Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian telah dilakukan di daerah Sempakata kotamadya Medan dengan ketinggian ± 25 m di atas permukaan laut. Penelitian dilakukan awal bulan Juni sampai awal bulan Oktober 2007.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan setek pucuk ubi jalar sebagai bahan tanaman, pupuk urea, TSP, KCL sebagai sumber hara bagi tanaman, gedebog pisang dan daun pisang sebagai tempat penyimpanan setek dan bahan-bahan lain yang mendukung penelitian ini.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul untuk membersihkan dan megolah tanah, pisau untuk memotong bahan setek, gembor untuk menyiram tanaman, timbangan untuk menimbang berat umbi, meteran untuk mengukur pertambahan tinggi tanaman, pacak perlakuan untuk menandai perlakuan, alat tulis untuk mencatat data-data yang diamati dan alat yang mendukung dalam penelitian ini.
Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial dengan dua factor perlakuan yaitu:
I . Faktor lama penyimpanan bahan setek (B) yang terdiri dari empat taraf yaitu B1 = langsung tanam
B2 = 4 hari B3 = 8 hari B4 = 12 hari
II. Faktor Tempat penyimpanan bahan setek (T) yang terdiri dari tiga taraf yaitu T1 = Kontrol (tanpa dibungkus)
T2 = Dibungkus dengan daun pisang T3 = Dibungkus dengan gedebok pisang Sehingga diperoleh 12 perlakuan kombinasi B1T1 B2T1 B3T1 B4T1
B1T2 B2T2 B3T2 B4T2
B1T3 B2T3 B3T3 B4T3
Jumlah ulangan = 3 ulangan Jumlah kombinasi = 12 kombinasi Ukuran plot = 300 cm X 280 cm Jarak antar plot = 40 cm
Jarak tanam = 100 cm x 40 cm
Jumlah plot = 30 plot
Jumlah tanaman per plot = 9 tanaman Jumlah tanaman sampel = 2 tanaman Jumlah total tanaman sampel = 60 tanaman Jumlah tanaman seluruhnya = 270 tanaman
Adapun metode analisa penelitian yang digunakan adalah:
Y
ijk= μ + ρ
I+ α
j+ β
k+ (αβ)
jk+ ε
ijkDimana:
Yijk : Hasil pengamatan pada blpk ke-I yang mendapat perlakuan waktu penanaman bahan setek pada taraf ke-j dan cara penyimpanan bahan setek-k
μ : Nilai tengah yang sebenarnya
ρI : Pengaruh ulangan pada taraf ke-j
αj : Pengaruh waktu penanaman bahan setek pada taraf ke-j βk : Tempat penyimpanan bahan setek pada taraf ke-k
(αβ)jk : Pengaruh interaksi perlakuan waktu penanaman bahn setek pada taraf ke-j dan cara penyimpanan bahan setek pada taraf ke-k
εijk :Galat
Data hasil penelitian pada perlakuan yang berpengaruh nyata dilanjutkan
dengan uji beda rataan uji jarak dunkan (DMRT) dengan taraf 5 % (Bangun, 1991).
Pelaksanaan Penelitian
Adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah:
Penyiapan Bibit
Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi jalar dari tanaman produksi adalah sebagai berikut:
Di pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau lebih yang keadaan pertumbuhannya sehat dan normal.
Bahan setek terdiri dari empat buku, pengambilan bahan setek dilakukan pada pagi hari dipotong dengan menggunakan pisau yang tajam, dihindarkan setek dari batang yang telah keluar akar karena hasilnya kurang bagus.
Setek ubi jalar dikumpulkan dan diikat sesuai dengan kebutuhan kemudian di simpan, lama penyimpanan disesuaikan dengan perlakuan.
Penyimpanan Bahan setek
Bahan setek disimpan pada tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung dengan suhu rata-rata 28.5 0 C. Peyimpanan bahan setek disesuaikan dengan perlakuan. Sebelum bahan setek tersebut dibungkus terlebih dahulu diikat dengan tali, diusahkan agar ikatannya tidak ketat atau longgar agar tidak rusak.
Penyiapan Lahan dan Pengolahannya
Penyiapan lahan dengan tanah diolah terlebih dahulu. Dibersihkan dari gulma, kemudian di cangkul hingga gembur. Kemudian dibuat bedengan, arah bedengan timur-barat agar cahaya matahari dapat menyebar secara merata. Bedengan berukuran lebar 60 cm, tinggi 30 cm, panjang 160 cm dan jarak antar bedengan 40 cm Selanjutnya dibuat saluran drainase pada pinggir lahan pada tempat yang paling rendah dengan lebar 80 cm dengan dalam lebih rendah dari lahan, kemudian dibiarkan selama satu minggu.
Penanaman
Pada bedengan yang telah dibuat selanjudnya dilakuakan pembuatan lubang tanam sepanjang puncak bedengan dengan cangkul sedalam 10 cm dengan jarak tanam atau antar lubang 40 cm. Penanaman bahan setek disesuaikan dengan perlakuan yaitu lama penyimpanan bahan setek dan tempat penyimpanan. Penanaman bibit setek ubi jalar dilakukan dengan posisi mendatar. Pangkal setek ditanam sedalam 10 cm (2/3 bagian terbenam) sehingga tinggal bagian pucuk setek (1/3 bagian) yang menyempul kepermukaan tanah. Selanjutnya tanah didekat pangkal setek dipadatkan. Kemudian dilakukan pemupukan pupuk fosfat (P) (Juanda dan Cahyono, 2000).
Pemeliharaan
Adapun pemeliharaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah ; penyulaman, penyiraman, penyiangan dan pembumbunan, pengangkatan batang, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, dan panen
a. Penyulaman
Penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur 2 minggu, jika ada bibit yang mati atau pertumbuhannya tidak bagus.
b. Penyiraman
Pada hakekatnya tanaman ubi jalar tidak tahan terhadap air yang banyak, oleh karena itu penyiraman dilakukan sesuai dengan kondisi dilapangan.
c. Penyiangan dan pembumbunan
Penyiangan dan pembumbunan bertujuan untuk memelihara kebersihan dari rerumputan (gulma) yang mengganggu tanaman ubi jalar dan memperbaiki struktur tanah agar tetap gembur. Penyiangan dilakukan pada saat gulma masih muda agar tidak menimbulkan kerusakan akar tanaman ubi jalar. Penyiangan dapat dilakukan secara manual, yaitu dengan dicabut. Pembersihan rumput pada selokan dilakukan dengan menggunakan cangkul sekalian memperbaiki selokan.
Pembumbunan tanaman ubi jalar dilakukan pada umur 1 bulan setelah tanam, kemudian pembumbunan diulang pada saat tanaman berumur 50-60 hari setelah tanam.
d. Pengangkatan batang
Pengangkatan batang bertujuan untuk mencengah terbentuknya umbi-umbi kecil pada ruas-ruas batang. Pengangkatan atau pembalikan batang dilakukan pada umur 60-70 hari setelah tanam atau dilakukan berdasarkan pengamatan adanya akar yang tumbuh pada ruas-ruas batang.
e. Pemupukan
Pemupukan pupuk phospat dilakuakn pada waktu tanam, sedangkan waktu pemupukan pupuk nitrogen dan kalium diberikan pada 7 hari setelah tanam yaitu 1/3 dosis dan 42 hari setelah tanam yaitu 2/3 dosis. Adapun pupuk yang dibutuhkan tanaman ubi jalar adalah : urea (422 kg), SP (165 kg) dan KCL (618 kg).
f. Pengendalian hama dan penyakit
Pada penelitian ini pengendalian hama dan penyakit tidak dilakukan, karena dari hasil pengamatan dilapangan tanaman ubi jalar tidak diserang hama dan penyakit.
Panen
Tanaman ubi jalar dipanen setelah berumur 4 bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara menyabit dan memotong batang ubi jalar lalu menggali guludan dengan hati-hati jangan sampai umbinya rusak lalu dikumpulkan dan ditimbang.
Pengamatan Parameter
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah pertambahan panjang tanaman (cm), tumbuhnya tunas (hari), jumlah cabang (cabang), umur berbunga (hari), jumlah umbi pertanaman sample (umbi), berat umbi pertanaman sample (kg), berat umbi perplot (kg), diameter umbi (cm) dan panjang umbi (cm).
a. Pertambahan Panjang Tanaman (cm)
Pertambahan panjang tanaman diukur dengan menggunakan meteran. Panjang tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai ke titik tumbuh tanaman. Pengukuran panjang tanaman dilakukan 2 minggu setelah tanam. Pengamatan dilakukan dengan interval 2 minggu sampai berakhirnya masa vegetatif ditandai dengan munculnya bunga.
b. Tumbuhnya Tunas (hari)
Tumbuhnya tunas dapat diamati pada hari keberapa tunas dari tanaman tersebut tumbuh. Pengamatan dilakukan apabila 75 % tanaman tersebut bertunas.
c. Jumlah Cabang
Jumlah cabang dihitung dengan cara mengamati berapa banyak cabang yang tumbuh dari batang tanaman. Cabang yang diamati adalah cabang yang tumbuh dari batang utama. Pengamatan dilakukan sekali yaitu pada waktu panen.
d. Umur Berbunga (hari)
Pengamatan dilakukan apabila tanaman yang berbunga 75 % dari jumlah keseluruhan.
e. Jumlah Umbi Pertanaman Sampel (buah)
Jumlah umbi dihitung dengan cara mengamati berapa banyak umbi yang terbentuk dari akar tanaman. Umbi yang diamati adalah umbi yang terbentuk pada akar batang utama (setiap akar yang sudah membentuk umbi) sedangkan umbi yang terbentuk pada batang yang menjalar tidak termasuk
f. Berat Umbi Pertanaman Sampel (kg)
Berat umbi pertanaman sample dihitung dengan cara menimbang berat umbi pertanaman. Umbi tanaman sebelum ditimbang dibersihkan terlebih dahulu dari tanah.
g. Berat Umbi Perplot (kg)
Berat umbi perplot dihitung dengan cara menimbang berat umbi perplot, . sebelum ditimbang umbi tanaman dibersihkan terlebih dahulu dari tanah.
h. Diameter Umbi (cm)
Diameter umbi diambil dari pengukuran diameter pangkal ditambah diameter bagian ujung lalu dirata-ratakan. Diameter umbi diukur dengan menggunakan jangka sorong.
i. Panjang Umbi (cm)
Panjang umbi diambil dari pengukuran pangkal umbi sampai ujung umbi diukur dengan menggunakan meteran.