• Tidak ada hasil yang ditemukan

vii

KATA PENGANTAR Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya. Sholawat dan salam semoga selalu dilimpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga beliau, para sahabat dan orang-orang shalih hingga akhir zaman sehingga penulis memperoleh kekuatan untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaaan pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Kabupaten Semarang tahun ajaran 2010/2011”.

Penulis juga menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan sumbangan saran dari segala pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan beribu-ribu terima kasih kepada yang terhormat:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Dekan FIK Universitas Negeri Semarang.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi UNNES.

4. Drs. Bambang Priyono, MPd., dosen pembimbing I yang telah membantu dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Tommy Soenyoto, S.Pd, M.Pd., dosen pembimbing II yang telah membantu dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Drs. Triyuwono, Kepala SMA Kartika III-1 Banyubiru yang telah memberikan izin penelitian skripsi.

viii

7. Lili Mayangsari, S.Pd., guru mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehata SMA Kartika III-1 Banyubiru yang telah membantu pelaksanaan penelitian skripsi.

8. Kedua orang tua, istriku tercinta dan seluruh keluarga besarku yang selalu meberikan do’a, dan motivasi kepada penulis selama belajar di kampus UNNES tercinta.

9. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendukungku.

10.Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik materil maupun spiritual sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi lembaga pendidikan dan pembaca pada umumnya.

Wassalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semarang, Januari 2011

ix DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i SARI ... ii PERNYATAAN ... iii PENGESAHAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Penegasan Istilah ... 7

1.5 Kegunaan Hasil Penelitian... 9

1.6 Pemecahan Masalah ... 9

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Landasan Teori... 10

2.1.1 Proses Belajar Mengajar ... 10

2.1.2 Belajar Gerak ... 13

2.1.3 Senam ... 14

2.1.4 Guling Belakang ... 19

2.1.5 Mengajar Guling Belakang Bulat ... 22

2.1.6 Mengajar Guling Belakang Lurus ... 23

2.1.7 Teknik Bantuan Guling Belakang ... 25

2.1.8 Metodik Mengajar Senam ... 27

x

2.2.1 Hipotesis Alternatif ... 28

2.2.2 Hipotesis Nihil ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Desain atau Pola Penelitian ... 29

3.2 Variabel Penelitian ... 30

3.2.1 Variabel Bebas... 31

3.2.2 Variabel Terikat ... 31

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 31

3.3.1 Populasi ... 31

3.3.2 Sampel ... 32

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.5 Instrumen Penelitian ... 36

3.5.1 Persiapan Alat Penelitian dan Perlengkapan Tes .... 36

3.5.2 Instrumen Tes ... 37

3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ... 42

3.7 Pelaksanaan Penelitian ... 43

3.7.1 Penentuan Sampel ... 43

3.7.2 Teknik Pengambilan Sampel ... 44

3.7.3 Obyek Penelitian... 44

3.7.4 Waktu dan Tempat Penelitian ... 44

3.7.5 Pembantu Penelitian ... 45

3.8 Teknik Analisis Data ... 45

3.8.1 Uji Normalitas Data ... 46

3.8.2 Uji Homogenitas ... 46

3.8.3 Uji t ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Penelitian ... 50

4.1.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 50

4.1.2 Uji Persyaratan Data ... 51

xi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 59

5.1 Simpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 61

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Bentuk Latihan Senam Lantai ... 3

2 Persiapan Perhitungan Statistik dengan Pola M-S ... 47

3 Deskripsi Statistik Data ... 50

4 Uji Normalitas Data ... 51

5 Test of Homogeneity of Variances ... 53

6 Uji t Berpasangan Model Pendekatan Mengajar ... 54

7 Daftar Nama Sampel Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1 Banyubiru………. ... 68

8 Hasil Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1 Banyubiru……….. ... 69

9 Hasil Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1 Banyubiru……….. ... 71

10 Hasil Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1 Banyubiru ... 73

11 Hasil Pre Test Guling Belakang dari Nilai Tertinggi Sampai Terendah... ... 75

12 Data Sampel Pre Test Guling Belakang Untuk dipasangkan ... 76

13 Daftar Sampel Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1 Banyubiru Untuk Dikelompokkan ... 77

14 Hasil Tes akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III- Banyubiru... 78

15 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1 Banyubiru ... 80

xiii

16 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru ... 82

17 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Dari Nilai Tertinggi Sampai Terendah ... 84

18 Hasil Tes Akhir Nilai Rata-rata Kelompok Eksperimen 1 dan Kelompok Eksperimen 2 ... 85

19 Descriptives Data ... 86

20 Uji Normalitas data ... 86

21 Uji Homogenitas Data, Test of Homogeneity of variances ... 87

22 Uji Homogenitas Data, Anova ... 87

23 Uji t-test Berpasangan, Paired Samples Statistics ... 88

24 Uji t-test Berpasangan, Paired Samples Correlations ... 88

25 Uji t-test Berpasangan, Paired Samples Test ... 88

26 Jadwal Program Penelitian Perbedaan Mengajar Guling Belakang Bulat dan Lurus Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1 Banyubiru ... 89

27 Daftar Nama Pembantu Penelitian... 93

28 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling Belakang Lurus ... 94

29 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling Belakang Bulat ... 104

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Guling Belakang Bulat ... 23

2 Guling Belakang Lurus ... 24

3 Teknik Bantuan Guling Belakang, Latihan 1-2 ... 26

4 Teknik Bantuan Guling Belakang, Latihan 3 ... 26

5 Sikap Awalan Guling Belakang Bulat ... 38

6 Sikap awalan Guling Belakang Lurus ... 38

7 Inti Gerakan Guling Belakang Bulat ... 39

8 Inti Gerakan Guling Belakang Lurus ... 39

9 Sikap Akhir Guling Belakang Bulat ... 40

10 Sikap Akhir Guling Belakang Lurus ... 40

11 Urutan Gerak Guling Belakang, Berdasarkan Penerapan Prinsip Mekanika ... 57

12 SMA KARTIKA III-1 Banyubiru ... 114

13 Pengarahan Sebelum Diadakan Pre Test Guling Belakang... 115

14 Pembagian Nomor Tes Sebelum Pre Test Guling Belakang ... 115

15 Penilaian Guling Belakang ... 116

16 Pengarahan Sebelum Pelaksanaan Treatment ... 116

17 Pemanasan Sebelum Melakukan Latihan Guling Belakang ... 117

18 Latihan Sikap Kapal Terbang Untuk Melatih Keseimbangan ... 117

19 Latihan Push-Up untuk Melatih Kekuatan Otot Lengan ... 118

xv

21 Konsultasi Peneliti dengan Guru Penjasorkes SMA Kartika III-1 Banyubiru ... 119 22 Peneliti Memberikan Teknik Pertolongan Pada Siswa Saat melakukan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Surat Usul Penetapan Pembimbing ... 64 2 Surat Keputusan Dekan fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Semarang ... 65 3 Surat Permohonan Ijin Penelitian Pendidikan ... 66 4 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Dari Sekolah ... 67 5 Daftar Nama Sampel siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1

Banyubiru ... 68 6 Hasil Pre Test guling Belakang Siswa Putra kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru ... 69 7 Hasil Pre Test guling Belakang Siswa Putra kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru ... 71 8 Hasil Pre Test guling Belakang Siswa Putra kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru ... 73 9 Hasil Pre Test Guling Belakang Dari Nilai Tertinggi Sampai

Terendah ... 75 10 Data Sampel Pre Test Guling Belakang untuk Dipasangkan ... 76 11 Daftar Sampel Pre Test Guling Belakang Siswa Putra Kelas X

12 SMA KARTIKA III-1 Banyubiru Untuk Dikelompokkan ... 77 13 Hasil Tes akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III- Banyubiru ... 78 14 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

xvii

15 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Siswa Putra Kelas X SMA

KARTIKA III-1 Banyubiru ... 82 16 Hasil Tes Akhir Guling Belakang Dari Nilai Tertinggi Sampai

Terendah ... 84 17 Hasil Tes Akhir Nilai Rata-rata Kelompok Eksperimen 1 dan

Kelompok Eksperimen 2 ... 85 18 Hasil Analisis Data ... 86 19 Jadwal Program Penelitian Perbedaan Mengajar Guling Belakang

Bulat dan Lurus Siswa Putra Kelas X SMA KARTIKA III-1

Banyubiru ... 89 20 Pedoman Penilaian Dan Potongan Nilai Atas Kesalahan Dalam

Melakukan Gerakan guling Belakang ... 90 21 Daftar Nama Pembantu Penelitian ... 93 22 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling

Belakang Lurus ... 94 23 Rencana Program Latihan Kelompok Eksperimen 1 Guling

Belakang Bulat... 104 24 Dokumentasi Penelitian Guling Belakang Bulat Dan Lurus Siswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui kegiatan jasmani yang intensif dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak (Abdul Gofur, 1983:6).

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui aktifitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Namun perolehan keterampilan dan perkembangan lain yang bersifat jasmani itu sekaligus sebagai tujuan. Melalui pendidikan jasmani, seseorang disosialisasikan kedalam aktifitas jasmani termasuk keterampilan berolahraga. Oleh karena itu bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan menyeluruh, dan sekaligus memiliki potensi yang strategis untuk mendidik (Adang Suherman, 2000:1).

Penyelenggaraan pendidikan jasmani di sekolah diwujudkan dalam latihan jasmani, dengan berbagai macam bentuk kegiatan seperti atletik, permainan, renang, beladiri, dan senam (Sumanto dan Sukiyo, 1992:10).

Senam merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani, gerakannya merangsang

perkembangan komponen kebugaran jasmani, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Disamping itu senam juga berpotensi mengembangkan keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasaan keterampilan teknik suatu cabang olahraga (Agus Mahendra, 2003:1).

Pelaksanaan senam disuatu sekolah adalah relevan dengan isi silabus pada suatu jenjang pendidikan. Program kegiatan dalam Silabus Sekolah Menengah Atas meliputi kegiatan pokok dan kegiatan pilihan. Kegiatan pokok adalah kegiatan yang wajib dilaksanakan di suatu sekolah yang meliputi: atletik, senam, permainan dan pendidikan kesehatan. Sedang kegiatan pilihan meliputi: renang, pencak silat, tenis meja, sepak takraw dan olahraga tradisional yang dapat di pilih sesuai dengan situasi dan kondisi suatu sekolah atau daerah.

Sesuai dengan isi silabus Sekolah Menengah Atas, materi senam yang diajarkan meliputi: Senam dasar, senam lantai, dan senam irama. Sesuai dengan istilah “ lantai “ maka gerakan-gerakan senam lantai dilakukan diatas lantai beralaskan matras atau permadani yang merupakan alat yang di pergunakan. Senam lantai sering juga disebut dengan istilah latihan bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan atau latihannya, pesenam tidak membawa atau menggunakan alat. Apabila ada seorang pesenam pada senam lantai yang memakai atau membawa alat, itu hanya merupakan suatu media untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, keterampilan, penguluran dan keseimbangan saja, bukan merupakan keharusan untuk digunakan pada gerakan senam lantai (Mahmudi Sholeh, 1992:23).

Sukar atau mudahnya bentuk latihan atau gerakan senam yang dilakukan adalah tergantung pada besar kecilnya unsur kekuatan, kelemasan, keseimbangan dan ketangkasan yang terdapat pada bentuk latihan atau gerakan itu sendiri. Sedang yang menyebabkan sukar atau mudahnya melakukan bentuk latihan atau gerakan adalah tergantung pada tingkat kemampuan sipelaku itu sendiri (Mahmudi Sholeh, 1992:25).

Bentuk Senam lantai dapat dibagi dalam beberapa kelompok, ditinjau dari tempat (diam di tempat) dan gerak. Kelompok yang bergerakpun dapat dibagi lagi: bergerak ke muka, bergerak ke belakang dan bergerak ke samping. Di bawah ini dapat dilihat beberapa contoh bentuk latihan senam lantai yang dimaksud.

Tabel 1

Bentuk latihan senam lantai (Imam Soejoedi, 1978:13)

Guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang teknik pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang, panggul bagian belakang, dan yang terakhir kaki (Sumanto dan Sukiyo, 1992:101).

Menurut Suyati dkk, guling (roll) belakang berarti menggulung kebelakang, gerakan roll belakang sama dengan roll depan, yaitu bentuk badan

Di tempat Gerak ke muka Gerak ke belakang 1. Sikap lilin 2. Jembatan 3. Setimbang (balance) 4. Splits 5. Hand stand 1. Rol/guling

2. Lompat harimau dan macam-macam loncat. 3. Handspring 4. Macam-macam kip 5. Walk over 6. Round off 1. Rol/guling 2. Stut 3. Walk over 4. Handspring

harus dibulatkan, kaki dilipat lutut tetap melekat di dada, kepala ditundukkan sampai dagu melekat di dada (1993:4).

Senam khususnya guling belakang di sekolah sangat penting karena merupakan salah satu bentuk latihan jasmani dan juga sebagai bidang studi yang wajib dipelajari diseluruh gerakan yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor kondisi fisik seperti: keseimbangan, kekuatan, kelentukan, daya ledak dan koordinasi. Melalui latihan gerakan guling belakang siswa dapat meningkatkan kondisi fisik agar kemampuan fisiknya meningkat ke kondisi puncak dan berguna untuk melakukan aktivitas olahraga dan mencapai prestasi yang maksimal, selain itu melalui gerakan guling belakang siswa mempunyai kesempatan untuk belajar bergerak secara terampil dan cekatan.

SMA Kartika III-1 Banyubiru adalah sekolah swasta dibawah naungan yayasan Kartika Jaya cabang III daerah Diponegoro, yang terletak di daerah pedesaan tepatnya di desa Kebondowo Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Sekolah ini diresmikan oleh Jendral TNI Feisal Tanjung pada tanggal 16 Desember 1995.

SMA Kartika III-1 Banyubiru merupakan salah satu sekolah yang bernaung di yayasan Kartika Jaya cabang III daerah Diponegoro yang mana sekolah ini menerapkan prinsip-prinsip kedisiplinan dalam proses belajar mengajar, hal ini bertujuan agar output dari SMA Kartika III-1 Banyubiru menjadi pribadi yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Senam adalah salah satu mata pelajaran penjasorkes yang diajarkan di SMA Kartika III-1 Banyubiru, yang mana di sekolah ini sudah mempunyai fasilitas untuk olahraga senam yang lengkap.

Berdasarkan survei pengamatan proses pembelajaran di SMA KARTIKA III-1 Banyubiru senam kurang begitu diminati, terbukti dengan kemauan dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran Penjasorkes khususnya guling belakang, dimana siswa cenderung kurang aktif dalam pembelajaran, malas untuk melaksanakan tugas yang diperintahkan guru, dan terkesan takut untuk melakukan gerak guling belakang.

Dalam proses pembelajaran guru tidak mengajarkan variable-variabel diluar ,metodik senam, missal: adanya unsur/elemen kekuatan, kelenturan, daya ledak, kecapatan gerak yang kesemuanya sangat diperlukan dalam penguasaan teknik gerak senam khususnya guling belakang bulat dan lurus.

Dalam pembelajaran guru harus mampu memberikan pembelajaran yang dapat memacu semangat dan keberanian siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes, khususnya guling belakang. Dalam penyampaian materi guru hendaknya memahami karakteristik siswa dan dalam pembelajarannya harus fariatif, tidak monoton (membosankan) dan memasukkan unsur-unsur permainan. Selain itu pemberian contoh dan atau pemberian teknik bantuan sangat dibutuhkan bagi siswa yang baru mengenal gerak guling belakang. Agar siswa mampu berprestasi dengan baik, sehingga mencapai taraf prestasi belajar yang tinggi demi penghargaan kepada diri.

Akibat pemahaman yang kurang dan tidak adanya pertolongan pada saat mempraktekkan gerak guling belakang akibatnya muncul rasa kurang percaya diri dan perasaan takut untuk mencoba. Dengan kata lain kondisi siswa dalam melakukan guling belakang belum baik karena belum memiliki pemahaman tentang teknik dasar guling belakang yang benar.

Dengan melihat kondisi yang demikian, agar kemampuan dalam melakukan guling belakang bisa dilakukan dengan baik maka perlu diadakan penelitian dengan judul “PERBEDAAN PENDEKATAN MENGAJAR GULING BELAKANG BULAT DAN LURUS TERHADAP HASIL BELAJAR GULING BELAKANG SISWA PUTRA KELAS X SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2010-2011”

1.2Permasalahan

Berdasarkan latar uraian pada latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

1) Apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?.

2) Manakah yang lebih baik hasil antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang ?.

1.3Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.

2) Untuk mengetahui mana yang lebih baik antara hasil pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.

1.4Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran, maka perlu adanya penegasan istilah. Adapun penegasan istilah dari judul tersebut adalah:

1.4.1Perbedaan

Beda, selisih atau perihal yang berbeda (www.google.com).

Perbedaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan hasil mengajar guling belakang menggunakan pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus.

1.4.2Pendekatan Mengajar

Pendekatan Mengajar adalah alat yang merupakan bagian dari perangkat alat dan cara pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Pendekatan mengajar merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar (Hasibuan, 2006:3).

Pendekatan mengajar untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam penelitian ini adalah pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus.

1.4.3Guling Belakang Bulat dan Lurus

Guling belakang adalah bentuk gerakan mengguling kebelakang teknik pelaksanaan dimulai dari tengkuk atau kuduk, punggung, pinggang, panggul bagian belakang, dan yang terakhir kaki (Sumanto dan Sukiyo, 1992:101).

Yang dimaksud guling belakang bulat dan lurus adalah perbedaan tungkai pada saat melakukan gerakan inti guling belakang yaitu tungkai ditekuk (bulat) atau lurus.

1.4.4Hasil Belajar

Menurut Nasrun hasil belajar adalah hasil akhir pengambilan keputusan mengenai tinggi rendahnya hasil yang diperoleh siswa (sampel) dalam selama mengikuti proses pembelajaran, hasil belajar tinggi apabila tingkat kemampuan siswa bertambah dari sebelumnya (Tim Dosen, 1980:25).

Hasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa yang dicapai setelah belajar guling belakang bulat dan lurus.

1.4.5Siswa Putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru

Adalah sampel dari siswa kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru Sejumlah 30 siswa putra, yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling atau sampel acak.

1.5Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang ditulis dalam skripsi ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1) Bagi peneliti, sebagai bahan kajian untuk melakukan koreksi dan pengkajian ulang terhadap hasil dan metode latihan yang telah ada, sehingga hasil yang

dicapai dapat memberikan sumbangan keilmuan terhadap olahraga senam lantai, khususnya guling belakang.

2) Bagi guru Penjasorkes, hasil penelitian diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan menjadi acuan dalam mengajar senam khususnya guling belakang.

3) Bagi siswa, dengan adanya latihan senam khususnya guling belakang diharapkan dapat mempertahankan atau meningkatkan taraf kesegaran jasmani yang baik.

1.6Pemecahan Masalah

Karena kompleknya permasalahan yang ada pada pembuatan skripsi ini, maka perlu adanya pemecahan masalah, guna menyederhanakan permasalahan, yaitu :

1) Bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara pendekatan mengajar guling belakang bulat dan lurus terhadap hasil belajar guling belakang.

2) Teknik pembelajaran guling belakang lurus lebih baik daripada teknik guling belakang bulat terhadap hasil belajar guling belakang siswa putra kelas X SMA Kartika III-1 Banyubiru.

10

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Proses Belajar Mengajar

Dalam lembaga sekolah proses belajar mengajar akan selalu berkaitan dengan proses belajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan yang searah. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme dan pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi hakikat belajar adalah perubahan (Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2002:11).

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai eduktif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan (Syaiful Bahri dan Aswan Zain, 2002:1).

Menurut Sumanto dan Sukiyo mengajar adalah kegiatan menuntun dan membimbing para siswa untuk belajar yang bertujuan memberikan bekal pada siswa dalam menghadapi perjuangan hidupnya dimasa yang akan datang (1992:1).

Mengajar dalam penelitian ini usaha guru membimbing dan mendorong siswa untuk menyampaikan informasi agar memperoleh pengalaman atau perilaku secara maksimal berupa guling belakang dengan tujuan agar siswa mampu melakukan guling belakang dengan baik.

Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain, bahwa kegiatan belajar mengajar sebagai suatu sistem mengandung sejumlah komponen yang meliputi.

1) Tujuan

2) Bahan Pelajaran

3) Kegiatan Belajar Mengajar 4) Metode

5) Alat

6) Sumber Pelajaran 7) Evaluasi (2002:48).

Salah satu hal yang terpenting dalam proses belajar mengajar adalah menetapkan metode mengajar seefektif mungkin. Seperti pendapat Syaiful Bahri dan Aswan Zain yang menyatakan bahwa metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir (2002:53).

Untuk mengukur kemajuan yang telah dicapai, proses belajar mengajar harus berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan jasmani menurut Adang Suherman yaitu:

1) Perkembangan fisik, yang berhubungan dengan kemampuan melakukan aktifitas fisik.

2) Perkembangan gerak, yang berhubungan dengan kemampuan gerak secara efektif, efisien, sempurna.

3) Perkembangan mental, yang berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginterprestasikan pengetahuan.

4) Perkembangan sosial, berhubungan dengan kemampuan menyesuaikan diri dengan masyarakat (2000:23).

Abdulkadir Ateng mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan jasmani yaitu:

1) Perkembangan gerak, memenuhi serta mempertahankan keinginan gerak. 2) Pembentukan prestasi, mengembangkan kemampuan kerja dalam bidang

prestasi.

3) Pembentukan sosial, pengembangan kemasyarakatan.

4) Pembentukan badan, peningkatan syarat-syarat yang diperlukan untuk dapat tumbuh dengan baik (1992:7).

Penetapan metode mengajar didasarkan pada prinsip-prinsip proses mengajar, yaitu belajar yang bersumber pada guru, siswa, atau bahan ajar proses belajar mengajar.

Simpulan uraian diatas yaitu proses belajar mengajar dipengaruhi beberapa komponen pengajaran, antara lain aktivitas belajar siswa, guru yang mengarahkan dan memperlancar proses belajar mengajar, bahan pelajaran yang sesuia dengan kemampuan siswa, tujuan yang ingin dicapai, metode mengajar yang tepat, serta evaluasi untuk mengukur hasil belajar yang telah dicapai.

2.1.2 Belajar Gerak

Adalah suatu rangkaian proses yang berhubungan dengan latihan atau

Dokumen terkait