• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : GAMBARAN UMUM BANDAR UDARA INTERNASIONAL

C. Bandar Udara Internasional Polonia Medan

Bandar Udara Internasional Polonia Medan adalah sebuah bandar udara internasional yang terletak sekitar dua kilometer (2 KM) dari pusat kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Bandar Udara Internasional Polonia Medan merupakan pintu gerbang Sumatera Utara yang melayani penerbangan yang menghubungkan kota Medan dengan kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Batam, Pekanbaru, Banda Aceh, Bandung, Surabaya dan ke Malaysia (Kuala Lumpur, Penang, Ipoh) dan ke Singapura. Dihitung dari jumlah arus penumpang, Polonia adalah

Di atas lahan seluas 144 hektar, bandara ini mempunyai landasan pacu sepanjang 2.900 meter, 4 taxiway dan apron seluas 81.455 m2. Dua terminalnya yang memiliki luas total 13.811 m2, dirancang untuk memuat penumpang hingga 900 ribu orang. Terminal ini terdiri atas terminal untuk penerbangan domestik dan terminal untuk penerbangan internasional. Bandara ini juga dilengkapi dengan

luas pelataran parkir yang berkapasitas 300 mobil di terminal penerbangan domestik dan 200 mobil di terminal penerbangan internasional.

Selain fasilitas penerbangan, di kedua terminal ini terdapat beberapa fasilitas untuk menyamankan pengguna bandara seperti cafetaria, money changer, restauran, snack bar, souvenir shop, wartel dan Duty Free Shop. Karena fungsinya bandara internasional, Polonia juga dilengkapi dengan Pelayanan Keimigrasian, Bea Cukai, Karantina Kesehatan, Karantina Hewan, Karantina Tumbuhan, Karantina Ikan, dan Pelayanan Informasi Pariwisata.

Terdapat 13 ( tigabelas ) maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Polonia Medan, yaitu Garuda Indonesia, Merpati Nusantara, Riau Airlines, Mandala Airlines, Susi Air, Air Asia Indonesia, Air Asia Malaysia, Silk air, Batavia Airlines, Sriwijaya Airlines, Lion Airlines, Wings Airlines, Musimas dan NBA. Sedangkan rute penerbangan domestiknya adalah Jakarta, Banda Aceh, Meulaboh, Lhoksukon, Kota cane, Lhokseumawe, Gunung Sitoli, Padang, Pekanbaru, Surabaya, Bandung dan Batam. Selain itu Bandara Polonia juga melayani rute penerbangan internasional yaitu Kuala Lumpur, Singapura, Penang dan Ipoh.

Demi meningkatkan keamanan, pengoperasian terminal cargo-nya menggunakan sistem satu pintu, untuk menertibkan pergerakan kargo dan mencegah terjadinya manipulasi arus barang.

Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa penerbangan dan jasa penunjang bandara di kawasan Barat Indonesia sejak tahun

1984. Pada awal berdirinya, 13 Agustus 1984, Angkasa Pura II bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang bertugas mengelola dan mengusahakan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng (kini bernama Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta) dan Bandara Halim Perdanakusuma. Tanggal 19 Mei 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II dan selanjutnya tanggal 2 Januari 1993, resmi menjadi Persero sesuai Akta Notaris Muhani Salim, SH No. 3 tahun 1993 menjadi PT (Persero) Angkasa Pura II.

Saat ini Angkasa Pura II mengelola dua belas bandara utama di kawasan Barat Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping) dulunya Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) dulunya Kijang, Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang) , serta melayani jasa penerbangan untuk wilayah udara (Flight Information Region/ FIR) Jakarta.

Seiring dengan pertumbuhan industri angkutan udara Indonesia yang meningkat pesat, Angkasa Pura II selalu mengedepankan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa bandara, sesuai dengan visinya yaitu menjadi pengelola bandar udara bertaraf internasional yang mampu bersaing dikawasan regional (To be an international-class airport management company with high competitivenes regionally) dan misinya yaitu mengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu

mitra kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memengang teguh etika bisnis. Bandara yang dikelola Angkasa Pura II selalu memperoleh penghargaan Prima Pratama dari Departemen Perhubungan RI untuk kategori Terminal Penumpang Bandara.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang handal, selama tiga tahun berturut-turut Angkasa Pura II telah memperoleh penghargaan The Best BUMN in Logistic Sector dari Kementerian Negara BUMN RI (2004-2006) dan The Best I in Good Corporate Governance (2006). Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajibannya memberikan deviden kepada negara sebagai pemegang saham dan turut membantu meningkatkan kesejahteraan dan kepedulian terhadap karyawan dan keluarganya serta masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke masa membuat persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi dan modernisasi. Jika suatu organisasi atau instansi tidak bisa menyikapi hal tersebut, maka kelangsungan kegiatan atau pekerjaan di dalam organisasi atau instansi tersebut akan terhambat. Untuk itu, diperlukan adanya sistem yang baik yang harus dimiliki oleh setiap organisasi. Sebuah instansi harus didukung sumber daya manusia yang cakap karena sumber daya manusia sangat berperan dalam menjalankan usaha atau kegiatan di dalam instansi tersebut.

Upaya pendayagunaan aparatur pemerintah pada hakekatnya adalah merupakan tugas dari segenap aparatur pemerintah oleh karena itu usaha pendayagunaan tersebut bersifat menyeluruh maka pelaksanaannya harus bertahap, berencana dan terpadu sesuai dengan prioritas kebutuhan pembangunan. Usaha pendayagunaan aparatur pemerintah itu sendiri, sekaligus mencakup kegiatan-kegiatan pembinaan, penyempurnaan dan penertiban serta ditujukan terhadap seluruh aparatur pemerintah baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah.

Agar pegawai negeri sebagai unsur aparatur pemerintah dapat menjadi aparat yang benar-benar mampu melaksanakan tugas-tugas umum pemerintah dan

diperlukan adanya peningkatan keahlian dan kualitas atau dorongan yang dapat menggerakkan pegawai negeri ke arah tercapainya tujuan pemerintah dan pembangunan. Hal ini berarti bahwa dengan adanya peningkatan keahlian dan kualitas merupakan upaya yang dapat mendorong/merangsang dalam meningkatkan produktivitas kerja pegawai yang bersangkutan dan merupakan suatu modal yang sangat penting bagi suatu organisasi atau instansi.

Untuk maksud tersebut diatas, maka dirasa sangat perlu adanya pembinaan khusus terhadap para pegawai negeri bekerja sebagai aparatur negara dan pemerintah. Oleh karena itu mengingat bahwa pegawai negeri adalah insan biasa yang mempunyai banyak kelemahan dan bermacam-macam kebutuhannya, maka dengan demikian sebagai pegawai yang paling menentukan keberhasilan organisasi pemerintahan di dalam pencapaian tujuannya. Sehingga dengan demikian maka faktor pemenuhan kebutuhan dan pada pegawai tersebut haruslah mendapat perhatian yang serius.

Disadari atau tidak bahwa melaksanakan pendayagunaan itu selain ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan pengabdian aparatur pemerintah juga untuk menciptakan aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah. Langkah positif yang dilakukan para pemimpin bangsa dalam hal ini melakukan pembinaan aparatur pemerintah ke arah sikap pengabdian dan pengabdian sebagai pelayan pemerintah.

Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan sesuai dengan KM Nomor 79 Tahun 2004 mempunyai tugas melaksanakan pemberian pelayanan teknis dan

administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan dalam melaksanakan tugas.

Sumber daya manusia yang ada pada suatu kantor dapat merupakan kekuatan (Strength) maupun kelemahan (Weakness) bagi kantor tersebut. Sumber daya manusia merupakan Strength yaitu apabila dapat diberdayakan secara optimal untuk pencapaian tujuan organisasi, hal sebaliknya yaitu merupakan

Weakness bila sumber daya manusia justru memberdayai organisasi untuk kepentingan kelompok / individu. Dalam hal pelayanan terhadap masyarakat harus pula didukung oleh sumber daya manusia yang handal.

Dalam pelayanan terhadap masyarakat sebagai pegawai negeri harus pula ditunjang dengan pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan kinerja sebagai aparatur pemerintah. Namun fungsi pendidikan dan pelatihan bukan sekadar indikasi adanya semangat dan kegairahan kerja, melainkan dapat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan suatu instansi. Pendidikan dan pelatihan sangat penting guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia sebab dengan pendidikan dan pelatihan itu diharapkan seluruh pegawai khususnya di lingkungan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

Namun faktor perilaku manusia yang dominan dalam pergaulan sehari-hari yang membuat persoalan yang sangat kompleks, sehingga tidak mudah dalam menentukan mana faktor diantara peningkatan keahlian dan kualitas atau peran pendidikan dan pelatihan yang mempunyai pengaruh dominan terhadap

meningkatan kinerja pegawai adalah dengan melalui pengembangan pegawai yaitu dengan melakukan pendidikan dan pelatihan, disamping itu jenis peningkatan keahlian dan kualitas yang diperlukan antara satu dengan lainnya untuk peningkatan produktivitas kerja tentunya berbeda. Untuk itu penulis beranggapan bahwa faktor peran pendidikan dan pelatihan dalam unsur peningkatan keahlian dan kualitas tersebut relevan dengan kondisi suatu instansi dalam menjalankan visi dan misinya, sehingga penulis tertarik untuk membuat dan menguraikannya dalam bentuk skripsi dengan judul yaitu “PERAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN DAN KUALITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR ADMINISTRATOR BANDAR UDARA POLONIA MEDAN”.

B. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pentingnya peran pendidikan dan pelatihan pada pegawai Adbandara Polonia Medan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari. .

2. Bagaimana kemampuan pegawai Kantor Adbandara dalam menyelesaikan masalah dibidang penerbangan sebagai Regulator.

3. Bagaimana peran pegawai Kantor Adbandara Polonia dalam meningkatkan Keselamatan Penerbangan ( KESPEN ).

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi pegawai Adbandara Polonia Medan dalam melaksanakan tugasnya.

b. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan pegawai Adbandara dalam melaksanakan pengawasan setelah mendapat pendidikan dan pelatihan. c. Untuk mengetahui sejauh mana peran Kantor Administrator Bandar Udara

Polonia Medan dalam meningkatkan Keselamatan Penerbangan (KESPEN ).

2. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan yang dapat diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

a. Secara Teoritis

Diharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan untuk kemajuan ilmu hukum khususnya dibidang penerbangan. Selain itu dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan motivasi bagi para pegawai di instansi Kantor Adbandara Polonia Medan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis ( keahlian/ skill ) sesuai dengan tugasnya, manfaat lainnya adalah untuk menambah wawasan, baik bagi penulis sendiri maupun orang lain yang membaca skripsi ini serta dapat menjadi pedoman penulisan skripsi berikutnya khususnya di dunia penerbangan.

b. Secara Praktis

Secara praktis pembahasan terhadap skripsi ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pengetahuan bagi pembaca dan juga sebagai bahan masukan untuk pimpinan dalam upaya meningkatkan keahlian dan kualitas para pegawai Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan serta memberikan gambaran tentang pelaksanaan tugas penulis secara umum, khususnya berbicara tentang peran pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan keahlian dan kualitas kerja pegawai pada Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan.

D. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi ini berjudul " Peran Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Peningkatan Keahlian dan Kualitas Kerja Pegawai Pada Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan " , yang diangkat menjadi judul skripsi ini belum pernah ditulis di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan judul ini adalah murni hasil penulisan dalam rangka melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini dapat ipertanggungjawabkan secara ilmiah.

E. Tinjauan Kepustakaan

Kantor Administrator Bandar Udara Internasional Polonia Medan adalah merupakan salah satu dari 5 ( lima ) Kantor Administrator Bandar Udara yang ada

di Indonesia yaitu Kantor Administrator Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, Kantor Administrator Bandar Udara Juanda Surabaya, Kantor Administrator Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali dan Kantor Administrator Bandar Udara Internasional Hasanuddin Makassar. Kantor Administrator Bandar Udara Internasional Polonia Medan berdiri pada tanggal 05 Januari 2005 yang merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Perhubungan khususnya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang tugas pokok dan fungsinya diatur dalam :

1). Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan yang telah direvisi menjadi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;

2). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 79 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Administrator Bandar Udara;

3). Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1995 tentang Angkutan Udara;

4). Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan;

5). Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan; 6). Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis mengenai

Dampak Lingkungan Hidup;

7). Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun

8). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 1989 tentang Penertiban Penumpang, Barang dan Kargo yang diangkut Pesawat Udara Sipil;

9). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 11 Tahun 1996 tentang Sanksi Administratif Terhadap pelanggaran Peraturan Perundang-undangan di Bidang Kelaikan Udara;

10). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 29 Tahun 1997 tentang Struktur dan Golongan Tarif Pelayanan Jasa Kebandarudaraan pada Bandar Udara Umum;

11). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 28 Tahun 1999 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Informasi Pertimbangan Tarif Pelayanan Jasa Kebandarudaraan pada Bandar Udara yang Diselenggarakan Oleh Badan Usaha Kebandarudaraan;

12). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 77 Tahun 2000 tentang Persyaratan Sertifikasi dan Operasional bagi Perusahaan Angkutan Udara yang melakukan Penerbangan Dalam Negeri Internasional dan Charter atau Kargo;

13). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 78 Tahun 2000 (Civil Aviation Safety Regulation / CASR 45 ) tentang Perawatan, Perawatan Prefentif, Perbaikan dan Modifikasi Pesawat Udara;

14). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 78 Tahun 2000 (Civil Aviation Safety Regulation / CASR 65) tentang Sertifikat Kecakapan bagi Personil Perawatan Pesawat Udara;

15). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2001 (Civil Aviation Safety Regulation / CASR 61 ) tentang Sertifikat Kecakapan Penerbang dan Instruktur Penerbang;

16). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 41 Tahun 2001 (Civil Aviation Safety Regulation / CASR 91 ) tentang Ketentuan Umum Operasi dan Peraturan Penerbangan;

17). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 8 Tahun 2002 tentang Mekanisme Penetapan dan Formulasi Perhitungan Tarif Penumpang Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi;

18). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 Tahun 2002 tentang Tarif Penumpang Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi;

19). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 22 Tahun 2002 (Civil Aviation Safety Regulation / CASR 121 ) tentang Persyaratan Sertifikasi dan Operasional bagi Perusahaan Angkutan Udara yang melakukan Penerbangan Dalam Negeri, Internasional dan Penerbangan Borongan/ charter;

20). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 47 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Operasi Bandar Udara;

21). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 7 Tahun 2002 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Komite Nasional Keselamatan Transportasi; 22). Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 9 Tahun 2009 tentang

23). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 40 Tahun 1995 Tentang petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 1989 tentang Penertiban Penumpang Barang dan Kargo yang diangkut Pesawat Udara Sipil;

24). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 04 / I / 1997 tentang Sertifikat Kecakapan Pemandu Parkir Pesawat Udara (Marshaller), Sertifikat Kecakapan Operator Garbarata dan Sertifikat Kecakapan Operator Peralatan Pelayanan Darat Pesawat Udara;

25). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 171 Tahun 1997 Tentang Sertifikat Kecakapan dan Rating Pemandu Komunikasi Penerbangan;

26). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 140 / VI / 1997 Tentang Persyaratan Prosedur Pengoperasian Kendaraan di sisi Udara (Airside);

27). Keputusan Diretur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 284 / X / 1999 tentang Standar Kinerja Operasional Bandar Udara yang terkait dengan tingkat pelayanan (Level of Service) di Bandar Udara sebagai dasar kebijakan pentarifan jasa kebandarudaraan;

28). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 293 Tahun 1999 tentang Sertifikat Kecakapan Petugas Penanganan Pengangkutan dan / atau Barang Berbahaya ( Dangerous Goods ) dengan Pesawat Udara;

29). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 345 Tahun 1999 tentang Sertifikat Kecakapan Petugas Teknisi Perawatan Kendaraan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan ( PKP-PK );

30). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 110 / II / 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di Bandar Udara;

31). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 11 Tahun 2001 tentang Standar Marka dan Rambu Pada Daerah Pergerakan Pesawat Udara (Movement Aircraft) di Bandar Udara;

32). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 48 / II / 2001 tentang Pedoman Pemeliharaan Rancangan Kepmenhub tentang Kawasan Keselamatan Penerbangan di Bandar Udara dan Sekitarnya;

33). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 292 / IX / 2001 tentang Penyempurnaan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKP 258 / X / 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Staff Instruction No. 120 – 20 tentang Prosedur Audit untuk Operator Pesawat Udara dan Bengkel Perawatan Pesawat Udara;

34). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 113 Tahun 2002 tentang Kriteria Penempatan Fasilitas Elektronika dan Listrik Penerbangan; 35). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 114 Tahun 2002

tentang Standar Gambar Instalasi Sistem Penerbangan Bandar Udara (Airfield Lighting System);

36). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 115 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Perencanaan / Perancangan Landasan Pacu, Taxiway, Apron pada Bandar Udara;

37). Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 157 Tahun 2003 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Pelaporan Peralatan Fasilitas Elektronika ( Navigasi ) dan Listrik Penerbangan.

F. Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan pangamatan dan penelitian secara langsung di Kantor Adbandara Polonia Medan dimana penulis merupakan salah satu pegawai di Kantor Adbandara Polonia Medan. Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis mencoba untuk mengkaji Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : Skep / 001 / I / 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 79 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Administrator Bandar Udara terutama yang berkaitan dengan peningkatan keahlian dan kualitas kerja pegawai pada Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan, untuk itu penulis menggunakan metode sebagai berikut :

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh suatu kebenaran ilmiah dalam penulisan skripsi ini, maka ditulis dengan menggunakan metode pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

a. Studi Lapangan Berdasarkan Pengalaman Penulis

Yaitu penulis yang merupakan salah satu pegawai Kantor Adbandara Polonia Medan secara langsung melakukan konsultasi atau wawancara baik dengan atasan langsung yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang ada pada Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan maupun rekan kerja yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis (keahlian / skill ) di lingkungan Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan dengan membaca, mempelajari, meneliti, mengidentifikasi dan menganalisis bahan-bahan studi kepustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang dibahas.

2. Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan (library research),

peraturan dan buku-buku literatur yang berkaitan dengan peran pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan keahlian dan kualitas kerja pegawai akan dianalisis secara kualitatif dimana penulis menjelaskan data-data yang sesungguhnya dengan metode deduktif (umum ke khusus) yakni berdasarkan peraturan yang berlaku dan buku-buku literatur kemudian dijadikan pedoman untuk mengambil kesimpulan yang bersifat khusus berdasarkan data-data yang diperoleh dari penelitian

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan garis besar penyusunan tugas akhir yang bertujuan untuk memudahkan jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi dari tugas akhir. Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penulisan skripsi, perumusan masalah, kemudian dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat penulisan, dan diakhiri oleh sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM BANDAR UDARA INTERNASIONAL POLONIA MEDAN

Merupakan bab yang menjelaskan tentang sejarah bandar udara polonia dan gambaran umum bandar udara internasional polonia medan serta gambaran umum kantor administrator bandar udara polonia medan.

BAB III : PERATURAN TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DILINGKUNGAN UNIT KERJA KEMENTERIAN

PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Merupakan bab yang menjelaskan tentang Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 52 Tahun 2007 tentang Pendidikan dan Pelatihan Transportasi, Jenis dan Jenjang Pendidikan dan Pelatihan Transportasi menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 52 Tahun 2007 serta Peraturan Menteri Perhubungan Nomor

KM.79 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Administrator Bandar Udara.

BAB IV : PERAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN DAN KUALITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR ADMINISTRATOR BANDAR UDARA INTERNASIONAL POLONIA MEDAN

Merupakan bab yang menjelasan Dasar Hukum Dan Petunjuk Tentang Pendidikan Dan Pelatihan Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Dasar Hukum Dan Petunjuk Tentang Pendidikan Dan Pelatihan Menurut Peraturan Pemerintah Nomor. 3 Tahun 2001 Tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dari bab-bab yang telah dibahas sebelumnya dan saran-saran yang mungkin berguna bagi penulisan selanjutnya.

ABSTRAK

DR. Pendastaren Tarigan, SH. M.S* Suria Ningsih, SH. M.Hum**

Thomas Manurung***

Peran Pendidikan dan Pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kinerja para pegawai di Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan, sesuai dengan visi dan misinya yaitu terwujudnya keselamatan, keamanan, kelancaran penerbangan dan ketertiban maupun kenyamanan di Bandar Udara serta penyelenggaraan transportasi udara nasional yang handal dan berdaya saing sebagai infrastruktur dan tulang punggung kehidupan berbangsa dan bernegara dapat tercapai.

Permasalahan dalam skripsi ini adalah mengenai bagaimana pentingnya peran pendidikan dan pelatihan pada pegawai Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, bagaimana kemampuan pegawai Administrator Bandar Udara Polonia Medan dalam menyelesaikan masalah dibidang penerbangan sebagai regulator, serta bagaimana peran pegawai Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan dalam meningkatkan Keselamatan Penerbangan (KESPEN).

Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode studi lapangan berdasarkan pengalaman penulis, yaitu penulis yang merupakan salah satu pegawai Kantor Adbandara Polonia Medan secara langsung melakukan konsultasi atau wawancara baik dengan atasan langsung yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang ada pada Kantor Administrator Bandar Udara Polonia Medan maupun rekan kerja yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis

Dokumen terkait