• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian dilaksanakan pada areal pertanaman jeruk pamelo di lahan petani Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan ketinggian tempat 300 meter di atas permukaan laut. Analisis karbohidrat dan nitrogen daun dilakukan di Laboratorium Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB, Balai Besar Bioteknologi dan Genetika Bogor dan Biotrop Seameo Bogor. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus 2007 sampai April 2008. Denah percobaan pada Lampiran 2 dan 3.

Bahan dan Alat

Bahan penelitian meliputi tanaman jeruk pamelo ‘Cikoneng’ hasil okulasi dengan umur empat tahun. Kawat yang digunakan untuk strangulasi berdiameter 3.0 mm. Peralatan yang digunakan adalah kawat, tang, jangka sorong, gunting stek, gergaji, martil, meteran, peralatan analisis laboratorium, Chlorophyllmeter (SPAD-502) Minolta dan alat tulis menulis.

Metode Penelitian Percobaan I:

Pengaruh Tingkat Berbuah Sebelumnya dan Letak Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo ‘Cikoneng’

Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Faktor yang dicobakan adalah kombinasi tingkat berbuah sebelumnya berbuah lebat dan berbuah sedikit dan letak strangulasi batang utama dan cabang primer:

ƒ Berbuah lebat + strangulasi batang utama

ƒ Berbuah lebat + strangulasi cabang primer

ƒ Berbuah sedikit + strangulasi batang utama

ƒ Berbuah sedikit + strangulasi cabang primer

Model matematika untuk rancangan percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Yij = µ + Ai + Bj + >ij

Keterangan:

Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ = Nilai rataan umum

Ai = Pengaruh perlakuan kombinasi berbuah sebelumnya dan letak strangulasi ke-i : 1,2 ;1,2

Bj = Pengaruh kelompok ke-j : 1,2,3,4,5

>ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j

Dari perlakuan tersebut terdapat 4 kombinasi yang diulang sebanyak lima kali sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Satu satuan percobaan terdiri dari satu tanaman kontrol.

Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji nilai tengah dilakukan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT).

Pelaksanaan Penelitian

Tanaman jeruk umur 4 tahun diseleksi untuk mendapatkan diameter batang yang relatif seragam kemudian diklasifikasi kedalam berbuah lebat (rasio daun 70-100 perbuah), dan berbuah sedikit (rasio daun >200 perbuah). Tanaman kontrol adalah tanaman berbuah sedikit.

Strangulasi dilakukan dengan melilitkan kawat yang tidak mudah berkarat berdiameter 3.0 mm pada batang dan menekan kawat ke batang sedalam 3.0 mm. Strangulasi dilakukan serentak pada batang utama setinggi 25 cm dari leher akar atau setinggi 25 cm di atas pertautan cabang primer, strangulasi dilepas 3 bulan setelah aplikasi (Gambar 2).

Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapang. Pemberian pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pupuk kandang dengan dosis masing-masing 400, 200, 200 gram, dan 10 kg per pohon (Sutopo et al. 2007). Pemupukan diberikan satu kali selama penelitian yaitu pada satu minggu sebelum perlakuan strangulasi dan diberikan di sekeliling tanaman secara melingkar di

bawah tajuk. Pengendalian hama/penyakit dilakukan secara terpadu dan pemeliharaan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 2 Berbagai metode strangulasi yang dilakukan dalam penelitian. A. Strangulasi batang utama, dan B. Strangulasi cabang primer C. Strangulasi 1 bulan, dan D. Pelepasan strangulasi setelah 3 bulan.

Pengamatan

Pengamatan mulai dilakukan 1 minggu setelah perlakuan strangulasi sampai minggu ke 20, variabel yang diamati meliputi:

1. Jumlah dan Panjang Tunas Vegetatif

Dihitung berdasarkan tumbuhnya tunas vegetatif yang ada pada setiap cabang. Dilakukan setiap dua minggu sekali untuk setiap tanaman karena periode lama untuk membentuk tunas vegetatif.

2. Jumlah Tunas Generatif

Dihitung berdasarkan pada jumlah tunas generatif yang muncul, dilakukan setiap dua minggu sekali untuk setiap tanaman.

3. Jumlah Kuncup Bunga

Dihitung jumlah kuncup bunga yang ada di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

A B

4. Jumlah dan Waktu yang Diperlukan Tanaman untuk Berbunga

Waktu munculnya bunga dilihat saat bunga pertama pada pohon tersebut mekar, dihitung sejak strangulasi dilakukan, dengan mengamati pada tajuk pohon secara keseluruhan. Pengamatan dilakukan satu minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

5. Jumlah Bunga Mekar

Dihitung jumlah kuncup bunga yang mekar di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

6. Jumlah Buah terbentuk

Dihitung jumlah buah yang terbentuk di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

7. Persentase Fruit Set

Fruit set diamati setelah fase bunga mekar, dihitung dari jumlah buah yang terbentuk. Pengamatan dilakukan dua minggu sekali.

8. Kandungan Karbohidrat Daun

Dianalisis pada akhir periode perlakuan. Penentuan kandungan karbohidrat daun dengan mengunakan Metode Penetapan Karbohidrat Daun (Lampiran 4). 9. Kandungan Nitrogen Daun

Analisis kandungan nitrogen daun dilakukan dengan Metode Kjeldhal. Pengamatan dilakukan pada akhir periode penelitian (Lampiran 5).

10. Tingkat Kehijauan Daun

Klorofil daun dilakukan dengan menggunakan alat Chlorophyll Meter (SPAD-502) Minolta. Pengamatan dilakukan tiga kali selama penelitian berlangsung. 11. Luas Daun

Luas daun dilakukan dengan menggunakan alat Leaf Area Meter. Pengamatan dilakukan pada akhir penelitian.

12. Berat Kering Daun

Pengukuran berat kering daun dilakukan dengan menimbang berat basah, kemudian dikeringkan dengan cara di oven suhu 70 oC selama 24 jam.

13. Anatomi Jaringan yang Distrangulasi

Pengamatan dilakukan terhadap jaringan tanaman yang distrangulasi dengan cara mengambil sampel jaringan yang telah dilepas strangulasinya dan dimasukkan ke larutan Formaldehid Acetic Acid Alcohol (FAA) (Lampiran 6).

Percobaan II

Pengaruh Waktu Strangulasi Terhadap Pembungaan Jeruk Pamelo ‘Cikoneng’

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap. Pengelompokan tanaman berdasarkan diameter batang dengan cara mengukur diameter batang dari semua unit percobaan. Faktor yang dicobakan adalah waktu strangulasi yaitu:

S1: Satu Bulan Setelah Panen (September – Nopember) S2: Dua Bulan Setelah Panen (Oktober – Desember) S3: Tiga Bulan Setelah Panen (Januari – Maret)

Dari faktor tersebut di atas terdapat tiga perlakuan yang diulang sebanyak enam kali sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Satu satuan percobaan terdiri dari satu tanaman.

Model matematika untuk rancangan percobaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Yij = µ + Ai + Bj + >ij

Keterangan:

Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j µ = Nilai rataan umum

Ai = Pengaruh perlakuan waktu strangulasi ke-i : 1,2,3 Bj = Pengaruh kelompok ke-j : 1,2,3

>ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j

Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji nilai tengah dilakukan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Selain perlakuan diatas, pada masing-masing ulangan ada 1 kontrol (tanaman yang tidak distrangulasi)

Pelaksanaan Penelitian

Waktu strangulasi dilaksanakan dengan melilitkan kawat berdiameter 3.0 mm pada batang utama dan menekan kawat sedalam diameter kawat. Strangulasi dilakukan secara periode sesuai perlakuan di atas dan dilepas setelah 3 bulan kemudian. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapang. Pemberian pupuk Urea, SP-36, KCl, dan pupuk kandang dengan dosis masing-masing 400 g, 200 g, 200 g, dan 10 kg per pohon (Sutopo et al. 2007). Pemupukan diberikan satu kali selama penelitian yaitu pada satu minggu sebelum perlakuan strangulasi dan diberikan di sekeliling tanaman secara melingkar di bawah tajuk. Sedangkan pengendalian hama/penyakit dilakukan secara terpadu dan pemeliharaan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Pengamatan

Pengamatan mulai dilakukan 1 minggu setelah perlakuan strangulasi sampai minggu ke 20, variabel yang diamati meliputi:

1. Jumlah dan Panjang Tunas Vegetatif

Dihitung berdasarkan tumbuhnya tunas vegetatif yang ada pada setiap cabang. Dilakukan setiap dua minggu sekali untuk setiap tanaman karena periode lama untuk membentuk tunas vegetatif.

2. Jumlah Tunas Generatif

Dihitung berdasarkan pada jumlah tunas generatif yang muncul, dilakukan setiap satu minggu sekali untuk setiap tanaman.

3. Jumlah Kuncup Bunga

Dihitung jumlah kuncup bunga yang ada di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

4. Jumlah danWaktu yang Diperlukan Tanaman untuk Berbunga

Waktu munculnya bunga dilihat saat bunga pertama pada pohon tersebut mekar, dihitung sejak strangulasi dilakukan, dengan mengamati pada tajuk pohon secara keseluruhan. Pengamatan dilakukan satu minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

5. Jumlah Buah terbentuk

Dihitung jumlah buah yang terbentuk di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

6. Jumlah Bunga Mekar

Dihitung jumlah kuncup bunga yang mekar di setiap tanaman, dilakukan setiap dua minggu sekali setelah perlakuan strangulasi.

7. Persentase Fruit Set

Fruit set diamati setelah fase bunga mekar, dihitung dari jumlah buah yang terbentuk. Pengamatan dilakukan dua minggu sekali.

8. Kandungan Karbohidrat Daun

Dianalisis pada akhir periode perlakuan. Penentuan kandungan karbohidrat daun dengan mengunakan Metode Penetapan Karbohidrat Daun (Lampiran 4). 9. Kandungan Nitrogen Daun

Analisis kandungan nitrogen daun dilakukan dengan Metode Kjeldhal. Pengamatan dilakukan pada akhir periode penelitian (Lampiran 5).

10. Tingkat Kehijauan Daun

Klorofil daun dilakukan dengan menggunakan alat Chlorophyll Meter (SPAD-502) Minolta. Pengamatan dilakukan tiga kali selama penelitian berlangsung. 11. Luas Daun

Luas daun dilakukan dengan menggunakan alat Leaf Area Meter. Pengamatan dilakukan pada akhir penelitian.

12. Berat Kering Daun

Pengukuran berat kering daun dilakukan dengan menimbang berat basah, kemudian dikeringkan dengan cara di oven suhu 70 oC selama 24 jam.

0 100 200 300 400 500 600 700

JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

BULAN Cu ra

Dokumen terkait