DIPERDAGANGKAN FOR TRADING
40. BASIC AND DILUTED EARNINGS (LOSS) PER SHARE
Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung
dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Untuk perhitungan laba (rugi) bersih per saham
dilusian, rata-rata tertimbang jumlah saham yang
beredar disesuaikan dengan memperhitungkan
dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
Basic earnings (loss) per share is calculated by dividing net income (loss) attributable to equity holders of the parent entity by the weighted average number of outstanding shares during the related years. In the calculation of diluted earnings (loss) per share, the outstanding weighted average number of shares is adjusted by calculating the effects of all potential dilutive securities.
Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa.
Oleh karena itu, laba (rugi) per saham dilusian
sama dengan laba (rugi) per saham dasar.
As of 31 December 2017 and 2016, there were no securities which can be converted into common shares. Therefore, diluted earnings (loss) per share is equivalent to basic earnings (loss) per share.
2017 2016
Laba (rugi) bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk 748.433 (6.483.084)
Net income (loss) for the year attributable to equity holders
of the parent entity Rata-rata tertimbang jumlah saham
yang beredar selama tahun berjalan 25.558.501.794 17.613.202.141
Weighted average number of outstanding shares during
the year Laba (rugi) bersih per saham dasar dan
dilusian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (Rupiah
penuh) 29 (368)
Basic and diluted earnings (loss) per share attributable to equity
holders of the parent entity (whole Rupiah)
a. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas Keuangan
a. Classification of financial assets and financial liabilities
Instrumen keuangan pada tabel di bawah ini telah
dikelompokkan berdasarkan kategori
masing-masing. Kebijakan akuntansi yang signifikan pada
Catatan 2h dan 2o menjelaskan bagaimana
kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar
(perubahan nilai wajar instrumen keuangan),
diakui.
Financial instruments in the table below have been classified based on their respective category. The significant accounting policies in Note 2h and 2o describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized.
Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan utama Perseroan berdasarkan kategori masing-masing pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016:
The table below sets out the carrying amounts of the Company’s main financial assets and liabilities based on their respective category as of 31 December 2017 and 2016: 2017 Biaya Pinjaman yang Tersedia perolehan diamortisasi Jumlah nilai Diperda-gangkan/ diberikan dan piutang/ untuk dijual/ lainnya/ Other tercatat/ Total Held-for-trading Loans and receivables Available-for-sale1) amortized cost carrying amount
Aset keuangan Financial assets
Kas - 1.940.485 - - 1.940.485 Cash
Giro pada Bank
Indonesia - 8.541.582 - - 8.541.582
Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank-bank
Lain - 1.176.921 - - 1.176.921
Current accounts with other banks Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain - 5.464.356 829.740 - 6.294.096
Placements with Bank Indonesia and other banks Aset keuangan untuk
diperdagangkan 1.104.840 - - - 1.104.840
Financial assets held for trading Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali - 976.045 - - 976.045
Securities purchased under resale
agreements
Tagihan akseptasi - 3.629.860 - - 3.629.860 Acceptance receivables
Kredit yang diberikan - 90.020.985 - - 90.020.985 Loans
Efek-efek untuk tujuan
investasi - 2.223.613 20.597.295 - 22.820.908
Investment securities
Aset lain-lain - bersih - 1.578.139 - - 1.578.139 Other assets - net
1.104.840 115.551.986 21.427.035 - 138.083.861
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Liabilitas segera - - - 255.730 255.730
Liabilities payable on demand
Simpanan dari nasabah: Deposits from customers:
- Giro - - - 30.034.800 30.034.800 - Demand deposit
- Tabungan - - - 27.822.715 27.822.715 - Savings
- Deposito berjangka - - - 53.430.492 53.430.492 - Time deposits
Simpanan dari bank-bank
lain - - - 2.697.543 2.697.543
Deposits from other banks Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan 11.948 - - - 11.948
Financial liabilities held for trading
Utang akseptasi - - - 3.752.073 3.752.073 Acceptance payables
Pinjaman yang diterima - - - 36.017 36.017 Borrowings
Beban masih harus dibayar - - - 540.526 540.526 Accruals
Utang subordinasi - - - 6.531.643 6.531.643 Subordinated debts
11.948 - - 125.101.539 125.113.487
1)
Klasifikasi ini termasuk investasi pada Sukuk, yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
1)This classification includes investment in Sukuk, which are classified as measured at fair value through other comprehensive income
a. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan)
a. Classification of financial assets and financial liabilities (continued)
2016
Biaya Pinjaman
yang Tersedia
perolehan
diamortisasi Jumlah nilai
Diperda-gangkan/ diberikan dan piutang/ untuk dijual/ lainnya/ Other tercatat/ Total Held-for-trading Loans and receivables Available-for-sale1) amortized cost carrying amount
Aset keuangan Financial assets
Kas - 2.070.557 - - 2.070.557 Cash
Giro pada Bank
Indonesia - 10.541.849 - - 10.541.849
Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank-bank
Lain - 1.869.188 - - 1.869.188
Current accounts with other banks Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain - 8.045.662 - - 8.045.662
Placements with Bank Indonesia and other banks Aset keuangan untuk
diperdagangkan 1.879.548 - - - 1.879.548
Financial assets held for trading Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali - 3.227.881 - - 3.227.881
Securities purchased under resale agreements
Tagihan akseptasi - 3.893.443 - - 3.893.443 Acceptance receivables
Kredit yang diberikan - 94.782.664 - - 94.782.664 Loans
Efek-efek untuk tujuan
investasi - 1.993.889 25.407.936 - 27.401.825 Investment securities
Aset lain-lain - bersih - 1.645.083 - - 1.645.083 Other assets - net
1.879.548 128.070.216 25.407.936 - 155.357.700
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Liabilitas segera - - - 442.222 442.222
Liabilities payable on demand
Simpanan dari nasabah: Deposits from customers:
- Giro - - - 31.334.284 31.334.284 - Demand deposit
- Tabungan - - - 29.441.550 29.441.550 - Savings
- Deposito berjangka - - - 69.526.826 69.526.826 - Time deposits
Simpanan dari bank-bank lain - - - 2.661.635 2.661.635
Deposits from other banks Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan 45.654 - - - 45.654
Financial liabilities held for trading
Utang akseptasi - - - 3.990.150 3.990.150 Acceptance payables
Beban masih harus dibayar - - - 537.598 537.598 Accruals
Utang subordinasi - - - 6.526.586 6.526.586 Subordinated debts
45.654 - - 144.460.851 144.506.505
1) Klasifikasi ini termasuk investasi pada Sukuk, yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
1)This classification includes investment in Sukuk, which are classified as measured at fair value through other comprehensive income
b. Nilai wajar instrumen keuangan b. Fair value of financial instruments
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasian harga pasar atau harga dealer. Untuk semua instrumen keuangan
lainnya, Perseroan menentukan nilai wajar
dengan menggunakan teknik penilaian lainnya.
The fair values of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Company determines fair values using other valuation techniques.
Untuk instrumen keuangan yang jarang
diperdagangkan dan sedikit memiliki
transparansi harga, nilai wajar menjadi kurang objektif, dan membutuhkan berbagai tingkat
pertimbangan tergantung pada likuiditas,
konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair values is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
b. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) b. Fair value of financial instruments (continued)
Model Penilaian Valuation Models
Perseroan mengukur nilai wajar dengan
menggunakan hirarki dari metode berikut: Level 1: input yang berasal dari harga
kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat
diakses Perseroan pada tanggal
pengukuran.
Level 2: input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam level 1 yang dapat
diobservasi, baik secara langsung atau
tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk
instrumen yang dinilai dengan
menggunakan: harga kuotasian untuk
instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar.
The Company measures fair values using the following hierarchy of methods:
Level 1: inputs that are quoted prices
(unadjusted) in active markets for identical instruments that the Company can access at the measurement date.
Level 2: inputs other than quoted prices
included within level 1 that are observable either directly or indirectly. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for identical or similar instruments in markets that are not active; or other valuation techniques in which all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
Level 3: input yang tidak dapat diobservasi.
Dalam kategori ini termasuk semua
instrumen dimana teknik penilaian
menggunakan input yang tidak dapat
diobservasi dan input yang tidak dapat
diobservasi ini memberikan dampak
signifikan terhadap penilaian instrumen.
Termasuk dalam kategori ini adalah
instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang
memerlukan penyesuaian atau asumsi
signifikan yang tidak dapat diobservasi
untuk mencerminkan perbedaan diantara instrumen tersebut.
Level 3: inputs that are unobservable. This
category includes all instruments for which the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments for which significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
Teknik penilaian mencakup model nilai kini
bersih dan arus kas yang didiskontokan,
perbandingan dengan instrumen sejenis yang
harga pasarnya tersedia, serta dapat
diobservasi, serta model penilaian lainnya.
Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian meliputi suku bunga bebas risiko
(risk-free) dan suku bunga acuan serta credit spreads yang digunakan untuk mengestimasi
tingkat diskonto, harga obligasi, dan nilai tukar mata uang asing.
Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, comparison with similar instruments for which market observable prices exist and other valuation models. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates and credit spreads used in estimating discount rates, bond prices, and foreign currency exchange rates.
b. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) b. Fair value of financial instruments (continued)
Model Penilaian (lanjutan) Valuation Models (continued)
Tujuan dari teknik penilaian adalah untuk
pengukuran nilai wajar yang mencerminkan
harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly
transactions) antara pelaku pasar (market
participants) pada tanggal pengukuran.
The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value measurement that reflects the price that would be received to sell the asset or paid to transfer the liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.
Perseroan menggunakan model penilaian yang diakui secara luas untuk menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan yang umum dan yang lebih sederhana, seperti swap suku bunga dan nilai tukar yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan membutuhkan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Harga
yang dapat diobservasi atau input model
biasanya tersedia di pasar untuk efek-efek utang yang tercatat di bursa dan derivatif
over-the-counter (OTC) seperti swap suku bunga. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi
dan input model mengurangi kebutuhan
pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga mengurangi ketidakpastian terkait penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input bervariasi bergantung pada
produk dan pasar dan cenderung berubah
berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum di pasar keuangan.
The Company uses widely recognized valuation models for determining the fair values of common and more simple financial instruments, such as interest rate and currency swaps that use only observable market data and require little management judgement and estimation. Observable prices or model inputs are usually available in the market for listed debt securities and simple over-the-counter (OTC) derivatives such as interest rate swaps. Availability of observable market prices and model inputs reduces the needs for management judgement and estimation and also reduces the uncertainty associated with determining fair values. The availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets.
Untuk instrumen yang lebih kompleks, Perseroan menggunakan model penilaian proprietary, yang biasanya dikembangkan dari model penilaian yang telah diakui. Beberapa atau semua input yang signifikan dalam model ini mungkin tidak dapat diobservasi di pasar, dan berasal dari
harga pasar atau harga atau estimasi
berdasarkan asumsi. Contoh instrumen yang memerlukan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan meliputi beberapa OTC structured
derivatives, pinjaman tertentu dan efek yang tidak
memiliki pasar aktif (seperti dibahas di paragraf di bawah). Model penilaian yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan memerlukan tingkat pertimbangan dan asumsi manajemen yang lebih tinggi dalam penentuan nilai.
For more complex instruments, the Company uses proprietary valuation models, which are usually developed from recognized valuation models. Some or all the significant inputs into these models may not be observable in the market, and are derived from market prices or rates or are estimated based on assumptions. Examples of instruments involving significant unobservable inputs include certain OTC structured derivatives, certain loans and securities for which there is no active market (as discussed in the following paragraph). Valuation models that employ significant unobservable inputs require a higher degree of management judgment and estimation in the determination of value.
Pertimbangan dan estimasi manajemen biasanya memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk digunakan, penentuan arus kas masa depan yang diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai, penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan, dan pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto yang tepat.
Management judgement and estimation are usually required for selection of the appropriate valuation model to be used, determination of expected future cash flows on the financial instrument being valued, determination of the probability of counterparty default, and prepayments and selection of appropriate discount rates.
b. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) b. Fair value of financial instruments (continued)
Model Penilaian (lanjutan) Valuation Models (continued)
Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model disesuaikan dengan faktor-faktor lain, seperti
risiko likuiditas atau ketidakpastian model,
sepanjang Perseroan berkeyakinan bahwa
pelaku pasar pihak ketiga akan memperhitungkan mereka dalam menentukan harga transaksi. Nilai
wajar mencerminkan risiko kredit instrumen
termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan risiko kredit Perseroan dan pihak lawan. Untuk mengukur derivatif yang klasifikasinya mungkin
berubah dari aset menjadi liabilitas atau
sebaliknya seperti swap suku bunga, nilai wajar memperhitungkan Credit Valuation Adjustment (“CVA”) dan Debit Valuation Adjustment (“DVA”) ketika pelaku pasar mempertimbangkan hal ini dalam harga derivatif. Perseroan menggunakan
Advanced Internal Rating Based ("AIRB") model
untuk mengukur CVA dan DVA. Pada tanggal 31 Desember 2017, CVA dan DVA Perseroan adalah masing-masing Rp 583 dan Rp 128.
Fair values estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Company believes that a third party market participants would take them into account in pricing a transaction. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Company and the counterparty where appropriate. For measuring derivatives that might change classification from being an asset to a liability or vice versa such as interest rate swaps, fair values take into account both credit valuation adjustment (CVA) and debit valuation adjusment (DVA) when market participants take this into consideration in pricing the derivatives. The Company uses Advanced Internal Rating Based (“AIRB”) model to measure the CVA and DVA. As of 31 December 2017, the Company’s CVA and DVA were Rp 583 and Rp 128, respectively.
Kerangka Penilaian Valuation Framework
Penilaian aset keuangan dan liabilitas keuangan dikaji secara independen dari bisnis oleh unit
Keuangan dan unit Risiko. Unit Keuangan
terutama bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penyesuaian penilaian telah dilakukan secara tepat. Unit Risiko melakukan validasi harga secara independen untuk memastikan bahwa Perseroan menggunakan data pasar yang
dapat diandalkan dari sumber-sumber
independen (misalnya harga perdagangan dan kuotasi pialang) berdasarkan konsensus sumber data.
Valuation of financial assets and financial liabilities are subject to a review, independent of the business, by Finance and Risk units. Finance unit is primarily responsible for ensuring that valuation adjustments have been properly accounted for. Risk unit performs an independent price validation to ensure that the Company uses reliable market data from independent sources (e.g. traded prices and broker quotes) based on consensus data sources.
Model penilaian diajukan oleh bisnis dan
divalidasi oleh unit Risiko. Model penilaian
disetujui oleh Direktur Bisnis, Direktur Risiko,
dan Direktur Keuangan. Unit Risiko melakukan pengkajian tahunan terhadap model penilaian
untuk memastikan bahwa hasil penilaian
mencerminkan harga pasar.
Valuation model is proposed by the business and is validated by Risk unit. Valuation model is approved by Business Director, Risk Director, and Finance Director. Risk unit performs annual review on the valuation model to ensure that the result of the valuation reflects the market prices.
Unit Risk melakukan pengkajian tengah tahunan terhadap kelayakan sumber data pasar yang digunakan dalam penilaian. Data pasar yang digunakan untuk validasi harga mencakup pula
sumber data perdagangan terkini yang
melibatkan pihak lawan eksternal atau pihak
ketiga seperti Bloomberg, Reuters, pialang dan
pricing providers. Data pasar yang digunakan
harus sedapat mungkin mencerminkan pasar
yang secara berkesinambungan dapat
berevolusi mengikuti perkembangan pasar dan
instrumen keuangan. Untuk menentukan
kualitas dari input data pasar, faktor-faktor
seperti independensi, relevansi, kehandalan,
ketersediaan berbagai sumber data dan
metodologi yang digunakan oleh pricing provider juga dipertimbangkan.
Risk unit performs a semi-annual review of the suitability of the market data sources used for valuation. The market data used for price validation may include those sourced from recent trade data involving external counterparties or third parties such as Bloomberg, Reuters, brokers and pricing providers. The market data used should be representative of the market as much as possible, which can evolve over time as markets and financial instruments develop. To determine the quality of the market data inputs, factors such as independence, relevance, reliability, availability of multiple data sources and methodology employed by the pricing provider are taken into consideration.
b. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) b. Fair value of financial instruments (continued)
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
Financial instruments measured at fair values
Tabel berikut ini menyajikan analisa instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar
berdasarkan tingkat hirarki nilai wajarnya pada
tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,
berdasarkan level hierarki nilai wajar:
The table below presents financial instruments measured at fair values as of 31 December 2017 and 2016, based on the level in the fair values hierarchy:
2017
Level 1/ Level 2/ Jumlah/
Level 1 Level 2 Total
Aset keuangan Financial assets
Diperdagangkan Held for trading
Aset keuangan untuk diperdagangkan Financial assets held for trading
- Instrumen keuangan
pendapatan tetap 921.263 - 921.263
- Fixed income financial instruments
- Derivatif 606 182.971 183.577 - Derivatives
921.869 182.971 1.104.840
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Efek-efek untuk tujuan investasi Investment securities
- Instrumen keuangan
pendapatan tetap 11.982.255 473.340 12.455.595
- Fixed income financial instruments Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain
Measured at fair value through other comprehensive income
Efek-efek untuk tujuan investasi Investment securities
- Instrumen keuangan
pendapatan tetap 8.141.700 - 8.141.700 - Fixed income financialinstruments 21.045.824 656.311 21.702.135
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Diperdagangkan Held for trading
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
Financial liabilities held for trading
- Derivatif 372 11.576 11.948 - Derivatives
2016
Level 1/ Level 2/ Jumlah/
Level 1 Level 2 Total
Aset keuangan Financial assets
Diperdagangkan Held for trading
Aset keuangan untuk diperdagangkan Financial assets held for trading
- Instrumen keuangan
pendapatan tetap 1.662.117 - 1.662.117
- Fixed income financial instruments
- Derivatif 1.296 216.135 217.431 - Derivatives
1.663.413 216.135 1.879.548
Tersedia untuk dijual Available-for-sale
Efek-efek untuk tujuan investasi Investment securities
- Instrumen keuangan
pendapatan tetap 20.974.517 - 20.974.517
- Fixed income financial instruments Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain
Measured at fair value through other comprehensive income
Efek-efek untuk tujuan investasi Investment securities
- Instrumen keuangan
pendapatan tetap 4.433.419 - 4.433.419
- Fixed income financial instruments 27.071.349 216.135 27.287.484
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Diperdagangkan Held for trading
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
Financial liabilities held for trading
b. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) b. Fair value of financial instruments (continued)
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar (lanjutan)
Financial instruments measured at fair values (continued)
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas