• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kandang dan Peralatannya

Penelitian ini menggunakan kandang individual yang berukuran 100 x 75 cm sebanyak 12 petak yang dilengkapi dengan tempat pakan konsentrat, hijauan dan tempat minum. Peralatan kandang yang digunakan diantaranya meliputi timbangan gantung dengan kapasitas 25 kg dengan kepekaan 100 g untuk menimbang domba, timbangan merk Five Goats

kapasitas 5 kg kepekaan 20 g untuk menimbang pakan hijauan, timbangan digital merk Chamry kapasitas 5 kg kepekaan 1 g untuk menimbang pakan konsentrat, sisa pakan, dan feses, termometer untuk mengukur suhu di dalam dan luar kandang, kantong kain untuk menampung feses, sapu, alat tulis, serta seperangkat alat dan bahan untuk analisis proksimat pakan. 2. Ternak

Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah domba lokal jantan sebanyak 12 ekor dengan bobot badan 17.321 ± 2.053 kg dan memiliki umur rata-rata satu tahun.

3. Ransum

Ransum yang diberikan terdiri dari hijauan yaitu rumput raja, konsentrat basal, minyak ikan lemuru dan minyak sawit. Konsentrat basal

commit to user

terdiri dari campuran: onggok, bekatul, kopra, molases, mineral, urea dan garam. Minyak ikan lemuru diperoleh dari daerah Muncar, Banyuwangi dan minyak kelapa sawit yang digunakan merk Bimoli dapat di beli di toko. Kebutuhan nutrien domba lokal jantan disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Kebutuhan nutrien domba lokal jantan dengan BB 20 kg

Nutrien Kebutuhan

Energi (TDN) 60 (%)

Protein Kasar (PK) 14,5 (%)

Metabolisme Energi (ME) 2,16 Mcal

Calsium (Ca) 0,42 (%)

Phospor (P) 0,38 (%)

Sumber : Ranjhan (1981)

Kandungan nutrien bahan pakan penyusun ransum yang digunakan dalam penilitian ini disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan nutrien bahan pakan penyusun ransum (% BK)

Bahan pakan BK PK LK SK BO BETN (d)

TDN NDF ADF GE (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) Kkal Rumput Raja a) 14.63 14.28 1.23 22.23 93.12 55.38 66.63(b) 82.80 74.23 - Konsentrat Basal a) 85.93 14.59 6.48 7.31 90.61 62.23 75.36(c) 57.82 46.84 - Minyak Ikan lemuru a) 91.19 3.7 70.4 0.75 91.46 16.61 - - - 182 e) Minyak Kelapa Sawit a) 93.32 1.48 60.41 0.19 90.47 28.39 - - - 90 f)

Sumber :

a)

Hasil Analisis Lab. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (2010)

b)

Hartadi, et. al (1990)

Berdasarkan hasil perhitungan :

% TDN = -26.685 + 1.334(CF) + 6.598(EE) + 1.423(NFE)

+ 0.967(Pr) - 0.002(CF)2 – 0.670(EE)2 - 0.024(CF)(NFE) -0.055(EE)(NFE) – 0.146(EE)(Pr) + 0.039 (EE)2(Pr) c)

Hartadi, et. al (1990)

Berdasarkan hasil perhitungan :

% TDN = 22.822 – 1.440 (CF) – 2.875 (EE) + 0.655 (NFE)

+ 0.863 (Pr) + 0.020 (CF)2 - 0.078 (EE)2 + 0.018 (CF) (NFE) + 0.045 (EE) (NFE) - 0.085 (EE) (Pr) + 0.020 (EE)2 (Pr) Dalam persamaan – persamaan CF = Serat kasar; EE = Ekstrak eter; NFE = Bahan ekstrak tanpa nitrogen; Pr = Protein

d)

Dihitung dengan rumus Kamal (1997) sebagai berikut

BETN (%) =100 – (% Abu + % Serat kasar + % Lemak kasar + % Protein kasar) e)

Agustin (2007) f)

commit to user

Komposisi susunan konsentrat basal yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Susunan komposisi konsentrat basal

Bahan Pakan Komposisi (%)

Kopra 32 Bekatul 31 Onggok 27 Molases 5.5 Mineral 2 Urea 1.5 Garam 1 Jumlah 100

Susunan ransum dan kandungan nutrien ransum perlakuan dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Susunan ransum dan kandungan nutrien ransum perlakuan

Bahan Pakan Perlakuan (%)

P0 P1 P2

Rumput raja 40 40 40

Konsentrat 60 60 60

Konsentrat Basal - 57 57

Minyak Ikan Lemuru - 3 -

Minyak Kelapa Sawit - - 3

Jumlah 100 100 100 Kandungan Nutrien BK 57.41 57.57 57.63 Protein Kasar (PK) 14.47 14.14 14.07 Lemak Kasar (LK) 4.38 6.30 6.00 Serat Kasar (SK) 13.28 13.08 13.06 BETN 59.49 58.12 58.47 Energi (TDN) 71.87 69.61 69.61 BO 90.50 90.52 90.49 NDF 67.81 66.08 66.08 ADF 57.80 56.39 56.39

commit to user C. Persiapan Penelitian

1. Persiapan Kandang

Persiapan kandang meliputi pembersihan kandang dan pengapuran dengan cairan kapur pada lantai kandang beserta dindingnya untuk membunuh parasit-parasit penyebab penyakit.

2. Persiapan Domba

Domba sebelum diberi pakan perlakuan diberi obat cacing merk

Albenzole dengan dosis 200 mg / 25 kg bobot badan untuk menghilangkan parasit dalam saluran pencernaan dan dilakukan penimbangan bobot badan awal. Domba lokal jantan sebanyak 12 ekor dibagi ke dalam tiga perlakuan, tiap perlakuan terdiri dari empat ulangan dan setiap ulangan terdiri dari satu ekor domba lokal jantan.

3. Persiapan Ransum

Ransum yang digunakan terdiri dari hijauan yaitu rumput raja dan konsentrat basal terdiri dari campuran: onggok, bekatul, kopra, molases, mineral, urea dan garam. Pakan perlakuan berupa minyak ikan lemuru dan minyak kelapa sawit yang diproteksi. Ransum perlakuan diberikan dengan cara dicampur sesuai bagian bahan penyusun ransum sebanyak 6% dari bobot badan dan air minum diberikan secara ad libitum.

Proteksi minyak kelapa sawit dan minyak ikan lemuru diproteksi dengan metode saponifikasi mengacu pada Widiyanto et al. (2008) berdasarkan bilangan penyabunan dengan NaOH yang ditransformasi menjadi garam Ca mengunakan CaCl2 yang diperhitungkan secara stoikhiometri. Jumlah NaOH yang digunakan sesuai dengan arah proteksi. Sejumlah minyak kelapa sawit dan minyak ikan lemuru dimasukkan dalam bekker glass kemudian dipanaskan hingga suhunya mencapai 80ºC. Untuk 1000 g minyak membutuhkan 70,8 g NaOH dan 196,47 g CaCl2. NaOH ditimbang dan dilarutkan dalam aquadest kemudian dimasukkan ke dalam minyak kelapa sawit dan minyak ikan lemuru yang tengah panas kemudian diaduk selama 10 menit hingga terbentuk suspensi sabun kalsium membentuk garam Ca. Larutan CaCl2 tersebut ditambahkan pada suspensi sabun kalsium sambil dipanaskan dalam penganas air pada suhu 80ºC dan

commit to user

diaduk selama 10 menit hingga membentuk endapan Ca. Kemudian endapan Ca dicampurkan dalam konsentrat basal.

D. Pelaksanaan Penelitian 1. Macam Penelitian

Penelitian tentang pengaruh penggunaan minyak ikan lemuru dan minyak kelapa sawit terproteksi dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, ADF dan NDF ini dilakukan secara eksperimental. 2. Rancangan Percobaan

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan tiga macam perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari empat ulangan dan setiap ulangan terdiri dari satu ekor domba lokal jantan. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut:

P0 = Hijauan 40% + Konsentrat 60% (KB 100%)

P1 = Hijauan 40% + Konsentrat 60% (KB 95% + MIL 5%) P2 = Hijauan 40% + Konsentrat 60% (KB 95% + MKS 5%) 3. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua tahap yaitu tahap adaptasi dan tahap koleksi data. Tahap adaptasi dilakukan selama dua minggu, tujuan dari periode ini untuk membiasaakan ternak pada ransum dan keadaan sekitarnya. Pengambilan data dilakukan pada minggu terakhir periode koleksi data.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap koleksi data yaitu mencatat konsumsi pakan harian dan menimbang feses yang dihasilkan selama 24 jam yang dilakukan sebelum pemberian pakan. Sampel sisa pakan diambil 10% dari total sisa pakan dan sampel feses diambil 10% dari total feses. Sampel sisa pakan dan feses dikeringkan dengan sinar matahari, kemudian dikumpulkan selama tujuh hari dan dikomposit. Sampel pakan dan feses kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengetahui kandungan bahan kering, bahan organik, ADF dan NDF.

commit to user 4. Pemberian Pakan

Pemberian pakan sesuai dengan masing-masing perlakuan yang diberikan dua kali sehari yaitu pukul 07.00 WIB pemberian konsentrat dan pukul 09.00 pemberian hijauan. Kemudian pemberian pada sore hari pukul 15.00 WIB pemberian konsentrat dan pukul 17.00 pemberian hijauan. Sedangkan penyediaan air minum dilakukan secara ad libitum.

5. Peubah Penelitian

Peubah penelitian yang diamati adalah sebagai berikut: a. Konsumsi bahan kering (BK) (g/ekor/hari)

Konsumsi BK = (Pemberian pakan x %BK) – (Sisa pakan) x % BK b. Konsumsi bahan organik (g/ekor/hari)

Konsumsi BO = (Konsumsi BK x %BO) c. Konsumsi Acid Detergent Fiber (g/ekor/hari)

Konsumsi ADF = (Konsumsi BK x %ADF) d. Konsumsi Neutral Detergent Fiber (g/ekor/hari) Konsumsi NDF = (Konsumsi BK x %NDF) e. Kecernaan bahan kering (%)

Kecernaan BK = konsumsi BK – ekskresi BK x 100%

konsumsi BK

f. Kecernaan bahan organik (%)

Kecernaan BO = konsumsi BO – ekskresi BO x 100%

konsumsi BO

g. Kecernaan Acid Detergent Fiber (%)

Kecernaan ADF = konsumsi ADF – ekskresi ADF x 100%

konsumsi ADF

h. Kecernaan Neutral Detergent Fiber (%)

Kecernaan NDF = konsumsi NDF – ekskresi NDF x 100%

konsumsi NDF

Dokumen terkait