• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Proteksi Tanaman Balai Penelitian Sungei Putih Pusat Penelitian Karet di Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, pada ketinggian tempat + 54 m di atas permukaan laut yang dimulai pada bulan Agustus sampai Oktober 2007.

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan tanam

Bahan tanam yang digunakan antara lain: daun sehat dari klon karet IRR 400, IRR 401, IRR 402, IRR 403, IRR 404, IRR 405, IRR 406, IRR 407, IRR 408, IRR 409, IRR 410, IRR 411, IRR 412, IRR 413, IRR 414, IRR 415, IRR 416, IRR 417, IRR 418, IRR 419, IRR 420, IRR 421, IRR 422, IRR 423, IRR 424, RRIM 600, RRIC 100, BPM 1, PB 260 (Lampiran 19); dan daun yang terserang C. Cassiicola.

Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Bahan inokulasi yang digunakan adalah isolat C. cassiicola yang berasal dari klon GT 1, PDA, dan cakram daun karet.

Bahan pendukung

Bahan pendukung yang digunakan dalam penelitian adalah akuades steril, alkohol 96 %, kloroks 0,1 %, kapas, kertas saring, kain muslin, dan kertas label. Alat

Adapun alat yang digunakan adalah petridish, erlemeyer, tabung reaksi, gelas ukur, autoclave, mikroskop, mikropipet, haemocytometer, kotak inokulasi, cover glass, lampu bunsen, pinset, hot plate, jarum inokulasi, preparat, centrifuge, pelubang gabus, dan alat-alat yang mendukung terlaksananya penelitian.

Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, yang terdiri dari 29 perlakuan (25 perlakuan klon IRR Seri 400 dan 4 perlakuan klon pembanding) dengan 3 ulangan. Perlakuan yang dilakukan yaitu:

1. IRR 400 (K1) 11. IRR 410 (K11) 21. IRR 420 (K21) 2. IRR 401 (K2) 12. IRR 411 (K12) 22. IRR 421 (K22) 3. IRR 402 (K3) 13. IRR 412 (K13) 23. IRR 422 (K23) 4. IRR 403 (K4) 14. IRR 413 (K14) 24. IRR 423 (K24) 5. IRR 404 (K5) 15. IRR 414 (K15) 25. IRR 424 (K25) 6. IRR 405 (K6) 16. IRR 415 (K16) 26. BPM 1 (K26)* 7. IRR 406 (K7) 17. IRR 416 (K17) 27. RRIC 100 (K27)*

Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

8. IRR 407 (K8) 18. IRR 417 (K18) 28. PB 260 (K28)* 9. IRR 408 (K9) 19. IRR 418 (K19) 29. RRIM 600 (K29)* 10. IRR 409 (K10) 20. IRR 419 (K20)

Keterangan: * klon pembanding Jumlah perlakuan (t): 29 (t-1) (r-1) ≥ 15 (29-1) (r-1) ≥ 15 28r ≥ 43 r ≥ 1,5 Jumlah ulangan (r): 3

Metode linier yang digunakan adalah: Y = + i +

dalam hal ini :

Y = hasil pengamatan perlakuan ke-I dan ulangan ke-ij = purata umum

i = penyimpangan hasil dari nilai yang disebabkan oleh pengaruh perlakuan ke-i

= pengaruh acak yang masuk dalam percobaan (Sugandi dan Sugiarto, 1993).

Selanjutnya bila hasil analisis sidik ragam menunjukkan hasil yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) (Bangun, 1991).

Pelaksanaan Penelitian

Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Daun yang terserang Corynespora diambil dari lapangan, kemudian digunting bagian yang sakit dan dibiakkan di atas media PDA. Isolat C. cassiicola yang diperoleh dibiakkan kembali sampai diperoleh biakan murni. Dari biakan murni, isolat diperbanyak dalam media PDA, kemudian diinkubasikan dalam inkubator selama 3x24 jam pada suhu 280C dan RH 89 %. Biakan murni dari Corynespora ditetesi dengan akuades steril secukupnya, kemudian dikikis dengan menggunakan jarum ose sehingga konidia yang terdapat pada ujung konidiofor terlepas dan masuk ke dalam larutan. Campuran larutan ini disaring dengan menggunakan kain muslin dan disentrifuge untuk mendapatkan suspensi konidia.

Perhitungan Kerapatan Konidia Jamur C. cassiicola

Kerapatan konidia C. cassiicola yang diinginkan dihitung dengan menggunakan Haemocytometer. Dibersihkan permukaan kamar hitung dengan air mengalir dan dikeringkan dengan kain yang lembut. Ditempatkan gelas penutup di atas slide, kemudian dijepit dengan penjepit yang ada disebelah kanan dan kiri. Diambil sedikit suspensi konidia dengan dropping pipet dan diteteskan sebanyak 2 tetes di tepi gelas penutup. Suspensi akan masuk ke kamar hitung dan mengisi seluruh ruangan tersebut. Dibiarkan selama 1-2 menit, agar suspensi yang ada di dalam bilik stabil. Kemudian ditempatkan haemocytometer pada meja mikroskop dan dihitung jumlah sel yang ada pada kamar hitung (Gambar 2.), dengan rumus: Kotak A : 4 konidia

Kotak B : 5 konidia Kotak C : 7 konidia Kotak D : 4 konidia

Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

+ 20 konidia

Jumlah konidia/ml =

(A+B+C+D) x 2500 maka jumlah konidia =

(4+5+7+4)x2.500

= 5 x 104

Maka untuk membuat kerapatan 4 x 104 konidia/ml air digunakan rumus pengenceran sebagai berikut:

V1.N1 = V2.N2 150 x 5 x104 = V2 x 4.104

V2 = 187.5 ml

Maka penambahan akuades sebagai pengencer untuk menghasilkan kerapatan konidia 4x104 ml/air:

187.5 – 150 = 37.5 ml air.

A

B

Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Gambar 2. Kamar hitung Hamocytometer Sumber: Diakses dari internet

Inokulasi pada Cakram Daun (Leaf Disc)

Inokulasi penyakit dilakukan dengan menggunakan metode cakram daun (Chee, 1988). Daun sehat diambil dari lapangan (Lampiran 18) dan disterilkan dengan kloroks 96 %. Pembuatan cakram daun dilakukan dengan melubangi daun sehat tersebut dengan alat pelubang gabus (cork borer) sehingga terbentuk cakram daun dengan diameter 2 cm. Kemudian cakram daun direndam dengan suspensi Corynespora dengan kerapatan 4.104 konidia/ml selama 1-2 menit dan diletakkan ke dalam cawan petri yang dilapisi dengan kertas saring yang lembab. Pada setiap cawan petri diletakkan 10 cakram daun yang disusun secara acak (Lampiran 21).

Parameter Pengamatan

Pengamatan morfologi dan warna koloni

Biakan murni sebelum diinokulasikan diamati morfologinya secara visual dan mikroskopis, dan pengamatan dilakukan 7 hari setelah inokulasi (hsi).

Intensitas serangan pada cakram daun

Cakram daun yang diinokulasikan dengan suspensi Corynespora diamati mulai hari ke 1 sampai dengan ke 9 setelah inokulasi. Pengamatan dilakukan terhadap luas bercak secara visual. Nilai skala bercak daun ditetapkan 0-4:

Skala 0 = tidak terdapat bercak pada cakram daun

Skala 1 = terdapat bercak < ¼ bagian dari luas cakram daun Skala 2 = terdapat bercak < ½ bagian dari luas cakram daun

Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Skala 3 = terdapat bercak > 1/2 – ¾ bagian dari luas cakram daun Skala 4 = terdapat bercak > ¾ bagian dari luas cakram daun Contoh skala bercak dapat dilihat pada Lampiran 20.

Nilai intensitas serangan dihitung dengan rumus: % 100 ) ( x ZXN nxv I =

Keterangan: I = Intensitas serangan

n = Jumlah daun tiap kategori serangan v = Nilai skala dari setiap kategori serangan Z = Nilai skala dari kategori yang tertinggi N = Jumlah cakram daun yang diamati

Nilai intensitas serangan tersebut, kemudian diklasifikasikan seperti yang telah disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Klasifikasi Penilaian Intensitas Serangan Penyakit Gugur Daun C. Cassiicola

NO. Klasifikasi Nilai intensitas serangan

1 2 3 4 5 Resisten Agak resisten Moderat Agak rentan Rentan 0 % – 20 % 21 % – 40 % 41 % - 60 % 61 % - 80 % > 80 % Laju pertumbuhan bercak (mm/hari)

Menghitung laju pertumbuhan bercak dilakukan dengan cara membandingkan pertumbuhan bercak pada hari pengamatan dengan pengamatan hari sebelumnya.

Derhana Siregar : Uji Resistensi Klon Irr Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Corynespora cassicola (Berk. & Curt.)Wei. Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium, 2008.

USU Repository © 2009

Dokumen terkait