Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Jalan Pintu Air Kelurahan Kwala bekala kecamatan Medan Johor, Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dimulai Juli 2012 sampai September 2012.
Bahan dan Alat Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua puluh ekor ternak babi jantan peranakan landrace umur lima bulan sebagai objek yang diteliti, tepung kulit buah kakao fermentasi, dedak padi, bungkil inti sawit, tepung jagung, kapur kerang, minyak nabati, pig mix, bungkil kedelai, dan tepung ikan sebagai bahan pakan. Air tebu, ragi tape, ragi tempe dan youghurt sebagai pembuatan
inokulen cair, serta obat – obatan seperti obat cacing (Vermizyn SBK) dan air
minum.
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang individual ukuran 1 x 2m sebanyak 20 unit, beserta perlengkapan seperti tempat pakan dan tempat air minum, timbangan duduk untuk menimbang bobot badan hidup berkapasitas 100 Kg dengan kepekaan 100 g dan timbangan berkapasitas 5 kg dengan kepekaan 10 g untuk menimbang pakan alat kebersihan (ember, masker, sepatu boot, sapu, lidi, sekop), thermometer ruang sebagai pengukur suhu kandang, alat tulis, kalkulator, alat penerangan, mesin penggiling (grinder) untuk
menggiling kulit kakao fermentasi dan terpal plastik untuk alat menjemur pod kakao.
Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang berdasarkan rataan berat badan dengan lima kelompok empat perlakuan.
Bobot badan awal babi setiap kelompok yaitu:
Kelompok I : 24,76±1,31
Kelompok II : 29,73±1,15 Kelompok III : 36,30±4,41 Kelompok IV : 43,38±2,22 Kelompok V : 49,43±2,23 Perlakuan Penelitian yaitu:
P0 : 0% pod kakao fermentasi dalam ransum
P1 : 10% pod kakao fermentasi dalam ransum
P2 : 20% pod kakao fermentasi dalam ransum
P3 : 30% pod kakao fermentasi dalam ransum
Model matematika percobaan yang digunakan adalah: Yij = µ + φi + αj + εij
Dimana:
i = 1, 2, 3,...i = perlakuan
j = 1, 2, 3,...i = kelompok
Yij = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i ulangan ke- j
φi = pengaruh dari perlakuan ke-i
αj = pengaruh dari kelompok ke-j
εij = efek galat percobaan pada perlakuan ke-i pada kelompok ke-j. Denah pemeliharaan sebagai berikut :
KELOMPOK III IV I V II P1 P2 P3 P0 P0 P2 P3 P1 P3 P0 P1 P2 P1 P3 P2 P0 P2 P3 P0 P1 Parameter Penelitian
Total Biaya Produksi
Total biaya produksi atau total pengeluaran yaitu biaya – biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk yang diperoleh dengan cara menghitung : biaya pakan, biaya bibit, biaya obat – obatan, biaya tenaga kerja, biaya perlengkapan kandang dan biaya sewa kandang.
Total Hasil Produksi
Total hasil produksi atau total penerimaan yaitu seluruh produk yang dihasilkan dalam kegiatan ekonomi yang diperoleh dengan cara menghitung harga jual babi dan penjualan kotoran babi.
Laba/Rugi
Keuntungan (laba) suatu usaha dapat diperoleh dengan cara : K = TR – TC
Dimana :
TR = total penerimaan TC = total pengeluaran.
Income Over Feed Cost (IOFC)
Income Over Feed Cost (IOFC) adalah selisih total pendapatan dengan
biaya ransum yang digunakan selama usaha penggemukan ternak. Pendapatan
merupakan perkalian antara produksi peternakan atau pertambahan bobot badan akibat perlakuan (kg hidup) dengan harga jual. Sedangkan biaya ransum adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pertambahan bobot badan ternak. Artinya jika nilai pertambahan bobot badan dikali harga jual akibat perlakuan lebih besar daripada biaya pakan yang dikeluarkan selama penggemukan maka usaha tersebut efisien, dan sebaliknya jika nilai pertambahan bobot badan dikali harga jual akibat perlakuan lebih kecil daripada biaya pakan yang dikeluarkan selama penggemukan maka usaha tersebut tidak efisien.
Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)
B/C Ratio adalah nilai atau manfaat yang diperoleh dari setiap satuan biaya yang dikeluarkan.
B/C Ratio =
Total Biaya Produksi Total Hasil Produksi
Dengan menggunakan konsep benefit cost ratio (BCR) yaitu untuk
mengetahui imbangan antara total penghasilan (input) dengan total biaya
(out put). Nilai BCR > 1 menyatakan usaha tersebut menguntungkan. Semakin
Pelaksanaan Penelitian
Persiapan kandang Pelaksanaan Penelitian
1. Pembuatan inokulan cair menggunakan beberapa bahan antara lain air sumur, air tebu, ragi tape, ragi tempe dan yoghurt.
Semuanya dimasukkan ke galon ukuran 19 liter, lubangnya ditutup dengan kantong plastik ukuran 1 kg dan dibiarkan selama 3 hari. Manfaat penutupan dengan kantong plastik adalah untuk mendapatkan indikasi apakah mikroorganisme yang akan diaktifkan bekerja atau tidak, dimana bila kantong plastik terjadi pengelembungan, berarti terjadi reaksi positif dari mikroorganisme dalam tahapan inokulan cair. Pembuatan inakulan cair dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Skema pembuatan inokulan cair
Sumber : Compost Centre 2009
Dimasukkan air sumur sebanyak 10 liter ke dalam galon berkapasitas 19 liter Dimasukkan air tebu sebanyak 1½ liter Dimasukkan ragi tape sebanyak 60 gram Dimasukkan ragi tempe sebanyak 60 gram
Dimasukkan youghurt sebanyak ± 30 cc Diaduk bahan sampai merata
Ditutup dengan plastik dan dibiarkan selama tiga hari
2. Penempatan dan pengacakan babi
Penempatan babi dilakukan dengan sistem pengacakan sesuai dengan kelompoknya dan sebelumnya dilakukan penimbangan bobot badan awal.
3. Pemberian pakan dan air minum
Pakan perlakuan diberikan secara ad libitum, pakan yang diberikan
disesuaikan dengan perlakuan dan sisa pakan yang ditimbang keesokan harinya untuk mengetahui konsumsi ternak tersebut. Sebelum dilakukan penelitian diberikan waktu untuk beradaptasi dengan pakan perlakuan secara terjadwal selama 2 minggu. Pemberian air minum juga dilakukan secara
ad libitum. Air minum diganti setiap hari dan tempat air minumnya dicuci
dengan air bersih. Ternak babi dimandikan dua kali sehari agar babi bersih dan merasa nyaman.
4. Pembuatan pod kakao fermentasi
Pembuatan pod kakao fermentasi menggunakan beberapa bahan antara lain pod kakao, inokulan cair, dedak halus. Alat yang digunakan yaitu terpal plastik untuk alas fermentasi. Pod kakao dicincang terlebih dahulu lalu diserakkan diatas alas, kemudian dicampur dengan dedak halus (dengan perbandingan untuk 500 kg pod kakao ditambah 3% dedak) sampai merata dengan cara membolak-balik dengan sekop atau garu, selanjutnya disiram dengan inokulan cair secara merata. Kemudian ditutup dengan selimut sabut kelapa agar panas yang terbentuk dapat mempercepat proses fermentasi. Dibiarkan selama 5 hari dan sudah bisa di keringkan. Pembuatan tepung pod kakao dilakukan dengan menggunakan mesin tepung/grinder. Setelah menjadi
tepung disimpan di tempat yang kering dan tidak lembab, tidak lepas pembuatan dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Premixing yaitu mencampur komponen bahan yang digunakan dalam
bentuk inokulan cair.
b. Mixing yaitu mencampur semua komponen bahan yang akan
digunakan.
c. Drying yaitu pengeringan dengan cara penjemuran.
Skema pembuatan pod kakao fermentasi dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Skema pembuatan pod kakao fermentasi
Sumber : Compost Centre 2009
5. Sebelum penelitian dilakukan, terlebih dahulu membuat kandang sebanyak
20 unit/plot dengan masing-masing kandang memiliki ukuran 1 m x 2 m Inokulan cair
Pencampuran dedak dengan pod kakao yang telah dicincang. Dengan perbandingan untuk
500 kg pod kakao ditambah 3% dedak.
Campuran pod kakao dengan dedak, kemudian di siram dengan inokulan cair secara merata
Ditutup dengan selimut sabut kelapa
Dibolak balik dan di ukur suhunya setiap hari
Setelah 5 hari, pod kakao fermentasi di bongkar dan di jemur selama 3 hari
Pod kakao fermentasi yang sudah kering kemudian digiling
yang terbuat dari bambu dan papan dengan lantai semen dan beratap rumbia. Kandang babi dan tempat pakan serta tempat minum berupa ember plastik dicucihamakan terlebih dahulu dengan menggunakan desinfektan. Bola lampu sebagai alat penerangan kandang.
6. Pemberian obat-obatan
Ternak babi pertama masuk kandang dan satu bulan penelitian setelah penelitian berlangsung diberikan obat cacing dan obat cacing diberikan sesuai bobot badan ternak.
7. Periode pengambilan data
Pemberian pakan dihitung setiap hari, sedangkan penimbangan bobot badan babi dengan timbangan dilakukan setiap 2 minggu dan pengambilan data pengukuran suhu kandang penelitian dilakukan tiga kali sehari dimulai dari pagi, siang dan malam hari dengan menggunakan thermometer ruang.
8. Analisis data
Data yang diperoleh dari setiap perlakuan dianalisis. Analisis yang dilihat adalah analisis laba rugi, analisis IOFC dan B/C ratio.