• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Preheater

Adalah alat yang dipakai untuk menaikkan suhu minyak sebelum masuk ke tangki pemisah

b. Hot water tank

Adalah tanki silindris dengan kapasitas 5 m3 berfungsi untuk menyediakan kebutuhan air panas untuk proses pemurnian minyak dengan temperature 90-95oC.

c. Buffer tank

Adalah tanki berbentuk silindris dengan kapasitas ± 2 m3

sludge dan berfungsi untuk menampung sludge dari sludge tank

yang sudah berkurang kadar kotorannya.

d. Sand cyclone

Adalah alat yang berguna untuk mengendapkan pasir yang masih terkandung dalam sludge yang keluar dari buffer

tank sebelum diolah pada alat berikutnya. e. Brush Strainer

Adalah alat yang digunakan untuk memisahkan serat/fiber yang masih terkandung dalam minyak sebelum diolah pada

sludge separator f. Reclaimed oil tank

Dengan bentuk 4 persegi panjang dan mempunyai fungsi untuk menampung minyak yang dihasilkan dari proses pemisahan di sludge separator.

g. Float tank

Diletakkan sebelum vacuum dryer dan digunakan untuk mengatur jumlah minyak yang masuk ke dalam vacuum dryer agar selalu berat dan tetap konstan.

35

h. Balance water tank

Adalah alat yang berbentuk bak yang digunakan untuk menampung air yang dihasilkan dari proses pengembunan pada pengurangan kadar air minyak di vacuum dryer.

c. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Clarifier tank b. Wet oil tank c. Sludge tank d. Sludge operator e. Oil purifier f. Vacuum dryer g. Stroge tank h. Sand trap tank i. Vibrating screen.

2. bahan

a). Crude oil b). Sludge

d. Prosedur kerja

1. Minyak hasil pressan masuk ke sand trap tank, tangki ini berfungsi untuk mengendapakan pasir dan cangkang halus setelah sebelumnya melalui tahap pengolahan di digester dan screw

press.

2. Dari sand trap tank minyak dialirkan melalui oil gutter ke vibrating

screen yaitu saringan yang bergetar yang fungsinya untuk

memisahkan antara crude oil dengan kotoran-kotoran yang berupa ampas (serat halus).

3. kemudian dialirkan ke crude oil tank dan selanjutnya dipompa menggunakan crude oil pump ke distributing oil tank.

4. Crude oil masuk ke distrubuting oil tank yang digunakan untuk

36

pemisah berfungsi untuk memisahkan minyak dengan sludge dengan cara pengendapan 5-7 jam.

5. Minyak kemudian dialirkan ke wet oil tank yang berfungsi untuk menampung minyak yang berasal dari tangki pemisah

6. Minyak hasil proses tersebut dialirkan ke dalam oil purifier yang berfungsi untuk memurnikan minyak dari kotoran.

7. Setelah proses pemurnian minyak tersebut dialirkan ke dalam

vacuum dryer yang berfungsi untuk mengeringkan minyak dengan

cara menguapkan air dalam ruang hampa.

8. Minyak tersebut dialirkan menuju ke storage tank ialah tangki terakhir yang digunakan untuk menampung CPO sebelum dibawa ke dermaga. Temperatur CPO harus dipertahankan berkisar antara 50-55oC.

9. Untuk sludge yang masih mengadung minyak dialirkan ke sludge

tank yang berfungsi untuk menampung sludge minyak dan pasir

dari clarifier tank.

10. Setelah itu minyak tersebut masuk ke dalam sand cyclone yang berfungsi untuk memisahkan sludge yang masih mengandung minyak dan pasir, setelah masuk ke sand cyclone, sludge masuk ke brush strainer dengan tujuan untuk menyaring seratnya. 11. Sludge selanjutnya masuk ke dalam sludge centrifuge, didalam

sludge centrifuge, sludge diputar sehingga materi-materi yang

berat (heavy phase) akan terlempar ke tepi sludge centrifuge. Sedangkan materi-materi yang ringan akan terkumpul ditengah, yang ditengah inilah sludge yang masih mengandung minyak. (light phase)

12. Sludge ini selanjutnya dialirkan ke reclaimed oill tank sebagai tempat penampungan sementara sebelum masuk lagi ke tangki pemisah.

13. Sedangkan materi-materi yang berat yang berupa kotoran akan dialirkan ke basculator setelah itu sludge akan dialirkan menuju

sludge pit sebagai tempat akhir sludge sebelum dimasukkan ke

37

e. Hasil yang dicapai

Pada PT. WKP memiliki 3 tangki pemisah dengan kapasitas 2 unit 90 ton dan 1 unit 120 ton. Ditangki pemisah ini CPO yang masih mengandung sludge dipisahkan berdasarkan berat jenisnya sehingga minyak yang mempunyai berat jenis lebih kecil dibandingkan sludge akan naik kebagaian atas (overflow). Pada PT. WKP pengutipan minyak atau proses pengaliran minyak ke wet oil tank hanya boleh dilakukan bila ketebalan minyak minimal 40 cm. Proses selanjutnya minyak akan diolah di wet oil tank untuk mengurangi kembali sludge yang masih terikut kemudian minyak dialirkan ke oil purifier. Setelah itu minyak akan dikurangi kadar air dan kadar kotoran di oil purifier, di PT. WKP hasil pembersihan minyak di oil purifier ini menghasilkan rata-rata minyak dengan kadar air 0.3-0.4 % dan kadar kotoran 0.010-0.013 %. Kemudian minyak dialirkan ke vacuum dryer, disini kualitas minyak ditingkatkan lagi dengan pengurangan kadar air dan kadar kotoran, pada PT. WKP hasil proses minyak di vacuum dryer memiliki rata-rata hasil minyak dengan kadar kotoran 0.019 % dan kadar air 0.19 %. setelah hasil dari vacuum dryer CPO dialirkan ke

storage tank untuk disimpan dan inilah CPO produksi dari PT. WKP.

Hasil produksi CPO PT. WKP per jamnya rata 12.9 ton dan rata-rata perharinya 245 ton.

Pada PT. WKP untuk pengolahan sludge dari tangki pemisah setelah diendapkan akan dialirkan ke sludge tank untuk dipisahkan sludge yang tidak ada mengandung miyak dan sludge yang masih mengandung minyak. Sludge yang tidak ada mengandung miyak akan dilairkan ke fat fit tank untuk dialirkan lagi ke kolam limbah sedangkan sludge yang masih mengandung miyak ini kemudian akan dibersihkan di sand cyclone untuk dibersihkan dari pasir yang terikut dengan cara pengendapan dan sentrifugasi. Kemudian sludge akan dialirkan ke brush strainer untuk membersihkan dari serat/fiber yang terikut ketika proses pengempaan. Setelah itu sludge akan di olah di

sludge sentrifuse untuk memisahkan sludge dan air (heavy phase)

38

atau limbah yang dibuang minimal kandungan minyak yang terikut < 1 %. Setelah minyak yang masih bercampur sedikit sludge hasil dari hasil proses di sludge sentrifuse maka dialirkan kembali ke tangki pemisah untuk dilakukan pemisahan minyak dan sludge.

39

B. Pengolahan Inti sawit

1. Tujuan

1) Untuk mengetahui pengolahan inti sawit pada PT, WKP 2) Untuk mengetahui produksi kernel pada PT. WKP

Dokumen terkait