• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Bahan penelitian berupa buah manggis berasal dari kebun manggis Desa Mulang Maya, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB. Selama penyimpanan, suhu rata-rata ruang adalah 28 oC, suhu minimal 27 oC dan maksimal 33 oC. Penelitian dimulai bulan Desember 2010 sampai Juni 2011, meliputi kegiatan lapangan (taging bunga), panen, pengamatan, analisis data, dan penulisan laporan.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan antara lain: buah manggis pada beberapa stadia kematangan yaitu Stadia Kematangan-1, 2, 3 dan 4, Larutan NaOH 0.1 N, indikator penalphtalein (PP), dan akuades. Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain; hand refraktometer, pipet, labu takar, erlenmeyer, timbangan analitik, coolstorage, thermometer dan color reader.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor yaitu, faktor pertama stadia kematangan buah manggis yang terdiri dari empat taraf yaitu: Stadia Kematangan-1 (umur pada umumnya 104 hari setelah antesis (HSA), warna kulit buah hijau kekuningan dengan sedikit bercak merah), Stadia Kematangan-2 (umur 106 HSA, warna kulit buah kuning kemerahan dengan bercak merah hampir merata disekitar sepal), Stadia Kematangan-3 (umur 108 HSA, warna kulit buah kuning kemerahan dengan bercak merah hampir merata) dan Stadia Kematangan-4 (umur 110 HSA, kulit buah merah merata pada seluruh permukaan) (Tabel 4). Penelitian ini pada awalnya akan menggunakan suhu simpan yang terdiri dari tiga taraf yaitu suhu simpan 10 oC, suhu simpan 15 oC dan suhu ruang. Namun karena adanya kerusakan pada alat coolstorage suhu simpan 10 oC, sehingga pada penyimpanan suhu 10 oC tidak dapat dilanjutkan pengamatan sampai akhir penyimpanan 30 hari setelah panen (HSP). Pada 5 HSP

sampai 10 HSP menunjukkan suhu yang tidak konstan yaitu 20 oC sampai 25 oC jadi pengamatan pada penyimpanan suhu 10 oC hanya diamati sampai 10 HSP.

Sehingga faktor kedua suhu simpan buah manggis terdiri dari dua taraf yaitu: Suhu simpan 15 oC dan suhu ruang (28 oC). Terdapat 8 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali sehingga terdapat 24 satuan percobaan. Setiap unit perlakuan menggunakan 45 buah manggis, sehingga jumlah keseluruhan buah adalah 1080 buah manggis. Untuk pengamatan destruktif menggunakan 1008 buah sedangkan untuk pengamatan non destruktif menggunakan 72 buah (Lampiran 1).

Analisis statistik yang digunakan adalah sidik ragam dengan model Rancangan Acak Kelompok sebagai berikut:

Yijk = μ + αi+ βj+ (αβ)ij+ εijk Keterangan: i = 1, 2, 3, 4

j = 1, 2

Yijk = nilai pengamatan perlakuan stadia kematangan ke-i dan suhu simpan ke-j pada ulangan ke-k

μ = nilai tengah umum

αi = pengaruh stadia kematangan ke-i

βj = pengaruh suhu simpan ke-j

(αβ)ij = interaksi antara pengaruh stadia kematangan ke-i dan pengaruh suhu simpan ke-j

εijk = pengaruh acak percobaan stadia kematangan ke-i dan suhu simpan ke-j pada ulangan ke-k

Jika hasil sidik ragam menunjukkan pengaruh pada uji F taraf 5 % atau 1 %, akan dilakukan uji lanjut dengan

Duncan Multiple Range Test (DMRT).

Data skoring diuji menggunakan uji peringkat Kruskal Wallis (Walpole 1995) dan diuji lanjut

menggunakan metode Dunn. Uji lanjut dengan metode Dunn dihitung menggunakan rumus:

|R1-R2| > zα [ ( )]

Keterangan:

R = mean range yang didapat dari uji Krusscal Wallis

N = total pengamatan

t = banyaknya angka skoring yang sama dari suatu data

Pelaksanaan Penelitian

1. Panen dan Sortasi

Panen buah manggis dilakukan dengan cara dipetik, pada empat stadia kematangan manggis berdasarkan warna. Pemilahan dan sortasi dilakukan setelah panen. Buah dipilih sesuai dengan kriteria warna pada masing-masing stadia kematangan.

2. Penyimpanan

Buah disimpan di dalam keranjang di Laboratorium Pascapanen, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor selama 30 hari. Suhu ruang rata-rata 28 oC, suhu minimal 27 oC dan suhu maksimal 33 °C. Sedangkan penyimpanan pada suhu 15 oC di dalam coolstorage.

Pengamatan

Pengamatan destruktif dilakukan setiap lima hari sekali selama 30 HSP (hari setelah panen), terdiri atas;

a. Bobot buah dan bagian-bagiannya (gram)

Bobot buah ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik (Gambar 1a). Pengukuran ini meliputi bobot buah, bobot kulit buah, bobot sepal, dan bobot tangkai.

b. Resistensi kulit buah (kgf/cm2)

Pengamatan resistensi kulit buah bertujuan untuk melihat tingkat kemudahan buah dibuka. Pengukuran resistensi (Gambar 1b) dilakukan dengan menggunakan alat yang tersedia di Laboratorium Pascapanen AGH IPB. Cara kerja alat yaitu dengan memberikan tekanan yang kuat pada buah manggis hingga buah terbuka, resistensi buah kemudian dapat dilihat pada skala yang tertera pada alat (Ismadi 10 Januari 2011, komunikasi pribadi).

Gambar 1. Timbangan analitik (a) dan Alat pengukur resistensi buah (b) c. Padatan terlarut total (0brix)

Daging buah dari beberapa buah sampel diambil dari setiap perlakuan dan diukur padatan terlarut total (PTT) dengan menggunakan alat hand refraktometer (Gambar 2a). Pengukuran dilakukan dengan cara memberikan setetes cairan buah pada lensa pembaca hand refraktometer. Setiap melakukan pengukuran, lensanya dibersihkan dahulu dengan akuades dan tisu. Angka yang muncul pada layar merupakan PTT dalam buah manggis. d. Asam tertitrasi total (%)

Kandungan asam tertitrasi total dalam buah manggis diukur dengan menggunakan metode titrasi NaOH (Gambar 2b).

ATT =

Keterangan: ml NaOH = volume NaOH yang terpakai pada titrasi N NaOH = normalitas NaOH (0,1 N)

Tp = faktor pengenceran (100/25) 64 = faktor asam dominan

mg contoh = 10.000 mg ml NaOH x N NaOH x fp x 64 mg contoh x 100%

Gambar 2. Handrefraktometer (a) dan Alat titrasi (b)

e. Kadar air kulit buah, sepal dan tangkai (%).

Pengukuran kadar air dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: Cawan alumunium dikeringkan 15 menit dalam oven bersuhu 105 0C dan didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang. Sampel ditempatkan dalam cawan, kemudian dikeringkan 20 jam dalam oven bersuhu 105 0C, lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang sampai beratnya konstan. Kadar air dihitung menggunakan persamaan

Kadar air (%) =

Keterangan : a = Bobot awal (g) b = Bobot akhir (g)

f. Uji Organoleptik meliputi rasa dan penampilan buah

Uji organoleptik meliputi rasa dan penampilan buah manggis terhadap beberapa stadia kematangan dan suhu simpan dilakukan dengan menggunakan sistem skoring tes menggunakan 10 orang panelis terlatih tetap mulai dari awal sampai akhir pengamatan (30 hari setelah panen (HSP)).

Skor penampilan buah manggis adalah sebagai berikut : 1 : sangat tidak menarik

2 : tidak menarik 3 : kurang menarik 4 : menarik 5 : sangat menarik a – b a x 100% (a) (b)

Skor rasa buah manggis adalah sebagai berikut : 1 : sangat tidak suka

2 : tidak suka 3 : kurang suka 4 : suka

5 : sangat suka

Pengamatan non-destruktif dilakukan setiap dua hari sekali selama 30 HSP, terdiri atas;

a. Susut Bobot (gram)

Pengukuran susut bobot buah dilakukan dengan menggunakan timbangan analitik. Pengukuran dilakukan pada hari ke-0 (w) dan setiap pengamatan (wa) yaitu dua hari sekali selama 30 hari setelah perlakuan. Untuk mengukur susut bobot digunakan rumus sebagai berikut:

Susut bobot (%) =

Keterangan : w = Bobot buah pada awal penyimpanan (g) wa = Bobot buah pada akhir penyimpanan (g) b. Warna Kulit dan Sepal Buah

Kualitas Warna kulit dan sepal buah manggis diukur dengan color reader. Alat ini mempunyai sistem notasi warna hunter (system warna L, a, dan b). L menyatakan parameter kecerahan (brigthness) dengan nilai 0 (hitam) sampai 100 (putih). a dan b merupakan koordinat-koordinat kromatisitas, a menyatakan warna kromatik campuran merah hijau dengan nilai +a dari 0 sampai +60 untuk warna merah dan –a dari 0 sampai -60 untuk warna hijau. Nilai b menyatakan warna kromatik campuran kuning biru dengan nilai +b dari 0 sampai +60 untuk warna kuning dan nilai –b dari 0 sampai -60 untuk warna biru.

w – wa

c. Skor warna kulit buah manggis adalah sebagai berikut : 1 : kulit buah hijau dengan sedikit bercak merah

2 : kulit buah bercak merah hampir merata, disekitar sepal lebih merah 3 : kulit buah merah yang merata pada seluruh permukaan

4 : kulit buah berwarna merah kecoklatan 5 : kulit buah berwarna merah keunguan 6 : kulit buah berwarna ungu kehitaman.

d. Skor kesegaran kulit buah manggis adalah sebagai berikut : 1: sangat keras

2: keras

3: tidak segar (mulai mengeras) 4: kurang segar

5: segar

e. Skor warna sepal buah manggis adalah sebagai berikut : 1: coklat

2: kuning kecoklatan 3: hijau kecoklatan 4: hijau kekuningan 5: hijau

f. Skor kesegaran sepal buah manggis adalah sebagai berikut : 1: sangat kering 2: kering 3: mulai mengering 4: kurang segar 5: segar Etel ah panen.

Dokumen terkait