• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian

13. BANK AND NON-BANK FINANCIAL INSTITUTION LOANS

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank

jangka pendek terdiri dari: Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka pendek terdiri dari:

a. Short-term bank and non-bank financial institution loans consists of:

2020 2019

Perusahaan Company

Pihak ketiga Third parties

Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

Fasilitas kredit modal kerja ekspor I Tranche C (dahulu fasilitas kredit modal

kerja ekspor II) 345,700,000,000 345,700,000,000

Export working capital credit facility I

Tranche C (formerlyexport working capitalcredit facility II) Fasilitas kredit modal

kerja ekspor I (Tranche A dan B) (US$ 5.000.000 dan

Rp 133.450.000.000) 203,975,025,000 202,955,000,000

Export working capital credit facility I (Tranche A and B) (US$ 5,000,000 and Rp 133,450,000,000) Fasilitas kredit modal

kerja ekspor III Tranche C (dahulu fasilitas kredit modal

kerja ekspor VIII) 100,000,000,000 100,000,000,000

Export working capital credit facility III

Tranche C (formerly export working capital credit facility VIII) Fasilitas kredit modal

kerja ekspor III Tranche A (dahulu fasilitas kredit modal

kerja ekspor III) 66,725,000,000 66,725,000,000

Export working capital credit facility III Tranche A (formerly export working capital credit facility III)

PT Bank HSBC Indonesia PT Bank HSBC Indonesia

Loan against export 116,000,000,000 78,403,352,235 Loan against export

Revolving loan 12,000,000,000 12,000,000,000 Revolving loan

Technical documents

against acceptance - 41,596,647,765

Technical documents against acceptance PT Bank Danamon

Indonesia Tbk

PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Demand loan 70,000,000,000 70,000,000,000 Demand loan

Cerukan 6,969,244,276 19,985,344,239 Overdraft

Omnibus trade finance - 20,731,575,069 Omnibus trade finance

PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk

Revolving loan 14,629,580,035 28,135,541,123

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Revolving loan

Sub-jumlah 935,998,849,311 986,232,460,431 Sub-total

61

BUKAN BANK (Lanjutan) LOANS (Continued)

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank

jangka pendek terdiri dari: (Lanjutan) Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka pendek terdiri dari:

a. Short-term bank and non-bank financial institution loans consists of: (Continued)

2020 2019

Entitas anak Subsidiaries

Pihak ketiga Third parties

Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank

Fasilitas kredit modal

kerja ekspor I 205,000,000,000 205,000,000,000

Export working capital credit facility I Fasilitas kredit modal

kerja ekspor

Tranche A dan B 175,000,000,000 175,000,000,000

Export working capital credit facility Tranche A and B Fasilitas kredit modal

kerja ekspor

transaksional 140,000,000,000 140,000,000,000

Transactional export working capital

credit facility Fasilitas kredit modal

kerja ekspor III Tranche B (dahulu fasilitas kredit modal

kerja ekspor IV) 80,000,000,000 80,000,000,000

Export working capital credit facility III Tranche B (formerly export working capital credit facility IV) Fasilitas kredit modal

kerja ekspor I Tranche C (dahulu fasilitas kredit modal

kerja ekspor II) 42,700,000,000 84,300,000,000

Export working capital credit facility I Tranche C (formerly export working capital

credit facility II) PT Bank Danamon

Indonesia Tbk

PT Bank Danamon Indonesia Tbk Omnibus trade finance 137,750,000,000 104,941,120,455 Omnibus trade finance

PT Bank HSBC Indonesia PT Bank HSBC Indonesia

Loan against export 67,500,000,001 67,620,649,568 Loan against export

PT Bank Maspion PT Bank Maspion

Indonesia Tbk Indonesia Tbk

Fixed loan 60,000,000,000 - Fixed loan

Demand loan 60,000,000,000 - Demand loan

Cerukan 20,466,446,781 - Overdraft

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Fasilitas kredit ekspor 30,000,000,000 30,000,000,000 Export credit facility Time loan revolving 15,000,000,000 15,000,000,000 Time loan revolving

Cerukan 13,604,203,076 14,209,751,548 Overdraft

LC Usance

(US$ 178.238) 2,514,041,957 -

LC Usance (US$ 178,238) PT Bank ICBC Indonesia

Pre-export financing non-LC

(US$ 1.375.000 pada tahun 2020 dan US$ 1.875.000

pada tahun 2019) 19,394,381,875 26,064,384,375

PT Bank ICBC Indonesia Pre-export financing

non-LC (US$ 1,375,000 in 2020 and US$ 1,875,000 in 2019) PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas kredit modal

kerja – revolving loan 3,542,848,522 8,537,612,561

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Working capital credit facility – revolving loan

Sub-jumlah 1,072,471,922,212 950,673,518,507 Sub-total

Jumlah 2,008,470,771,523 1,936,905,978,938 Total

62

jangka pendek terdiri dari: (Lanjutan) Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka pendek terdiri dari: loans consists of: (Continued)

Perusahaan Company

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

(Indonesia Eximbank)

Indonesian Export Credit Agency (Indonesia Eximbank)

Pada tanggal 6 November 2017, Perusahaan

dan BRT, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor II (KMKE II) dengan batas maksimum menjadi sebesar Rp 170 miliar.

Pada tanggal 21 Desember 2018, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit KMKE II dengan batas maksimum menjadi sebesar Rp 430 miliar. Pada tanggal 22 Desember 2020, fasilitas kredit KMKE II mengalami perubahan nama menjadi fasilitas kredit KMKE I Tranche C.

On November 6, 2017, the Company and BRT, the subsidiary, obtained export working capital credit facility II (KMKE II) with a maximum amount becoming Rp 170 billion. On December 21, 2018, the Company obtained additional KMKE II credit facility with a maximum amount becoming Rp 430 billion. On December 22, 2020, the name of KMKE II credit facility was changed into KMKE I Tranche C credit facility.

Pada tahun 2018, Perusahaan merubah batas

maksimum fasilitas kredit modal kerja ekspor I

(KMKE I) Tranche A menjadi sebesar US$ 5.000.000 dan Tranche B menjadi sebesar Rp 133,45 miliar.

In 2018, the Company changed the maximum amount of export working capital credit facility I (KMKE I), Tranche A becoming US$ 5,000,000 and Tranche B becoming Rp 133.45 billion.

Pada bulan Mei 2019, Perusahaan memperoleh

tambahan fasilitas kredit modal kerja ekspor VIII (KMKE VIII) dengan batas maksimum sebesar Rp 100 miliar. Pada tanggal 22 Desember 2020, fasilitas kredit KMKE VIII mengalami perubahan nama menjadi fasilitas kredit KMKE III Tranche C.

In May 2019, the Company obtained additional export working capital credit facility VIII (KMKE VIII) with a maximum amount of Rp 100 billion. On December 22, 2020, the name of KMKE VIII credit facility was changed into KMKE III Tranche C credit facility.

Pada bulan September 2012, Perusahaan

memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor III (KMKE III) dengan batas maksimum sebesar Rp 66,725 miliar. Pada tanggal 22 Desember 2020, fasilitas kredit KMKE III mengalami perubahan nama menjadi fasilitas kredit KMKE III Tranche A.

In September 2012, the Company obtained export working capital credit facility III (KMKE III) with a maximum amount of Rp 66.725 billion. On December 22, 2020, the name of KMKE III credit facility was changed into KMKE III Tranche A credit facility.

Fasilitas pinjaman ini dibebani bunga sebesar

9,65% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah masing-masing pada tahun 2020 dan 2019 dan 6% dan 5,8%-6% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing pada tahun 2020 dan 2019. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2021. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan aset tetap, piutang usaha dan persediaan tertentu milik Perusahaan.

These facilities bore an interest rate of 9.65% per annum for loan denominated in Rupiah in 2020 and 2019, respectively, and 6% and 5.8%-6% per annum for loan denominated in United States Dollar in 2020 and 2019, respectively. These facilities will be due on December 22, 2021. These facilities are collateralized with the Company’s certain fixed assets, trade receivables and inventories.

63

BUKAN BANK (Lanjutan) LOANS (Continued)

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank

jangka pendek terdiri dari: (Lanjutan) Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka pendek terdiri dari:

a. Short-term bank and non-bank financial institution loans consists of: (Continued)

Perusahaan (Lanjutan) Company (Continued)

PT Bank HSBC Indonesia PT Bank HSBC Indonesia

Pada tanggal 18 Oktober 2018, Perusahaan

memperoleh fasilitas revolving loan dan fasilitas ekspor (loan against export dan technical documents against acceptance) dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp 12 miliar dan Rp 120 miliar. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 7,5% per tahun di bawah best lending rate masing-masing pada tahun 2020 dan 2019.

Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2021 dan dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap tertentu milik Perusahaan. Perusahaan telah melunasi fasilitas technical documents against acceptance pada bulan Mei 2020.

On October 18, 2018, the Company obtained revolving loan and export facility (loan against export and technical documents against acceptance loan facilities) with a maximum amount of Rp 12 billion and Rp 120 billion, respectively.

These facilities bore an interest rate of 7.5% per annum under best lending rate in 2020 and 2019, respectively. These facilities will be due on April 30, 2021 and are collateralized by certain trade receivables, inventories and fixed assets of the Company. The Company has paid technical documents against acceptance facility in May 2020.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Pada tanggal 5 Agustus 2019, Perusahaan dan Entitas Anaknya, ITR, ITK, ITD (Kelompok Usaha), memperoleh fasilitas kredit berupa cerukan (hanya untuk Perusahaan), demand loan dan omnibus trade finance dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp 20 miliar, Rp 70 miliar dan US$ 7,5 juta (tersedia dalam mata uang Rupiah dan US$). Pada tanggal 26 Desember 2019, Kelompok Usaha memperoleh penambahan batas maksimum fasilitas omnibus trade finance menjadi US$ 9,5 juta (tersedia dalam mata uang Rupiah dan US$). Pada tanggal 28 Desember 2020, terjadi perubahan batas maksimum fasilitas omnibus trade finance menjadi Rp 137.750.000.000 (tersedia dalam mata uang Rupiah dan US$).

On August 5, 2019, the Company and its Subsidiaries, ITR, ITK, ITD (Group), obtained credit facility namely overdraft (the Company only), demand loan and omnibus trade finance with a

maximum amount of Rp 20 billion, Rp 70 billion and US$ 7.5 million (available in Rupiah and US$),

respectively. On December 26, 2019, the Group obtained additional maximum amount of omnibus trade finance credit facility becoming US$ 9.5 million (available in Rupiah and US$). On December 28, 2020, there was a change in the maximum limit for omnibus trade finance credit facility becoming Rp 137,750,000,000 (available in Rupiah and US$).

Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 10% per

tahun untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah dan 5,5% per tahun untuk pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing pada tahun 2020 dan 2019. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Agustus 2021 dan dijamin dengan aset tetap tertentu milik Kelompok Usaha. Berdasarkan perjanjian kredit, Kelompok Usaha diwajibkan untuk menjaga rasio debt to equity maksimum 3,5x. Perusahaan telah melunasi fasilitas omnibus trade finance pada bulan Juni 2020. facility in June 2020.

64

jangka pendek terdiri dari: (Lanjutan) Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka pendek terdiri dari: loans consists of: (Continued)

Perusahaan (Lanjutan) Company (Continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Pada tanggal 31 Juli 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas revolving loan dengan batas maksimum sebesar Rp 30 miliar yang digunakan untuk modal kerja. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 11% per tahun masing-masing pada tahun 2020 dan 2019. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Agustus 2021 dan dijamin dengan aset tetap tertentu milik Perusahaan dan corporate guarantee dari IIL.

On July 31, 2017, the Company obtained revolving loan facility with a maximum amount of Rp 30 billion which was used for working capital purposes.

This facility bore an interest rate of 11% per annum in 2020 and 2019, respectively. This facility will be due on August 28, 2021 and is collateralized by certain fixed assets of the Company and corporate guarantee from IIL.

Entitas anak Subsidiaries

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

(Indonesia Eximbank)

Indonesian Export Credit Agency (Indonesia Eximbank)

Pada tanggal 14 Desember 2018, ITR, entitas

anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor I (KMKE I) dengan batas maksimum sebesar Rp 205 miliar yang digunakan untuk modal kerja. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 10% per tahun masing-masing pada tahun 2020 dan 2019. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2021.

On December 14, 2018, ITR, the subsidiary, obtained export working capital credit facility I (KMKE I) with a maximum amount of Rp 205 billion which was used for working capital purposes. This facility bore an interest rate of 10% per annum in 2020 and 2019, respectively. This facility will be due on December 17, 2021.

Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap tertentu milik ITR dan corporate guarantee dari Perusahaan.

This facility is collateralized with certain trade receivables, inventories, fixed assets of ITR and corporate guarantee from the Company.

Pada tanggal 14 Desember 2018, ITK, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor (KMKE) Tranche A dan B dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp 97 miliar dan Rp 78 miliar. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 9,75% per tahun masing-masing pada tahun 2020 dan 2019 dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2021. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan, piutang usaha dan aset tetap tertentu milik ITK dan corporate guarantee dari Perusahaan.

On December 14, 2018, ITK, the subsidiary, obtained export working capital credit facilities (KMKE) Tranche A and B with a maximum amount of Rp 97 billion and Rp 78 billion, respectively.

These facilities bore an interest rate of 9.75% per annum in 2020 and 2019, respectively, and will be due on December 17, 2021. These facilities are collateralized with certain inventories, trade receivables and fixed assets of ITK and corporate guarantee from the Company.

Pada tanggal 7 September 2016, INT, entitas

anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja ekspor transaksional (KMKE Transaksional) dengan batas maksimum sebesar Rp 60 miliar.

Pada tahun 2018, INT memperoleh peningkatan batas maksimum fasilitas menjadi Rp 140 miliar.

Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 10% per tahun masing-masing pada tahun 2020 dan 2019 dan akan jatuh tempo pada tanggal 19 November 2021. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap tertentu milik INT.

On September 7, 2016, INT, the subsidiary, obtained transactional export working capital credit facility (KMKE Transactional) with maximum amount of Rp 60 billion. In 2018, INT obtained additional maximum amount becoming Rp 140 billion. This facility bore an interest rate of 10% per annum in 2020 and 2019, respectively, and will be due on November 19, 2021. This facility is collateralized by trade receivables, inventories and certain fixed assets of INT.

65

BUKAN BANK (Lanjutan) LOANS (Continued)

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank

jangka pendek terdiri dari: (Lanjutan) Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka pendek terdiri dari:

a. Short-term bank and non-bank financial institution loans consists of: (Continued)

Entitas anak (Lanjutan) Subsidiaries (Continued)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) (Lanjutan)

Indonesian Export Credit Agency (Indonesia Eximbank) (Continued)

Sejak tahun 2013, BRT, entitas anak, memperoleh fasilitas pembiayaan modal kerja ekspor IV (KMKE IV) dengan batas maksimum sebesar Rp 80 miliar yang digunakan untuk modal kerja. Fasilitas ini dengan jangka waktu 1 tahun dan dibebani bunga 9,65% per tahun masing-masing pada tahun 2020 dan 2019.

Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2021. Pada tanggal 22 Desember 2020, fasilitas kredit KMKE IV mengalami perubahan nama menjadi fasilitas kredit KMKE III Tranche B.

Since 2013, BRT, the subsidiary, has been obtaining an export working capital credit facility IV (KMKE IV) with a maximum amount of Rp 80 billion which is used to working capital. This facility is a one year facility and bore an interest rate 9.65%

per annum in 2020 and 2019, respectively. This facility will be due on December 22, 2021. On December 22, 2020, the name of KMKE IV credit facility was changed into KMKE III Tranche B credit facility.

Kelompok Usaha terikat dengan beberapa batasan, antara lain Kelompok Usaha harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu untuk:

The Group is required to comply with several restrictions, among others, the Group must obtain prior approvals for:

• Mengubah anggaran dasar atau mengubah status perusahaan.

• Changing the article of association or changing o the company’s status.

• Melakukan konsolidasi usaha, penyertaan modal atau pembelian saham perusahaan lain.

• Consolidating the business, investing or buying o shares of another company.

• Melakukan merger atau akuisisi, kecuali menurut kebijakan pemerintah.

• Conducting merger or acquisition, except in o accordance with government policy.

• Membagikan dividen saham atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga dan dalam jumlah berapapun juga kepada pemegang saham.

• Distributing share dividend or business profit in o any form and in any amount to the sharehoders.

• Memelihara rasio keuangan yakni rasio debt to equity maksimal 3x.

• Maintaining debt to equity ratio maximum 3x. o

PT Bank HSBC Indonesia PT Bank HSBC Indonesia

Pada tanggal 18 Oktober 2018, ITR, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit loan against export dengan batas maksimum sebesar US$ 5.000.000 (atau setara Rupiah). Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 7,5% per tahun di bawah best lending rate masing-masing pada tahun 2020 dan 2019. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2021 dan dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan aset tetap tertentu milik ITR.

On October 18, 2018, ITR, the subsidiary, obtained loan against export credit facility with a maximum amount of US$ 5,000,000 (or equivalent in Rupiah).

This facility bore an interest rate of 7.5% per annum under best lending rate in 2020 and 2019, respectively. This facility will be due on April 30, 2021 and is collateralized by certain trade receivables, inventories and fixed assets of ITR.

Perusahaan dan ITR terikat dengan beberapa batasan, antara lain:

The Company and ITR are required to comply with several restrictions, among others:

• Rasio lancar minimum 1x. • Minimum current ratio 1x. o

• Rasio gearing maksimum 1x. • Maximum gearing ratio 1x. o

• Interest service coverage ratio minimum 1,25x.

• Minimum interest service coverage ratio 1.25x. o

• Rasio pembiayaan maksimum 90%. • Maximum financing ratio 90%. o

66

jangka pendek terdiri dari: (Lanjutan) Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka pendek terdiri dari: loans consists of: (Continued)

Entitas anak (Lanjutan) Subsidiaries (Continued)

PT Bank Maspion Indonesia Tbk PT Bank Maspion Indonesia Tbk

Pada tanggal 5 November 2020, INT, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit berupa fasilitas rekening koran, fixed loan dan demand loan dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp 15 miliar, Rp 30 miliar dan Rp 30 miliar. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 9,75%

per tahun pada tahun 2020 dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 November 2021.

On November 5, 2020, INT, the subsidiary, obtained credit facility namely overdraft, fixed loan and demand loan with a maximum amount of Rp 15 billion, Rp 30 billion and Rp 30 billion, respectively.

These facilities bore an interest rate of 9.75% per annum in 2020 and will be due on November 5, 2021.

Pada tanggal 5 November 2020, ITR, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit berupa fasilitas rekening koran, fixed loan dan demand loan dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp 15 miliar, Rp 30 miliar dan Rp 30 miliar. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 9,75%

per tahun pada tahun 2020 dan akan jatuh tempo pada tanggal 5 November 2021.

On November 5, 2020, ITR, the subsidiary, obtained credit facility namely overdraft, fixed loan and demand loan with a maximum amount of Rp 15 billion, Rp 30 billion and Rp 30 billion, respectively.

These facilities bore an interest rate of 9.75% per annum in 2020 and will be due on November 5, 2021.

Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan aset tetap tertentu milik ITR dan INT dan corporate guarantee dari Perusahaan.

These facilities are collateralized with certain inventories and fixed assets of ITR and INT and corporate guarantee from the Company.

PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Pada tanggal 12 April 2019, INT, entitas anak,

memperoleh fasilitas kredit berupa fasilitas rekening koran, time loan revolving dan kredit ekspor dengan batas maksimum masing-masing sebesar Rp 15 miliar, Rp 15 miliar dan Rp 30 miliar. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 10,5%

per tahun untuk fasilitas rekening koran dan 10,25% per tahun untuk fasilitas lainnya pada tahun 2020 dan 2019. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Juli 2021 dan dijamin dengan persediaan dan aset tetap tertentu milik INT dan corporate guarantee dari Perusahaan.

On April 12, 2019, INT, the subsidiary, obtained credit facilities namely overdraft, time loan revolving and export credit facility with a maximum amount Rp 15 billion, Rp 15 billion and Rp 30 billion, respectively. These facilities bore an interest rate of 10.5% per annum for overdraft credit facility and 10.25% per annum for other credit facilities in 2020 and 2019, respectively. These facilities will be due on July 12, 2021 and are collateralized by inventories and certain fixed assets of INT and corporate guarantee from the Company.

Pada bulan Agustus 2020, ITR, entitas anak,

memperoleh tambahan fasilitas letter of credit usance dengan batas maksimum sebesar US$ 1.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Juli 2021.

On August 2020, ITR, the subsidiary, obtained additional letter of credit usance facility with a maximum amount US$ 1,000,000. This facility will be due on July 12, 2021.

67

BUKAN BANK (Lanjutan) LOANS (Continued)

a. Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank

jangka pendek terdiri dari: (Lanjutan) Utang bank dan lembaga keuangan bukan bank jangka pendek terdiri dari:

a. Short-term bank and non-bank financial institution loans consists of: (Continued)

Entitas anak (Lanjutan) Subsidiaries (Continued)

PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia

Pada tahun 2014, ITR, entitas anak, memperoleh

fasilitas kredit pre-export financing non-LC dengan batas maksimum sebesar US$ 2.500.000. Pada tahun 2018, ITR

memperoleh penurunan batas maksimum fasilitas menjadi US$ 2.000.000. Pada tahun 2020, ITR memperoleh penurunan batas maksimum fasilitas menjadi US$ 1.500.000.

Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 6,25% per tahun masing-masing pada tahun 2020 dan 2019

dan akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2021. Fasilitas ini dijamin dengan

piutang usaha dan persediaan tertentu milik ITR dan jaminan pribadi dari Halim Rusli, Hendro Rusli dan Widjaja Karli.

In 2014, ITR, the subsidiary, obtained pre-export financing non-LC credit facility with a maximum amount of US$ 2,500,000. In 2018, ITR obtained deduction of the maximum amount, becoming US$ 2,000,000. In 2020, ITR obtained deduction of the maximum amount, becoming US$ 1,500,000.

This facility bore an interest of 6.25% per annum in 2020 and 2019, respectively, and will be due on September 26, 2021. This facility is collateralized by certain trade receivables and inventories of ITR and personal guarantees of Halim Rusli, Hendro Rusli and Widjaja Karli.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Pada tanggal 29 Agustus 2017, INT, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit revolving loan dengan batas maksimum sebesar Rp 10 miliar yang digunakan untuk modal kerja. Fasilitas ini dibebani bunga sebesar 11%-11,5% dan 11%

per tahun masing-masing pada tahun 2020 dan 2019. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Agustus 2021 dan dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap tertentu milik INT,

per tahun masing-masing pada tahun 2020 dan 2019. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 28 Agustus 2021 dan dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap tertentu milik INT,