• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, JL. Dr. A. Sofyan No.3 Medan. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 minggu dimulai pada akhir bulan Oktober 2010 sampai dengan awal bulan Desember 2010.

Bahan dan Alat

Bahan

Day Old Chick (DOC) yang digunakan sebagai objek penelitian sebanyak 162 ekor strain Cobb -iLH 500. Ransum yang digunakan adalah ransum komersil yang diproduksi PT. Charoen Phokpand, dimana ransum untuk broiler ini dibedakan menjadi dua macam yaitu ransum CP – 511 untuk periode starter

(umur 1 – 2 minggu) dan CP – 512 untuk periode finisher (umur 3 – 5 minggu). Air minum yang diberikan secara ad libitum, namun pemberian air minum pertama kali sesaat DOC dikandangkan berupa air gula yang bertujuan untuk menghilangkan stres DOC selama perjalanan.

Pemberian air minum untuk selanjutnya ditambahkan dengan suplemen tambahan seperti vitachick sebagai anti stress. Rodalon digunakan sebagai detergen pada saat mencuci tempat minum. Vaksin yang akan digunakan seperti ND 5 Ma Clone® dan ND Lasota®.

Alat

Kandang yang digunakan sebanyak 27 plot, berukuran 100cm x 100cm x 50 cm dimana setiap plot berisi masing - masing 6 ekor DOC. Timbangan digital Ohause dengan skala 2 kg dengan ketelitian 2 g. Alat penerangan/pemanas berupa lampu pijar 40 Watt sebanyak 27 buah.

Kabel sepanjang ± 40 m sebagai bagian instalasi dari alat penerangan/pemanas. Alat tulis sebagai alat untuk mencatat data, buku data sebagai tempat data – data yang dicatat. Thermometer sebagai alat untuk mencatat suhu ruangan. Tempat ransum dan tempat minum masing – masing sebanyak 27 buah.

Metode Penelitian

Rancangan acak lengkap (RAL) merupakan rancangan yang digunakan dalam penelitian ini. Perbedaan dari masing – masing perlakuan terletak pada perbedaan jangka waktu awal pemberian ransum pada DOC sesampainya dikandang.

Perbedaan dari masing – masing perlakuan yang diteliti antara lain : R0 = 0 jam (Sesaat anak ayam dikandangkan langsung diberikan makan) R1 = 6 jam (6 jam kemudian diberi makan)

R2 = 12 jam (12 jam kemudian diberi makan) R3 = 18 jam (18 jam kemudian diberi makan) R4 = 24 jam (24 jam kemudian diberi makan) R5 = 30 jam (30 jam kemudian diberi makan) R6 = 36 jam (36 jam kemudian diberi makan) R7 = 42 jam (42 jam kemudian diberi makan) R8 = 48 jam (48 jam kemudian diberi makan)

Keterangan : R = Perlakuan

Berdasarkan jumlah perlakuan, maka dapat ditentukan berapa jumlah ulangan yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus sebagai berikut : t (n – 1) ≥ 15 9 (n – 1) ≥ 15 9n – 9 ≥ 15 n = 2.67 n ~ 3

Adapun susunan atau denah kandang penelitiannya seperti dibawah ini : K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 R01 R83 R52 R11 R63 R81 R21 R53 R62 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 R72 R41 R03 R33 R51 R42 R32 R71 R43 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 R13 R22 R61 R82 R02 R23 R73 R12 R31 Keterangan : K = Kandang R = Perlakuan

Jumlah brolier = 6 ekor/plot

Model matematik untuk rancangan acak lengkap yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Yij = µ + Ti + €ij Dimana :

i = 1, 2, 3,…i (perlakuan) j = 1, 2, 3,…j (ulangan)

Yij = respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah umum

γi = pengaruh perlakuan ke-i

€ij = efek j galat pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j (Hanafiah, 2003).

Parameter Penelitian

Total Biaya Produksi

Total biaya produksi atau total pengeluaran yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk, yang diperoleh dengan cara menghitung : Biaya bibit, biaya ransum, biaya obat-obatan, biaya tenaga kerja, biaya perlengkapan kandang, biaya sewa kandang dan biaya fumigasi.

Total Hasil Produksi

Total hasil produksi atau total penerimaan yaitu seluruh produk yang dihasilkan dalam kegiatan ekonomi yang diperoleh dengan cara menghitung harga jual broiler dan harga penjualan kotoran broiler.

Rugi/Laba

Keuntungan (laba) suatu usaha dapat diperoleh dengan cara K = TR - TC, dimana K = Keuntungan, TR = Total penerimaan, TC = Total pengeluaran

Income Over Feed Cost (IOFC)

Income Over Feed Cost (IOFC) diperoleh dengn cara menghitung selisih pendapatan usaha peternakan dikurangi dengan biaya ransum. Pendapatan merupakan perkalian antara produksi peternakan atau pertambahan bobot badan akibat perlakuan (dalam kg hidup) dengan harga jual, sedangkan biaya ransum adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pertumbuhan bobot badan ternak.

IOFC = (BB Akhir – BB Awal x Harga Jual Per kg) – (KR x HR) Dimana : KR = Konsumsi Ransum (kg),

B/C Ratio (Benefit Cost Ratio)

B/C Ratio adalah nilai atau manfaat yang diperoleh dari setiap satuan biaya yang dikeluarkan.

B/C Ratio = Total Hasil Produksi

Total Produksi

Break Even Point (BEP)

Break even point (BEP) adalah kondisi dimana suatu usaha dinyatakan tidak untung dan tidak rugi yang disebut titik impas. BEP dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

a. BEP harga produksi, dimana diperoleh dari hasil pembagian total biaya produksi dengan berat ayam (kg). Diperoleh dengan rumus :

BEP Harga Produksi = Total Biaya Produksi Total Produksi

b. BEP volume produksi, dimana diperoleh dari pembagian total biaya produksi dengan harga broiler (Rp/kg)

BEP Volume Produksi = Total Biaya Produksi Harga Satuan Hasil Produksi

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan Kandang Beserta Peralatannya

Kandang dipersiapkan 2 minggu sebelum DOC dikandangkan, dimana seluruh instalasi penerangan/pemanas telah dipasang. Sebelumnya kandang didesinfekatan dengan rodalon.

Kandang difumigasi dengan formalin dan KMNO4 yang dibiarkan selama 1 minggu dan seluruh ruangan ditutupi dengan terpal untuk memastikan gas dari formalin dan KMNO4 sepenuhnya berada di dalam ruangan yang bertujuan untuk membasmi jamur dan bakteri yang masih menempel di kandang.

Seminggu setelah fumigasi, tempat ransum dan tempat minum yang telah dicuci dengan rodalon ditempatkan pada masing – masing plot kandang serta dialasi koran dan atal sebagai litter. Kemudian satu hari sebelum DOC tiba/dikandangkan, alat penerang sudah dihidupkan untuk menstabilkan suhu di dalam ruangan/kandang sesuai dengan suhu DOC.

Pengacakan Day Old Chick (DOC)

Sebelum DOC dimasukkan kedalam kandang sesuai dengan perlakuan, dilakukan penimbangan untuk mengetahui bobot badan awal dari masing - masing DOC kemudian dilakukan pengacakan (random) pada DOC yang bertujuan untuk memperkecil nilai keragaman. Dimana setiap plot kandang terdiri dari 6 ekor DOC.

Pemeliharaan Broiler

1. Sesaat DOC dikandangkan, langsung diberi air gula dan pada pemberian air minum selanjutnya diberikan air minum yang ditambahkan dengan vitachick® dan sejenisnya.

2. Pemanas atau induk buatan sebagai penghangat DOC dihidupkan 24 jam penuh sampai DOC berumur 1 minggu dan setelah DOC berumur 2 minggu pemanas dihidupkan hanya pada malam hari saja tergantung kondisi cuaca. 3. Pemberian ransum awal sesuai dengan perlakuan yang diberikan dan setelah

48 jam semua ayam diberikan ransum secara ad libitum. Untuk pemberian air minum dilakukan secara ad libitum yakni pada pagi dan sore hari. Dimana tempat minum dicuci terlebih dahulu sebelum diberikan pada broiler.

4. Pemberian vaksin pertama kali pada umur 4 hari, yakni dengan vaksin ND Ma 5 Clone® melalui tetes mata dan pada umur 18 hari vaksin yang digunakan adalah ND Lasota® melalui air minum. Program vaksin ini tidak baku, tergantung situasi di tempat penelitian.

5. Obat - obatan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan ayam. Obat yang seperti Doxyfet®, Therapy® dan Vitabro® diberikan setelah terlihat adanya tanda – tanda penyakit pada ayam tersebut.

6. Sisa ekstraksi ayam dibersihan setiap 3 hari sekali disertai dengan penyemprotan rodalon di sekitar alas kandang untuk menghindari hinggapan lalat yang membawa bibit penyakit.

7. Dilakukan pencatatan data setiap harinya untuk konsumsi ransum dan pengambilan data untuk pertambahan bobot badan dilakukan setiap minggu.

Dokumen terkait