• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 1 Bantu ambulasi dan dorong memperbaiki postur.

Dalam dokumen KANGKER DAN PAYUDARAH CA MAMAE (Halaman 32-37)

Rasional : Untuk menghindari ketidakseimbangan dan keterbatasan dalam gerakan dan postur. c. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.

Ditandai dengan :

1. DS :

 Klien mengatakan takut ditolak oleh orang lain.

 Ekspresi wajah tampak murung.

 Tidak mau melihat tubuhnya.

1. DO : klien tampak takut melihat anggota tubuhnya.

Tujuan : Kecemasan dapat berkurang. Kriteria :

1. Klien tampak tenang

2. Mau berpartisipasi dalam program terapi

Intervensi :

1. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.

Rasional : Proses kehilangan bagian tubuh membutuhkan penerimaan, sehingga pasien dapat membuat rencana untuk masa depannya.

1. Diskusikan tanda dan gejala depresi.

Rasional : Reaksi umum terhadap tipe prosedur dan kebutuhan dapat dikenali dan diukur.

1. Diskusikan tanda dan gejala depresi

Rasional : Kehilangan payudara dapat menyebabkan perubahan gambaran diri, takut jaringan parut, dan takut reaksi pasangan terhadap perubahan tubuh.

1. Diskusikan kemungkinan untuk bedah rekonstruksi atau pemakaian prostetik.

Rasional : Rekonstruksi memberikan sedikit penampilan yang lengkap, mendekati normal. d. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah

Ditandai dengan :

1) DS : klien mengatakan malu dengan keadaan dirinya 2) DO :

 Klien jarang bicara dengan pasien lain

 Klien nampak murung.

Tujuan : klien dapat menerima keadaan dirinya. Kriteria :

 o

1. Klien tidak malu dengan keadaan dirinya. 2. Klien dapat menerima efek pembedahan.

Intervensi :

1.

1.

1.

1. Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap penyakitnya.

Rasional : membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah

1.

1.

1.

1. Tinjau ulang efek pembedahan

Rasional : bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai proses adaptasi.

1.

1.

1. Berikan dukungan emosi klien.

Rasional : klien bisa menerima keadaan dirinya.

1.

1.

1.

1. Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.

Rasional : klien dapat merasa masih ada orang yang memperhatikannya. e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.

Ditandai dengan :

1. DS : Klien mengeluh nyeri pada daerah sekitar operasi. 2. DO :

 Adanya balutan pada luka operasi.

 Terpasang drainase

 Warna drainase merah muda

Tujuan : Tidak terjadi infeksi. Kriteria :

1. Tidak ada tanda – tanda infeksi. 2. Luka dapat sembuh dengan sempurna.

Intervensi :

1. Kaji adanya tanda – tanda infeksi.

Rasional : Untuk mengetahui secara dini adanya tanda – tanda infeksi sehingga dapat segera diberikan tindakan yang tepat.

1. Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.

Rasional : Menghindari resiko penyebaran kuman penyebab infeksi.

1. Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik.

Rasional : Untuk menghindari kontaminasi dengan kuman penyebab infeksi.

1. Penatalaksanaan pemberian antibiotik.

f. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.

Ditandai dengan :

1. DS : Klien sering menanyakan tentang penyakitnya. 2. DO : Ekspresi wajah murung/bingung.

Tujuan : Klien mengerti tentang penyakitnya. Kriteria :

1. Klien tidak menanyakan tentang penyakitnya.

2. Klien dapat memahami tentang proses penyakitnya dan pengobatannya.

Intervensi :

1. Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang akan datang.

Rasional : Memberikan pengetahuan dasar, dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi, dan dapat berpartisipasi dalam program terapi.

1. Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi, makanan dan pemasukan cairan

yang adekuat.

Rasional : Memberikan nutrisi yang optimal dan mempertahankan volume sirkulasi untuk mengingatkan regenerasi jaringan atau proses penyembuhan.

1. Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang berat.

Rasional : Mencegah membatasi kelelahan, meningkatkan penyembuhan, dan meningkatkan perasaan sehat.

1. Anjurkan untuk pijatan lembut pada insisi/luka yang sembuh dengan minyak.

Rasional : Merangsang sirkulasi, meningkatkan elastisitas kulit, dan menurunkan ketidaknyamanan sehubungan dengan rasa pantom payudara.

1. Dorong pemeriksaan diri sendiri secara teratur pada payudara yang masih ada. Anjurkan

untuk Mammografi.

Rasional : Mengidentifikasi perubahan jaringan payudara yang mengindikasikan terjadinya/berulangnya tumor baru.

g. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, ditandai dengan :

 Klien mengeluh nafsu makan menurun

 Klien mengeluh lemah. 1. DO :

1.

1.

1.

1.

 Setengah porsi makan tidak dihabiskan

 Klien nampak lemah.

 Nampak terpasang cairan infus 32 tetes/menit.

 Hb 10,7 gr %.

Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi Kriteria :

1. Nafsu makan meningkat 2. Klien tidak lemah

3. Hb normal (12 – 14 gr/dl)

Intervensi :

1. Kaji pola makan klien

Rasional : Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien dan merupakan asupan dalam tindakan selanjutnya.

1. Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering

Rasional : dapat mengurangi rasa kebosanan dan memenuhi kebutuhan nutrisi sedikit demi sedikit.

1. Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.

Rasional : agar menambah nafsu makan pada waktu makan.

1. Anjurkan untuk banyak makan sayuran yang berwarna hijau.

Rasional : sayuran yang berwarna hijau banyak mengandung zat besi penambah tenaga.

1. Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien

1.

1. Implementasi

Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana keperawatan dilaksanakan : melaksanakan intervensi/aktivitas yang telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan klien.

Agar implementasi perencanaan dapat tepat waktu dan efektif terhadap biaya, pertama-tama harus mengidentifikasi prioritas perawatan klien, kemudian bila

perawatan telah dilaksanakan, memantau dan mencatat respons pasien terhadap setiap intervensi dan mengkomunikasikan informasi ini kepada penyedia perawatan kesehatan lainnya. Kemudian, dengan menggunakan data, dapat mengevaluasi dan merevisi rencana perawatan dalam tahap proses keperawatan berikutnya.

1.

1. Evaluasi

Tahapan evaluasi menentukan kemajuan pasien terhadap pencapaian hasil yang diinginkan dan respons pasien terhadap dan keefektifan intervensi keperawatan kemudian mengganti rencana perawatan jika diperlukan.

Tahap akhir dari proses keperawatan perawat mengevaluasi kemampuan pasien ke arah pencapaian hasil.

Daftar Pustaka:

Doenges M., (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta Dixon M., dkk, (2005), Kelainan Payudara, Cetakan I, Dian Rakyat, Jakarta.

Mansjoer, dkk, (2000), Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Jakarta. Sjamsuhidajat R., (1997), Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, Jakarta

Tapan, (2005), Kanker, Anti Oksidan dan Terapi Komplementer, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Dalam dokumen KANGKER DAN PAYUDARAH CA MAMAE (Halaman 32-37)

Dokumen terkait