Di luar kegiatan usahanya, Entitas melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Semua transaksi material dengan pihak-pihak berelasi telah diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.
Outside the normal business activities, the Entity had entered into transactions with related parties. All material transactions with related parties are disclosed in the consolidated financial statements.
a. Sifat hubungan dan traksaksi pihak berelasi a. The Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Pihak berelasi/ Related parties Sifat Hubungan/ Nature of relation Sifat Transaksi/ Nature of transactions
PT Prima Jabar Steel Entitas anak/Subsidiary Pemberian jasa dan pemberian pinjaman/ Services and loan
Tn. Kenneth Sutardja Pemegang saham/shareholder Pinjaman / Loan PT Sutardja Dinamika Cipta Pemegang saham/shareholder Pinjaman / Loan
Transaksi-transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Transactions with related parties are as follows:
Kronologis transaksi/ Chronological
transactions
Tujuan penggunaan dana/Intended use of funds
Jatuh tempo/ Due date Tingkat bunga/ Interest rate Persyaratan lainnya/ Other requirements
Piutang lain-lain/ Other receivable:
PT Prima Jabar Steel Reimburse katering karyawan di Karawang/ Employees catering reimburstment in Karawang
Untuk membayar tagihan katering yang semula dibayarkan PT Grand Kartech/ To pay the catering bill that paid by PT Grand Kartech
30 hari/
30 days Tidak ada/ None Dalam tagihan dibuatkan list nama-nama karyawan PT Prima Jabar Steel/ In the invoice made the list of employees.
Utang Usaha/ Trade Payable
PT Prima Jabar Steel Subcont Untuk membayar hutang subcont ke PJS/ To pay the subcont payable to PJS 30 hari/ 30 days Tidak ada/ None Kontrak pekerjaan/ Job contracts
Utang lain-lain jangka panjang/ Long term payable
Tn. Kenneth Sutardja Pinjaman pemegang saham/ Shareholder loan
Untuk operasional perusahaan/ For Entity’s operational 1 tahun/ 1 year 13% Kontrak perjanjian pinjaman/ Loan agreements PT Sutardja Dinamika
Cipta Pinjaman pemegang saham/ Shareholder loan
Untuk operasional perusahaan/ For Entity’s operational 1 tahun/ 1 year 13% Kontrak perjanjian pinjaman/ Loan agreements
a. Sifat hubungan dan traksaksi pihak berelasi a. The Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham tanggal 2 Oktober 2015, Entitas menerima pinjaman dari Tn. Kenneth Sutardja sebesar Rp 50.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga 13% per tahun.
Based on the shareholder loan agreement dated date October 2, 2015, the Entity received loan from Mr. Kenneth Sutardja amounting to Rp 50,000,000,000. This loan bears interest at 13% per annum.
Berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham tanggal 2 Nopember 2015, Entitas menerima pinjaman dari PT Sutardja Dinamika Cipta sebesar Rp 2.000.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga 13% per tahun.
Based on the shareholder loan agreement dated date November 2, 2015, the Entity received loan from PT Sutardja Dinamika Cipta amounting to Rp 2,000,000,000. This loan bears interest at 13% per annum.
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi menggunakan mata uang rupiah dan tidak ada jaminan atas transaksi yang dilakukan.
All transactions with related parties using the rupiah currency and there is no guarantee of these transactions.
b. Saldo pihak berelasi b. Balance of Related Parties
30 Juni 2017/ 31 Desember 2016/ June 30, 2017 December 31, 2016
Pinjaman jangka panjang : Long term loan :
Kenneth Sutardja 14.312.637.288 14.312.637.288 Kenneth Sutardja PT Sutardja Dinamika Cipta 1.450.000.000 1.450.000.000 PT Sutardja Dinamika Cipta
Pengelolaan Modal Capital Management Tujuan utama pengelolan modal Kelompok Usaha
adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of capital management of the Group is to ensure the maintenance of good capital ratios to support the business and maximize the return for shareholders.
Entitas disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Peryaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Selain itu, Entitas juga dipersyaratkan oleh undang-undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham yang diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.
The Entity is required to maintain certain capital levels by the Entity loan agreement. Requirements of external capital has been met by a related entity on June 30, 2017 and December 31, 2016. In addition, the Entity also required by law No. 40 year 2007 on Limited Liability Company, to allocate up to 20% of the share capital issued and fully paid into the reserve fund that can not be distributed.
Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Entitas pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”).
External capital requirements are considered by the Entity at the Annual General Meeting of Shareholders ("AGM").
Entitas mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya.
Entity manages its capital structure and makes adjustments in line with the changes in economic conditions and the risk characteristics of its business.
Kelompok Usaha secara hati-hati (prudent) melakukan diversifikasi sumber permodalan untuk mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan mengalokasikan modal secara efisien pada segmen bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil pengembalian risiko (risk return) yang optimal, termasuk penempatan pada Entitas Anak dalam rangka memenuhi ekspektasi pemegang kepentingan (stakeholder). Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
The Group carefully (prudent) diversifies sources of capital in anticipation of a long-term strategic plans and allocates capital more efficiently in the business segment that has the potential to provide optimal risk return profile (risk-return), including the placement of the subsidiaries in order to meet expectations of stakeholders (stakeholders). There is no change in the objectives, policies and processes and the same as in previous years.
Pada tanggal 30 Juni 2017, akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk rasio utang terhadap ekuitas (“debt service ratio”) adalah sebagai berikut:
As of June 30, 2017, the Group's accounts that make up debt to equity ratio ("debt service ratio") are as follows:
Jumlah Utang 410.292.702.057 Total debt
Jumlah ekuitas 172.721.413.011 Total equity
Manajemen Risiko Keuangan Financial Risk Management Kelompok Usaha dipengaruh oleh berbagai risiko
keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko kelompok usaha secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan kelompok usaha. Manajemen meriviu dan menyetujui kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko ini, yang diringkas dibawah ini, dan juga memantau risiko harga pasar dari semua instrumen keuangan.
The Group is influenced by various financial risks, including credit risk, foreign currency risk, interest rate risk and liquidity risk. The purpose of risk management the Group as a whole is to effectively control these risks and minimize the adverse effects that can occur to the financial performance of the Group. Management reviews and approves policies to control any risks, which are summarized below, and also monitors the market price risk of all financial instruments.
a. Risiko Kredit a. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan kelompok usaha gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada kelompok usaha. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan. Tetapi terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan kelompok usaha bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
Credit risk is the risk of financial losses incurred if the Group’s customer fails to meet the contractual obligations to the Group. Credit risk mainly from trade receivables provided to the customers. But there is a policy to ensure the sale of products only made to customers with a reliable track record or good credit history. The group is a policy that all customers who wish to purchase on credit terms are subject to credit verification procedures.
Kelompok usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, kelompok usaha menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, kelompok usaha akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh kelompok usaha, penyisihan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, kelompok usaha akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat atau gagal bayar ada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
The group has a policy that limits the amount of credit for each customer. In addition, receivable balances are monitored continuously to reduce the risk of uncollectible receivables. When a customer fails to make payment in accordance with the payment terms, the group contacted the customer to follow up on receivables that are past due. If the customer does not pay off the debt that had matured in a predetermined period of time, the group will take legal action. In accordance with the evaluation by the group, a specific allowance can be made if the receivables is deemed to be uncollectible to suppress the credit risk, the group will discontinue the distribution of all products to customers who are late or fail to pay no balance sheet date on the consolidated financial statements
Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Financial Risk Management (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan) a. Credit Risk (Continued)
Piutang berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Receivables by maturity are as follow:
30 Juni 2017/ 31 Desember 2016/ June 30, 2017 December 31, 2016
Belum jatuh tempo 48.852.540.074 67.785.938.318 Not yet due
Telah jatuh tempo Due within
1 - 30 hari 1.325.860.503 1.112.254.463 1 - 30 day 31 - 60 hari 691.638.041 891.000.000 31 - 60 day 61 - 90 hari 82.500.000 79.405.950 61 - 90 day > 90 hari 7.821.957.988 7.821.957.988 > 90 day
Sub jumlah 58.774.496.606 77.690.556.719 Sub total
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai - - losses
Jumlah 58.774.496.606 77.690.556.719 Total
Untuk penjualan, kelompok usaha memberikan jangka waktu kredit sampai dengan 30 hari dari faktur yang diterbitkan dan menerapkan kebijakan batas kredit untuk pelanggan tertentu. Seluruh piutang usaha adalah bersifat lancar (kurang dari satu tahun), sehingga piutang yang belum jatuh tempo dan yang telah jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tidak mengalami penurunan nilai.
For sales, the Group giving credit period of up to 30 days from the invoice issued and implement policies to certain customer credit limits. All trade receivables are current (less than one year), therefore receivable that have not matured and already due at the end of the reporting period is not impaired.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang telah terjadi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian (berdasarkan bukti obyektif atas penurunan nilai).
Allowance for impairment losses recognized on financial reporting only losses that have occurred on the date of the consolidated financial statements (based on objective evidence of impairment).
Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan terkait dengan piutang usaha, hal ini disebabkan keragaman pelanggan.
There are no significant concentrations of credit risk associated with trade accounts receivable, due to the diversity of customers.
Risiko kredit yang timbul dari aset keuangan mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan deposito yang dibatasi penggunaannya. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha timbul karena wanprestasi dari pihak lain. Kelompok usaha mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dan aset derivatif dengan memantau reputasi, peringkat kredit dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat.
Credit risk arising from other financial assets includes cash and cash equivalents, other trade receivable, and restricted cash and guarantees. Credit risk faced by the Group arising from default of the other party. The Group manages credit risk associated with bank deposits and derivative assets by monitoring reputation, credit rating and limit the aggregate risk of each party to the contract. The maximum value of exposure is the carrying amount.
Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan) Financial Risk Management (Continued)
a. Risiko Kredit (Lanjutan) a. Credit Risk (Continued)
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit timbul dari wanprestasi pihak lain, dengan eksposur maksimum setara dengan nilai tercatat dari instrumen berikut ini:
The Group’s exposure on credit risk arising from defaults of other parties, with a maximum exposure equal to the carrying value of the following instruments:
30 Juni 2017/ 31 Desember 2016/ June 30, 2017 December 31, 2016
Kas dan bank 10.716.230.351 5.054.666.232 Cash and banks
Deposito yang dibatasi
penggunaannya 1.264.936.568 1.264.936.568 Restricted deposit Piutang usaha 58.774.496.606 77.690.556.719 Trade receivables Piutang lain-lain (116.394.635) 931.506.844 Other receivables
Jumlah 70.639.268.890 84.941.666.363 Total
b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing b. Foreign Currency Exchange Risk Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko
atas perubahan nilai tukar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing. Risiko ini muncul disebabkan aset dan liabilitas dan transaksi operasional Kelompok Usaha didenominasi oleh mata uang asing sehingga pelemahan Rupiah terhadap mata uang asing tersebut dapat secara negatif mempengaruhi pendapatan dan kinerja Kelompok Usaha.
Foreign currency exchange risk is the risk of changes in exchange rate of Rupiah as the reporting currency against foreign currencies. These risks arise due to the assets and liabilities and operational transactions of the Group denominated in foreign currency so that the weakening Rupiah against foreign currencies could negatively affect revenue and business performance of the Group.
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi tingkat mata uang asing Kelompok Usaha terutama berasal dari kas dan bank, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, pembayaran dimuka, utang bank, utang usaha dan uang muka penjualan yang didenominasi dalam Dolar AS, Dolar Singapura, Dolar Australia, Yen Jepang dan Euro.
Foreign currency risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. The impact of foreign currency rate fluctuations to the Group mainly from cash and banks, deposit restricted deposit, trade receivable, advance payment, bank loan, trade payable, and sales advance denominated in US Dollar, US Singapore, US Australia, Yen, and Euro.
Eksposur kelompok usaha terhadap risiko nilai tukar mata uang asing terutama sehubungan dengan aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi dalam mata asing. Saat ini, kelompok usaha tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. Namun, harga produk utama kelompok usaha akan berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di pasar internasional yang didenominasi dalam Dolar AS. Keterkaitan dalam
Entities exposure to exchange rate risk of foreign currency, especially in relation to the assets and liabilities arising from transactions in a foreign currency. Currently, the gruop does not have a formal policy of hedging foreign currency transactions. However, the main product price will fluctuate in accordance with the group traded price in the international market which is denominated in U.S. Dollars. Linkages in the natural price fluctuations may reduce the perceived risk of
b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (Lanjutan)
b. Foreign Currency Exchange Risk (Continued)
Saldo aset dan liabilitas kelompok usaha pada tanggal 30 Juni 2017 yang memiliki eksposur terhadap risiko nilai tukar mata uang asing diungkapkan dalam catatan 31.
The balance of assets and liabilities as of June 30, 2017 that have exposure to the risk of foreign currency exchange rates are disclosed in note 31.
c. Risiko Tingkat Suku Bunga c. Interest Rate Risk
Kelompok Usaha memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas.
The Group has exposure to fluctuations in prevailing interest rates either fair value risk or cash flow risk.
Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan pinjaman serta aset dan liabilitas berbunga. Kebijakan kelompok usaha adalah mendapatkan tingkat suku bunga yang paling menguntungkan.
The Group’s exposure to interest rate risk primarily with respect to loans and interest-bearing assets and liabilities. The Group’s policy is to get the interest rate at most favorable.
Pada tanggal 31 Desember 2016, kelompok usaha tidak memiliki saldo aset dan liabilitas dengan tingkat suku bunga mengambang yang material. Berdasarkan estimasi manajemen dengan mempertimbangkan perubahan dari tanggal 31 Desember 2016 sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, sampai dengan tanggal pelaporan berikutnya pada tanggal 30 Juni 2017, fluktuasi mungkin tidak signifikan.
As at December 31, 2016, the Group does not have the balance of assets and liabilities with a significant floating interest rate. Based on management's estimates considering the change from the date of December 31, 2016 until the date of completion of the consolidated financial statements, until the subsequent reporting date of June 30, 2017, fluctuations may not be significant.
c. Risiko Likuiditas c. Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Kelompok Usaha tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati (prudent) termasuk mengatur kas dan setara kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu.
Liquidity risk is the risk that the Group cannot meet obligations as they fall due. Prudent liquidity risk management includes managing sufficient cash and cash equivalents to support the business activities in a timely manner.
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Kelompok usaha mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal.
Liquidity risk management is conducted, among others by monitoring loans and funding sources, maintaining sufficient cash balances and marketable securities as well as ensuring the availability of funding from a number of binding credit facilities, and the readiness to maintain its market position. The Group maintains its ability to binding finance from a reliable lender.
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut:
Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position (balance sheet) are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs:
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments carried at fair value or amortized cost
Nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, dan biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.
Carrying value (based on the notional amount) of cash and cash equivalents, other payables, accrued expenses roughly at fair value due to the short-term financial instruments.
Nilai tercatat dari utang bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
The carrying amount of bank loans with floating interest rates approximately equal to their fair values due to be reassessed regularly.
Klasifikasi instrumen keuangan Classification of Financial Instruments Nilai Tercatat / Nilai Wajar /
30 Juni 2017 Carrying value Fair value June 30, 2017
Aset keuangan Financial assets
Kas dan bank 10.716.230.351 10.716.230.351 Cash and banks
Piutang usaha 58.774.496.606 58.774.496.606 Trade receivable
Piutang lain-lain (116.394.635) (116.394.635) Others receivable
Jumlah 69.374.332.322 69.374.332.322 Total
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang bank: Banks loans:
Jangka pendek 263.972.018.087 263.972.018.087 Short term
Jangka panjang jatuh tempo dalam
satu tahun 10.456.428.588 10.456.428.588 Current maturities of long term
Jangka panjang setelah dikurangi
jatuh tempo dalam satu tahun 21.948.452.319 21.948.452.319 Long term -net of current maturities
Utang usaha 49.918.343.678 49.918.343.678 Trade payable
Utang lain-lain 9.612.400.841 9.612.400.841 Others payables
Pinjaman jangka panjang Long term liabilities