• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM PENERBIT ATAS PENGGANDAAN BUKU TERRJEMAHAN UNTUK

TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA A. Pengertian dan Fungsi Hak Cipta

C. Batasan Pencipta, Ciptaan, dan Hak Cipta

Batasan pencipta, ciptaan dan hak cipta dapat dilihat dari Undang-Undang Hak Cipta. Menurut ketentuan Pasal 1 butir 2 Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, bahwa Pencipta adalah seorang atau beberapa

43 Otto Hasibuan, Hak Cipta di Indonesia, PT. Alumni, 2008, Bandung, hlm.11.

44 Ibid.

45 Ibid.

46 Ibid.

orang yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi.

Dalam Undang-Undang Hak Cipta juga menyebutkan seorang dianggap sebagai pencipta adalah orang yang namanya:

a. disebut dalam ciptaan

b. dinyatakan sebagai pencipta dalam suatu ciptaan c. disebutkan dalam surat pencatatan Ciptaan, dan/atau 
 d. tercantum dalam daftar umum Ciptaan sebagai Pencipta. 


Apabila suatu ciptaan terdiri atas beberapa bagian tersendiri yang diciptakanoleh orang atau lebih, yang dianggap sebagai pencipta adalah orang yang memimpin dan mengawasi penyelesaian seluruh ciptaan atau dalam hal ini orang tersebut tidak ada, yang dianggap sebagai pencipta adalah orang yang menghimpun ciptaan denngan tidak mengurangi hak cipta masing-masing atas bagian ciptaannya.47 Termuat dalam pasal 33 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Hak Cipta.

Seseorang dianggap sebagai pencipta suatu karya apabila ia merupakan orang yang merancang ciptaan itu. Tercantum dalam pasal 34 Undang-Undang Hak Cipta, yaitu dalam hal Ciptaan dirancang oleh seseorang dan diwujudkan serta dikerjakan oleh Orang lain di bawah pimpinan dan pengawasan Orang yang merancang, yang dianggap Pencipta yaitu Orang yang merancang Ciptaan.

Ciptaan-Ciptaan yang dilindungi berdasarkan pasal 40 ayat 1 Undang-Undnag Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, adalah Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni atau sastra yang mencakup :

47 Arif Lutfiansori. Op. Cit., hlm.75.

a. Buku, pamflet, perwajahan (Lay Out), karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lainnya

b. Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya

c. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan pengetahuan d. Lagu dan /atau musik dengan atau tanpa text

e. Drama, drama musikal, tari, koreografi, perwayangan, dan pantonim f. Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran,

kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase g. Karya seni terapan

h. Karya seni arsitektur i. Peta

j. Karya seni batik atau seni motif lain k. Karya sinemtografi

l. Potret

m. Karya potografi

n. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi, dan karya lainnya dari hasil transformasi

o. Terjemahana, adaptasi, aransemen, transformasi, atau modihkasi ekspresi budaya tradisional

p. Kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang bisa dibaca dengan program komputer maupun lainnya

q. Kompilasi ekspresi budaya tradisional selama kompilasi tersebut merupakan karya yang asli

r. Permainan video

s. Program Komputer.

Ciptaan yang termasuk dalam bidang seni, ssatra dan ilmu pengetahuan memiliki hak cipta, namun terdapat beberapa cipta dalam bidang tersebut tidak ada hak cipta tercantum dalam Pasal 42 Undang-Undang Hak Cipta, berupa:

1. hasil rapat terbuka lembaga negara 2. peraturan perundang-undangan

3. pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah 4. putusan pengadilan atau penetapan hakim

5. dan kitab suci atau simbol keagamaan.

Hak cipta merupakan kekayaan intelektual di bidang ilmu pengetahuan seni,dan sastra yang mempunyai peranan strategis dalam mendukung pembangunan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Ciptaan yang mendapatkan hak cipta setidaknya harus memperhatikan prinsip dasar hak cipta. Beberapa prinsip dasar hak cipta, diantaranya48:

1. Yang dilindungi hak cipta adalah ide yang telah berwujud dan asli.

Salah satu prinsip yang paling fundamental dari perlindungan hak cipta adalah konsep bahwa hak cipta hanya berkenan dengan bentuk perwujudan dari suatuciptaan, misalnya buku, sehingga tidak berkenaan atau tidak berurusan dengan substansinya. Dari prinsip dasar ini telah melahirkan dua subprinsip, yaitu:

48 Edy Damian, Hukum Hak Cipta, PT Alumni, Bandung, 2002, hlm. 99-106. dikutip dalam Budi Agus Riswandi dan Siti Sumartiah, Masalah-masalah HAKI Kontemporer, PT Gitanagari, Yogyakarta, 2006, hlm. 38.

a. Suatu ciptaan harus mempunyai keaslian (orisinil) untuk dapat menikmati hak-hak yang diberikan undang-undang keaslian, sangat erat hubungannya dengan bentuk perwujudan suatu ciptaan.

b. Suatu ciptaan, mempunyai hak cipta jika ciptaan yang bersangkutan diwujudkan dalam bentuk tertulis atau bentuk material yang lain. Ini berarti bahwa suatu ide atau suatu pikiran atau suatu gagasan atau cita- cita belum merupakan suatu ciptaan.

2. Hak cipta timbul dengan sendirinya

Suatu hak cipta eksis pada saat seseorang pencipta mewujudkan idenya dalam suatu bentuk yang berwujud yang berupa buku. Dengan adanya wujud dari suatu ide, suatu ciptaan lahir. Ciptaan yang dilahirkan dapat diumumkan (to make public/ openbaarmaken) dan dapat diumumkan. Suatu ciptaan yang tidak diumumkan, hak ciptanya tetap ada pada pencipta.

3. Suatu ciptaan tidak perlu diumumkan untuk memperoleh hak cipta Suatu ciptaan yang diumumkan maupun yang tidak diumumkan (published/

unpublished work) kedua-duanya dapat memperoleh hak cipta.

4. Hak cipta suatu ciptaan merupakan suatu hak yang diakui umum (legal right) yang harus dipisahkan dan harus dibedakan dari penguasaan fisik suatu ciptaan.

5. Hak cipta bukan hak mutlak (absolut)

Konvensi Bern melindungi ciptaan-ciptaan para pencipta dari Negara-negara anggota termasuk diantaranya:

1. Karya tulis seperti buku dan laporan 2. Musik

3. Karya-karya drama seperti sandiwara dan koreografi 4. Karya seni seperti lukisan, gambar dan foto

5. Karya-karya arsitektur

6. Karya sinematografi seperti film dan video

Konvensi Bern juga mengatur perlindungan atas:

1. Karya-karya adaptasi, seperti terjemahan karya tulis dari satu Bahasa ke Bahasa lain karya adaptasi dan aransemen music

2. Kumpulan/koleksi, seperti ensiklopedia dan analogi

D. Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta

Dokumen terkait