• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan Kebun Percobaan Pusat Penelitian Karet Sungei Putih Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, pada ketinggian 80 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 sampai dengan Oktober 2009.

Bahan dan Alat

Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : daun dari plasma nutfah karet yang terdiri dari : PB 260, PB 217, PB 312, PB 314, PB 330, PB 340, PB 350, PB 359, PB 366, IRR 5, IRR 7, IRR 12, IRR 104, IRR 105,

IRR 107, IRR 112, IRR 118, IRR 119, IRR 136, RRIM 901, RRIM 908, RRIM 911, RRIM 921, RRIM 937, RRIC 100, RRIC 102, RRIC 110, RRII 105,

RRII 176 sebagai objek penelitian, isolat C. cassiicola yang berasal dari Sungei Putih, PDA (Potato Dextrose Agar), aquadest steril, kapas, kertas saring, kain muslin, kertas lebel, dan bahan-bahan kimia lainnya seperti : alkohol 96 %, klorox 0,1 %.

Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : petridish (cawan petri), erlenmeyer, beaker glass, gelas ukur, autoclave untuk

inkubator, coverglass, lampu bunsen, pinset, hot plate, jarum ose, preparat, pelubang gabus (cork borer).

Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, yang terdiri dari 30 perlakuan yaitu 29 perlakuan dan 1 faktor pembanding dengan 3 ulangan.

Setiap daun dari plasma nutfah karet yang digunakan terdiri dari 30 jenis : 1. PB 260* (P1) 11. IRR 5 (P11) 21. RRIM 901 (P21) 2. PB 217 (P2) 12. IRR 7 (P12) 22. RRIM 908 (P22) 3. PB 254 (P3) 13. IRR 12 (P13) 23. RRIM 911 (P23) 4. PB 312 (P4) 14. IRR 104 (P14) 24. RRIM 921 (P24) 5. PB 314 (P5) 15. IRR 105 (P15) 25. RRIM 937 (P25) 6. PB 330 (P6) 16. IRR 107 (P16) 26. RRIC 100 (P26) 7. PB 340 (P7) 17. IRR 112 (P17) 27. RRIC 102 (P27) 8. PB 350 (P8) 18. IRR 118 (P18) 28. RRIC 110 (P28) 9. PB 359 (P9) 19. IRR 119 (P19) 29. RRII 105 (P29) 10.PB 366 (P10) 20. IRR 136 (P20) 30. RRII 176 (P30) Keterangan : * : Plasma nutfah pembanding

PB : Prang Besar

IRR : Indonesian Rubber Research

RRIM : Rubber Research Intitute of Malaysia RRIC : Rubber Research Intitute of Ceylon RRII : Rubber Research Intitute of India

Jumlah perlakuan (t) : 30 Jumlah ulangan (r) : 3

Diameter cakram daun (Leaf Disc) : 2 cm (t-1) (r-1) ≥ 15

(30-1) (r-1) ≥ 15 29 r ≥ 44

r = 1,5

r = 3 ulangan

Model linier yang digunakan adalah : Yij = µ + αi + ∑ij

Keterangan :

Yij = Respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke i ulangan kej µ = Nilai tengah umum

αi = Pengaruh perlakuan ke i

∑ij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke i ulangan ke j

Bila dalam pengujian sidik ragam diperoleh perlakuan berbeda nyata atau sangat nyata, maka dilakukan UJi Jarak Duncan (UJD) (Bangun, 1990).

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan Bahan Inokulasi

Setiap daun dari plasma nutfah karet yang terserang Corynespora diambil dari lapangan, kemudian digunting bagian yang sakit dan dibiakkan didalam media PDA. Kemudian dimasukkan kedalam inkubator dan disinari dengan sinar ultra violet kemudian ditutup, setelah 6 hari cawan petri dikeluarkan dari

inkubator. Isolat C. cassiicola yang diperoleh dibiakkan kembali sampai diperoleh biakan murni. Dari biakam murni, isolat diperbanyak dalam media PDA, kemudian diinkubasikan dalam inkubator selama 3 x 24 jam, pada suhu 28 0C dan RH 89 %. Biakan murni C. cassiicola ditetesi dengan aquadest steril secukupnya, kemudian dikikis dengan menggunakan jarum ose, sehingga seluruh konidia yang terdapat pada ujung konidiofor terlepas dan masuk kedalam larutan. Campuran larutan ini disaring dengan menggunakan kain muslin, sehingga potongan-potongan miselium atau bagian-bagian yang kasar dari media akan tertinggal pada kain muslin, sedangkan yang dapat lolos hanya filtratnya saja, sehinggga didapatkan suspensi konidia C. cassiicola. kemudian suspensi ini diencerkan dengan aquadest steril, sehingga mendapatkan kerapatan konidia sebanyak 4 x 104 konidia/ml. konsentrasi dapat dihitung dengan menggunakan haemocytometer.

Gambar 3. Biakan Murni Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei. Sumber : Foto Langsung

Jumlah konidia C. cassiicola dapat dihitung dengan menggunakan alat hitung yaitu Haemocytometer.

Gambar : Haemocytometer

Sumber : http://discovery.wisc.edu/media/MIR_Images/hemocytometer.gif

Kotak A, B, C, D adalah contoh kotak yang akan dihitung jumlah konidianya. Adapun cara kerjanya sebagai berikut :

1. Bersihkan permukaan kamar hitung dengan air mengalir dan kemudian dikeringkan dengan tissue atau kain yang lembut.

2. Tempatkan gelas penutup di atas slide, kemudian dijepit dengan penjepit yang ada disebelah kanan - kiri.

3. Siapkan suspensi sel yang akan dihitung, usahakan sel yang tersuspensi dalam cairan menyebar merata.

4. Ambil sedikit suspensi sel dengan dropping pipet dan teteskan sebanyak 2 tetes ditepi gelas penutup. Suspensi akan masuk ke kamar hitung dan mengisi seluruh ruangan yang ada pada bilik tersebut. Suspensi yang berlebih akan terbuang ke dalam parit pembuangan.

5. Biarkan selama 1 – 2 menit, agar sel yang ada dalam bilik stabil.

6. Tempatkan haemocytometer pada meja mikroskop dan dihitung jumlah sel yang ada dengan rumus sebagai berikut :

Hasil perhitungan konidia jamur C. cassiicola

Isolat dari Sungei Putih

A : 7 konidia B : 8 konidia C : 6 konidia D : 4 konidia

Total konidia C. cassiicola 25 +

Jlh konidia = ∑ (A+B+C+D) X 2500 = (7+8+6+4) X 2500 = 6.25.104 konidia/ml

Jadi, untuk membuat kerapatan 4 x 104 konidia/ml digunakan rumus pengenceran sebagai berikut :

V1. N1 = V2. N2 200 X 6.25.104 = V2 X 4.104 V2 = 312.5 ml

Jadi, penambahan aquadest sebagai pengencer untuk mendapatkan kerapatan konidia 4.104 adalah 312.5 ml – 200 ml = 112.5 ml.

Inokulasi pada Cakram daun (Leaf Disc)

Inokulasi penyakit dilakukan dengan menggunakan metode cakram daun. Setiap daun dari plasma nutfah karet yang akan diuji diambil dari lapangan yaitu daun muda dengan umur daun 30 hari, kemudian didesinfeksi permukaan daun

dengan klorox 0,1 %. Setiap daun dari plasma nutfah yang diuji dilubangi dengan alat pelubang gabus (cork borer) sehingga terbentuk cakram daun dengan diameter 2 cm. Lalu cakram daun direndam dengan suspensi C. cassiicola dengan kerapatan 4 x 104 konidia/ml selama 2 menit. Kemudian cakram daun (Leaf disc) tersebut diletakkan kedalam cawan petri yang sudah dilapisi dengan kertas saring yang lembab. Diatas kertas saring diletakkan objek glass. Pada setiap cawan petri diletakkan 10 cakram daun yang disusun secara acak, kemudian cawan Petri dimasukkan kedalam inkubator pada suhu 28 0C dan RH 89 %.

Parameter Pengamatan

Intensitas Serangan pada Cakram daun (Leaf Disc)

Potongan cakram daun (leaf disc) yang telah diinokulasi dengan suspensi C. cassiicola diamati 2 hari sekali sebanyak 4 kali pengamatan yaitu pada hari ke

2, 4, 6 dan 8 hsi. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan luas bercak yang timbul dengan luas cakram daun secara visual.

Adapun pengukuran skala bercak pada cakram daun adalah sebagai berikut : Skala 0 = tidak terdapat bercak pada cakram daun

Skala 1 = terdapat bercak < ¼ bagian dari luas cakram daun Skala 2 = terdapat bercak < ½ bagian dari luas cakram daun Skala 3 = terdapat bercak > ½ - ¾ bagian dari luas cakram daun Skala 4 = terdapat bercak > ¾ bagian dari luas cakram daun (Daslin, 2007).

Nilai intensitas serangan penyakit dapat dihitung dengan menggunakan rumus : I = ∑ (n x v) x 100 %

Keterangan :

I = Intensitas serangan

n = Jumlah daun pada setiap kategori serangan v = Nilai skala dari setiap kategori serangan Z = Nilai skala dari kategori yang tertinggi N = Jumlah seluruh daun yang akan diamati

Klasifikasi penilaian intensitas serangan penyakit C. cassiicola : Kategori Resisten : 0 - 20 %

Kategori Agak resisten : 21 - 40 % Kategori Moderat : 41 - 60 % Kategori Agak rentan : 61 - 80 % Kategori Rentan : 81 - 100 % (Pawirosoemadjo, 2003).

Pengamatan Ukuran Panjang, Lebar dan Jumlah Sekat (Septa) Konidia

C. cassiicola Pada Cakram Daun ( Leaf Disc).

Mengukur panjang, lebar dan jumlah sekat (Septa) konidia C. cassiicola pada cakram daun (Leaf Disc) pada pengamatan 8 hsi dengan menggunakan mikroskop.

Dokumen terkait