• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Pembasah

Dalam dokumen Tablet (Halaman 24-34)

Ada 2 cara penambahan zat warna yaitu : 1. Cara basah

10. Bahan Pembasah

Tablet denga nbahan berkhasiat yang sifatnya hidrofob misalnya Phenacetin, Paracetamol yang mempunyai waktu hancur yang panjang, untuk mempercepat hancurnya tablet ditambahkan bahan pembasah misalnya : Natrium Lauryl Sulfat, Polisorbat dan Aerosil dimana bahan ini akan mempercepat penetrasi air kedalam tablet.

3. Eksipien tablet

Formulasi tablet mengandung sejumlah eksipien yang ditambahkan pada zat aktif. Masing-masing eksipien melewati seleksi agar bisa dicetak dan produknya dapat digunakan. Jenis eksipien yang umum digunakan adalah : bahan pengisi (diluent), bahan pengikat bahan pengambyar dan bahan pelicin (lubricant). Eksipien lain yang dibutuhkan untuk tujuan khusus adalah : bahan pewarna, bahan pelincir (glident), anti adherent, bahan pemanis dan bahan penambah rasa.

3.a. Bahan Pengisi

Bahan pengisi dimaksudkan untuk menambah bulk dari tablet, sehingga memungkinkan untuk dikompressi. Disamping itu beberapa bahan pengisi berfungsi juga untuk memperbaiki daya ikat dan siat alir formula. Yang penting adalah bahwa bahan pengisi itu harus inert dan stabil. Beberapa bahan pengisi terdapat pada gbr. 1 di bawah ini

Yang larut dalam air Yang tidak larut dalam air

Laktosa Kalsium sulfat

Sukrosa Dikalsium fosfat

Mannitol Trikalsium sulfat

Sorbitol Amilum dan modifikasinya

Kalsium karbonat Mikrokristalin sellulosa

Gbr. 1 . Bahan pengisi pada granulasi basah

Bahan pengikat bertujuan menambah kohesifitas serbuk yang akan dikompressi. Jumlah bahan pengikat dalam suatu formula berpengaruh pada karakteristik tablet yang dihasilkan. Jika dipakai terlalu banyak akan menghasilkan tablet yang keras da ntidak mudah hancur. Cara penggunaaan bahan bahan pengikat bisa dalam bentuk larutan ataupun dalam bentuk kering, tergantung pada bahan dan metode pembuatannya. Bahan pengikat dalam jumlah yang sama lebih efektif dalam bentuk larutan dibandingkan bila didispersikan dalam bentuk kering baru dibasahi dengan pelarut.

Pada metode komperssi direk, bahan-bahannya bukan hanya mempunyai sifat fluiditas yang baik, tetapi juga kohesifitas yang cukp untuk bekerja sebagai pengikat.

Contoh bahan pengikat tercantum pada gbr. 2

Bahan pengikat Konsentrasi

Amilum 5 – 10% pasta air

Gelatin 2 – 10 % larutan dalam air

Polyvinylpirrolidon 5 – 20 % larutan dalam air/alcohol Metilsellulose 2 – 10 % larutan dalam air

Na. karboksi metal sellulose 5 – 10 % larutan dalam air Etil sellulose 5 – 10 % larutan dalam alcohol Polyvinyl alcohol 5 – 20 % larutan dalam air

Gambar 2. Bahan pengikat yang digunakan pada granulasi basah 3.c Bahan pelican

Bahan pelican berfungsi untuk memperbaiki kecepatan alir serbuk; mencegah adhesi bahan-bahan tablet ke permukaan stempel dan matris; mengurangi geseran antar partikel dan memudahkan pengeluaran tablet dari matris. Bahan pelicin dimaksudkan untuk melapisi granul, mak penambahannya harus dengan pengadukan ringan. Ukuran partikel granul yang bervariasi pada setiap lot bisa mempengaruhi sifat tablet.

Penambah bahan pelican pada granul dapat dikerjakan dengan beberapa cara, yaitu : 1. Ditambahkan langsung pada granul dalam suatu mikser/blender. Cara ini kurang efisien

karena dispersi bahan pelicin tidak selalu sempurna, artinya pada sebagian bahan telah tercampur baik sedang pada bahagian lain belum.

2. Cara dengan pemisahan fine, yaitu lebih dulu mengayakgranul melalui ayakan 60 mesh, kemudian bahan pelican dicampurkan kebagian fine yang diperoleh, terakhir campuran tadi ditambahkan kembali kedalam granul. Ini merupakan metode yang lebih efisien. 3. Mencampurkan bahan pelican kedalam larutan granul.

Cara ini digunakan terutama untuk bahan yang abrasive, yang sulit dilubrikasi. Contoh bahan pengikat tercantum pada Gambar 3.

Magnesium stearat Polietilen glikol 4000

Kalsiu stearat Polietilen glikol 6000

Seng stearat Talkum

Minyak nabati yang telah dihidrogenasi Na. benzoate Na. laurel sulfat

Polioksietilen mono stearat Minyak mineral rendah

Gambar. 3. Bahan pelican tablet

3.d. Bahan pengambyar

Bahan pengambyar bertujuan untuk memudahkan pecahnya tablet dalam lambung. Fungsi pengambyar adalah meniadakan kerja bahan pengikat dan tenaga fisik yang di butuhkan pada saat kompressi. Dengan demikian dapat melepaskan zat aktif ke saluran pencernakan. Ada dua metode cara penambahan bahan pengambyar kedalam tablet :

1. Metode penambhan eksternal : bahan pengambyar di tambahkan kepada granul sebelum ditablet. Metode ini lebih seiring digunakan.

2. Metode penambahan internal : pengambyar dicampurkan dengan serbuk lainnya beserta larutan granulasi.

Bahan pengambyar terdiri dari zat yang apabila kontak dengan air akan mengembang, menarik air, berubah volume atau posisinya, atau bereaksi kimia sehingga tablet pecah.

Contoh bahan pengambyar tercantum pada gambar 4.

Bahan pengambyar Konsentrasi dalam granulasi ( % b/b )

Amilum 5 – 20

Sta-Rx 5 – 15

Solk-Floc BW 40 5 – 15 Asam alginate 5 – 10 Explotab 5 – 15 Kaolin 5 – 15 Veegum 5 – 15 Bentonite 5 – 15 Asam-basa 3 – 20

Gbr. 4. Bahan pengambyar tablet

3.e Bahan pelincir (glidant)

Bahan pelincir adalah bahan yang dimaksudkan untuk memperbaiki sifat alir granul/serbuk melalui pengurangan geseran antar partike. Efek yang dihasilkan oleh glidant tergantung pada : sifat kimia serbuk/granul (misalnya ikatan tak jenuh, ionic atau ikatan hydrogen yang berada pada permukaan) ; factor fisik yang meliputi distribusi ukuran dan bentuk partikel, kandungan air dan suhu. Pada umumnya pelincir hidrofil cenderung lebih efektif pada serbuk hidrofil, demikian sebaliknya dengan bahan pelincir hidrofob.

Contoh bahan pelincir tercantum pada gambar 5.

Bahan pelincir Konsentrasi pada aliran optimum ( % b/b ) Amilum 2 – 5 Talkum 0.3 – 10 Magnesium stearat 0.2 – 2 Kalsium stearat 0.25 – 3 Seng stearat 0.2 – 2 Dihidrokalsium fosfat 1 – 3 Magnesium karbonat 0.5 – 2 Magensium oksida 0.5 – 2.5 Kalsium silikat 0.5 – 1 Silika aerogels 0.1 – 0.5

Gbr. 5. Bahan pelincir pada tablet

3.f. Bahan pewarna

Bahan pewarna bertujuan memberikan penampilan estetik pada tablet. Disamping itu untuk membedakan produk yang satu dengan lainnya selama proses produksi dan identifikasi bagi konsumen. Bahan pewarna yang dapat digunakan untuk pewarna tablet adalah FD & C.

dyes yang larut dalam air. Metode yang biasa digunakan untuk penambahan pewarna adalah dengan melarutkannyadalam larutan bahan aktif, sebelum proses granulasi.

3.g. Bahan penambah rasa

Bahan penambah rasa berfungsi sebagai pemanis, perasa dingin dan menghilangkan rasa yang tidak enak.

4. Metode pembuatan tablet

Ada tiga metode umum dalam pembuatan tablet yaiut granulasi basah, granulasi kering dan kompressi direk. Rangkaian langkah pada masing-masing proses dapat dilihat pada schema gbr. 6 berikut ini.

Zat aktif + eksipien

Dicampur

4.a. Granulasi basah

Metode yang sudah lama digunakan dan sampai sekarang masih banyak digunakan. Metode ini mempunyai keuntungan, namun demikian mempunyai kerugian antara lain : karena banyaknya langkah operasional, waktu dan tenaga yang dibutuhkan, terutama pada skala besar.

Beberapa keuntungan granulasi basah :

1. Kohesifitas dan kompressibilitas serbuk diperbaiki, dengan jalan penggabungan partikel serbuk, yang kemudian membentuk granul.

2. Obat-obat yang berdosis tinggi, yang mempunyai sifat alir dan kompressibilitas yang jelek harus dibuat dengan granulasi basah, untuk dapat dikompressikan.

3. Distribusi kandungan obat, homogenitas kandungan obat yang berdosis rendah dan distribusi bahan pewarna diperoleh baik pada granulasi basah.

4. Granulasi basah mencegah terjadinya segregasi selama proses berlangsung

5. Dapat memperbaiki kecepatan disolusi obat yang hidrofob dengan memilih bahan pengikat dan pelarut yang sesuai

4.b Granulasi kering

Granulasi kering adalah metode pembuatan granul suatu campuran serbuk dengan proses penekanan tanpa menggunakan pemanasan dan pelarut. Metode ini sedikit digunakan. Cara granulasi kering digunakan apabila obat tidak bias dibuat secara granulasi basah karena pertimbangan sifat fisika obat. Cara yang paling banyak digunakan adalah metode slugging, yaitu mula-mula obat dikenakan penekanan awal dengan suatu tekanan yang kuat, sehingga didapat tablet dengan ukuran yang besar, setelah itu dipecah dan diayak.

Keuntungan granulasi kering adalah : penggunaan peralatan dan ruangan yang sedikit; tidak membutuhkan larutan bahan pengikat; menghemat waktu dan langkah kerja. Metode ini digunakan untuk :

1. Zat-zat yang sensitive terhadap kelembaban 2. Zat-zat yang tidak tahan panas

3. Memperbaiki disintegrasi

4. Untuk memperbaiki solubilitas, misalnya dengan adanya zat-zat anhidra, yang cenderung melarut apabila dibasahi.

5. Untuk menjaga homogenitas zat aktif, karena tidak ada perpindahan zat aktif selama pengeringan.

Sedangkan beberapa kerugian metode ini adalah seperti berikut :

1. Dibutuhkan peralatan pengempa tablet yang khusus untuk membuat slugg.

2. Tidak memberikan istribusi warna yang seragam, sebagaimana diumpai pada granulasi basah, dimana zat pewarna dilarutkan terlebih dulu dalam bahan pengikat.

3. Selama proses banyak debu yang dihasilkan dan akan menambah kemungkinan terjadinya kontaminasi silang.

Kompressi direk didefenisikan sebagai penabletan langsung campuran serbuk, tanpa mengubah terlebih dulu karakter fisiknya. Keuntungan kompressi direk adalah :

1. Ekonomis, terdapat penghematan waktu proses, dengan dimikian menghemat upah pekerja, langkah pembuatan yang lebih sedikit, membutuhkan ruangan, peralatan dan konsumsi tenaga yang lebih sedikit.

2. Menghilangka adanya factor panas dan kelembaban

3. optimasi proses pengahncuran obat dapat tercapai dengan baik, sehingga dapat memperbaiki kecepatan pelarutan zat aktif.

4. Menghindarkan zat aktif dari tumbukan mekanik berulang (pada granulasi kering), yang mengakibatkan degradasi tehnik dan modifikasi sifat fisika.

5. Sangat memungkinkan untuk mengadakan otomatisasi.

Walaupun begitu, sampai sekarang kompressi direk belum dapat menggantika metode klasik secara keseluruhan, karena untuk realisasinya diperlukan zat aktif dan eksipien yang memenuhi syarat-syarat pokok, antara lain fluiditas dan kohesifitsas yang baik. Eksipien pada kompressi direk harganya relative masih mahal, sehingga perlu bagi seorang formulator untuk mengetahui metodologi formulasi dalam kompressi direk. Hal ini memungkinkan untuk menghindari penggunaan eksipien yang tidak berarti dalam penentuan suatu formulasi yang bersifat uji coba acak

5. Masalah-masalah dalam pembuatan tablet

Tidak selamanya proses pembuataan tablet dapat dilakukan dengan mudah dan memperoleh hasil yang memuaskan, tetapi juga sering mengalami hambatan. Masalah dalam pembuatan tablet yang sering muncul dapat dibagi atas : binding, sticking, capping dan lamination, serta chipping dan cracking.

5.a Binding

Suatu keadaan dimana terjadi pelekatan antara tablet dengan dindign ruang cetak pada saat pengeluaran tablet (ejection). Binding yang berlebihan dapat mengakibatkan tablet pecah berkeping-keping. Pada umumnya binding disebabkan karena kurangnya bahan pelican. Tindakan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki binding adalah seperti berikut :

1. Menambah bahan pelican, atau memilih bahan pelican yang lebih efisien

2. Memperbaiki cara penambahan bahan pelican, misalnya dengan mengayak bahan pelican dengan ayakan 80 mesh kemudiang dicampurkan terdahulu dengan sebagian serbuk. 3. Menambaha bahan pembasah, atau menggranulasi kembali.

4. Memperkecil ukuran partikel

5. Menambah kedalaman ruang kompressi

6. Kompressi dilakukan pada suhu yang lebih rendah

5.b Sticking

Suatu kejadian dimana pada mulanya terjadi pelekatan sebagian kecil permukaan tablet pada stempel, kemudian seiring dengan jalannya proses pengempaan, bagian tablet yang menempel akan semakin besar. Sticking disebabkan oleh pemberian bahan pelican yang kurang tepat atau campuran yang kurang kering.

Cara penanggulangannya sebagai berikut : 1. Mengurangi kandungan air granul

2. Mengganti atau menambah bahan pelican

3. Menambah jumlah bahan pengikat pada granulasi

4. Menambah suatu adsorbent seperti CMC, silica gel, aerogel atau aluminium hidroksida. 5. Membersihkan atau melicinkan permukaan stempel

5.c. Capping dan lamination

Capiing adalah kerusakan dimana bagian atas tablet atau bagian pinggir sebelah ats tablet retak atau bahkan sudah terpisah dari bagian tablet. Istilah lain untuk menunjukkan kondisi yang sama, terutama pada kecepatan penabletan yang tinggi, disebut lamination. Capping terjadi terutama karena telalu banyak fine yang terdapat dalam campuran/granul. Untuk mengatasi kedua hal diatas, maka dicoba pendekatan dengan :

1. Merubah ukuran fine menjadi ukuran 100 sampai 200 mesh 2. Menambah atau mengganti bahan pelican

3. Mengeringkan ataupun melembabkan granul. 4. Menambah bahan pengikat atau membasahi granul

5.d Chipping dan Cracking

Chipping adalah keadaan dimana terjadi penyumbingan pada tablet. Apabila chipping terjadi pada pusat bagian atas dari tablet, maka disebut cracking. Hal tersebut biasanya terjadi karena factor yang ada pada mesin tablet. Penanggulangannya adalah sebagai berikut :

1. Mengganti atau memperbaiki stempel yang telah aus 2. Mengatur kembali tekanan tablet

3. Memperbaiki granul dengan menambah bahan pengikat. 4. Melicinkan permukaan stempel

5. Merobah ukuran fine

6. Mengurangi ukuran partikel campuran

Dalam dokumen Tablet (Halaman 24-34)

Dokumen terkait