• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahaya geologi

Dalam dokumen ARAHAN DAN REKOMENDASI PENGGUNAAN LAHAN (Halaman 36-41)

BAB II KAJIAN LITERATUR MENGENAI ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN

2.2 Aspek - aspek Geologi Lingkungan

2.2.8 Bahaya geologi

Berdasarkan data yang telah kami peroleh, menunjukan bahwa proses-proses geologi yang terjadi baik bersifat endogen maupun eksogen dapat menimbulkan bahaya atau bencana bagi kehidupan manusia. Pengertian Bahaya geologi merupakan aktivitas geologi yang dapat menimbulkan terjadinya perubahan-perubahan keadaan alam di lingkungan tersebut dari keadaannya semula. Contoh dari bahaya geologi yang dapat berdampak pada aktivitas manusia di berbagai wilayah di muka bumi yaitu banjir, gerakan tanah, erosi dan sebagainya.

1. Gempa bumi

Gempa bumi adalah guncangan tiba-tiba yang terjadi akibat proses endogen pada kedalaman tertentu. Kerak bumi tempat kita tinggal ini terdiri dari sejumlah lempeng atau bongkahan besar yang selalu bergerak, pergerakan itu menyebabkan terlepasnya energi yang menimbulkan getaran sehingga dapat mengguncang permukaan bumi.Setiap hari terjadi puluhan bahkan ratusan gempabumi di muka bumi ini, hanya saja kebanyakan kekuatannya kecil sekali sehingga tidak terasa oleh kita.

Gempabumi dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor :

o Pergerakan lempeng. Jenis ini disebut gempa tektonik, umumnya regional dan sangat merusak.

o Kegiatan gunungapi yang disebut gempa vulkanik. Umumnya gempa jenis ini terjadi setempat.

o Kegiatan manusia yang disebut gempa buatan atau gempa tiruan, umumya setempat dan tidak selalu dibuat

2. Gerakan Tanah

Gerakan tanah adalah perpindahan material pembentuk lereng, berupa batuan, tanah, bahan timbunan dan material campuran yang bergerak kearah bawah dan keluar dari lereng.

Faktor penyebab terjadinya gerakan tanah :

 Curah hujan tinggi dan lama disertai angin kencang memicu terjadinya gerakan tanah.

 Kemiringan lereng yang terjal (>25°) sehingga masa tanah mudah untuk bergerak.

 Sifat fisik batuan berupa material vulkanik yang bersifat lepas dan kelerengan terjal sehingga mudah runtuh jika dipicu curah hujan tinggi.

3. Banjir

Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai.Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.

Bencana banjir memiliki ciri-ciri dan akibat sebagai berikut.

 Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus sepanjang hari.

 Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu.

 Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan, dan manusia.

 Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di tempat-tempat yang rendah.

 Banjir dapat mendangkalkan sungai, kolam, atau danau.

 Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan sampah.  Banjir dapat menyebabkan korban jiwa, luka berat, luka ringan, atau

hilangnya orang.

 Banjir dapat menyebabkan kerugian yg besar baik secara moril maupun materiil.

Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa: - Rusaknya areal pemukiman penduduk,

- Sulitnya mendapatkan air bersih, dan - Rusaknya sarana dan prasarana penduduk. - Rusaknya areal pertanian

- Timbulnya penyakit-penyakit - Menghambat transportasi darat

Penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut : - Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi, - Pendangkalan sungai,

- Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,

- Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat, - Pembuatan tanggul yang kurang baik,

- Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan. 4. Erosi

Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen,tanah, batuan, dan partikel lainnya)akibat transportasiangin,air ataues, karakteristik hujan,creeppada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang,dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang manamerupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, ataugabungan keduanya.

Jenis -Jenis Erosi ada beberapa macam menurut proses terjadinya yaitu: 1. Erosi oleh Air

Erosi oleh butiran air hujan yang jatuh ke tanah.Karena benturan butiran air hujan, partikel-partikel tanah yang halus terlepas dan terlempar ke udara.

b. Sheet erosion:

Erosi oleh air yang jatuh dan mengalir di permukaan tanah secaramerata sehingga partikel-partikel tanah yang hilang merata di permukaan tanah. Permukaan tanah menjadi lebih rendah secara merata. Erosi ini terjadi bila permukaantanah memiliki ketahanan terhadap erosi yang relatif seragam.

c. Riil erosion

Erosi oleh air yang mengalir di permukaan tanah dengan membentuk alur-alur kecil dengan kedalaman beberapa senti meter. Erosi ini terjadi pada permukaan tanah yang landai dan memiliki daya tahan yang seragam terhadap erosi.

d. Gully erosion

Erosi oleh air yang mengalir di permukaan tanah yang miring atau dilereng perbukitan yang membentuk alur-aluryang dalam dan lebarnya mencapai beberapa meter, dan berbentuk “V”.

e. Valley erosion:

Erosi oleh air yang mengalir di daerah perbukitan yang membentuk lembah-lembah sungai atau lereng-lereng perbukitan. Alur atau lembah berbentuk berbentuk “V”. Erosi dominan secara vertikal.

f. Stream erosion:

Erosi oleh air dalam bentuk aliran sungai. Lembah sungai berbentuk “U”. Terjadi erosi lateral yang makin ke hilir makin dominan dan dapatmembentukaliran sungai bermeander.

2. Erosi oleh gelombang

Erosi terjadi oleh gelombang laut yang memukul ke pantai. Erosi dapat dibedakan menjadi:

- Erosi oleh pukulan gelombang yang memukul ke tebing pantai. Pukulangelombang menyebabkan batuan pecah berkeping-keping. - Abrasi atau corrasi (abrasion / corrasion): erosi oleh material yang

diangkutgelombang ketika gelombang memukul ke tebing pantai. 3. Erosi oleh Angin

Erosi ini terjadi oleh angin yang bertiup.Erosi ini terjadi di daerah yang tidak bervegetasiatau bervegetasi sangat jarang di daerah gurun atau pesisir. Erosi ini dapat dibedakanmenjadi:1.

- Deflasi : Erosi oleh angin yang bertiup dan menyebabkan material

lepas yanghaalus terangkut.2.

- Abrasi :Erosi oleh material-material halus yang diangkut oleh anginketikaangin menerpa suatu batuan.

A. Akibat Erosi

Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaantanahbagian atas, yang akanmenyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosiadalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunankemampuan lahan meresapkanair ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir disungai. Selain itu butiran tanah yangterangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yangselanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehinggaakan memengaruhi kelancaran jalur pelayaran.Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang

alami, dan baik untuk ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala turun ke elevasi yang lebih rendah melaluiangkutan air.erosi yang berlebih, tentunya dapat menyebabkan masalah, semisal dalam halsedimentasi, kerusakan ekosistem dan kehilangan air secara serentak. Banyaknya erosi tergantung berbagai faktor.Faktor Iklim, termasuk besarnya dan intensitashujan / presipitasi, rata-rata dan rentang suhu, begitu pula musim, kecepatan angin, frekuensi badai.faktor geologi termasuk tipe sedimen, tipe batuan, porositas dan permeabilitasnya, kemiringn lahan. Faktor biologis termasuk tutupan vegetasi lahan,makhluk yang tinggal dilahan tersebut dan tata guna lahan ooleh manusia.

B. Penanggulangan Erosi

Usaha untuk mencegah erosi di lakukan dengan pengolahan pada tanah.Usaha ini seringdisebut konservasi tanah. Untuk mengetahui cara konservasi tanah, sebelumnya harusmengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya erosi dan peranannya. Faktor iklim, terutama curah hujan dapat menyebabkan erosi. Curah hujan yang tinggidengan intensitas yang lama sangat mendukung terjadinya erosi. Salah satu contoh pengendalian faktor ini dapat dilakukan dengan membuat saluran air, sehingga air hujan yang jatuh dapat diatur dan akan dimanfaatkan untuk irigasi.

Dalam dokumen ARAHAN DAN REKOMENDASI PENGGUNAAN LAHAN (Halaman 36-41)

Dokumen terkait