• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasal 1 Dal am Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:

1. Part ai polit ik adalah organisasi pol it ik yang dibent uk ol eh sekel ompok warga negara Republ ik Indonesia secara sukarela at as dasar persamaan kehendak dan cit a-cit a unt uk memperj uangkan kepent ingan anggot a, masyarakat , bangsa, dan negara mel al ui pemi-l ihan umum.

2. Part ai pol it ik l okal adal ah organisasi polit ik yang dibent uk ol eh sekel ompok warga ne-gara Indonesia yang berdomisili di Aceh secara sukarel a at as dasar persamaan kehen-dak dan cit a-cit a unt uk memperj uangkan kepent ingan anggot a, masyarakat , bangsa dan negara mel al ui pemil ihan anggot a Dewan Perwakil an Rakyat Aceh (DPRA)/ Dewan Perwakilan Rakyat Kabupat en/ Kot a (DPRK), Gubernur dan Wakil Gubernur, sert a bupat i dan wakil bupat i/ wal ikot a dan wakil wal ikot a.

3. Aceh adalah daerah provinsi yang merupakan kesat uan masyarakat hukum yang ber-sif at ist imewa dan diberi kewenangan khusus unt uk mengat ur dan mengurus sendiri urusan pemerint ahan dan kepent ingan masyarakat set empat sesuai dengan perat uran perundang-undangan dal am sist em dan prinsip Negara Kesat uan Republ ik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republ ik Indonesia Tahun 1945, yang dipimpin ol eh seorang Gubernur.

4. Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Aceh yang selanj ut nya disebut Dewan Perwakilan Rakyat Aceh adal ah unsur penyel enggara Pemerint ahan Daerah Aceh yang anggot anya dipil ih mel al ui pemil ihan umum.

5. Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Kabupat en/ Kot a yang selanj ut nya disebut Dewan Perwakilan Rakyat Kabupat en/ Kot a adal ah unsur penyel enggara pemerint ahan daerah kabupat en/ kot a yang anggot anya dipil ih mel al ui pemil ihan umum.

6. Gubernur adal ah kepal a pemerint ah Aceh yang dipil ih mel al ui suat u proses demokrat is yang dil akukan berdasarkan asas l angsung, umum, bebas, rahasia, j uj ur, dan adil .

7. Bupat i/ wal ikot a adal ah kepal a pemerint ah daerah kabupat en/ kot a yang dipil ih mel al ui suat u proses demokrat is yang dil akukan berdasarkan asas l angsung, umum, bebas, rahasia, j uj ur, dan adil .

8. Kant or Wil ayah Depart emen adal ah Kant or Wil ayah Depart emen yang ruang l ingkup t ugasnya di bidang hukum dan hak asasi manusia.

BAB II

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGESAHAN SEBAGAI BADAN HUKUM Pasal 2

1. Part ai polit ik l okal di Aceh yang t elah memenuhi persyarat an pendirian dan pemben-t ukan harus didaf t arkan pada dan disahkan sebagai badan hukum ol eh Kepala Kant or Wilayah Depart emen di Aceh.

2. Part ai pol it ik l okal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan berkas yang di- persyarat kan unt uk pendaf t aran part ai pol it i k dan pengesahan badan hukum dengan surat pengant ar dari pimpinan part ai polit ik l okal kepada Kepala Kant or Wilayah Depar-t emen di Aceh dengan menyert akan:

a. akt a not aris pendirian part ai pol it ik l okal yang memuat anggaran dasar, anggaran ru-mah t angga, dan susunan kepengurusannya;

b. nama, l ambang, dan t anda gambar; dan c. al amat kant or t et ap part ai polit ik l okal .

3. Part ai pol it ik l okal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kepengurusan pa-l ing sedikit 50% (l ima pul uh persen) dari j uml ah kabupat en/ kot a di Aceh dan 25% (dua pul uh l ima persen) dari j uml ah kecamat an pada set iap kabupat en/ kot a yang bersang-kut an, dengan memperhat ikan ket erwakil an perempuan pal ing sedikit 30% (t iga puluh persen).

4. Nama, l ambang, dan t anda gambar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b t idak mempunyai persamaan pada pokoknya at au kesel uruhannya dengan l ambang negara, lambang l embaga negara, l ambang pemerint ah, l ambang pemerint ah daerah, nama, l ambang, dan t anda gambar part ai pol it ik at au part ai pol it ik l okal l ain.

5. Dal am hal nama, l ambang at au t anda gambar suat u part ai pol it ik l okal pada saat pen-daf t aran t erdapat kesamaan dengan part ai pol it ik l okal lainnya at au part ai polit ik, maka part ai pol it ik at au part ai polit ik l okal yang t erdaf t ar l ebih awal yang berhak menggu-nakan nama, l ambang at au t anda gambar t ersebut .

6. Kant or dan al amat t et ap part ai pol it ik l okal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dibukt ikan dengan dokumen yang sah.

7. Ket ent uan sebagaimana dimaksud pada ayat (6) berl aku unt uk semua t ingkat an kepe-ngurusan part ai pol it ik l okal di Aceh dan kabupat en/ kot a di Aceh.

Pasal 3

1. Dokumen pendaf t aran part ai polit ik l okal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dit el it i dan/ at au diverif ikasi oleh Kant or Wi layah Depart emen di Aceh.

2. Part ai pol it ik l okal yang memenuhi persyarat an set el ah dit el it i dan/ at au diverif ikasi se-bagaimana dimaksud pada ayat (1), didaf t ar dal am buku pendaf t aran part ai pol it ik l okal pada Kant or Wil ayah Depart emen di Aceh.

3. Pel aksanaan penel it ian dan/ at au verif ikasi sert a pendaf t aran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disel esaikan pal ing l ambat 30 (t iga puluh) hari sej ak dokumen persyarat an dinyat akan l engkap.

Pasal 4

1) Part ai pol it ik l okal yang t el ah memenuhi persyarat an sebagaimana dimaksud dal am Pa-sal 2 dan Pasal 3 disahkan sebagai badan hukum mel al ui keput usan Kepala Kant or Wila-yah Depart emen di Aceh pal ing lambat 30 (t iga pul uh) hari set el ah dilakukan verif ikasi.

2) Keput usan Kant or Wilayah Depart emen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumum-kan dal am Berit a Negara Republ ik Indonesia.

BAB III

TATA CARA PENDAFTARAN PERUBAHAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA, ASAS, NAMA, LAMBANG, TANDA GAMBAR, DAN KEPENGURUSAN

Pasal 5

1. Perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah t angga, asas, nama, l ambang, t anda gambar, dan/ at au kepengurusan part ai pol it ik l okal didaf t arkan pada Kant or Wil ayah Depart emen di Aceh.

2. Pendaf t aran perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diaj ukan secara t ert ul is kepada Kepal a Kant or Wil ayah Depart emen di Aceh dengan menyert akan akt a not aris mengenai perubahan:

a. anggaran dasar dan anggaran rumah t angga; b. asas, nama, l ambang, dan t anda gam-bar; dan/ at au c. susunan kepengurusan t ingkat Aceh.

3. Kepal a Kant or Wil ayah Depart emen di Aceh menet apkan keput usan t ent ang peru-bahan anggaran dasar dan anggaran rumah t angga, asas, nama, l ambang, t anda gam-bar, dan susunan kepengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

4. Keput usan Kepal a Kant or Wil ayah Depart emen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dit et apkan pal ing l ama 15 (l ima bel as) hari t erhit ung sej ak memenuhi persyarat an.

Pasal 6

Keput usan Kepal a Kant or Wil ayah Depart emen sebagaimana dimaksud dal am Pasal 5 ayat 3. diumumkan dal am Berit a Negara Republik Indonesia.

BAB IV KEPENGURUSAN

Pasal 7

1. Kepengurusan part ai pol it ik l okal berkedudukan di ibu kot a Aceh.

2. Part ai polit ik l okal dapat mempunyai kepengurusan sampai t ingkat kelurahan/ gam-pong at au nama l ain.

3. Kepengurusan part ai pol it ik lokal di set iap t ingkat an dipil ih secara demokrat is melal ui f orum musyawarah part ai pol it ik l okal sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah t angga.

4. Dal am hal t erj adi pergant ian at au penggant ian kepengurusan part ai pol it ik l okal t ingkat Aceh sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah t angga, susunan pengur us baru didaf t arkan pada Kant or Wil ayah Depart emen di Aceh paling cepat 7 (t uj uh) hari dan pal ing lambat 30 (t iga pul uh) hari t erhit ung sej ak t erj adinya pergant ian at au penggant ian kepengurusan t ersebut .

5. Kepal a Kant or Wil ayah Depart emen di Aceh menet apkan keput usan t ent ang pendaf -t aran pengurus baru sebagaimana dimaksud pada ayat (4) pal ing lama 7 (t uj uh) hari t erhit ung sej ak memenuhi persyarat an.

Pasal 8

Dal am hal t erj adi persel isihan kepengurusan part ai pol it ik l okal , pendaf t aran dan penge-sahan perubahan kepengurusan bel um dapat dil akukan sampai persel isihan kepengu-rusan t ersel esaikan.

Pasal 9

Pengurus dan/ at au anggot a part ai polit ik l okal yang berhent i at au diberhent ikan dari kepengurusan dan/ at au keanggot aan part ainya t idak dapat membent uk kepengurusan at as part ai polit ik lokal yang sama dan/ at au membent uk part ai pol it ik l okal yang sama.

BAB V

AFILIASI ATAU KERJA SAMA DALAM BENTUK LAIN DAN KEANGGOTAAN RANGKAP

Bagian Kesat u Af il iasi at au Kerj a Sama dal am Bent uk Lain

Pasal 10

1. Part ai polit ik lokal berhak melakukan af il iasi at au kerj a sama dalam bent uk l ain sesama part ai pol it ik lokal at au dengan part ai pol it ik nasional .

2. Af il iasi at au kerj a sama dalam bent uk l ain sesama part ai pol it ik l okal at au dengan part ai polit ik nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dil akukan unt uk mengusul kan pasangan cal on

Gubernur dan Wakil Gubernur, cal on bupat i dan wakil bupat i, sert a calon wal ikot a dan wakil wal ikot a di Aceh.

3. Af il iasi at au kerj a sama dalam bent uk l ain sesama part ai pol it ik l okal at au dengan part ai polit ik nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di maksudkan unt uk meningkat -kan kual it as kinerj a part ai pol it ik l okal dal am rangka keikut sert aan part ai pol it i k lokal pada pemil ihan umum unt uk memil ih anggot a DPRA dan DPRK di Aceh.

4. Pel aksanaan af il iasi at au kerj a sama dal am bent uk l ain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) didasarkan pada kesepakat an bersama sesama part ai pol it ik l okal at au dengan part ai pol it ik nasional .

Bagian Kedua Keanggot aan Rangkap

Pasal 11

1. Unt uk membuka ruang part isipasi anggot a part ai polit ik lokal dal am pemil ihan umum nasional , anggot a part ai pol it ik l okal secara perseorangan dapat merangkap keanggo-t aan 1 (sat u) part ai pol it ik nasional .

2. Ruang part isipasi anggot a part ai pol it ik l okal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan dal am rangka anggot a part ai l okal dapat memil i h at au dipil ih pada pemi-l ihan umum nasional . 3. Keanggot aan rangkap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di l akukan set el ah menda-pat izin

t ert ul is dari pimpinan part ai polit ik l okal .

BAB VI

TATA CARA PEMBUBARAN DAN PENGGABUNGAN Pasal 12

1. Pembubaran dan penggabungan part ai poli t ik l okal dil akukan dengan akt a not aris.

2. Pembubaran dan penggabungan part ai pol it ik l okal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberit ahukan kepada Kepal a Kant or Wil ayah Depart emen di Aceh.

3. Pemberit ahuan pembubaran dan penggabungan part ai pol it ik l okal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dil akukan secara t ert ul is dengan menyert akan:

a. akt a not aris yang memuat keput usan pembubaran apabila part ai polit ik lokal t erse-but membubarkan diri secara suka rel a;

b. akt a not aris yang memuat keput usan penggabungan dengan part ai pol it ik l okal lain apabil a part ai pol it ik l okal t ersebut menggabungkan diri dengan part ai pol it ik l okal l ain; dan

c. put usan Mahkamah Konst it usi apabila part ai pol it ik l okal t ersebut dibubarkan ol eh Mahkamah Konst it usi.

Pasal 13

Penggabungan part ai pol it ik l okal dengan menggunakan asas, nama, l ambang, dan t anda gambar baru, berl aku ket ent uan mengenai pendirian at au pembent ukan part ai pol it ik l okal baru.

Pasal 14

Penggabungan part ai pol it ik l okal dengan menggunakan asas, nama, l ambang, dan t anda gambar sal ah sat u part ai pol it ik l okal yang sudah ada cukup diberit ahukan kepada Kepal a Kant or Wil ayah Depart emen di Aceh.

Pasal 15

Pembubaran dan penggabungan part ai pol it ik lokal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 13, dan Pasal 14 diumumkan dal am Berit a Negara Republik Indonesia.

BAB VII

Pasal 16

1. Perselisihan int ernal part ai pol it ik l okal disel esaikan secara musyawarah dan muf akat .

2. Apabil a musyawarah dan muf akat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) t idak t ercapai maka persel isihan disel esaikan melal ui arbit rase at au badan peradil an sesuai dengan perundang- undangan.

BAB VIII