• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixer, kompor, termometer, baskom stainless steel, cawan petri, timbangan analitik, sendok pengaduk, gelas ukur.

Bahan bahan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Titanium dioksida (TiO2), asam stearat, cetil alkohol, lemak kakao, propil paraben, aquades, metil paraben, propilen glikol, novemmer, gliserin, pewangi, ekstrak kulit manggis, dan bubuk kulit manggis. Konsentrasi bahan sediaan alas bedak tabir surya dari limbah kulit manggis dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2. Konsentrasi bahan sediaan alas bedak kulit manggis Bahan

14 3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama.

1. Penelitian pendahuluan

Penelitian pendahuluan terdiri dari proses pembuatan bubuk kulit buah manggis, ekstraksi kulit buah manggis dan pembuatan sediaan alas bedak tabir surya.

a. Proses Pembuatan Bubuk Kulit Buah Manggis

Pada proses pembuatan bubuk kulit buah manggis dilakukan dengan cara mengeringkan kulit buah manggis selama 7 hari dengan metode kering angin yaitu 2-3 jam pada pagi hari sampai menjelang siang hari kemudian dipotong-potong hingga menjadi kulit buah manggis berukuran kecil dan di blender, setelah itu diayak untuk menghasilkan bubuk kulit buah manggis yang halus.

Berikut diagram alir pembuatan bubuk kulit buah manggis:

Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Bubuk Kulit Buah Manggis Kulit buah manggis

Bubuk kulit buah manggis Pengeringan

Pencacahan

penghalusan

pengayakan

± 2 jam setiap pagi hari selama 7 hari

Mesh 200

15 b. Proses Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Manggis

Pada proses eksraksi kulit buah manggis dilakukan dengan cara merebus potongan-potongan kulit buah manggis sebanyak 1 kg dengan menggunakan aquades 1200 ml sampai suhu 700 C - 800C, kemudian disaring menggunakan kain saring dan di endapkan selama 24 jam kemudian pindahkan di wadah lain dengan cara pelan agar endapan tidak mengikut pada hasil ekstrakan.

Diagram alir pembuatan ekstrak kulit buah manggis dapat di lihat pada gambar 3 sebagai berikut:

Gambar 3. Diagram alir pembuatan ekstrak kulit buah manggis c. Proses Pembuatan Sediaan Alas Bedak Tabir Surya Berbahan Aktif Dari

Limbah Kulit Buah Manggis

Pada proses pembuatan sediaan alas bedak tabir surya sampel (A) yaitu dengan penambahan bubuk kulit buah manggis pada penelitian pendahuluan diawali dengan melakukan penimbangan bahan yang akan di gunakan pada pembuatan alas bedak tabir surya. Pada proses pembuatannya bahan dibagi atas

700C-800C

Pengendapan Pencacahan

± 2 jam setiap pagi hari selama 7 hari

24 jam Kulit buah manggis

Ekstrak Kulit buah manggis Pengeringan

Perebusan Penyaringan

16 tiga fase yaitu fase minyak, fase air, dan fase finishing. TiO2dicampur dengan gliserin hingga homogen, kemudian semua bahan yang termasuk fase minyak seperti asam stearat, cetil alkohol, lemak kakao, dan profil paraben dilebur di atas penganas air sampai suhu 700C. Fase air dibuat dengan dengan cara melarutkan semua bahan fase air yang telah di panaskan hingga suhu 700C kemudian ditambahkan propilen glikol dan suhu tetap dipertahankan 700C. Selanjutnya fase minyak di masukkan dan dicampur ke dalam fase air sedikit demi sedikit secara terus menerus. Tambahkan novemmer dan aduk selama 2 menit, dan diamkan, setelah itu aduk kembali hingga terbentuk cairan kental. TiO2 dan gliserin yang sudah dicampur dituang secara perlahan sedikit demi sedikit hingga suhu turun sampai 450 kemudian ditambahkan bubuk kulit manggis dam parfum kedalam adonan dan aduk kembali.

Pada proses pembuatan sediaan alas bedak tabir surya sampel (B) yaitu dengan penambahan ekstrak kulit buah manggis hampir sama dengan proses sampel (A) hanya aquades yang di ganti dengan hasil ekstrak kulit buah manggis dengan takaran yang sama. Berikut diagram alir Pembuatan Sediaan Alas Bedak Tabir Surya Berbahan Aktif Dari Limbah Kulit Buah Manggis:

Gambar 4. Diagram alir pembuatan alas bedak tabir surya berbahan aktif dari

Fase Minyak Fase Air Fase Finising

TiO2dan sampai suhu 700C lalu ditambahkan Profilen

17 2. Penelitian utama (lanjutan)

Penelitian utama terdiri atas pengujian mikrobiologi, pengujian kimia dan uji organoleptik.

a. Analisa Mikrobiologi

Analisa mikrobiologi dilakukan dengan penelitian TPC (Total Plate Count) dengan tujuan menghitung jumlah mikroba yang ada pada produk alas bedak tabir surya.

Peralatan yang digunakan pada uji TPC (Total Plate count) yaitu Erlenmeyer, Penangas Air, Petridish, Lemari Pengeram, Pipet Ukur 10 mL, Alat Penghitung Koloni (Colony Counter), Tabung Reaksi, Alat Penghomogen (Vortex), Rak Tabung Reaksi, Tissue, Bunsen.Bahan yang digunakan adalah Buffered Peptone Water ( BPW ), Potatoes Dextrose Agar ( PDA ), Sampel Alas bedak , Alkohol 80 %

Prosedur kerja uji TPC (Total Plate count) adalah sebagai berikut:

Metoda cawan agar tuang/pour plate method:

 Pipet 1ml dari setiap pengenceran 10-1,10-2, dst dan masukkan ke dalam cawan petri steril. Lakukan secara duplo untuk setiap pengenceran.

 Tambahkan 12 ml - 15 ml PCA yang sudah didinginkan dalam waterbath hingga mencapai suhu 45°C ± 1°C ke dalam masing-masing cawan yang sudah berisi contoh. Supaya contoh dan media PCA tercampur sempurna lakukan pemutaran cawan ke depan ke belakang dan ke kiri-ke kanan.

Catatan:Untuk pengujian bakteri termofilik, penambahan media PCA kedalam cawan sebanyak 40 ml - 50 ml.

 Setelah agar menjadi padat, untuk penentuan mikroorganisme aerob inkubasi cawan-cawan tersebut dalam posisi terbalik dalam inkubator selama 48 jam ±2 jam pada suhu 22°C ±1°C (psikrofilik); 35°C (mesofilik); 45°C (termofilik).

 Untuk penentuan mikroorganisme anaerob, inkubasi cawan-cawan tersebut dalam posisi terbalik dalam anaerobik jar dan masukkan kedalam inkubator selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 22 °C ±1°C (psikrofilik); 35°C (mesofilik);

18 45°C (termofilik).

Metoda cawan agar sebar /spread plate method:

 Tuang 12 ml - 15 ml PCA ke dalam cawan-cawan petri steril dan dinginkan.

Pipet 0,1 ml dari setiap pengenceran (10-1,10-2, dst) ke dalam cawan petri yang telah berisi media PCA diatas dan ratakan dengan menggunakan batang gelas bengkok. Lakukan secara duplo untuk setiap pengenceran.

Catatan: Untuk pengujian bakteri termofilik, media PCA yang dituang kedalam cawan sebanyak 40 ml - 50 ml.

 Setelah contoh meresap kedalam agar (diamkan sekurang-kurangnya 1 jam), Untuk penentuan mikroorganisme aerob inkubasi cawan-cawan tersebut dalam posisi terbalik dalam inkubator selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 22°C ±1°C (psikrofilik); 35°C (mesofilik); 45°C (termofilik). Untuk penentuan mikroorganisme anaerob, inkubasi cawan-cawan tersebut dalam posisi terbalik dalam anaerobik jar dan masukkan kedalam inkubator selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 22°C ± 1°C (psikrofilik); 35°C (mesofilik); 45°C pengujian viskositas dengan menggunakan viskometer. Alat yang digunakan pada uji viskositas yaitu viskometer Brookfield, spindel, wadah sampel. Adapun bahannyayaituSampel alas bedak.

Prosedur kerja uji viskositas pada alas bedak tabir surya adalah sebagai berikut:

 Sampel alas bedak sebanyak 2,7 gr dilarutkan dengan 170 ml air panas dalam beker gelas

 Setelah larut beratnya ditetapkan menjadi 180 gr, sehingga konsentrasi larutan menjadi 1,5 % (b/b). Larutan dipanaskan dalam waterbath sambil diaduk sehingga suhunya mencapai 80℃ sampel siap dianalisa

 Hidupkan power viscometer brookfield (yang berada dibelakang alat)

19

 Muncul dilayar “remove spindle,press any key”, pastikan spindle tidak terpasang ditempat

 Warming up alat viscometer brookfield (muncul dilayar autozeroing viscometer)

 Tekan tombol mana saja maka akan muncul “replace the spindle, press any key” pastikan spindle terpasang di alat, lalu tekan tombol mana saja

 Setup spindle, pilih spindle yang digunakan (kemudian tekan setup untuk meng-on-kan)

 Set up speed, kecepatan spindle yang digunakan (kemudian tekan set up untuk meng-on-kan)

 Nilai viscositas akan muncul dilayar dengan satuan cps.

Pada analisa kimia, alas bedak juga dilakukan pengujian derajat keasamannya atau pH. Berikut prosedur kerja uji ph pada alas bedak tabir surya:

 Ditimbang 10 gram sampel dan dilarutkan dalam 50 ml akuades dalam beaker glass, kemudian ditambahkan aquades hingga 100 ml lalu diaduk merata.

 Larutan diukur pH nya dengan pH meter yang sudah distandarisasi.

Standarisasi pH meter dilakukan dengan menggunakan larutan buffer pH 4 kemudian buffer pH 7. Elektroda dibilas dengan akuades kemudian elektroda dimasukkan dalam larutan sampel

 Angka yang ditunjukkan oleh pH meter dicatat.

 Elektroda diangkat dari larutan sampel, dan dibilas dengan akuades, lalu dikeringkan dengan tissue. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali (triplo).

c. Uji Organoleptik

Uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap produk alas bedak tabir surya yang dihasilkan, kedua sampel formula alas bedak dinilai oleh 20 orang panelis. Tujuannya untuk menentukan sampel terbaik pada parameter mutu aroma, kekentalan/daya oles, warna, homogenitas, dan tingkat kehalusan. Ke 20 panelis masing-masing diberikan sampel alas bedak sebanyak dua sampel yang selanjutnya diberikan penilaian menurut skala 1-5.Penilaian panelis terhadap formula alas bedak dituliskan dalam bentuk skala hedoik 1-5 dengan tingkat kesukaan yang semakin meningkat seiring semakin tingginya

20 angka skala (1= sangat tidak suka, 2= tidak suka, 3= netral, 4= suka, 5= sangat suka).

Dokumen terkait