• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

C. Batasan Masalah

Batasan masalah merupakan hal yang sangat penting agar pembahasan dalam penyusunan tugas akhir ini memiliki tujuan yang jelas dan tidak menyimpang dari judul serta memberikan hasil sesuai dengan yang diinginkan, maka penulis membatasi pembahasan permasalahan yaitu sistem informasi yang dirancang

untuk informasi gaji dan upah karyawan, jabatan, bagian/departemen, absensi, lama bekerja, dan lembur karyawan.

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui sistem akuntansi gaji dan upah yang ada pada PTPN III Unit Sei Mangkei.

b. Untuk mengetahui efisinsi dan efektifkah sistem yang digunakan Pegawai dan karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara III Sei unit Mangke.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan, Memberikan tambahan informasi tentang sistem sistem informasi penggajian pada PT. Perkebunan Nusantara III unit Sei Mangke, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan atau keputusan di masa yang akan datang.

b. Bagi Peneliti, Sistem informasi yang dapat menyelesaikan masalah yang tercakup dalam rumusan masalah dan Memperkaya wacana ilmiah dan pengetahuan tentang sistem informasi khususnya mengenai sistem informasi akuntansi penggajian.

c. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan informasi yang diperlukan dan perbandingan bagi penelitian dimasa yang akan datang, yang berkaitan mengenai sisitem informasi akuntansi gaji dan upah.

E. Rencana Penulisan

Tugas akhir ini merupakan suatu karangan yang bersifat ilmiah, oleh sebab itu dalam penulisannya diperlukan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Adapun data tersebut dapat diperoleh dari sumber, yaitu :

a. Data Sekunder

Data pendukung yang sifatnya memperkuat hasil analisis. Data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan pada sumber-sumber yang terkait dengan objek penelitian. Adapun data sekunder dalam penelitian berupa data sistem informasi penggajian karyawan dan pegawai data sejarah pada perusahaan serta data lain yang mendukung topik penelitian.

F. Jadwal Survei

Kegiatan penulisan tugas akhir ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan yang melalui proses pencatatan, pelaksanaan, dan penulisan laporan dengan alokasi waktu sebagai berikut :

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

No

5 Bimbingan Tugas Akhir 6 Pengumpulan

Data

7 Penyelesaian Tugas Akhir

G. Rencana Isi

Rencana isi terdiri dari 4 bab, masing – masing dibagi atas sub – sub bab sesuai kebutuhannya, pembuatan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan Tugas Akhir dan rencana isi Tugas Akhir.

Bab II PTPN 3 Unit Sei Mangke

Pada bab ini penulis akan mengemukakan sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, Job Description, Sistem informasi akuntansi penggajian dalam perusahaan.

Bab III Sistem informasi akuntansi gaji dan upah pegawai dan karyawan Pada PTPN 3 Unit Sei Mangke

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan judul tugas akhir, pembahasan tentang Sistem

informasi akuntansi penggajian karyawan dan pegawai Pada PTPN 3 unit Sei Mangke. Penulis juga akan membandingkan antara teori dengan praktek mengenai sistem informasi penggajian karyawan dan pegawai dalam perusahaan ini.

Bab IV Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini, penulis akan menyampaikan kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan bab – bab sebelumnya yang disertai dengan saran - saran yang dapat menunjang kemajuan instansi pada masa yang akan datang.

A. Sejarah

1. Sejarah Ringkas Berdirinya PT. Perkebunan Nusantara III

Pembentukan perusahaan diawali dengan proses pengambilan perusahaan perusahaan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses nasionalisasi. Perusahaan Perkebunan Asing hasilnasionalisasi selanjutnya berubah menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN),embrio yang turut membentuk perusahaan dari NV. Rubber Cultuur MaatschappijAmsterdam (RcMA) dan NV. Cultuur Mij`de Oekust (CMO) merupakanPerusahaan Perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak zamanKolonial Hindia Belanda.

Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT. Perkebunan III (Persero), PT.

Perkebunan IV (Persero) dan PT. Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya oleh Direksi PT. Perkebunan III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah Nomor : 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 ketiga Perusahan tersebut yang wilayah kerjanya berada di Provinsi Sumatera Utara digabungkan menjadi satu Perusahaan dengan nama PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero) yang beralamat di Jln. Sei Batang Hari No. 2 Medan, Sumatera Utara.

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH, Nomor : 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah mendapat pengesahan

dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusa Nomor: C2-8331. HT. 01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor : 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan Nomor : 8674/1996. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki visi dan misi dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara III A. Visi PT. Perkebunan Nusantara III

Menjadi perusahaan agrobisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik pada tahun-tahun berikutnya

B. Misi PT. Perkebunan Nusantara III.

1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.

2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

3. Memperlakukan karyawan sebagai asset strategis dan mengembangkannya secara optimal.

4. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor.

5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.

7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

Gambar 2.1

Logo PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Makna yang terkandung dalam logo terdapat pada setiap warna yangmembentuk logo tersebut :

1. Dua belas (12) Helai daun kelapa sawit di sebelah kiri dunia dan tujuh (7) uratpada daun karet yang berwarna hijau disebelah kanan bola duniamelambangkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara III memiliki paradigma barudan tujuh (7) strategi bisnis, yang saling mendukung tercapai tujuan PT.Perkebunan Nusantara III, yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaikdalam tim work yang solid dan inovatif, serta ditunjang dengan GreenBussines dan Ramah Lingkungan.

2. Lima (5) garis lintang horizontal dan vertikal berwarna biru melingkari boladunia. Melambangkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara III memiliki lima (5)tata nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi yangberkembang, agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.

3. Gambar meteor yang mengelilingi sehingga membentuk angka tiga (3)melambangkan PT. Perkebunan Nusantara III bergerak dinamis dengansemangat yang tinggi untuk menguasai pasar modal. Meteor yang berwarnaputih bermakna produksi lateks dan turunnya sedangkan yang

berwarnaorange adalah produksi CPO berserta turunannya yang memancar tanpa hentiuntuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.

Secara keseluruhan makna logo ini adalah lambang dari niat dan motivasi tinggi seluruh personil PT. Perkebunan Nusantara III yang telah direncanakan bersama, dan tunjangan dengan 5 tata nilai, 12 paradigma baru dan 7 strategi bisnis yang dimiliki PT. Perkebunan Nusantara III.

Perusahaan bergerak dalam bidang usaha perkebunan dengan komoditi utama (core bisnis) kelapa sawit dan karet. Perusahaan memiliki lahanperkebunan yang didukung dengan pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi tersebut. Lahan perkebunan perusahaan tersebar di Propinsi Sumatera Utara seluas 143.160,42 Ha (Karet : 41.751,29 Ha dan Kelapa Sawit : 101.409,13 Ha) dalam pengelolaan perusahaan dikelompokkan mejadi :

a. 17 (tujuh belas) Bagian Kantor Direksi, b. 8 (delapan) Distrik Manager,

c. 34 (tiga puluh empat) Manajer (26 Kebun dan 8 Kebun + PPK), d. 12 (dua belas) Manajer Pabrik Kelapa Sawit dan

d. 5 (lima) Manajer Rumah Sakit serta

e. 1 (satu) Unit Pusat Pelatihan Wisata Agro Sei Karang (P2WAS).

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan konstribusi besar bagi pendapatan 70 perusahaan. Produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan Perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada

pembeli dengan mutu yang dihasilkan Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel Oil (PKO), Palm Kernel (PK) dan Palm Kernel Meal (PKM).

Di kalangan dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu tinggi, lebih dari 38,000 hektar lahan karet PT. Perkebunan Nusantara III ( Persero) diusahakan untuk menghasilkan karet kualitas terbaik di dunia. Mutu produk RSS-1, SIR-10, SIR- 20 dan Lateks Pekat mampu menembus pasar Internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti Bridgestone, Good Year, Firestone, Han Kook dan lainnya

Gagasan pembentukan induk usaha BUMN perkebunan ini sendiri sudah berlangsung lama yaitu sejak tahun 2002. Berbagai proses akhirnya dilewati dan setelah 12 tahun berselang akhirnya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tentang 96 Holding BUMN Perkebunan Terbentuk, diakses pada tanggal 08 Desember 2014 pukul 17.00 WIB. 71 Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke Dalam Modal Saham PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) ditetapkan. Selain pembentukan holding perkebunan, pada saat masih menjabat Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah RI No 73 tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Perusahaan Umum (Perum) Kehutanan Negara. untuk pembentukan holding company BUMN kehutanan, di mana yang bertindak sebagai leader adalah Perum Perhutani. Nantinya Perhutani akan menjadi induk dari PT Inhutani I sampai V.

Setelah keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke Dalam Modal Saham

PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) ini, ada tahap-tahap berikutnya yang diambil. Selanjutnya harus ada ketetapan dari Menteri Keuangan terkait pembentukan holding perkebunan. Disusul dengan sosialisasi dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pembentukan holding. Pada RUPS ini akan disahkan dan dibahas terkait perubahan anggaran dasar dan opsi lainnya.

Pasca dibentuk holding akan ada kenaikan kinerja keuangan yang meningkat, seperti laba, aset, hingga modal pasca pembentukan holding. Laba bersih holding BUMN perkebunan dapat diperkirakan sampai dengan Rp. 21 triliun, dan aset menjadi Rp. 121 triliun di tahun 2019. Adapun sebelum pembentukan holding, laba bersih PTPN I-IX hanya Rp 2,7 triliun. Laba bersih 14 BUMN perkebunan ini merupakan penggabungan, namun dalam posisi berdiri sendiri-sendiri. Proyeksi akhir tahun 2014 untuk penjualan Rp 47 triliun, laba bersih Rp 2,7 triliun dan ekuitas Rp 22 triliun.

2. Sejarah PTPN III Unit Sei Mangkei

Pada tahun 1957 Keputusan Peraturan Pemerintah No. 14/1958 bahwa Wewenang NV.RCMA (Rubber Cultural Maatschppij Amsterdam) di ambil alih oleh PT IBB. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian serta di tetapkan kembali dengan keputusan Menpen No. 49/UN/1959 dan penguasa di berikan kepada Perseroan Perkebunan Negara (PPN) Pada tahun 1959 dengan UU No. 86/1958 PPN dari cabang Sumatera Utara dan dikuasai oleh Bannas berdasarkan PP No.

3/1959 dengan nama PPN baru cabang EX,NV,RCMA. Kemudian Undang – Undang tersebut di perkuat dengan peraturan pemerintah no. 3/1959, PP tersebut di perkuat lagi dengan PP No. 19/1960 terbentuk dengan cabang unit Sumatera.

BerdasarkanPeraturanPusat No. 24/1963 namadaripada Perseroan Perkebunan Negara (PPN) Sumatra Utara II di ubah menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) Sumatra Utara IV. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27/1971/PPN V dialihkan menjadi perusahaan Perseroan dengan nama PTP. V ditambahkan dengan Akte notaris GHS. L. Tobing SH berkedudukan di Jakarta. Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil SH No 36 tanggal 11 Maret 1996, merupakan peleburan perusahaan PTP III, PTP IV, dan PTP V, sesuai dengan peraturan pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. Perusahaan ini mengusahakan 2 budidaya yaitu Karet dan KelapaSawit.

Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei yang terletak di Desa Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun ini mempunyai batas sebagai berikut:

a. sebelah Utara berbatasan dengan desa Keramat Kuba;

b. sebelah Selatan berbatasan dengan PTPN IV (Persero) Kebun Mayang;

c. sebelah Timur berbatasan dengan PTPN IV (Persero) Kebun Gunung Bayu;

d. sebelah Barat berbatasan dengan sungai Bah Bolon.

Lahan seluas 2.002,77 Ha yang telah dilepaskan Hak Guna Usaha nya kemudian dikeluarkan dari luasan Kebun Dusun Hulu, pemeliharaan tanaman yang belum menghasilkan (TM) tanaman kelapa sawit dan karet di atas tanah tersebut masih tetap dilakukan sehingga tidak menganggu proses panen,

sedangkan pemupukan dan seluruh kegiatan pemeliharaan tidak lagi dilaksanakan untuk areal tanaman belum menghasilkan (TBM) karet dan kelapa sawit.

Kemudian menjaga areal tersebut sehingga tidak menjadi sengketa dengan penggarap dan terhindar dari indikasi terlantar

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dapat menyerahkan penggunaan tanah yang merupakan bagian-bagian Hak Pengelolaan ini kepada Pihak Ketiga dengan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai berdasarkan surat Perjanjian Penggunaan Tanah yang telah memperoleh persetujuan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun yang di dalamnya tidak mengandung unsur-unsur yang merugikan para pihak.

B. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

Struktur Organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan seluruh kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik (bagan) yang memperlihatkan hubungan antara unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada. Penggambaran organisasi dalam suatu bagan merupakan suatu hasil keputusan yang telah tercapai struktur organisasi yang bersangkutan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan badan organisasi yaitu :

1. Dapat memperlihatkan karakteristik utama dari perusahaan yang bersangkutan.

2. Dapat memperlihatkan gambaran perkerjaan dan hubungan-hubungan yang ada di dalam perusahaan.

3. Dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan siapa atasan. Didalam perusahaan pada umumnya mengadakan klasifikasi jabatan, sehinggah setiap jabatan mempunyai nomor kode klasifikasi menurut pentingnya kedudukan dalam organisasi.

Pada struktur organisasi ada tiga bagian kelompok, antara lain :

1. Lapisan Puncak, lapisan ini disediakan untuk pemegang pimpinan tertinggi atau Presiden Direktur dengan tugas menghembangkan organisai, mengembangkan sistem organisasi, dan mengembangkan sistem manajemen.

2. Lapisan Menengah, Lapisan ini disediakan untuk semua pimpinan puncak, dengan tugas mengembangkan organisasi, mengembangkan sistem organisasi, dan mengembangkan sistem manajemen secara terbatas.

3. Lapisan Bawah, lapisan ini terdiri dari para pekerja pelaksana perintah yang diterapkan oleh atasannya.

Oleh sebab itu, melalui struktur organisasi ini diharapkan dapat tercapai suatu koordinasi yang efektif diantaranya unit-unit maupun bagian didalam organisasi / perusahaan. Dengan demikian struktur organisasi yang digunakan harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan agar pendayagunaan sumber daya yang ada dapat dioptimalkan. Struktur organisasi perusahaan pada

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dibuat sesuai dengan surat keputusan Menteri Badan Usaha milik Negara.

Keanggotaan Komisaris Perusahaan Perseroan adalah sebagaiberikut :

Komisaris Umum : Joefly J. Bahroeny Anggota Dewan Komisaris : Dahlan Harahap Anggota Dewan Komisaris :Deddy Yefri Sitorus Anggota Dewan Komisaris : Deddy Fauzi Elhakim

Untuk keanggotaan Direksi, sesuai dengan surat keputusan Mentri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP – 245/MBU/2003 tanggal 19 juni2016 tentang pembentukan dan pengangkatan anggota Direksi PerusahaanPT. Perkebunan Nusantara III dengan susunan Direksi sebagai berikut :

Direktur Utama : Elia Massa Manik

Direktur Human Capital Management & Umum : Seger Budiarjo

Direktur Produksi : Alexander Maha

Direktur SDM/UMUM : Erwan Pelawi

Direktur Perencanan dan Pengembangan : Nurhidayat

Direktur Keuangan :Siwi Peni

Gambar 2.2

Strutur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III

Sumber: PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Gambar 2.3

Strutur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Unit Sei Mangke Sumber: PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

MANAGER

ATU ASTAB

ASKEP

APK PA.PAM

C. Job Description

Berikut ini dijelaskan mengenai jabatan-jabatan dalam organisasi unit kebun, yaitu:

1. Manager

Tugas dan Wewenang:

a. Memimpin unit kebun dalam melaksanakan program direksi dalam seluruh proses produksi antara lain :Penanaman ulang dan pemeliharaan tanaman.

b. Pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perusahaan.

c. Pelaksanaan panen dan pengolahan hasil.

d. Penerimaan karyawan sesuai dengan ketentuan.

e. Melaksanakan adminitrasi keuangan/laporan.

Tanggung jawab:

Administrasi kebun dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada direksi.

2. Asisten Tata Usaha (ATU) Tugas dan Wewenang

a. Administrasi perkebunan b. Administrasi keuangan dan kas c. Administrasi upah dan catu d. Sekretaris dan arsip

3. Asisten Personalia Kebun (APK) Tugas dan Wewenang

a. Administrasi penduduk dan pekerja b. Sosial perburuhan

c. Agraris tingkat kebun d. Hubungan masyarakat

D. Kegiatan usaha

1. Kelapa Sawit – Minyak sawit dan Inti sawit

PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan Inti sawit sebagai komoditi yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. Mutu produk minyak dan Inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal dipasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

2. Karet – Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

Diseantero dunia, sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermutu tinggi, lebih dari 54,000 hektar lahan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas terbaik didunia. Mutu Produk RSS-1, SIR-10, SIR-20 dan lateks pekat mampu menembus pasar Internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti Bridgestone, Good Year,Firestone, Han Kook dan lainnya.

3. Industri Hilir Karet – Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber Article, Rubber Cowmat, Coveyor Belt, Rubber Karlet dan Resin. Pabrik Industri hilir karet didirikan pada tahun 1965 untuk mengantisifasiperubahan fluktuasi pada karet alam dan pesaingan kuat karet sintesis PT. Perkebunan

Nusantara III (Persero) sekarang ini memiliki 3 fasilitas pengolahan yang disebut dengan pabrik Rubber Thread, pabrik Rubber Article, Rubber Cowmat, Conveyor Beh, Rubber Karlet, and Kesin, adalah produk utama

pabrik-pabrik tersebut. Produk perusahaan telah menerima Indonesian Industries Standart (SII) Certificate, International Quality Certificate ISO 9001: 2000 dan ISO 140011996, TUV dan OCOTEX.

E. Kinerja Usaha Terkini

1. Penghargaan Karet Nusantara Award 2007

Pada tanggal 23 Mei 2007 bertempat di Hotel Aston Palembang, Kementerian Negara BUMN menyerahkan Karet Nusantara Award 2007 kepada beberapa kebun/unit yang ada di BUMN Perkebunan. Motivasi dari Kementerian Negara BUMN sebagai pemegang saham dalam acara tersebut, perlunya memberikan dorongan kepada seluruh elemen perkaretan BUMN Perkebunan dengan memberikan penghargaan terhadap kinerja yang telah dilakukan para manajer kebun dan pabrik khususnya pada tahun 2006 atas pencapaian kinerja dan produktivitas.

2. Penghargaan Indonesia Quality Award 2007

Pada hari Kamis, tanggal 6 Desember 2007 bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memperoleh penghargaan Indonesia Quality Award Tahun 2007. Penganugerahan diberikan oleh Menteri Negara BUMN yang diwakili oleh Sekretaris Kementrian Negara BUMN Bapak Muhammad Said Didu kepada Bapak Ir. H. Amri Siregar

selaku Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Untuk tahun 2007 terjadi peningkatan skor Balridge PTPN III dari tahun 2006 dengan skor 467 menjadi 479 dan meraih predikat "Good Performance".

Peningkatan tersebut tentunya menaikkan nilai dan image perusahaan yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi dalam terwujudnya PTPN III menjadi perusahaan kelas dunia pada tahun 2010.

F. Rencana Kegiatan

Dalam Perencanaan Kegiatan untuk Pelaksanaan Sistem Kearsipan Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan untuk masa yang akan datangtentunya berorientasi pada visi dan misi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yaitu menjadi perusahaan agrobisnis dunia dengan kinerja prima dan tata kelolaterbaik pada tahun 2009.Peralatan pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) pada umumnyasudah cukup baik. Rencana kedepannya terkait sistem kearsipan PT. PerkebunanNusantara III (Persero) yang akan dilakukan adalah:

1. PT. Perkebunan Nusantara III akan mempergunakan peralatan dalam sistemkearsipan adalah sebagai berikut :

a. Guide (petunjuk dan pemisah).

Guide yaitu petunjuk tempat berkas-berkas arsip disimpan dan sekaligus

berfungsi sebagai pemisah antara berkas-berkas tersebut.

b. Tickler (berkas pengingat).

Tickler yaitu semacam kotak yang dipergunakan untuk menyimpan kartu pinjam arsip.

c. Kartu kendali arsip Kartu kendali arsip dipergunakan untuk peminjaman oleh setiap pejabat yangmemerlukan arsip. Kartu ini harus diberikan rangkap tiga, masing-masingdigunakan untuk :

1) Disertakan pada surat yang dipinjam.

2) Ditinggal pada penata arsip sebagai pengganti sementara arsip yangdipinjam.

3) Pada berkas pengingat.

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI GAJI DAN UPAH PEGAWAI DAN KARYAWAN PADA PTPN III UNIT SEI MANGKEI

A. Pengertian dan Unsur-Unsur Sistem Akuntansi

Pengertian sistem akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan unsur kata yang membentuknya, yaitu “Sistem” dan “Akuntansi”. Sistem akuntansi sangat diperlukan setiap organisasi atau perusahaan, suatu sistem akuntansi yang digunakan bertujuan mencapai satu tujuan perusahaan agar terciptanya suatu efisiensi dan efektifitas.

Untuk lebih mengetahui arti pentingnya sistem akuntansi maka kita harus memahami pengertian dan fungsi sistem akuntansi tersebut melalui pendapat beberapaahli:

Sifat-sifat sistem menurut Narko, (2007:2-3) meliputi:

1. Memiliki tujuan.

2. Merupakan pendorong/pemotivasi bekerjanya suatu sistem.

3. Mempunyai input-proses-output.

4. Input berupa masukan pada sistem, ouput merupakan keluaran sistem, sedangkan proses adalah proses mengubah input menjadi ouput.

5. Mempunyai lingkungan.

6. Lingkungan dalam setiap sistem sebagai pendukung sistem itu sendiri (contoh : lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya, hukum, dll.

7. Mempunyai elemen-elemen yang saling terkait.

8. Keterkaitan antara sistem yang ada.

9. Mempunyai pengendali sistem.

Menurut Jogiyanto (2003:34)Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan pendekatan komponen. Pendekatan sistem pada prosedur

didefinisikan bahwa “sistem adalah kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan yang tertentu”.

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa system adalah bagian-bagian atau prosedur-prosedur yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dalam rangkaian secara menyeluruh untuk berfungsi bersama-sama dalam mencapai tujuan tertentu.

B. Pengertian Gaji dan Upah

Pengertian Gaji dan Upah adalah Apapun akan dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu mendapatkan profit semaksimal mungkin. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan cara yaitu dengan menggunakan Sumber Daya Manusia yang terampil dan cerdas di bidangnya masing-masing. Untuk itu pimpinan harus berusaha merangsang karyawannya agar dapat melakukan tugas dengan baik.

Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja karyawanya itu dengan memberikan imbalan dalam bentuk uang atau barang yang sesuai dengan kemampuan perusahaan. Balas jasa yang biasa diterima disebut sebagai gaji dan upah. Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubunganan para tenagakerja dengan perusahaan. Oleh karena itu jumlah gaji dan

Salah satu cara untuk meningkatkan rangsangan kerja karyawanya itu dengan memberikan imbalan dalam bentuk uang atau barang yang sesuai dengan kemampuan perusahaan. Balas jasa yang biasa diterima disebut sebagai gaji dan upah. Pembayaran gaji dan upah merupakan masalah yang dapat mempengaruhi hubunganan para tenagakerja dengan perusahaan. Oleh karena itu jumlah gaji dan

Dokumen terkait