Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang sejarah singkat, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan
BAB III : PERANAN ANGGARAN BIAYA INVENTARIS PADA BALAI DIKLAT BPK RI MEDAN
Dalam bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian sesuai dengan tema yang dipilih berdasarkan bidang studi mahasiswa dan penulis akan mencoba menguraikan pengertian anggaran, biaya, aktiva tetap, faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya inventaris, dan prosedur penyusunan anggaran biaya inventaris.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir dalam tugas akhir ini yang berisikan kesimpulan menyeluruh sesuai dengan topik penelitian dan juga beberapa saran yang relevan dengan kesimpulan.
6 BAB II
BALAI DIKLAT BPK RI MEDAN A. Sejarah Ringkas
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 adalah sebuah lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Secara struktur, BPK RI merupakan sebuah lembaga eksternal yang terpisah dari Pemerintah Republik Indonesia dan memiliki kedudukan yang setingkat dengan lembaga negara yang lain, seperti Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial.
BPK RI berdiri pada tanggal 1 Januari 1947 berdasarkan Penetapan Pemerintah Nomor 11/UM tanggal 28 Desember 1946. Landasan hukum lain yang berhubungan dengan BPK RI adalah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bab VIII A, Pasal 23 E, 23 F, dan 23 G.
Adapun peraturan yang menjadi pegangan BPK RI dalam melaksanakan tugas pemeriksaan yaitu Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
Unsur keuangan negara yang menjadi lingkup pemeriksaan BPK RI meliputi seluruh unsur keuangan negara sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2003 Pasal 2 yang meliputi:
7
dan melakukan pinjaman.
b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan kepada pihak ketiga.
c. Penerimaan Negara. d. Pengeluaran Negara. e. Penerimaan Daerah. f. Pengeluaran Daerah.
g. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah.
h. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum.
i. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.
Susunan organisasi pelaksana BPK RI yang terbaru ditetapkan dalam Surat Keputusan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 39/K/I-VIII.3/7/2007 Tanggal 13 Juli 2007 tentang organisasi dan tata kerja pelaksanaBadan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Berdasarkan peraturan tersebut, pelaksana BPK RI terdiri dari:
a. Sekretariat Jenderal b. Inspektorat Utama
8
Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara
d. Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara
e. Auditorat Utama Keuangan Negara I f. Auditorat Utama Keuangan Negara II g. Auditorat Utama Keuangan Negara III h. Auditorat Utama Keuangan Negara IV i. Auditorat Utama Keuangan Negara V j. Auditorat Utama Keuangan Negara VI k. Auditorat Utama Keuangan Negara VII l. Perwakilan BPK RI
m. Staf Ahli
n. Kelompok Jabatan Fungsional.
Salah satu unit organisasi pelaksana BPK RI di daerah adalah Balai Diklat BPK RI Medan yang berada di bawah direktorat utama perencanaan, evaluasi, pengembangan, pendidikan dan pelatihan pemeriksaan keuangan negara.
Balai Diklat BPK RI Medan di resmikan pada tanggal 12 Juli 2012 yang di tanda tangani oleh ketua BPK RI Bapak Drs.Hadi Poernomo,AK.Walaupun di Kota Medan terdapat Perwakilan BPK RI Provinsi Sumatera Utara, secara struktural Balai Diklat BPK RI Medan berkoordinasi dan bertanggung jawab kepada Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPK RI (Pusdiklat BPK RI) yang berada di Jakarta sebagai atasan langsung.
9
Sesuai Keputusan BPK RI Nomor 39 Tahun 2007 Pasal 221 dan Pasal 222, Balai Diklat BPK RI Medan mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan diklat sesuai dengan rencana dan program yang telah disusun dan ditetapkan oleh Pusdiklat.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Balai Diklat BPK RI Medan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan dan pengevaluasian kegiatan diklat.
b. Penyiapan tenaga pengajar, modul, dokumen administrasi, fasilitas belajar, serta sarana dan prasarana lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan diklat.
c. Pengelolaan keuangan, kepegawaian, perlengkapan, sarana prasarana, dan sistem informasi.
d. Pelaksanaan kegiatan kesekretariatan.
e. Pelaksanaan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Kepala Pusdiklat
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Adapun struktur organisasi pada Balai Diklat BPK RI Medan dapat dilihat pada gambar berikut :
C. Job D Ba mengu dari se a. K 1 2 3 Kepala B Dikla Struk escription alai Diklat B uraikan beb etiap unit pa Kepala Bala ) Memimp 2) Menanda ) Menanda Balai at ktur Organi Sumber: B BPK RI M berapa tugas ada Balai Di ai Diklat pin roda keg
atangani do atangani no Kasuba Sekretar Kasuba Pelaksan Gambar isasi Balai D Balai Diklat Medan meny s tiap-tiap b iklat BPK R giatan instan kumen-dok ta dinas. ag riat ag na 2.1 Diklat BPK t BPK RI M yusun suatu bagian. Beri RI Medan : nsi. kumen perus Staff Pengad Barang Pemegang U Muka Staff Mecha Electrik Staff Administra Gudang Staff Evalu Diklat Staff Penga Absensi Pes Diklat Staff Ticket K RI Medan Medan struktur or ikut ini ada
sahaan. daan Uang nical asi asi was erta ting n rganisasi de alah uraian PTT Pengelo Wisma PTT Securit PTT Pemban Pengawas Absensi 10 engan tugas ola ty ntu s
11
b. Kepala Sub Bagian Pelaksana 1) Pengurusan pelaksanaan diklat. 2) Menandatangani hasil kuisioner. 3) Menandatangani berita acara.
4) Melaporkan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Balai dan Pusdiklat.
c. Staff Sub Bagian Pelaksana
1) Menginput data peserta dan instruktur diklat kedalam sisdiklat. 2) Mengawasi daftar absensi peserta diklat.
3) Mengurus biaya transport dan uang saku peserta diklat. 4) Merekap data kuisioner.
5) Mengawasi ujian peserta diklat d. Kepala Sub Bagian Sekretariat
1) Pengurusan SDM ,serta sarana dan prasarana di lingkungan Balai Diklat BPK RI Medan.
2) Melaksanakan kegiatan kesekretariatan Balai Diklat BPK RI Medan. 3) Melaporkan hasil kegiatan secara berkala kepada Kepala Balai Diklat
BPK RI Medan
e. Staff Sub Bagian Sekretariat
1) Mengontrol dan mengurusi pemeliharaan sarana dan prasarana.
2) Mengkoordinir pengawasan terhadap pegawai tidak tetap dan cleaning service.
12
serta memantau kesiapan katering pada saat pelaksanaan diklat. 4) Melaksanakan update data kepegawaian dan mengurusi administrasi
kepegawaian dasar.
5) Mengontrol dan mengurusi perlengkapan (persediaan) dan keperluan operasional kantor.
6) Mengelola keuangan Balai Diklat BPK RI Medan.
D. Jaringan Usaha / Kegiatan
Balai Diklat BPK RI Medan adalah unsur pelaksana pendidikan dan pelatihan pemeriksa keuangan negara dalam rangka peningkatan kompetensi / profesionalisme pegawai dan calon pegawai dilingkungan berdasarkan kebijakan pengembangan SDM (Pasal 202).
Balai Diklat Medan mempersiapkan pemeriksa BPK untuk dapat memahami proses penyelenggaraan keuangan negara yang sangat kompleks, serta dapat mengikuti perkembangan metodologi dan teknologi pemeriksaan mutakhir. Balai Diklat juga merupakan media awal pembentukan pegawai BPK yang berintegritas, bersikap indenpenden dan berjiwa profesional.
E. Kinerja Usaha Terkini
Setiap instansi pemerintah tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi pemerintah, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Balai Diklat BPK RI Medan, balai diklat terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh balai diklat dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan
13
kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja.
Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan balai diklat adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan terhadap pegawai dan calon pegawai, melakukan berbagai macam diklat-diklatkhusus dan umum yang bermanfaat bagi negara, instansi pemerintahdan pegawai, serta melakukan pengabdian kepada negaradengan cara melakukan tugas sebagai pemeriksa keuangan dengan indenpenden dan profesional. Balai diklat juga terus melakukan pembinaan terhadap pegawai dan calon pegawai agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.
F. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan Balai Diklat BPK RI Medan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Persiapan diklat
b. Pendidikan dan pelatihan c. Melakukan test evaluasi d. Pemberian sertifikat
14 BAB III
PERANAN ANGGARAN BIAYA INVENTARIS PADA BALAI DIKLAT BPK RI MEDAN A. Anggaran
1. Definisi Anggaran.
Menurut para ahli, Anggaran dapat didefinisikan sebagai berikut :
Menurut Gomes (1995, 87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Mulyadi (2001, 488), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun.
Menurut Supriyono (1990, 15), penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.
Anggaran merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun oleh manajemen
15
untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang ditentukan.
Anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan instansi, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Dari pengertian tersebut nampaklah bahwa suatu Budget mempunyai empat unsur, yaitu :
1) Rencana
Ialah suatu penentuan terlebih duhulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. Budget juga merupakan suatu rencana, karena Budget merupakan penentuan terlebih dahulu tentang kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. Hanya saja Budget merupakan suatu rencana yang mempunyai spesifikasi-spesifikasi khusus, seperti misalnya disusun secara sistematis, mencakup seluruh kegiatan instansi, dinyatakan dalam unit moneter.
2) Meliputi seluruh kegiatan instansi
Yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam instansi.
3) Dinyatakan dalam unit moneter
Yaitu unit (kesatuan) yang diterapkan pada berbagai kegiatan instansi yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia
16
ialah unit “rupiah”. Unit moneter ini sangat diperlukan, mengingat bahwa masing-masing kegiatan instansi yang beraneka ragam tersebut sering mempunyai kesatuan unit yang berbeda.
4) Jangka waktu tertentu yang akan datang
Yang menunjukkan bahwa Budget berlaku untuk masa yang akandatang. Ini berarti bahwa apa yang dimuat didalam budget adalah taksiran-taksiran (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang dilakukan diwaktu yang akan datang.
Dalam kaitannya dengan masalah jangka waktu (periode) budget, dikenal dua macam budget, yaitu :
a. Budget Strategis (strategis budget)
Ialah Budget yang berlaku untuk jangka panjang, yaitu jangka waktu yang melebihi satu periode akuntansi (melebihi satu tahun) b. Budget Taktis (tactical budget)
Ialah budget yang berlaku untuk jangka pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang. Budget yang disusun untuk satu periode akuntansi (setahun penuh) dinamakan Budget Periodik, sedangkan Budget yang disusun untuk jangka waktu yang kurang dari satu periode akuntansi (misalnya hanya untuk jangka tiga bulan dan sebagainya) dinamakan Budget Bertahap (continous budget).
Pada Balai Diklat BPK RI Medan, anggaran diperoleh melalui APBN. Pengajuan pengadaan anggaran disampaikan ke bagian pengadaan di Pusdiklat Jakarta, setelah bagian pengadaan Pusdiklat menyetujui maka
17
akan dilaksanakan pembelian, setelah itu di masukkan ke administrasi dan dilaporkan ke Pusdiklat Jakarta.
2. Kegunaan Anggaran.
Kegunaan Anggaran pada Balai Diklat BPK RI Medan yaitu : 1) Sebagai pedoman kerja.
Budget berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
2) Sebagai alat pengkordinasian kerja.
Budget berfungsi sebagai alat untuk pengkordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam instansi dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.
3) Sebagai alat pengawasan kerja.
Budget berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) kegiatan instansi nanti. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang di dalam budget dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja instansi, dapatlah dinilai apakah instansi telah sukses bekerja ataukah kurang sukses bekerja. Dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara budget dengan realisasinya, sehingga dapat pula diketahui kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki instansi.
18
Hal ini akan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan yang sangat berguna untuk menyusun rencana-rencana selanjutnya secara lebih matang dan lebih akurat.
3. Jenis-jenis Anggaran.
Anggaran dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1) Menurut dasar penyusunannya :
a. Anggaran Variabel, adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas tertentu pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas yang berbeda.
b. Anggaran Tetap, adalah anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.
2) Menurut cara penyusunanya:
a. Anggaran Periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu.
b. Anggaran Kontinue,adalah anggaran yang disusun untuk memperbaiki anggaran yang telah dimuat sebelumnya.
3) Menurut jangka waktu :
a. Anggaran Jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama adalah satu tahun.
b. Anggaran Jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.
19
a. Anggaran konprehensif, adalah rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran ini merupakan perpaduan dari anggaran keuangan.
b. Anggaran parsial, adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap, dimana anggaran ini hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya hanya menyusun anggaran operasional saja. 5) Menurut fungsinya:
a. Anggaran Apropisasi, adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh ditujukan oleh tujuan lain.
b. Anggaran Kinerja, adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan, misalnya untuk menilai apakah biaya atau beban yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.
B. Biaya
Kebutuhan dan biaya berbeda-beda dan biaya-biaya mungkin dihitung berdasarkan kondisi, dan tujuan yang berbeda-beda serta untuk keperluan pihak-pihak yang berbeda-beda pula. Biaya harus didasarkan pada fakta yang bersangkutan, dan cukup terukur sehingga memungkinkan perusahaan mengambil keputusan yang tepat. Commite on Cost Concepts and Standards
of the American Accounting Assosiation menyatakan bahwa biaya adalah
pengorbanan,yang diukur dengan satuan uang dan harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
20
Tentative set of Broad Accounting Principles for Business Enterprises
menyatakan bahwa biaya dinyatakan sebagai harga penukaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat.
Bilamana istilah biaya kita gunakan secara spesifik,haruslah istilah tersebut kita lengkapi dengan menunjuk objek yang bersangkutan,misalnya: biaya langsung, biaya konversi, biaya tetap, biaya variabel, biaya bersama, biaya standar, biaya differensial, biaya kesempatan dan sebagainya. Setiap pelengkap mempunyai arti yang penting dalam menghitung dan mengukur biaya, yang akan berguna bagi pimpinan dalam usahanya mencapai sasaran dasar perencanaan dan pengawasan.
Pengumpulan, penyajian dan analisis data biaya harus dapat memenuhi tujuan-tujuan dan keperluan-keperluan dasar sebagai berikut:
a. Perencanaan Rugi-Laba dengan perantaraan budget. b. Pengawasan biaya melalui Responsibility Accounting.
c. Mengukur laba tahunan atau laba periodik,termasuk hitung pokok persediaan.
d. Membantu penentuan harga jual dan kebijaksanaan harga.
e. Menyediakan data yang diperlukan untuk keperluan analisis dan pengambilan keputusan.
C. Aktiva Tetap
21
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan.
Adapun defenisi aktiva tetap menurut beberapa ahli akuntansi, yaitu menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : 58) “Aktiva Tetap adalah aktiva tetap berwujud yang diperoleh dengan membangun lebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun.
Soemarso S.R (2005 : 20) berpendapat bahwa aktiva tetap adalah aktiva berwujud (tangible fixed assets) yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, serta nilainya cukup besar.
Menurut Dunia (2005 : 151) aktiva tetap adalah aktiva yang diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan perusahaan untuk waktu yang lebih dari satu tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, dan merupakan pengeluaran yang nilainya besar atau material.
Warren, dkk (2005 : 492) berpendapat bahwa Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen. Mereka merupakan aktiva berwujud karena secara fisik, aktiva tersebut
22
dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal.
Pengertian aktiva tetap adalah Kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, dan bukan bertujuan untuk dijual kembali, bersifat jangka panjang dan merupakan subyek penyusutan.
Arti penting aktiva tetap berwujud berbeda dari perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya, tergantung pada sifat, jenis dan skala usahanya. Perusahaan menempatkan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki atau dikuasai dalam bentuk berbagai jenis aktiva tetap dengan tujuan pokok untuk digunakan dalam proses produksi atau pengadaan dan distribusi barang atau jasa dalam jangka waktu relative lama.
Dengan demikian, aktiva tetap harus mempunyai syarat : 1) Dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan.
2) Mempunyai bentuk fisik.
3) Memberikan manfaat dimasa yang akan datang.
4) Dipakai atau digunakan secara aktif di dalam kegiatan normal perusahaan, atau dimiliki tidak sebagai suatu investasi atau dijual kembali.
5) Mempunyai masa manfaat relatif permanen. 2. Jenis – jenis Aktiva Tetap
23
1) Substansi
Substansi yaitu aktiva tetap yang dapat digantikan dengan sejenisnya. Aktiva tetap dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Aktiva berwujud (Tangible Fixed Asset)
Contoh : tanah, mesin, gedung, peralatan, dan kendaraan. b. Aktiva tidak berwujud (Intangible Fixed Asset)
2) Umur
a. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas. Misal; tanah, bangunan pabrik, gudang dan kantor.
b. Aktiva tetap berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas dan dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah berakhir. Misal; Bangunan, mesin, perlengkapan kantor, kendaraan dan alat transport.
c. Aktiva berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya sudah habis, seperti tambang hutan atau biasa disebut Aktiva Sumber Alam.
3) Penyusutan
Aktiva tetap yang disusutkan (Depreciated Plant Asset) Contoh : Gedung, mesin, kendaraan, dll.
Aktiva tetap yang tidak disusutkan (Undepreciated Plant Asset)
Contoh : Tanah 4) Jenis
24
Aktiva tetap menurut jenisnya adalah : a. Tanah
Sebagai tempat berdirinya bangunan untuk operasioanal perusahaan, termasuk perizinan dan tidak disusutkan.
b. Pengembangan tanah
Seperti: jalan untuk mobil, peralatan parkir, dan pagar. c. Bangunan /Gedung
Seperti : toko, pabrik, gudang termasuk tata letak (lay out).
d. Peralatan
Seperti komputer, furniture, mesin pabrik, peralatan pengiriman, termasuk kendaraan penunjang.
Contoh : goodwill, paten, merk dagang (trademark), hak cipta
(copyright).
Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari tiga kelompok yaitu :
a. transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap,
b. transaksi yang mengubah rekening akumulasi depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan,
c. transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap terdiri dari transaksi perolehan (pembelian, pembangunan dan sumbangan), pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian, dan
25
penjualan. Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari depresiasi, penghentian pemakaian, penjualan dan pertukaran.
Dan jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap adalah konsumsi berbagai sumber daya antara lain bahan dan suku cadang, sumber daya manusia, energi, peralatan, dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva.
3. Golongan Aktiva Tetap
Secara umum aktiva tetap yang dimiliki perusahaan digolongkan sebagai berikut:
1) tanah dan perbaikan tanah (land and land improvement),
2) gedung dan perbaikan gedung (building and building improvement), 3) mesin dan peralatan pabrik,
4) mesin dan perlengkapan kantor, 5) mebel
6) kendaraan, dan 7) aktiva tetap lainnya 4. Jenis Aktiva Tetap
Tiap golongan aktiva tetap dapat dirinci lebih lanjut. Contoh : mesin dan ekuipment kantor dirinci menjadi jenis aktiva tetap berikut ini: sepeda motor, lemari penyimpanan, mesin ketik manual portable, mesin ketik manual standard, mesin ketik listrik, mesin ketik portable, mesin fotokopi dobel folio, lemari besi/ metal, lemari kayu, rak kayu filling cabinet besi,
26
brandkas, alat pemotong kertas, meja kerja besi, meja kerja kayu, meja rapat, meja komputer, meja ketik, meja resepsionis, meja makan kayu,