• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.7 Sediaan Tablet

2.7.4 Komposisi Tablet

2.7.4.2 Bahan Pengikat

Gunanya ditambahkan bahan pengikat dalam formulasi tablet adalah untuk mengikat komponen-komponen tablet untuk dijadikan granul dengan ukuran yang sama dan bentuk yang spheris setelah dipaksakan melewati ayakan. Dengan adanya bahan pengikat, komponen tablet akan mudah dibentuk menjadi granul, sehingga akan memudahkan pencetakan. Pemilihan bahan pengikat bergantung kepada s ifat fis is da n kimia dari bahan o bat. Daya ikat yang diperlukan dan tujuan pemakaian obatnya.

Ada 4 macam bentuk bahan pengikat yang dipakai pada pembuatan tablet yaitu :

1. Bentuk yang larut atau yang terdispersi dalam air. Biasanya dipakai dalam bentuk sirup atau mucilago. Bahan pengikat ini lebih efektif diberikan dalam bentuk larutannya dari pada diberikan dalam bentuk kering kemudian dibasahi. Bahan pengikat ini bersifat mudah mengembang bila di dispersikan larut dalam air. Bahan peng ikat ini d iber ikan pada o bat yang st abil t erhadap le mbab dan suhu tinggi.

2. Bahan yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik digunakan untuk pembuatan tablet dengan cara granulasi basah terhadap bahan obat yang mengalami kerusakan karena pengaruh lembab, Misal-nya vitamin C, vitamin Bl, Folia digitalis.

Contoh bahan pengikat ini :

Etil selluiosa dalam pelarut alkohol. Paraffin padat dalam pelarut trikloretilena

Polivinilpirolidon dalam pelarut alkohol atau alkohol air.

Hidroksi Propil Metil Selulosa dalam pelarut alkohol Kloroform.

3. Bentuk kering.

Bahan pengikat yang digunakan biasanya dalam bentuk granul-granul yang telah disempurnakan. Fungsinya selain sebagai bahan pengikat dapat juga sebagai bahan pengisi, penghancur dan ada kalanya sebagai penambah dalam suatu formula tablet. Ini biasanya dipakai pada pembuatan tablet secara pencetakan langsung. Contohnya :

- Avicel, Emdex. 4. Bentuk cairan.

Digunakan terhadap bahan obat yang tidak tahan lembab dan tidak tahan pemanasan yang cukup tinggi atau untuk membuat granul yang daya kohesinya tidak begitu besar. Misalnya untuk membuat tablet larut dan tablet effervescent.Didalam pengerjaanya karena daya ikat yang dimiliki tidak terlalu besar maka hendaknya di hindari penambahan bahan pembantu lain yang mengalami deformasi elastis atau reversibel.

Bahan-bahan yang sering digunakan sebagai bahan pengikat : 1. Amylum (pati)

2. Gelatin

3. Sukrosa, Glukosa, Dekstrosa, Laktosa 4. Acasia (Gom Arab)

5. Natrium Alginat

6. C.M.C (Carboxy Methyl Cellulose) 7. Polivinilpirolidon.

8. Veegum

Dalam keadaan tertentu bahan-bahan dibawah ini juga bersifat sebagai pengikat :

- Poli Etilenglikol - Etil Sellulosa

Jumlah bahan pengikat yang dipergunakan bergantung kepada sifat dari bahan-bahan yang akan dicetak.

Pemakaian bahan pengikat yang berlebihan menyebabkan tablet menjadi terlalu keras dan sukar hancur pada pemakaiannya dalam tubuh. Bahan-bahan yang tidak bersifat kohesif, membutuhkan pengikat yang lebih banyak.

Bahan pengikat dapat digunakan dalam bentuk larutan atau bentuk kering, tergantung pada cara pembuatan tablet.

pemakaian bahan pengikat dalam bentuk larutan (dalam jumlah yang sama) yang efektif dibandingkan dalam bentuk kering kemudian dibasahi, sebab partikel-partikel serbuk dilapisi udara pada permukaannya, dengan

pengikat berbentuk larutan lebih mudah penetrasinya sehingga lebih membasahi masa.

Dengan alasan ini maka untuk mendapatkan daya ikat yang efektif di pakai pengikat dalam bentuk larutan dengan penetrasi yang lebih mudah.

- Mucilago Amyli.

Biasanya dipakai dalam konsentrasi 5 - 20% harus dibuat baru, dibuat dengan menambahkan air dingin. dipanaskan diatas penangas air atau api, bebas sambil diaduk-aduk sampai menjadi masa yang kental yang transparan atau disuspensikan dengan sedikit air dingin kemudian ditambah air panas, diaduk-aduk sampai menjadi masa yang kental dan transparan. Mucilago amyli sering juga dikombinasikan dengan larutan gelatin I - 2% untuk mendapatkan daya ikat yang lebih kuat. Larutan gelatin ditambahkan pada mucilago amyli yang telah dingin. - Larutan Gelatin.

Biasa dipakai 1 - 4% dalam hal tertentu dipakai 10 - 20%. Larutan gelatin harus dibuat baru, dan digunakan selagi panas ( ± 40° Celcius) karena kalau dingin akan berbentuk gel.

Cara membuatnya :

Serbuk gelatin di taburkan dalam air dingin, lalu biarkan mengembang. panaskan diatas penangas air sampai larut. kekurangan berat ditambah dengan air panas.

Bahan pengikat gelatin banyak dipakai pada pembuatan lozenges, karena granulnya biasa lebih keras dan kelarutannya lambat serta memberikan

- Larutan Glukosa 25 - 50 %

Dengan pemakaian larutan glukosa pada proses pengeringan, granul-granul tidak akan kering sempurna sehingga tidak sesuai dipakai untuk bahan-bahan yang higroskopis.

- Ak a s i a

Dikenal juga sebagai gom arab. Merupakan serbuk: hampir tidak berbau. berwarna putih atau putih kekuningan. Larut dalam air dengan perbandingan 1 : 1 membentuk mucilago yang

sifatnya asam, tidak larut dalam alkohol. Diperoleh dari getah kering batang dan dahan Acasia Senegal atau spesies lainnya.

Bahan pengikat ini sering digunakan apabila granul-granul yang dihasilkan diharapkan memiliki sifat kohesif yang kuat seperti lozenges dan pastiles dimana sediaan ini memerlukan waktu hancur yang panjang. Dipakai dalam bentuk larutan 2 - 5%

Kombinasinya dengan Tragacanth akan mempertinggi daya ikatnya. Dipakai kombinasi gom arab 3% dengan tragacanth 0,5 - 2,5%.

- Etil Sellulosa

Dipakai dalam bentuk larutannya dalam alkohol dengan konsentrasi 0,5 - 2%. Digunakan sebagai bahan pengikat tablet yang mengandung bahan berkhasiat yang peka terhadap pengaruh lembab atau suhu yang terlalu tinggi.

- Natrium Karboksi Metil Sellulosa

Serbuk warna putih larut dalam air, dipakai dalam konsentrasi 1 - 4 %.

Serbuk putih tidak larut dalam air membentuk larutan kental. Merupakan senyawa garam Natrium dengan asam alginat Dipakai dengan konsentrasi 3 - 5 %.

- Poliviniipirolidon.

Serbuk putih, higroskopis. larut dalam air.

Sebagai pengikat dalam konsentrasi 0,5 - 5% dalam air alkoho l atau campuran alkohol air.

Sesuai untuk membuat granulasi bahan-bahan yang tidak tahan air atau tidak stabil pada suhu yang tinggi.

Dokumen terkait