• Tidak ada hasil yang ditemukan

Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan Dalam Memberikan Pelayanan Sertifikat Benih

I. 5.3.1.2 Jenis Pelayanan Publik

I.5.4 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan Dalam Memberikan Pelayanan Sertifikat Benih

BBP2TP medan merupakan penggabungan dari Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Sumatera Utara (BPTP) dan Balai Pengawasan dan pengujian Mutu Benih (BP2MB) Sumatera Utara yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pertanian tanggal 6 Februari 2008 Nomor 9/Permentan/OT.140/2/2008.

BBP2TP berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perkebunan, pembinaan teknis bidang perbenihan dilaksanakan oleh Direktur Perbenihan dan Sarana Produksi, dan bidang proteksi dilaksanakan oleh Direktur Perlindungan Perkebunan.

Menurut Menteri Pertanian Republik Indonesia, BBP2TP mempunyai tugas yaitu, melaksanakan pengawasan, pengembangan pengujian mutu benih, dan analisis teknis dan pengembangan proteksi tanaman perkebunan, serta pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu dan laboratorium.

Fungsi dari BBP2TP medan adalah sebagai berikut :

pengawasan pelestarian plasma nutfah tingkat nasional;

pelaksanaan pengujian mutu benih perkebunan introduksi, eks impor, dan yang akan di ekspor, serta rekayasa genetika;

pelaksanaan pengujian adaptasi (observasi) benih perkebunan dalam rangka pelepasan varietas;

pelaksanaan penilaian pengujian manfaat dan kelayakan benih perkebunan dalam rangka penarikan varietas;

pelaksanaan pengujian mutu dan sertifikasi benih perkebunan dalam rangka pemberian sertifikat layak edar;

pelaksanaan pemantauan benih perkebunan yang beredar lintas provinsi;

pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian mutu benih perkebunan dan uji acuan (referee test);

pelaksanaan identifikasi organisme pengganggu tumbuhan (OPT) perkebunan;

pelaksanaan analisis data serangan dan perkembangan situasi OPT serta faktor yang mempengaruhi;

pelaksanaan analisis data gangguan usaha perkebunan dan dampak anomali iklim serta faktor yang mempengaruhi;

pengembangan teknik surveillance OPT penting;

pelaksanaan pengembangan metode pengamatan, model peramalan, taksasi kehilangan hasil, dan teknik pengendalian OPT perkebunan;

pelaksanaan eksplorasi dan inventarisasi musuh alami OPT perkebunan;

pelaksanaan pengembangan teknologi perbanyakan, penilaian kualitas, dan pelepasan agens hayati OPT perkebunan;

pelaksanaan pengawasan dan evaluasi agens hayati OPT perkebunan;

pelaksanaan pengembangan teknologi proteksi perkebunan yang berorientasi pada implementasi pengendalian hama terpadu;

pelaksanaan pengujian dan analisis residu pestisida;

pemberian pelayanan teknik kegiatan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan;

pengelolaan data dan informasi kegiatan perbenihan dan proteksi tanaman perkebunan. (Peraturan Menteri Pertanian No.9 Tahun 2008)

Pelayanan yang diberikan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan adalah dalam bentuk memberikan sertifikat benih, yang artinya adalah memberikan keterangan tentang pemenuhan/telah memenuhi persyaratan mutu yang diberikan oleh lembaga sertifikasi kepada kelompok benih ynag disertifikasi atas permintaan produsen benih. Untuk mendapatkan sertifikat benih para penangkar (produsen benih) harus mengikuti rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap benih yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi (BBP2TP) melalui pemeriksaan lapangan, pengujian laboratorium dan

pengawasan serta memenuhi persyaratan untuk diedarkan. (Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006)

Selama ini masih banyak penolakan produk ekspor perkebunan Indonesia di pasar Internasional sebagai akibat kurang memenuhi persyaratan Sanitary and Phytosanitary (SPS). Juga penerapan berbagai standar mutu oleh beberapa negara konsumen. Tujuan diadakannya pelayanan benih untuk mengetahui kesehatan benih,kualitas benih yang akan diedarkan penangkar apakah dalam kualitas yang baikdan dapat bersaing dengan benih dari negara lain. Dan juga meminimalisir masuknya benih import khususnya benih kelapa sawit yang masuk ke Indonesia tanpa izin dari pemerintah. Banyaknya para penangkar yang menggunakan benih asalan yang tidak jelas asal usulnya karena mereka belum berorientasi pada mutu benih tetapi lebih berorientasi kepada komersil. Demikian pula banyaknya benih yang tidak bersertifikat (palsu) beredara yang penyebarannya telah sampai ke petani dan bahkan banyak petani yang secara terang-terangan membudidayakannya dan memperjualkan benih yang tidak bersertifikat (palsu).

I.5.4.1 Prosedur Administrasi

Menurut Moekijat (1982:119), prosedur adalah serangkaian langkah pekerjaan tulis menulis yang berhubungan biasanya dilakukan oleh lebih dari satu orang yang membentuk suatu cara tertentu atu keseluruhan tahap yang penting dari pada kegiatan kantor. Sementara itu prosedur menurut Moenir (hal:105), adalah rincian diinamikanya mekanisme system.

Prosedur kerja harus ada dalam suatu tugas guna menghindari dari pemborosan untuk itu dibutuhkan perhatian terlebih dahulu dalam proses

penyiapan prosedur kerjanya seperti yang dikemukakan Soejadi (1989:13) sebagai berikut :

a. Menghindari terjadinya pemborosan didalam pendayagunaan factor tenaga kerja, biaya, material, waktu dan sebagainya.

b. Menghindari kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.

c. Menjamin adanya pembagian kerja, pembagian waktu, dan koordinasi yang setepat-tepatnya.

Administrasi menurut Siagian (1986:3), adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara itu dapat dibedakkan dalam dua bagian yaitu administrasi dalam arti sempit adalah keseluruhan kegiatan atau pekerjaan surat menyurat, seperti tulis menulis, mengagendakan, juga menguurus dan mengatur, kearsipan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, dan pembukuan sederhana serta pertanggung jawaban.

Sedangkan dalam arti luas didefenisikan sebagai segenap proses penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem dan prosedur administrasi merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari suatu organisasi, apalagi organisasi publik yang menjalankan fungsi sebagai organisasi yang berorientasi kepada pelayanan. Sistem dan prosedur administrasi menjadi pedoman atau acuan organisasi publik dalam menjalankan setiap kegiatan yang melibatkan proses dalam pelayanan publik.( http://www.scribd.com/doc/12854088/ADMINISTRASI pada 26 Februari 2012, 21:23WIB)

Menurut Siagian (1986:3), ada dua hal yang terkandung dalam administrasi, pertama administrasi sebagai seni maksudnya adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaannya sedangkan akhirnya tidak ada, kedua administrasi mempunyai unsur-unsur tertentu yaitu adanya dua manusia atau lebih, adanya tujuan yang hendaka dicapai, addanya tugas yang harus dilaksanakan, dan adanya perlatan dan perlengkapan untuk melaksanakan tugas tersebut.

I.5.4.2 Proses Pembuatan Surat Sertifikat Benih

Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya.

Defenisi lain dari proses adalah rangkaian perbuatan manusia yang mengandung maksud tertentu yang memang dikehendaki oleh yang melakukan perbuatan itu.

Dari pengertian proses di atas dapat dikatakan proses pembuatan Sertifiksi Benih adalah bagaimana urutan pelaksanaan dalam pelaksanaan awal hingga akhir pembuatan Sertifikasi Benih. Adapun proses pembuatan Sertifikasi Benih dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar 1. Prosedur Sertifikasi Benih

KEPALA BBP2TP MEDAN

KEPALA BIDANG PERBENIHAN

PEMERIKSAAN OLEH BPT

A. Pemerikasaan lapangan meliputi :

Kebenaran dokumen benih/bibit yang akan diperiksa

Kondisi pertumbuhan tanaman

Kelengkapan alat perkebunan dan pengangkutan

B. Pengujian laboratorium standar ISTA

6 5 2 4 3 7 PELABELAN

1. Label dibuat oleh produsen benih

dengan menggunakan nomor seri dari BBP2TP Medan

2. Label dipasasng oleh Pengawas Benih

Tanaman BBP2TP Medan

1

CUSTOMER

1. Surat Kepemilikan Lahan

2. Surat Kepemilikan Benih Sumber

pohon induk

3. Memiliki dokumen hasil

pengujian laboratorium (khusus komoditi kakao, karet, dan kopi

4. Memiliki TRUP

PENYERAHAN 

PENANDA TANGAN 

Dokumen terkait