• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasal 17

1. Bant uan keuangan kepada part ai pol it ik l okal diberikan secara proporsional berdasar-kan perol ehan kursi part ai polit ik l okal di DPRA dan/ at au DPRK.

2. Besaran bant uan keuangan kepada part ai pol it ik l okal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak mel ebihi besaran bant uan kepada part ai polit ik nasional .

3. Bant uan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersumber dari Anggaran Pendapat an Bel anj a Aceh (APBA) dan Anggaran Pendapat an Bel anj a Kabupat en/ Kot a (APBK).

4. Ket ent uan l ebih l anj ut mengenai besarnya bant uan, t at a cara penyal uran, dan t at a cara pert anggungj awaban diat ur dengan qanun.

BAB IX

PELAKSANAAN PENGAWASAN Pasal 18

Kant or Wilayah Depart emen di Aceh mel akukan pengawasan t erhadap part ai pol it ik l okal mel al ui penel it ian dan/ at au pengecekan dalam rangka pemenuhan persyarat an:

a. administ rat if yang mel iput i: syarat pendirian, akt a pendirian, kepengurusan, nama, l ambang, t anda gambar, dan al amat kant or t et ap; dan

b. subst ant if yang mel iput i: asas, ciri t ert ent u, cit a-cit a, keanggot aan, penggunaan na-ma, l ambang dan t anda gambar, dan kewaj iban part ai pol it ik l okal .

Pasal 19

Komisi Independen Pemilihan mel akukan pengawasan t erhadap part ai pol it ik l okal dengan:

a. memint a hasil audit laporan keuangan t ahunan part ai pol it ik l okal dan hasil audit l aporan keuangan dana kampanye pemil ihan umum; dan

b. mel akukan penel it ian dan/ at au pengecekan t erhadap kewaj iban part ai pol it ik l okal berupa pembuat an pembukuan part ai pol i t ik l okal , daf t ar penyumbang, j uml ah sum-bangan, l aporan keuangan berkal a, dan pemil ikan rekening khusus dana part ai polit ik l okal .

Pasal 20

Gubernur selaku wakil Pemerint ah melakukan pengawasan t erhadap part ai pol it ik l okal melal ui penel it ian dan pengecekan t erhadap kemungkinan t erj adinya pel anggaran at as l arangan part ai pol it ik l okal sebagaimana dimaksud dal am Pasal 82 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 t ent ang Pemerint ahan Aceh.

Pasal 21

Hasil penelit ian dan/ at au pengecekan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pasal 19 dan Pasal 20 dij adikan dasar pert imbangan pengenaan sanksi kepada part ai pol it ik l okal sebagaimana diat ur dal am Pasal 86, Pasal 87, dan Pasal 88 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 t ent ang Pemerint ahan Aceh sert a perat uran perundang-undangan l ainnya.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP Pasal 22

Perat uran Pemerint ah ini berl aku surut sej ak t anggal 15 Februari 2007.

Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dal am Lembaran Negara Republ ik Indonesia.

Dit et apkan di Jakart a pada t anggal 14 Maret 2007 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakart a pada t anggal 14 Maret 2007 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA AD INTERIM, YUSRIL IHZA MAHENDRA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2007 NOMOR 43.

PENJELASAN ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH

I. UMUM

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 t ent ang Pemeri nt ahan Aceh dal am Pasal 95 menyebut kan bahwa ket ent uan l ebih l anj ut mengenai part ai polit ik lokal diat ur dengan Perat uran Pemerint ah. Unt uk mel aksanakan ket ent uan dal am Pasal 95 t ersebut , Perat uran Pemerint ah ini memuat pengat uran yang diamanat kan undangundang.

Perat uran Pemerint ah ini dimaksudkan unt uk mengat ur part ai polit ik lokal sebagai pel aksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 t ent ang Pemerint ahan Aceh dan mengenai hubungannya dengan keberadaan, part isipasi dan peran pol it ik nasional di Aceh.

Hal -hal pokok yang diat ur dal am Perat uran Pemerint ah ini adal ah t at a cara pendaf t aran dan pengesahan sebagai badan hukum, t at a cara pendaf t aran perubahan anggaran dasar, anggaran rumah t angga, asas, nama, l ambang, t anda gambar, dan kepengurusan, af il iasi at au kerj a sama dal am bent uk l ain ant arpart ai pol it ik l okal at au ant ara part ai pol it ik l okal dengan part ai polit ik dalam rangka meningkat kan kinerj a part ai polit ik l okal .

Di dalam Perat uran Pemerint ah ini pengat uran l ebih l anj ut mengenai keanggot aan rangkap bagi part ai pol it ik l okal dengan keanggot aan part ai pol it ik dimaksudkan unt uk memberikan kepast ian hukum bagi t erbukanya ruang part isipasi anggot a part ai pol it ik l okal dal am pemil ihan umum.

Demikian pula dal am Perat uran Pemerint ah ini diat ur j uga mengenai kepengurusan part ai polit ik l okal dengan memperhat ikan ket erwakil an perempuan, t at a cara perubahan at au penggabungan, penyel esaian persel isihan, bant uan keuangan, pengawasan, dan ket ent uan mengenai sanksi.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup j el as

Pasal 2 Ayat (1) Cukup j el as.

Ayat (2) Huruf a

Yang dimaksud dengan "susunan kepengurusannya" adal ah susunan kepengurusan part ai polit ik l okal di Aceh.

Huruf b Cukup j el as.

Huruf c

Yang dimaksud dengan "al amat kant or t et ap part ai pol it ik l okal " adal ah unt uk menunj ukkan bahwa part ai pol it ik l okal mempunyai al amat sekret ariat yang j el as.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "paling sedikit 50% (l ima pul uh persen) dari j uml ah kabupat en/ kot a di Aceh dan 25% (dua pul uh l ima persen) dari j uml ah kecamat an pada set iap kabupat en/ kot a yang

bersangkut an" adal ah hasil penghit ungan dengan pembul at an ke at as. Ayat (4)

Yang dimaksud dengan "l ambang negara" adal ah l ambang negara Republ ik Indonesia berupa burung Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Penggunaan sebagian dari gambar/ simbol

yang ada dalam l ambang negara t idak t ermasuk dalam ket ent uan ini.

Yang dimaksud dengan "l ambang l embaga negara" adal ah l ambang dari l embaga-l embaga negara yang t ermakt ub dal am Undang-Undang Dasar Negara Republ ik Indonesia Tahun 1945 dan perat uran

perundangundangan l ainnya.

Yang dimaksud dengan "l ambang pemerint ah" adalah l ambang inst ansi pemerint ah sepert i depart emen, l embaga pemerint ah nondepart emen dan pemerint ah daerah.

Ayat (5) Cukup j el as.

Ayat (6)

Yang dimaksud dengan "dokumen yang sah" adal ah dokumen yang menunj ukkan hubungan hukum yang menj adi dasar penggunaan kant or it u ol eh part ai polit ik l okal besert a kej el asan al amat nya.

Ayat (7) Cukup j el as. Pasal 3 Cukup j el as. Pasal 4 Cukup j el as. Pasal 5 Cukup j el as. Pasal 6 Cukup j el as. Pasal 7

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "kepengurusan part ai pol it ik l okal berkedudukan di ibu kot a Aceh" adal ah kepengurusan part ai pol it ik l okal di Aceh.

Ayat (2) Cukup j el as.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "f orum musyawarah part ai polit ik l okal " adal ah f orum pengambil an keput usan unt uk mencapai kesepakat an mengenai sesuat u hal pent ing sesuai dengan anggaran dasar dan

anggaran rumah t angga part ai pol it ik l okal yang bersangkut an. Ayat (4) Cukup j el as. Ayat (5) Cukup j el as. Pasal 8 Cukup j el as. Pasal 9 Cukup j el as. Pasal 10 Ayat (1)

Part ai pol it ik l okal mel akukan af i liasi at au kerj a sama dal am bent uk l ain, dal am ket ent uan ini dimaksudkan sebagai pel aksanaan hak part ai pol it ik l okal sesuai ket ent uan dalam Pasal 80 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 t ent ang Pemerint ahan Aceh. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3) Cukup j el as. Ayat (4) Cukup j el as. Pasal 11 Ayat (1) Cukup j el as. Ayat (2) Cukup j el as. Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "pimpinan part ai pol it ik l okal" sesuai dengan kewenangan menurut anggaran dasar dan anggaran rumah t angga part ai pol it ik l okal.

Pasal 12 Cukup j el as.

Pasal 13 Cukup j el as.

Pasal 14 Cukup j el as. Pasal 15 Cukup j el as. Pasal 16 Cukup j el as. Pasal 17 Cukup j el as. Pasal 18 Cukup j el as. Pasal 19 Cukup j el as. Pasal 20 Cukup j el as. Pasal 21 Cukup j el as. Pasal 22 Cukup j el as

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA.