semua bakteri pada MsXF10, MsXF10 dan MsXF30 yang berkisar 61-187 x 106 cfu/ml. Jumlah bakteri yang diisolasi paling banyak pada MsXF20 yaitu 187 x 106 cfu/ml pada minggu pertama.

Berbeda dengan MtsX pada minggu ke-2 sampai ke -5 bahwa jumlah koloni semua bakteri pada kontrol selalu lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah total koloni semua bakteri untuk semua perlakuan, sedangkan pada MsX pola tersebut tidak ditemukan.

Jumlah total koloni semua bakteri pada media tidak steril (Mts) dan tanpa introduksi X. campestris pv. acaciae mengalami penurunan dari minggu ke-0 sampai ke-5 pada semua perlakuan (Gambar 6). 300 110 1 8 6 1 3,2 0,03 900 100 105 7 6 5 0,4 1500 600 232 7 0 7,5 0,81 500 200 131 6 4 7,6 0,26 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 0 1 2 3 4 5 Waktu (minggu) Jumlah koloni x 10 6 MtsF0 MtsF10 MtsF20 MtsF30

Gambar 6. Jumlah total koloni semua bakteri pada Mts tanpa introduksi X. campestris pv.

acaciae pada minggu ke-0 sampai

minggu ke-5. Media Introduksi bakteri Waktu (minggu) Konsentrasi formula F0 F10 F20 F30 Tidak steril (Mts) X 0 1600,00 1400,00 2200,00 3700,00 1 24,00 72,00 76,00 90,00 2 8,00 47,00 53,00 24,00 3 3,00 26,00 19,00 13,00 4 1,50 6,70 8,20 7,90 5 0,34 0,98 1,75 1,02 - 0 300,00 900,00 1500,00 500,00 1 110,00 100,00 600,00 200,00 2 18,00 105,00 232,00 131,00 3 61,00 76,00 70,00 64,00 4 3,20 5,00 7,50 7,60 5 0,03 0,40 0,81 0,26 Steril (Ms) X 0 4200,00 2500,00 2700,00 1700,00 1 18,00 61,00 187,00 150,00 2 22,00 25,00 28,00 24,00 3 4,00 18,00 6,00 4,00 4 1,80 1,00 2,20 5,10 5 0,49 0,30 0,88 0,47 - 0 2400,00 2300,00 600,00 500,00 1 2300,00 4900,00 160,00 200,00 2 110,00 45,00 162,00 68,00 3 58,00 32,00 54,00 58,00 4 1,10 1,60 6,20 7,30 5 0,26 0,07 0,05 0,05

Keterangan Mts, Ms, F0, F10, F20,F30 X dan – merujuk ke di Tabel 1 Tabel 3. Hasil rata jumlah total koloni semua bakteri (x 106)

Pada minggu ke-0 jumlah total koloni semua bakteri pada Mts paling banyak pada MtsF20 yang berjumlah 1500 x 106 cfu/ml. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah total koloni semua bakteri pada kontrol (MtsF0), MtsF10 dan MtsF30 yang berkisar 300-900 x 106 cfu/ml. Hal yang sama juga terjadi pada minggu ke-1 sampai ke-2, jumlah total koloni semua bakteri pada MtsF20 lebih banyak dibandingkan jumlah total koloni semua bakteri pada tiga perlakuan lainnya. Hal yang berbeda terjadi pada minggu ke-3 sampai ke -5, MtsF20 tidak lebih banyak dari perlakuan lainnya (Lampiran 3).

Pada media steril tanpa introduksi bakteri X. campestris pv. acaciae, jumlah total koloni semua bakteri pada minggu ke-0 sampai ke -5 mengalami penurunan (Gambar 7). 2400 2300 110 5 8 1,1 0,26 2300 4900 4 5 3 2 1,6 0,07 600 160 162 5 4 6,2 0,05 500 200 6 8 5 8 7,3 0,05 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 0 1 2 3 4 5 Waktu (minggu) Jumlah koloni x 10 6 MsF0 MsF10 MsF20 MsF30

Gambar 7. Jumlah total koloni semua bakteri pada Ms tanpa introduksi X. campestris pv. acaciae pada minggu ke-0 sampai minggu ke-5.

Grafik diatas menunjukkan bahwa pada minggu ke-0 jumlah total koloni semua bakteri paling banyak pada MsF0 yaitu 2400 x 106 cfu/ml. Pada minggu pertama jumlah total koloni semua bakteri paling banyak pada MsF10 yaitu 4900 x 106 cfu/ml , sedangkan yang paling sedikit pada MsF20 yaitu 160 x 106. Hal yang berbeda terjadi pada minggu ke-2 dan ke-3, jumlah total koloni semua bakteri pada MsF10 yang pada awalnya paling banyak menjadi paling sedikit yaitu berkisar 32-45 x 106 cfu/ml dibandingkan jumlah total koloni semua bakteri pada kontrol (MsF0), MsF20 dan MsF30 yang jumlahnya berkisar 54-162 x 106 cfu/ml pada minggu ke-2 dan ke-3. Jumlah total koloni semua bakteri mengalami penurunan pada semua perlakuan sehingga berjumlah

Jadi apabila jumlah total koloni semua

Dokumen terkait