• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Kasa dan Laboratorium Kimia-Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl. Penelitian ini dimulai pada Agustus 2012 sampai dengan selesai.

Bahan dan Alat Penelitian Bahan Penelitian

Tanah sulfat masam sebagai media penelitian; kompos jerami padi sebagai bahan organik, pupuk SP-36 sebagai perlakuan dengan dosis control, ½, 1, dan 1,5, pupuk Urea, dan KCl sebagai pupuk dasar, benih padi varietas Ciherang sebagai tanaman indikator, air untuk penggenangan, dan bahan-bahan kimia lainnya untuk keperluan analisis tanah dan tanaman di laboratorium.

Alat Penelitian

Cangkul untuk mengambil contoh tanah mineral, goni sebagai wadah pengambilan sampel di lapangan, spidol dan label nama untuk penanda perlakukan, timbangan untuk menimbang berat tanah, dan alat-alat laboratorium lainnya untuk keperluan analisis tanah dan tanaman di laboratorium.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah Rak Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor perlakuan, dengan 4 taraf pemberian bahan organik dan 4 taraf pemberian pupuk dan 3 ulangan.

Faktor 1 : Kompos jerami terdiri dari 4 taraf : J0 : Kontrol

J1 : 10 ton/ha (setara dengan 4 g/8 kg) J2 : 20 ton/ha (setara dengan 80 g/8 kg) J3 : 30 ton/ha (setara dengan 120 g/8 kg) Faktor II : pemberian pupuk SP-36 dengan 4 taraf :

P0 : Kontrol

P1 : ½ takaran anjuran (1/2 x 135) atau setara dengan 0,27 g/8 kg P2 : 1 takaran anjuran (1 x 135) atau setara dengan 0,54 g/8 kg P3 :1,5 takaran anjuran (1,5 x 135) atau setara dengan 0,81 g/8 kg Kombinasi perlakuannya adalah :

J0P0 JIP0 J2P0 J3P0

J0P1 J1P1 J2P1 J3P1

J0P2 J1P2 J2P2 J3P2

J0P3 J1P3 J2P3 J3P3

Model linear dari rancangan yang akan digunakan adalah RAK Faktorial :

Yijk = µ + Ui + Aj + Pk + (AP)jk + €

Dimana:

ijk

Yijk

µ = Nilai tengah umum

= Respon tanaman yang diamati

Ui A

= Pengaruh Ulangan ke-i

j

P

= Pengaruh kompos ke-j

(AP)jk

= Pengaruh interaksi kompos ke-j dan Dosis Pupuk P ke-k

ijk

Dosis pupuk P ke-k

= Pengaruh galat percobaan dari ulangan ke-i, kompos ke-j, dan

Data-data yang diperoleh dianalisis secara statistik berdasarkan analisis varian pada setiap peubah amatan yang diukur dengan menggunakan. Uji Beda Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%.

Pelaksanaan Penelitian Pembuatan Kompos Jerami

Kompos ini diperoleh dari Kompos Centre Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pengambilan Contoh Tanah

Tanah diambil secara zig-zag pada kedalaman 0-20 cm. Bahan tanah dimasukkan ke dalam goni. Setelah itu bahan tanah dikompositkan dan dicampurkan secara merata. Selanjutnya diambil ± 500 gr sebagai sampel kemudian dilakukan analisa awal tanah yang meliputi pH (H2O), tekstur, C organik, N total, P tersedia, Ferro Aktif (Fe2+), KB, KTK, K2

Persiapan Media Tanam

O dan DHL.

Media tanam yang digunakan adalah tanah lapisan atas hingga kedalaman 20 cm. Tanah yang telah diambil, dikompositkan sebelum dimasukkan ke dalam ember seberat ± 8 kg tanah.

Aplikasi Kompos

Kompos jerami yang telah disiapkan kemudian ditaburkan sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan, selanjutnya dicampur dengan tanah hingga rata pada setiap ember, lalu diinkubasi selama 2 minggu dalam keadaan macak-macak,

kemudian diambil contoh tanah masing-masing perlakuan untuk dianalisis pH (H2O), C-organik, Ferro Aktif (Fe2+

Penyemaian Benih

).

Benih padi kira-kira 100 gram direndam selama 1 hari. Benih yang tenggelam adalah benih yang akan digunakan untuk persemaian, sedangkan benih yang mengapung akan dibuang karena benih itu kosong. Perendaman benih dilakukan dengan metode Larutan Garam. Prosesnya adalah sebagai berikut:

- dimasukkan air ke dalam stoples

- dimasukkan garam dapur ke dalam air dengan perbandingan garam dan air 1:10, sambil diaduk hingga garam larut

- kemudian masukkan benih yang akan digunakan ke dalam larutan garam - benih yang terapung dibuang sedangkan benih yang tenggelam diambil dan

dicuci bersih untuk menghilangkan larutan garam yang menempel pada benih.

Media Pembibitan

Benih yang sudah diseleksi kemudian ditaburkan pada persemaian. Media persemaian terdiri dari tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1, media persemaian disiram agar tidak kering dan dijaga agar selalu dalam keadaan lembab. Persemaian diperlukan untuk membantu tanaman beradaptasi pada masa perkecambahan dan pertumbuhan awal.

Aplikasi Pupuk P dan Pupuk Dasar

Pupuk P diberikan satu hari sebelum tanam, sedangkan pupuk dasar diberikan pada saat tanam. Tujuannya adalah untuk menyediakan unsur hara pada saat perakaran tanaman padi siap menyerap unsur hara. Takaran pemberian pupuk

di lahan Sulfat Masam yaitu: pupuk Urea (250 kg/ha), pupuk SP-36 (135 kg/ha) dan pupuk KCl (100 kg/ha).

Penanaman

Penanaman bibit dilakukan pada saat umur benih telah 21 hari. Pencabutan dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar. Bibit yang dicabut dari persemaian langsung ditanam ke lubang tanam dengan jumlah 3 bibit tiap lubang/ember.

Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila terdapat tanaman yang mati atau terserang OPT dengan menggunakan varietas dan umur yang sama (tanaman cadangan).

Penjagaan Air

Penjagaan air dilakukan pada saat pindah tanam, tanaman padi digenangi tetap sampai berumur 35 hari, pada umur 36 – 50 hari di genangi sistem macak– macak (intermiten) dan pada umur 51 – 85 hari digenangi tetap dan kemudian 86 hari sampai akhir panen generatif tidak digenangi. Sistem macak – macak yaitu tanah tidak digenangi tetapi cukup hanya dijenuhi untuk mendapatkan hasil padi yang tidak berbeda dengan digenangi 4 cm dan juga dilakukan dengan cara berselang (intermiten) selama 5 hari sekali.

Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan dilakukan dengan penyiraman, penyiangan dengan cara mencabut gulma yang tumbuh di sekitar lahan, dan pengendalian hama dan penyakit. Pengendalian hama dilakukan untuk menjaga tanaman dari serangan hama belalang dengan cara menyemprot tanaman dengan pestisida.

Pemanenan

Pemanenan diakukan setelah tanaman berumur 12 minggu atau pada akhir generatif. Pemanenan dilakukan dengan memotong dan memisahkan tajuk tanaman dengan bagian akar tanaman.

Peubah Amatan A. Analisis tanah

- pH H2

- C-Organik (%) diukur pada akhir inkubasi dengan metode Walkley & Black O diukur pada akhir inkubasi dengan metode Elektrometri

- Ferro Aktif diukur pada akhir inkubasi dengan ekstraksi α.α. dipyridyl

- P-tersedia (ppm) diukur pada akhir vegetatif dengan metode Bray II

B. Parameter Tanaman

- Tinggi tanaman - Jumlah anakan

- Bobot Brangkasan Tanaman - Bobot Kering Akar Tanaman - Bobot Kering Gabah

- Bobot Gabah Berisi - Persentase Gabah hampa

Dokumen terkait