• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Terdahulu

2.2.1 Bahasa Asing

Sejak sebelum Al-Quran diturunkan, diyakini bahwa bahasa Arab telah terpengaruh oleh bahasa lain. Sebagai bukti adanya pengaruh tersebut, Al-Quran memuat kata-kata dari bahasa asing yakni Ibrani/Suryani. Contoh untuk pengaruh tersebut adalah adanya nama asing di dalam Al-Quran yakni nama Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail (Sirchan dalam Hadi, 1995: 113).

Masa kekhalifahan Umayyah (661-750 M), Abasiyyah (750-1258 M) dan Turki Usmani (1299-1922 M), bahasa Arab menjadi bahasa negara dan bahasa ilmu pengetahuan. Pada kurun waktu tersebut bahasa Arab diperkaya dengan kosakata yang diadaptasi dari berbagai bahasa, seperti bahasa Latin, bahasa Itali, bahasa Spanyol, bahasa Sansekerta, dan bahasa Prancis (Hadi, 1995:113). Kini bahasa Arab banyak menyerap kata maupun istilah dari bahasa Inggris. Pengaruh dari bahasa Inggris ini mencapai jumlah lebih dari 3.000 kata (Hadi, 1995:114).

Adanya pengaruh dari berbagai macam bahasa tersebut disebabkan oleh kontak antara bangsa-bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain dalam berbagai bidang dan kebutuhan. Misalnya kontak bahasa dapat terjadi dalam bidang perekonomian, ilmu pengetahuan maupun keagamaan serta politik dan komunikasi lainnya.

Hadi (1995:114) mengungkapkan bahwa, masa awal gencarnya pengembangan ilmu pengetahuan di masa Daulat Umayyah maupun Abasiyah, terjemahan berbagai buku dilakukan oleh bangsa Arab. Akibatnya banyak sekali kita jumpai kata maupun istilah dari bahasa Latin dan Yunani. Contoh kata-kata dari bahasa Latin dan Yunani antara lain adalah magister (

يرتسيجام

/majistir/), nama-nama bulan dari Januarius (

رياني

/yanayir/), Februarius (

ريابرف

/fabrayir/), sampai pada December (

برمسيد

/disambar/). Pada masa kekhalifahan Islam dipegang oleh bangsa Turki, yakni pada masa Turki Usmani. Semakin intensiflah kontak bahasa Arab dengan bahasa Turki, yang mengakibatkan bahasa Arab banyak pula menerima pengaruh dari bahasa Turki. Beberapa contoh kata yang

14

mendapat pengaruh dari bahasa Turki diantaranya adalah kata hadiv (

ىويدخ

/khadiwy/), kanal (

لانق

/qanal/), kumandan (

تادنموق

/qumandan/) dan sebagainya.

Hal di atas sejalan dengan pendapat Samsuri (1980: 50) yang menerangkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan setiap bahasa di dunia tidak mungkin dapat lepas dari pergaulan antara bahasa itu sendiri dengan bahasa dunia lainnya. Semua bahasa yang masih hidup di dunia ini mengalami perubahan yang mungkin tidak akan terlihat oleh pemakai-pemakai bahasa itu sendiri di dalam waktu pendek, akan tetapi secara kumulatif dan dalam waktu yang cukup lama, perubahan itu akan terlihat dengan jelas.

Selanjutnya, Lesmana (2010: 35) menjelaskan bahwa istilah bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Arab hanya melalui proses penyerapan (morfologi dan fonologi) dan penerjemahan. Dalam penelitian ini akan dilihat istilah bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa Arab melalui proses penerjemahan.

2.2.2 Penerjemahan

Istilah penerjemahan dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, yakni

ةجمرت

/tarjamah/. Catford dalam M. Husnan (2008: 2) mendefenisikan penerjemahan sebagai the replacement of textual material in one language (SL) by equivalent textual material in another language (TL), yang berarti ‘mengganti materi tekstual satu bahasa (BSu) dengan padanan materi tekstual dalam bahasa lain (BSa)’.

Bell (1991:4) juga mengemukakan bahwa, translation means both of process and the product of translation. A translation means the product of translation result and translating means the process of doing translation, yang berarti ‘terjemahan merupakan proses dan produk terjemahan. Terjemahan berarti produk hasil terjemahan dan menerjemahkan berarti proses melakukan penerjemahan.’.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kata translating lebih mengarah pada event atau proses menerjemahkan atau mengalihkan makna dari satu bahasa ke dalam bahasa lain. Sedangkan translation merujuk pada dua hal pokok yakni, produk

15

terjemahan dan proses mengalihkan makna dalam bahasa lain. Sementara, a translation berarti produk terjemahan itu sendiri.

Lain halnya dengan pakar penerjemahan, Newmark (1988:5) yang juga memberikan defenisi terkait penerjemahan, yakni, rendering a meaning of a textinto another language in the way that the author intended the text, yang berarti

‘menerjemahkan makna dari suatu teks ke dalam bahasa lain sesuai dengan maksud si pengarang’.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut disimpulkan bahwa penerjemahan berfokus pada padanan suatu bahasa dalam bahasa lain. Mengingat tidak ada kata yang identik secara linguistik dalam bahasa yang berbeda, mungkin kata yang sepadan lebih cocok digunakan dalam bidang terjemahan. Oleh karena itu, penerjemahan dapat diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam bahasa sumber dengan memperhatikan padanan aspek bahasa sumber agar pembaca bahasa sasaran dapat menerima dan memahami pesan tersebut.

Dalam melakukan penerjemahan, diperlukan metode penerjemahan. Metode penerjemahan adalah cara yang digunakan untuk mentransfer pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Metode ini diterapkan pada tingkat kata, frasa, klausa maupun kalimat. Teknik penerjemahan yang diusulkan Vinay dan Derbenlet dalam Hattim dan Munday (2004:149) menyebutkan tiga metode penerjemahan, yakni:

2.2.2.1 Peminjaman (Borrowing)

Peminjaman (borrowing) merupakan metode penerjemahan yang dilakukan oleh penerjemah dengan meminjam kata atau ungkapan BSu. Menurut Molina dan Albir dalam Srikandi (2010: 4), teknik borrowing dibagi dalam dua jenis, yaitu:

16 a. Pinjaman Murni (Pure Borrowing)

Peminjaman murni adalah peminjaman istilah langsung dari bahasa sumber tanpa mengubahnya. Hal ini sejalan dengan fungsi transliterasi yakni penyalinan dengan penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain tanpa melihat penyesuaian bunyi.

Contoh:

Bank

كنب

/bank/

Melalui contoh tersebut dapat dilihat dengan jelas adanya pergantian abjad latin ke dalam abjad Arab. Pergantian huruf dalam kata ‘bank’ langsung meniru bahasa sumber sebagaimana adanya. Huruf b ditransliterasikan menjadi huruf

ب

.

huruf a ditranliterasikan menjadi pemarkah fathah, huruf n di transliterasikan menjadihuruf

ن

dan huruf k ditranliterasikan menjadi huruf

ك

.

b. Pinjaman Naturalisasi (Naturalized Borrowing)

Peminjaman naturalisasi adalah peminjaman istilah asing namun disesuaikan dengan bahasa sasaran. Hal ini sejalan dengan fungsi transkripsi yakni penyalinan teks dengan mengubah ejaannya ke dalam ejaan lain untuk menunjukkan lafal bunyi unsur bahasa yang bersangkutan. Dalam hai ini transkripsi diartikan sebagai proses mengubah teks dari suatu ejaan ke ejaan lain dengan cara mengikuti lafal bunyinya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses penyerapan melalui cara ini mengalami penyesuian pelafalan. Contoh:

Cybernetic

كيتينبريس

/sībarnītīk/

Melalui contoh di atas dapat dilihat terjadinya proses transkripsi. Huruf e dalam bahasa Arab ditranskripsikan dengan huruf

ي

dan huruf c ditranskripsikan dengan huruf

ك

. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menyamakan lafal bunyi huruf tersebut.

17 2.2.2.2 Calque

Calque menurut Molina dan Albir (2002: 510) penerjamahan secara literal suatu kata atau frase dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, yang dapat berentuk leksikal maupun struktural. Teknik ini hampir mirip dengan borrowing, namun perbedaannya adalah penerjemah menggunakan teknik calque ini bertujuan untuk membawa suasana bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran, tetapi sebetulnya bahasa sasaran pun memiliki arti dari kata-kata yang diterjemahkan yang menggunakan teknik calque tersebut. Jika borrowing digunakan ketika Bsa tidak memiliki kata yang sepadan, maka calque digunakan ketika kata tersebut masih memiliki arti yang sepadan namun interferensi struktur bahasa sumber masih dipertahankan dalam bahasa sasaran.

Terdapat dua kategori metode penerjemahan Calque yakni:

- Calque Leksikal

Calque Leksikal merupakan metode yang memperhatikan struktur sintaksis dari bahasa sasaran.

Contoh: motherboard diterjemahkan menjadi

ملأاَّةحوللا

/al-lawhal-um/.

- Calque Struktutural

Calque Struktutural merupakan metode yang memperkenalkan struktur baru ke dalam bahasa sasaran.

Contoh : Antivitamin diterjemahkan menjadi

ينماتيفَّداضم

/muḍād fītāmīn/

18

2.2.2.3 Penerjemahan Harfiah (Literal Translation)

Penerjemahan harfiah (literal translation) merupakan metode penerjemahan yang digunakan jika bahasa sumber dan bahasa sasaran memiliki kesamaan linguistik. Menurut Molina dan Albir (2002:510) metode penerjemahan ini berusaha untuk menerjemahkan suatu kata atau ungkapan kata -demi-kata.

Maksud kata-demi-kata ini bukan berarti menerjemahkan satu kata untuk kata yang lainnya, tetapi lebih cenderung kepada menerjemahkan kata-per-kata berdasarkan fungsi dan maknanya dalam tataran kalimat. Seperti kata ‘browser’ dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi

حفصتم

/mutaṣafiḥ/ dalam bahasa Arab.

Dokumen terkait