Waktu dan Tempat
Penelitian telah dilaksanakan di lahan komplek SNAKMA Muhammadyah di Tanjung Anom, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Dengan ketinggian 25 meter diatas permukaan laut. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan November 2012.
Bahan dan Alat Penelitian Bahan
Pastura campuran yang terdiri dari Stenopaphrum secundatum,
Calopogonium muconoides, Centrosema pubescens, Arachis glabrata, Brachiaria humidicola, Pueraria javanica. Lahan yang teridiri dari 108 plot, dimana setiap plot berukuran 1,5 x 1,5 meter dengan jumlah 3-4 tanaman setiap plot. Paranet dengan kerapatan 0,2mm dan 1,7mm sebagai naungan. Pacak untuk penyanga paranet. Kawat untuk mengikat ujung dari setiap paranet. Pupuk sebagai zat hara untuk hijauan.
Alat
Cangkul yang digunakan untuk membersihkan dan mengolah lahan penelitian. Gembor untuk menyiram tanaman. Meteran sebagai alat ukur untuk mengukur tinggi pemotongan. Parang, arit dan gunting untuk memotong rumput. Kertas koran untuk alas rumput pada saat pemotongan. Timbangan untuk menimbang berat segar dan berat kering. Oven untuk mengeringkan rumput.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan petak-petak terbagi (Split-split Plot) dengan 3 faktor.
Faktor pertama sebagai petak utama adalah naungan paranet dengan tiga naungan, yaitu:
N0 = tanpa paranet (naungan 0%)
N1 = paranet dengan kerapatan 1,7 mm (naungan 50%) N2= paranet dengan kerapatan 0,2 mm (naungan 75%)
Faktor kedua sebagai anak petak dengan pemupukan (T) dengan tiga taraf , yaitu:
T0= tanpa pemupukan
T1= 100kg urea + 50kg SP-36 + 50kg KCl per hektar T2 = 150kg urea + 75kg SP-36 + 75kg per hektar
Faktor ketiga pastura campuran sebagai anak-anak petak, yaitu:
P0= Penutup tanah konvensional Arachis glabrata + Calopogonium muconoides +
Centrocema pubescens;
P1= Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica +
Arachis glabrata,
P2
P3= Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica +
Centrocema pubescens.
= Stenotaphrum secundatum + Brachiaria humidicola + Pueraria javanica +
Calopogonium muconoides,
Prosedur Pelaksanaan a. Persiapan Lahan
Dalam rangka menghilangkan pengaruh dari jenis tanaman diluar perlakuan yang telah ditetapkan dilakukan pembersihan lahan dari gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya serta perakaran dari tumbuhan liar dengan pemberian herbisida. Setelah pemberian herbisida dua minggu kemudian dilakukan pembajakan untuk memecah lapisan tanah menjadi bongkah-bongkahan tanah,
sehingga pengembnuran selanjutnya lebih mudah dilakukan. Dua minggu setelah pembajakan, dilakukan penggemburan yang berfungsi untuk menghancurkan bongkohan-bongkohan menjadi struktur tanah yang lebih halus serta untuk membersihkan sisa-sisa perakaran dari tumbuhan liar. Satu hari setelah selesai penggemburan dilakukan pembuatan petak (plot) penelitian berukuran 1m x 1m sebanyak 108 petak (plot), dengan ketentuan ukuran tanah tiap petak ditingikan (digunduk) dari areal lahan penelitian.
b. Pembuatan Naungan
Naungan dipasang setelah pengolahan dan pembuatan petak pada setiap blok selesai dengan tinggi naungan 1.5 meter sesuai dengan tingkatan naungan yang dikehendaki yaitu tanpa paranet, paranet dengan kerapatan 0,2mm dan paranet dengan kerapatan 1,7mm setelah naungan terpasang, maka mulai dilakukan pemupukan.
c. Penanaman
Penanaman rumput dan leguminosa dilakukan bersamaaan pada petak dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m (untuk setiap unit perlakuan) dengan mempergunakan bahan tanam sobekan rumput dan stek leguminosa yang diperoleh dari BPTP Sei Putih, Sumatera Utara. Jarak tanam yang dipergunakan untuk rumput 20 x 20 cm, sedangkan untuk legum ditanam diantara tanaman rumput dengan jarak tanam yang sama.
d. Pemupukan
Sebelum pelaksanaan pemupukan, terlebih dahulu dilakukan pengukuran pH tanah. Pemberian pupuk dibedakan antara hijauan rumput dan leguminosa atau disesuaikan dengan analisis tanah.
e. Pemeliharaan
Penyiraman dilakuakan pada pagi hari yang jumlah dan intensitasnya disesuiakan dengan kondisi cuaca.
Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Petak-Petak Terbagi (Split-split Plot). Penggunaan rancangan ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh faktor dan perlakuan yang dicobakan serta pengaruh interaksi antar faktor. Pada percobaan ini terdapat 3 faktor yaitu faktor pertama yang dijadikan sebagai petak utama (main plot), adalah naungan, dengan tingkat naungan tanpa paranet (kontrol), paranet dengan kerapatan 0,2mm dan paranet dengan kerapatan kerapatan 1,7mm. Faktor kedua yang dijadikan sebagai anak petak (sub plot) adalah dosis pemupukan (T0= tanpa pemupukan, T1= 100kg urea + 50kg SP-36 + 50kg KCl per hektar, dan T2
P0 = penutup tanah konvensional = Arachis glabarata +
….Calopogonium muconoides + Centrocema pubescens
= 150kg urea + 75kg SP-36 + 75kg per hektar). Faktor ke-3 yang dijadikan sebagai anak-anak petak (sub-sub plot) adalah 4 jenis pastura yang merupakan kombinasi antara jenis rumput dan leguminosa yaitu :
P1 = Stenothaprum secundatum + Brachiaria humadikola +
…..Peuraria javanica + Arachis glabarata
P2 = Stenothaprum secundatum + Brachiaria humadikola +
P3 = Stenothaprum secundatum + Brachiaria humadikola +
….Peuraria javanica + Centrocema pubescens.
Keterangan : Yijkl
µ = Nilai rata-rata sesungguhnya
= Nilai pengamatan pada kelompok ke-1 yang memperoleh
…...taraf ….ke-I dari faktor A, taraf A, taraf ke-j dari faktor B,
…...dan taraf ke-k dari faktor C
K1
A
= Pengaruh aditif dari kelompok ke-1
i ε
= Pengaruh aditif dari faktor A
il
B
= Pengaruh galat yang timbul pada kelompok ke-1 yang
….memperoleh taraf ke-I dari faktor A sering disebut galat
….petak utama atau galat (A).
j
(AB)
= Pengaruh aditif daari taraf ke-j dari faktor B
ij δ
= Pengaruh interaksi antara taraf ke-I dari faktor A dan taraf
…..ke-j dari faktor B
ijl
C
= Pengaruh galat yang timbul pada kelompok ke-1 yang
….memperoleh taraf ke-I dari faktor A dan taraf ke-j dari
….faktor B, sering disebut galat anak petak atau galat.
k
(AC)
= Pengaruh aditif dari tarif ke-k dari faktor C
ik
(BC)
= Pengaruh interaksi antara tarif ke-I dari faktor A dan taraf
….ke-k .dari faktor C
jk
(ABC)
= Pengaruh interaksi antara taraf ke-j dari faktor B dan taraf
….ke-kdari faktor C
ijk ε
= Pengaruh interaksi antara taraf ke-I dari faktor A, taraf ke-j
….dari faktor B, dan taraf ke-k dari faktor C
ijkl
Pengambilan Data
= Pengaruh galat yang timbul pada kelompok ke-1 yang
….memperoleh taraf ke-I dari faktor A, taraf ke-j dari faktor B,
….dan taraf ke-j dari faktor C, sering disebut galat anak-anak
….petak atau galat (C)
Pengambilan data dilakukan sesuai dengan perlakuan tingkat naungan dan pemupukan. Tahapan pengambilan data tersebut adalah sebagai berikut:
Model linear : Yijkl = µ + K1 + Ai + ε il + Bj + (AB)ij + δijl + Ck + (AC)ik + (BC)jk + …(ABC) ijkl + εijkl
Parameter Penelitian Produksi Bahan Kering
Pengambilan data pengamatan dilakukan tiga (3) kali pemotongan yaitu pada saat pemotongan pertama, kedua, dan ketiga. Pemotongan dilakukan pada umur 28 hari, 56 hari, dan 84 hari.
Produksi Nutrien Pastura
Analisa kandungan nutrien pastura berdasarkan analisa proximat (SK, PK dan LK) dilakukan di Laboratorium Bahan Pakan Ternak Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Komposisi Botani
Dari hasil produksi bahan segar yang dihasilkan diambil sampel sebanyak 200-300 gram, dilakukan separasi sampel berdasarkan spesies dan ditimbang. Sampel dioven kemudian ditimbang kembali dan dicatat sebagai data komposisi botani.
Kapasitas Tampung
Kapasitas daya tampung didapatkan setelah mendapatkan produksi bahan kering per hektar. Kemudian dihitung kapasitas tampung dengan cara membagikan produksi bahan kering per hektar dengan kebutuhan bahan kering per Satuan Ternak (ST). Dengan asumsi bobot 1 ST (UT) = 350 kg dengan konsumsi bahan kering 3,5% dari BB.
Analisis Data
Data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam yang kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT)
menurut Steel dan Torrie (1995). Uji lanjut yang digunakan ketika ditemukan adanya pengaruh interaksi antar faktor perlakuan adalah dengan melihat perbedaan antar anak petak pada petak utama yang sama dan antar petak utama pada anak petak yang sama seperti dijelaskan oleh Gaspersz (1995).