• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahkan, Kepala Dewan Keamanan Nasional Thailand Jenderal Thawip Netniyom mengatakan , “Para komandan militer itu akan

Afiks me-kan yang diimbuhkan pada bentuk dasar kata memunculkan bunyi nasal /ng/. Fonem /k/ tidak diwujudkan melainkan disenyawakan dengan nasal /ng/. Mengatakan artinya berkata/menuturkan. Pada kalimat di atas yang berfungsi sebagai subjek adalah Kepala Dewan Keamanan Nasional Thailand Jenderal Thawip Netniyom.

Paragraf 4, kalimat 4: Adalah Panglima Angkatan Darat Thailand Jenderal Wimol Wongwanich yang memutuskan untuk mengakhiri peranan militer di politik.

Afiks me-kan diimbuhkan pada bentuk dasar putus yang diawali fonem /p/, nasal yang muncul adalah nasal /m/, karena diawali dengan fonem /p/ maka fonem tersebut tidak diwujudkan melainkan disenyawakan dengan nasal. Afiks me-kan tersebut menyatakan makna menjadikan putus. Memutuskan artinya menentukan, menetapkan untuk mengakhiri peranan militer di politik. Subjek pada kalimat di atas adalah Panglima Angkatan Darat Thailand Jenderal Wimol Wongwanich.

Paragraf 5, kalimat 2: Apalagi, kita menyaksikan bahwa partai politik Thailand menolak draf konstitusi yang diajukan junta militer karena dinilai hanya ingin mengembalikan militer ke politik.

Afik me-kan pada kalimat di atas diimbuhkan pada dua bentuk dasar yang diawali fonem /s/ dan fonem /k/. Oleh karena itu, fonem /s/ dan fonem /k/ tidak diwujudkan melainkan disenyawakan dengan nasal yang muncul. Pada bentuk dasar saksi memunculkan nasal /ny/, sedangkan pada bentuk dasar kembali nasal yang muncul adalah nasal /ng/.

Afiks me-kan pada bentuk dasar saksi menyatakan makna melihat bahwa partai politik Thailand menolak draf konstitusi. Pada kalimat di atas yang melihat partai politik Thailand menolak draf konstitusi adalah kita (subjek). Pada bentuk dasar kembali, afiks me-kan menyatakan makna menyebabkan jadi. Mengembalikan artinya membuat jadi kembali militer ke politik. Pada kalimat di atas, yang dinilai hanya ingin mengembalikan militer ke politik adalah draf konstitusi yang diajukan junta militer

Paragraf 6, kalimat 2: Padahal, Komisi Pemilihan Umum Thailand menargetkan sebanyak 80 persen dari jumlah pemilih yang sah berpartisipasi dalam referendum.

Pada bentuk dasar target yang mendapat imbuhan me-kan memunculkan nasal /n/, fonem /t/ tidak diwujudkan melainkan disenyawakan dengan nasal /n/. Afiks me-kan pada kalimat tersebut menyatakan makna menjadikan yang disebut kata dasarnya. Menargetkan artinya menjadikan target sebanyak 80 persen dari jumlah pemilih yang sah berpartisipasi dalam referendum. Pada kalimat di atas, subjeknya adalah Komisi Pemilihan Umum Thailand.

Paragraf 7, kalimat 4: Itu sebabnya, jika ingin adanya suatu perubahan, sebanyak mungkin pemilih yang sah harus memberikan suaranya.

Afiks me-kan yang diimbuhkan pada bentuk dasar beri menyebabkan munculnya nasal /m/, fonem /b/ tetap diwujudkan. Memberikan pada kalimat di atas menyatakan makna memberi akan suaranya. Subjek kalimat di atas adalah pemilih yang sah.

2. Afiks me-i

Paragraf 2, kalimat 1: Dalam referendum yang diadakan pada Minggu (7/8), sebanyak 61,5 persen memilih ya, atau menyetujui draf konstitusi yang diajukan pemerintah junta militer Thailand.

Afiks me-i pada bentuk dasar setuju memunculkan nasal /ny/, fonem /s/ tidak diwujudkan melainkan disenyawakan dengan nasal /ny/. Afiks me-i pada kalimat di atas menyatakan makna melakukan pada. Menyetujui artinya menyatakan setuju akan draf konstitusi yang diajukan pemerintah junta militer Thailand. Pihak yang menyetujui adalah 61,5 persen pemilih. Paragraf 2, kalimat 2: Padahal, salah satu klausul draf konstitusi itu menetapkan, junta militer akan menunjuk anggota Senat, dengan mencadangkan kursi untuk para komandan militer yang akan mengawasi anggota parlemen yang dipilih lewat pemilihan umum.

Afiks me-i yang diimbuhkan pada bentuk dasar awas menyebabkan muncul bunyi nasal /ng/, fonem /a/ tetap diwujudkan karena merupakan huruf vokal. Afiks me-i tersebut menyatakan makna melakukan pada. Mengawasi artinya melakukan pengawasan pada anggota parlemen yang dipilih lewat pemilihan umum. Pada kalimat di atas, yang mengawasi adalah para komandan militer.

Paragraf 4, kalimat 4: Adalah Panglima Angkatan Darat Thailand Jenderal Wimol Wongwanich yang memutuskan untuk mengakhiri peranan militer di politik.

Pada kalimat di atas, afiks me-i diimbuhkan pada bentuk dasar akhir yang diawali dengan fonem /a/ sehingga memunculkan nasal /ng/, fonem /a/ tetap diwujudkan. Afiks me-i pada kalimat tersebut menyatakan makna membuat jadi, mengakhiri artinya membuat jadi berakhir/menyudahi peranan militer di politik. Pada kalimat di atas, yang memutuskan untuk mengakhiri peranan militer di politik adalah Panglima Angkatan Darat Thailand Jenderal Wimol Wongwanich.

3. Afiks pe-an

Paragraf 2, kalimat 2: Padahal, salah satu klausul draf konstitusi itu menetapkan, junta militer akan menunjuk anggota Senat, dengan mencadangkan kursi untuk para komandan militer yang akan mengawasi anggota parlemen yang dipilih lewat pemilihan umum.

Paragraf 6, kalimat 1: Setelah diikuti dengan saksama, dari data Komisi Pemilihan Umum Thailand, diketahui bahwa yang ikut berpartisipasi dalam referendum pada hari Minggu lalu hanya 55 persen dari 50 juta pemilih yang sah.

Kalimat 2: Padahal, Komisi Pemilihan Umum Thailand menargetkan sebanyak 80 persen dari jumlah pemilih yang sah akan berpartisipasi dalam referendum.

Paragraf 7, kalimat 1: Seperti juga di Indonesia, kalangan yang kritis, atau anti kemapaman, yang diharapkan bisa membawa perubahan, biasanya enggan berpartisipasi dalam pemilihan umum.

Afiks pe-an di atas digunakan pada bentuk dasar pilih yang diawali fonem /p/, nasal yang muncul adalah nasal /m/. Fonem /p/ tidak diwujudkan melainkan disenyawakan dengan nasal /m/. Pemilihan menyatakan makna proses memilih secara umum atau bersama-sama.

Tabel 4.17 Penasalan pada Tajuk Rencana

“Ketika Negara Absen” Kompas Edisi Rabu, 10 Agustus 2016

Afiks Penggalan kalimat Para graf Nasal Makna Imbuhan m n ny ng nge me-kan Karut marut distribusi obat menunjukkan ironi 1  Melakukan yang disebut bentuk dasarnya akan Laporan harian ini

menunjukkan negara absen 2  Melakukan yang disebut bentuk dasarnya akan Dilarang menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat 3  Melakukan yang disebut kata dasarnya Dilarang menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat 3  Melakukan yang disebut kata dasarnya Ini menunjukkan abainya pemerintah 4  Melakukan yang disebut bentuk dasarnya akan Situasi ini membahayakan masyarakat 5  Membuat jadi bahaya Dan menimbulkan kerugian secara ekonomi 5  Menjadikan timbul Negara berperan menegakkan aturan distribusi obat- obatan 7  Menjadikan tegak

Otoritas pemerintah abai menegakkan aturan 7  Menjadikan tegak Tetapi juga menegakkan

kembali aturan soal tata niaga obat

7  Menjadikan tegak Yang pernah mengatakan bahwa esensi demokrasi adalah mendengar 7  Berkata akan Akan berbuat sesuatu untuk menertibkan tata niaga obat-obatan 7  Menjadikan tertib me-i pe-an Untuk pengawasan distribusi obat 2  Proses mengawasi Apakah penyimpanan obat itu sesuai dengan standar penyimpanan obat 4   Proses menyimpan Kebijakan pembangunan kesehatan tidak cukup dengan

hanya Kartu Jakarta Sehat

7  Proses membangun

Jumlah :3 :8 :2 :3  Keterangan:

 : Penasalan tepat X : Penasalan tidak tepat

1. Afiks me-kan

Paragraf 1, kalimat 1: Karut-marut distribusi obat menunjukkan ironi praktik berpemerintahan negara ini.

Afiks me-kan yang diimbuhkan pada bentuk dasar tunjuk menghasilkan nasal /n/, fonem /t/ tidak diwujudkan melainkan disenyawakan dengan nasal /n/. Afiks me-kan pada kalimat di atas menyatakan makna melakukan yang disebut bentuk dasarnya akan. Menunjukkan artinya

menunjuk akan ironi praktik pemerintahan negara ini. Pada kalimat di atas, ironi praktik pemerintahan negara ini ditunjukkan melalui karut-marut distribusi obat.

Paragraf 2, kalimat 1: Laporan harian ini menunjukkan negara absen untuk urusan pengawasan distribusi obat.

Pada kalimat di atas, afiks me-kan diimbuhkan pada bentuk dasar

tunjuk yang diawali fonem /t/ sehingga muncul nasal /n/, fonem /t/ tidak diwujudkan melainkan disenyawakan dengan bunyi nasal /n/. Makna dari menunjukkan pada kalimat di atas menyatakan menunjuk akan negara absen mengurus pengawasan distribusi obat.

Paragraf 3, kalimat 4: Pada Ayat 2 ditulis, “Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan dilarang menyimpan, mengolah, mempromosikan dan mengedarkan obat dan bahan yang berkhasiat obat.

Pada kalimat di atas, afiks me-kan diimbuhkan pada dua bentuk dasar yaitu promosi dan edar. Bentuk dasar promosi yang diawali fonem /p/ memunculkan nasal /m/, fonem /p/ tetap diwujudkan karena dimulai dengan gugus konsonan. Mempromosikan artinya melakukan promosi/propaganda.

Pada bentuk dasar edar yang diawali dengan fonem /e/ memunculkan nasal /ng/, fonem /e/ tetap diwujudkan karena merupakan huruf vokal. Mengedarkan artinya melakukan edarakan obat dan bahan yang bekhasiat. Paragraf 4, kalimat 5: Ini menunjukkan abainya pemerintah terhadap distribusi obat-obatan.

Pada kalimat di atas, afiks me-kan diimbuhkan pada bentuk dasar

tunjuk yang diawali fonem /t/ sehingga muncul nasal /n/, fonem /t/ tidak diwujudkan melainkan disenyawakan dengan bunyi nasal /n/. Makna dari menunjukkan pada kalimat di atas menyatakan menunjukakan abainya pemerintah terhadap distribusi obat-obatan.

Paragraf 5, kalimat 3: Situasi ini membahayakan kesehatan masyarakat dan menimbulkan kerugian secara ekonomi.

Pada kalimat di atas, ada dua bentuk dasar yang mendapat afiks me- kan.Pertama, bentuk dasar bahaya yang diawali fonem /b/ sehingga memunculkan nasal /m/, fonem /b/ tetap diwujudkan. Kedua, bentuk dasar

timbul yang diawali fonem /t/ sehingga memunculkan nasal /n/, fonem /t/ tidak diwujudkan melainkan disenyawakan dengan nasal /n/. Afiks me-kan pada kedua bentuk dasar di atas menyatakan makna menyebabkan jadi yang disebut kata dasarnya. Membahayakan artinya menjadikan bahaya akan kesehatan masyarakat. Menimbulkan artinya menjadikan timbul kerugian ekonomi.

Paragraf 7, kalimat 1: Negara berperan menegakkan aturan distribusi obat-obatan.

Kalimat 3: Ketika otoritas pemerintah abai menegakkan aturan, maka UU

Dokumen terkait